Foto: Detikcom

Foto: Detikcom

Berandascoped-by-BerandaNasionalscoped-by-NasionalBelum Ada Rencana Untuk ke Sintang, Jokowi Kirim 5.000 Paket  Bantuan Untuk Korban Banjir

Belum Ada Rencana Untuk ke Sintang, Jokowi Kirim 5.000 Paket  Bantuan Untuk Korban Banjir

Kalbar | Selasa, 23 November 2021

Berita Nasional, PIFA - Presiden Joko Widodo mengirim 5.000 paket bantuan untuk korban banjir di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Paket bantuan disalurkan melalui Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.
 
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengucapkan terima kasih kepada Jokowi atas bantuan itu. Ia memastikan paket bantuan diterima korban banjir di Sintang.
 
"Untuk korban banjir yang ada di Sintang sebanyak 5.000 paket. Paketnya sudah saya terima dan hari ini juga langsung kita distribusikan ke daerah terdampak," kata Sutarmidji dalam video yang diunggah kanal Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (23/11/2021).
 
Sutarmidji mendoakan agar Jokowi sehat selalu. Ia juga menyebut masyarakat selalu mendoakan agar Jokowi bisa melaksanakan tugas sebagai presiden dengan baik dan lancar.
 
Pada video itu, Sekretariat Presiden juga memperlihatkan banjir di Sintang yang belum sepenuhnya surut. Sebagian masyarakat masih harus menggunakan perahu untuk mobilitas.
 
"Di rumah saya udah sepinggang. Harapannya bisa cepat surut, lebih diperhatiin masyarakatnya," ucap warga bernama Sinta saat diwawancarai di atas perahu.
 
Sebagian masyarakat Sintang masih mengungsi karena banjir tak kunjung surut. Mereka menanti bantuan pemerintah meliputi sembako dan peralatan bayi.
 
Sebelumnya, banjir merendam Sintang sejak, Kamis (21/10/2021). BPBD Sintang mencatat 124.497 orang terdampak, sedangkan 25.884 orang di antaranya harus mengungsi. Presiden Jokowi menyebut banjir di Sintang adalah akibat dari kerusakan lingkungan selama bertahun-tahun. Ia berjanji akan melakukan penghijauan di Sintang mulai tahun depan.
 
Meski demikian, Jokowi belum menyatakan rencana datang ke Sintang. Sekretariat Presiden mengungkap belum ada jadwal kunjungan kerja Jokowi ke lokasi banjir Sintang.

Rekomendasi

Foto: Thailand Resmi jadi Negara Asia Tenggara Pertama Legalkan Pernikahan Sesama Jenis | Pifa Net

Thailand Resmi jadi Negara Asia Tenggara Pertama Legalkan Pernikahan Sesama Jenis

Thailand
| Kamis, 23 Januari 2025
Foto: Gerald Vanenburg Tegaskan Target Menang Jadi Filosofi Timnas U-23 Jelang Piala AFF | Pifa Net

Gerald Vanenburg Tegaskan Target Menang Jadi Filosofi Timnas U-23 Jelang Piala AFF

Timnas Indonesia
| Rabu, 25 Juni 2025
Foto: 5 Jajanan Khas Singkawang yang Wajib Dicoba Saat Nonton Festival Cap Go Meh   | Pifa Net

5 Jajanan Khas Singkawang yang Wajib Dicoba Saat Nonton Festival Cap Go Meh

Singkawang
| Senin, 10 Februari 2025
Foto:  Anies Baswedan Sambut Cucu Pertama, Resmi Jadi Kakek | Pifa Net

Anies Baswedan Sambut Cucu Pertama, Resmi Jadi Kakek

Politik
| Sabtu, 21 Juni 2025
Foto: Lawan Dampak Duduk Seharian: Ini 6 Tips Nutrisi Sehat untuk Pekerja Kantoran | Pifa Net

Lawan Dampak Duduk Seharian: Ini 6 Tips Nutrisi Sehat untuk Pekerja Kantoran

Lifestyle
| Selasa, 3 Juni 2025
Foto: Polisi Amankan Ratusan Miras Ilegal di Pontianak, Tiga Orang Ditangkap | Pifa Net

Polisi Amankan Ratusan Miras Ilegal di Pontianak, Tiga Orang Ditangkap

Pontianak
| Jumat, 7 Maret 2025
Foto: Liverpool Perpanjang Rekor Tak Terkalahkan di Laga Tandang | Pifa Net

Liverpool Perpanjang Rekor Tak Terkalahkan di Laga Tandang

Inggris
| Jumat, 21 Februari 2025
Foto: Kembali Terjerat Narkoba, Aktor Fachri Albar Ditangkap di Rumahnya di Jakarta Selatan | Pifa Net

Kembali Terjerat Narkoba, Aktor Fachri Albar Ditangkap di Rumahnya di Jakarta Selatan

Jakarta
| Rabu, 23 April 2025
Foto: AC Milan Gagal Lolos Otomatis ke 16 Besar UCL Usai Dikalahkan Dinamo Zagreb | Pifa Net

AC Milan Gagal Lolos Otomatis ke 16 Besar UCL Usai Dikalahkan Dinamo Zagreb

Italia
| Kamis, 30 Januari 2025
Foto: 40 Jenazah Korban Tabrakan Pesawat dan Black Hawk Ditemukan di Sungai Potomac | Pifa Net

40 Jenazah Korban Tabrakan Pesawat dan Black Hawk Ditemukan di Sungai Potomac

Amerika Serikat
| Jumat, 31 Januari 2025

Berita Terkait

Internasional

Foto: Radio Pemerintah Siarkan Azan sebelum Jam Berbuka, Departemen Penyiaran Malaysia Minta Maaf | Pifa Net

Radio Pemerintah Siarkan Azan sebelum Jam Berbuka, Departemen Penyiaran Malaysia Minta Maaf

Berita Internasional, PIFA - Departemen Penyiaran Malaysia meminta maaf karena satu diantara radio pemerintah menyiarkan azan magrib lebih cepat dari jadwal sebenarnya. Kejadian ini pun membingungkan pendengar yang sedang berpuasa. Permintaan maaf disampaikan oleh Direktur Penyiaran, Zulkefli Mohd dalam keterangan tertulisnya setelah Mohd Safwan Junit selaku presenter radio milik pemerintah di Sabah, TAWAU fm, melakukan siaran pada Minggu (3/4).  Azan tersebut seharusnya berkumandang pada 18.20 waktu setempat, namun Safwan menyiarkannya pada 18.14. Sontak sadar salah, Safwan pun menyiarkan kembali azan pukul 18.20.  "Departemen Penyiaran Malaysia Sabah memandang masalah ini dengan serius dan akan memastikan penyiaran waktu azan bakal diperhatikan dan diprioritaskan demi kepentingan umat Muslim," kata Zulkefli, demikian dikutip dari Malay Mail, Selasa (5/4). Tak berselang lama setelah kejadian, Mohd merilis pernyataan maafnya melalui akun Facebook pribadinya. "Saya sebagai presenter acara 'Syoknya Hujung Minggu' bertanggung jawab atas kesalahan teknis yang membuat azan magrib disiarkan dua kali, pertama pukul 18.16, dan kedua pukul 18.20 waktu setempat," ujar Safwan. "Azan seharusnya disiarkan pukul 18.20 waktu setempat, dan saat itu dimainkan dan terdengar lebih awal, [membuat] beberapa warga Tawau secara tak sengaja membatalkan puasa mereka." Insiden tersebut viral di jagat sosmed Malaysia. Beberapa netizen mengatakan bahwa sejumlah warga membatalkan puasa mereka setelah mendengar azan dari radio tersebut. Melansir CNN Indonesia (5/4), Datuk Bungsu Aziz Jaafar, Mufti Sabah menilai orang yang membatalkan puasa mereka karena salah azan ini harus mengganti puasa mereka setelah Ramadan.

Malaysia
| Selasa, 5 April 2022

Nasional

Foto: Empat Langkah Sukses Pemerintah Tangani Pandemi COVID-19 | Pifa Net

Empat Langkah Sukses Pemerintah Tangani Pandemi COVID-19

PIFA, Nasional - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memaparkan sejumlah langkah yang diambil pemerintah dalam menghadapi pandemi COVID-19 yang melanda sejak tahun 2020. Langkah pertama yang diambil pemerintah, kata Presiden, adalah melakukan manajemen makro dan mikro secara efektif sehingga semua pihak ikut serta menangani pandemi COVID-19. “Saya melihat semuanya kita ini bekerja karena tertekan oleh persoalan, tertekan oleh masalah, semuanya bekerja. Itu yang tidak saya lihat sebelum-sebelumnya,” ujar Presiden saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Transisi Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN) Tahun 2023, di Gedung AA Maramis, Jakarta, Kamis (26/01/2023). Presiden mengatakan, Indonesia dan seluruh negara belum memiliki pengalaman dalam mengatasi pandemi. Presiden mengisahkan, di saat sebagian besar menteri menyarankan untuk melakukan lockdown ia memiliki pertimbangan lain. “Hitungan saya, dalam 2 atau 3 minggu rakyat sudah enggak bisa memiliki peluang yang kecil untuk mencari nafkah, semuanya ditutup, negara tidak bisa memberikan bantuan kepada rakyat, apa yang terjadi? Rakyat pasti rusuh. Itu yang kita hitung sehingga kita putuskan saat itu tidak lockdown,” ungkap Presiden. Langkah kedua, sinergi dan kolaborasi yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga TNI dan Polri. Hal tersebut dapat terlihat dari jumlah vaksin COVID-19 yang telah disuntikkan kepada masyarakat yang sudah mencapai 448 juta suntikan. “Itu semuanya bisa kita lakukan dan kita melihat TNI dan Polri betul-betul bekerja melampaui tugas intinya. Ke kampung-kampung ngajakin rakyat untuk mau divaksin, bukan pekerjaan yang mudah,” ucap Presiden. Langkah ketiga, melakukan manajemen “gas dan rem” dalam rangka menyeimbangkan penanganan di sektor kesehatan dan pemulihan ekonomi. Presiden menyebut langkah tersebut bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan. “Begitu hitungan salah sedikit, ekonomi akan jatuh. Tetapi begitu gasnya terlalu kencang juga pandeminya bisa naik. Itulah yang kita lakukan menjaga keseimbangan antara kesehatan dan ekonomi yang semuanya menekan manajemen negara, tidak mudah,” ujarnya. Langkah keempat, pemerintah melakukan keputusan dan kecepatan bertindak dalam menangani pandemi COVID-19. “Kita harus melakukan keputusan dan cepat bertindak, ini yang juga tidak mudah. Kecepatan bertindak sesuai dengan data-data lapangan yang ada, tidak mudah,” pungkasnya. 

Indonesia
| Kamis, 26 Januari 2023

Pifabiz

Foto: Fiersa Besari Ungkap Kronologi Tragedi di Carstensz Pyramid yang Tewaskan Dua Pendaki | Pifa Net

Fiersa Besari Ungkap Kronologi Tragedi di Carstensz Pyramid yang Tewaskan Dua Pendaki

PIFAbiz - Musisi sekaligus penulis, Fiersa Besari, mengungkapkan kronologi tragedi di Puncak Jaya atau Carstensz Pyramid, Papua, yang menewaskan dua pendaki wanita, Lilie Wijayanto dan Elsa Laksono. Dalam unggahan terbarunya, Fiersa menjelaskan bahwa dirinya tergabung dalam tim dan operator tur yang berbeda dengan Lilie dan Elsa."Saya tergabung dalam tim yang terdiri dari tiga orang. Sementara Bu Lilie dan Bu Elsa tergabung dalam tim yang terdiri dari empat orang (beda tour operator). Kami ditemani para guide," ungkap Fiersa.Fiersa juga menyebut bahwa selain timnya dan pendaki lainnya, terdapat tamu dari pihak Balai Taman Nasional yang turut mendaki pada 28 Februari 2025.Medan Berbahaya di Carstensz PyramidMenurut Fiersa, medan di Carstensz Pyramid sangat berbeda dengan gunung lain di Indonesia karena memiliki tebing curam dengan ketinggian sekitar 600 meter. Hal ini mengharuskan pendaki untuk menguasai teknik penggunaan alat-alat tali seperti ascending dan rappelling sebagai prosedur keamanan."Sebagai catatan, di ketinggian di atas 4000-an MDPL, apalagi dalam cuaca buruk, kita memang tidak boleh diam terlalu lama. Sebab, rentan terkena hipotermia," tambahnya.Tragedi yang Menimpa Lilie Wijayanto dan Elsa LaksonoFiersa mengungkapkan bahwa ia baru mengetahui kabar duka tersebut pada Sabtu (1/3), saat dirinya dan rekannya, Furky Syahroni, tiba di basecamp Yellow Valley (YV). Saat itu, mereka mendapat informasi bahwa Lilie dan Elsa mengalami insiden yang berujung pada meninggalnya kedua pendaki tersebut. Selain itu, tiga korban lainnya sempat terjebak di area tebing sebelum akhirnya berhasil diselamatkan."Rangkaian tragedi yang menimpa Bu Lilie dan Bu Elsa, juga tiga korban lainnya yang pada saat itu masih terjebak di area tebing, baru saya dan Furky Syahroni ketahui setelah kami tiba di basecamp YV (kami tiba 28 Februari 2025 - 22:48 WIT, dapat kabar 1 Maret 2025 - sekitar 04 WIT)," ungkapnya.Mengetahui hal tersebut, Fiersa dan timnya berusaha melakukan komunikasi dengan para korban yang masih terjebak menggunakan radio komunikasi (HT). Berkat upaya tim penyelamat yang terdiri dari relawan lokal dan internasional, tiga pendaki yang selamat akhirnya berhasil dievakuasi pada 1 Maret 2025."Kaget dan sedih, tapi bersama orang-orang di YV, mengontak korban yang terjebak menggunakan HT agar tetap merespons, sampai akhirnya mereka dijemput oleh para relawan--baik lokal ataupun internasional--pada tanggal 1 Maret 2025. Alhamdulillah ketiganya selamat, meski sempat kritis," pungkasnya.Tragedi ini menjadi pengingat betapa berbahayanya pendakian di medan ekstrem seperti Carstensz Pyramid, yang menuntut kesiapan fisik, mental, serta pemahaman prosedur keselamatan yang ketat.

Papua
| Senin, 3 Maret 2025
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5