Foto: Prokopim Pemkab Kubu Raya

Berita Kubu Raya, PIFA - Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindunga Anak, mengadakan Workshop persiapan penilaian kabupaten Kabupaten Layak Anak (KLA) tahun 2022, yang diselengarakan di Ruang Rapat Bupati Kubu Raya, pada Rabu (02/02/2022).
 
Muda Mahendrawan selaku Bupati Kabupaten Kubu Raya, menyampaikan bahwa KLA  ini tidak hanya pembahasan formalitas semata.
 
“Kita memang bicara kabupaten layak anak ini, tidak hanya formalitas, atau hanya hal-hal yang di permukaan. Tetapi justru kita kejar akar masalahnya. Yaitu mulai dari arah hulunya, semenjak di janin ya,” ujarnya.
 
Muda menegaskan, tidak akan memberikan celah terhadap kelahiran stunting, atau gizi parah, hal ini dilakukan dengan cara mengikutsertakan Desa, untuk mempersiapkan berbagai kebutuhan Ibu Hamil.
 
“Jika ada yang terlahir stunting, atau gizi yang parah, berarti ada pembiaran di situ, itulah yang kita lakukan upaya, agar tidak ada celah untuk seperti itu. Makanya kita adakan USG Portable,” tegasnya.
 
Muda juga  menuturkan, telah melakukan berbagai langkah inovasi untuk mencegah kelahiran stunting.
 
“Kita dengan berbagai langkah inovasi yang sudah kita lakukan, regulasi, strategi, tempuh bakul itu ya. Dimana semua bergerak, atas, bawah, kiri, kanan, depan, belakang, mengepung supaya tidak terlahir stunting, itu dulu yang paling penting, karena disitu haknya paling utama,” pungkasnya.
 
“Sampai regulasi desa juga ikut mengurus, dengan dana desa, kita buat regulasi supaya wajib, di APBDESnya kita lakukan asistensi, supaya wajib menyediakan makanan tambahan untuk ibu hamil dan anak balita,” sambungnya. (ja) 

Berita Kubu Raya, PIFA - Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindunga Anak, mengadakan Workshop persiapan penilaian kabupaten Kabupaten Layak Anak (KLA) tahun 2022, yang diselengarakan di Ruang Rapat Bupati Kubu Raya, pada Rabu (02/02/2022).
 
Muda Mahendrawan selaku Bupati Kabupaten Kubu Raya, menyampaikan bahwa KLA  ini tidak hanya pembahasan formalitas semata.
 
“Kita memang bicara kabupaten layak anak ini, tidak hanya formalitas, atau hanya hal-hal yang di permukaan. Tetapi justru kita kejar akar masalahnya. Yaitu mulai dari arah hulunya, semenjak di janin ya,” ujarnya.
 
Muda menegaskan, tidak akan memberikan celah terhadap kelahiran stunting, atau gizi parah, hal ini dilakukan dengan cara mengikutsertakan Desa, untuk mempersiapkan berbagai kebutuhan Ibu Hamil.
 
“Jika ada yang terlahir stunting, atau gizi yang parah, berarti ada pembiaran di situ, itulah yang kita lakukan upaya, agar tidak ada celah untuk seperti itu. Makanya kita adakan USG Portable,” tegasnya.
 
Muda juga  menuturkan, telah melakukan berbagai langkah inovasi untuk mencegah kelahiran stunting.
 
“Kita dengan berbagai langkah inovasi yang sudah kita lakukan, regulasi, strategi, tempuh bakul itu ya. Dimana semua bergerak, atas, bawah, kiri, kanan, depan, belakang, mengepung supaya tidak terlahir stunting, itu dulu yang paling penting, karena disitu haknya paling utama,” pungkasnya.
 
“Sampai regulasi desa juga ikut mengurus, dengan dana desa, kita buat regulasi supaya wajib, di APBDESnya kita lakukan asistensi, supaya wajib menyediakan makanan tambahan untuk ibu hamil dan anak balita,” sambungnya. (ja) 

0

0

You can share on :

0 Komentar