Foto: Dok. PIFA/Jimmi

Berita Pontianak, PIFA - Badan Meteorologi Klimotologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Pontianak menyampaikan perkiraan air pasang akan terjadi sampai tanggal 20 Juni 2022.

Mara Sahran Hasibuan selaku Prakirawan BMKG Maritim Pontianak mengatakan potensi terjadinya air pasang ini akan terjadi pada malam hari. 

“Kondisinya masih pasang maksimum atau pasang tinggi, dimana perkirakan masih akan berlangsung hingga tanggal 20 Juni 2022. Dimana kejadiannya berpeluang pada waktu malam hari, yaitu pukul 20.00 wib - pukul 24.00 wib, setelah itu mulai menurun hingga ke pagi harinya,” ujar Mara Sahran Hasibuan  saat diwawancarai PIFA di Kantor BMKG Maritim Pontianak, pada Jumat (17/6/2022)

“Tinggi air pasangnya diprediksi ada peluang terjadinya banjir rob di beberapa daerah yang datarannya rutin terendam air pasang. Diprakirakan daerah-daerah yang rutin terendam pasang tiap tahunnya,” timpalnya.

Selain itu, dia juga menyampaikan hasil prakiraan cuaca dari Stasiun BMKG Supadio akan berpotensi terjadinya hujan intensitas ringan-sedang yang terjadi dalam beberapa hari kedepan pada siang hari di Kota Pontianak.

“Untuk hari ini diperkirakan masih berpeluang terjadi hujan dengan intensitas ringan-sedang, untuk besoknya juga diprakirakan masih berpeluang hujan dengan intensitas sedang juga,” ucapnya.


Selain itu, ada juga potensi di mana curah hujan dari daratan terlambat untuk mengalir ke sungai, dan sungai sudah mulai mengalami air pasang. Sehingga berpotensi menyebabkan genangan di sejumlah wilayah Kota Pontianak.

“Kondisinya tidak bersamaan, cuma takutnya yang dari hujan ini ngalir ke sungainya terlambat. Jadi pas nanti malam di daratan belum selesai mengalir ke sungai, di tambah dari yang sungai masuk kedaratan. Kurang lebih diprakirakan kondisinya seperti itu,” timpalnya.

Untuk itu, Mara Sahran mengimbau, agar masyarakat terus memantau informasi terkait pasang/surut melalui berbagai sumber informasi terkait. Agar dapat memahami situasi, dan bisa melakukan penanganan sedini mungkin untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

“Imbauan dari BMKG, pertama jangan panik dulu, yang terpenting kita tahu terlebih dahulu kapan potensinya akan berlangsung. Karena kita hapal dengan kondisi yang akan dialami, setidaknya masyarakat bisa melakukan tindakan dini untuk mencegah. Misalnya yang rumahnya rutin terendam, barang-barangnya mulai dinaikan,” tukasnya. (ja)

Berita Pontianak, PIFA - Badan Meteorologi Klimotologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Pontianak menyampaikan perkiraan air pasang akan terjadi sampai tanggal 20 Juni 2022.

Mara Sahran Hasibuan selaku Prakirawan BMKG Maritim Pontianak mengatakan potensi terjadinya air pasang ini akan terjadi pada malam hari. 

“Kondisinya masih pasang maksimum atau pasang tinggi, dimana perkirakan masih akan berlangsung hingga tanggal 20 Juni 2022. Dimana kejadiannya berpeluang pada waktu malam hari, yaitu pukul 20.00 wib - pukul 24.00 wib, setelah itu mulai menurun hingga ke pagi harinya,” ujar Mara Sahran Hasibuan  saat diwawancarai PIFA di Kantor BMKG Maritim Pontianak, pada Jumat (17/6/2022)

“Tinggi air pasangnya diprediksi ada peluang terjadinya banjir rob di beberapa daerah yang datarannya rutin terendam air pasang. Diprakirakan daerah-daerah yang rutin terendam pasang tiap tahunnya,” timpalnya.

Selain itu, dia juga menyampaikan hasil prakiraan cuaca dari Stasiun BMKG Supadio akan berpotensi terjadinya hujan intensitas ringan-sedang yang terjadi dalam beberapa hari kedepan pada siang hari di Kota Pontianak.

“Untuk hari ini diperkirakan masih berpeluang terjadi hujan dengan intensitas ringan-sedang, untuk besoknya juga diprakirakan masih berpeluang hujan dengan intensitas sedang juga,” ucapnya.


Selain itu, ada juga potensi di mana curah hujan dari daratan terlambat untuk mengalir ke sungai, dan sungai sudah mulai mengalami air pasang. Sehingga berpotensi menyebabkan genangan di sejumlah wilayah Kota Pontianak.

“Kondisinya tidak bersamaan, cuma takutnya yang dari hujan ini ngalir ke sungainya terlambat. Jadi pas nanti malam di daratan belum selesai mengalir ke sungai, di tambah dari yang sungai masuk kedaratan. Kurang lebih diprakirakan kondisinya seperti itu,” timpalnya.

Untuk itu, Mara Sahran mengimbau, agar masyarakat terus memantau informasi terkait pasang/surut melalui berbagai sumber informasi terkait. Agar dapat memahami situasi, dan bisa melakukan penanganan sedini mungkin untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

“Imbauan dari BMKG, pertama jangan panik dulu, yang terpenting kita tahu terlebih dahulu kapan potensinya akan berlangsung. Karena kita hapal dengan kondisi yang akan dialami, setidaknya masyarakat bisa melakukan tindakan dini untuk mencegah. Misalnya yang rumahnya rutin terendam, barang-barangnya mulai dinaikan,” tukasnya. (ja)

0

0

You can share on :

0 Komentar