Politik
Jokowi Bantah Cawe-cawe Kaesang di Pilgub Jakarta 2024
PIFA, Politik - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan tegas membantah pernyataan Sekjen PKS, Aboe Bakar Alhabsy, yang menyebut dirinya menyodorkan nama putranya sekaligus Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, ke partai-partai untuk Pilgub Jakarta. Jokowi meminta agar pertanyaan tersebut dialamatkan langsung ke partai-partai yang bersangkutan. "Saya tidak pernah menyodorkan kepada siapa pun, kepada partai juga tidak pernah. Tanyakan ke partai-partai," kata Jokowi di Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/7/2024). Jokowi juga menegaskan bahwa dirinya tidak ikut campur dalam urusan Pilkada 2024, karena hal tersebut merupakan urusan partai politik. "Urusan pilkada itu urusannya partai politik. Urusan mencalonkan itu juga urusan partai politik. Saya bukan ketua partai. Saya bukan pemilik partai jadi jangan ditanyakan kepada saya," ujarnya. Klaim bahwa Jokowi telah menyodorkan nama Kaesang dalam pilkada disampaikan oleh Sekjen PKS, Aboe Bakar Alhabsyi. Aboe awalnya menanggapi isu bahwa Jokowi akan cawe-cawe dalam Pilgub Jakarta. "Kan sudah biasa cawe-cawe, mulai dari presiden sampe nanti, biasa, jadi nggak ada masalah biar aja," kata Aboe Bakar kepada wartawan di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Kamis (27/6). Aboe Bakar juga menyebut bahwa nama Kaesang telah diajukan oleh Jokowi. "Sudah-sudah sudah nyodorkan. Sudah nyodorkan, kita lihat saja," lanjut Aboe Bakar. Menanggapi tudingan ini, Kaesang Pangarep, mengatakan bahwa Aboe Bakar berbohong. "Pak Sekjen PKS tidak bicara sesuai fakta. Pak Jokowi tidak pernah menawarkan nama saya ke partai-partai. Silakan cek, atau sebut partai mana yang pernah ditawari Pak Jokowi. Cara-cara seperti itu tidak baik dan ini merupakan kebohongan pada publik," kata Kaesang dalam keterangannya.
Jakarta
| Rabu, 3 Juli 2024

Trending
Diusung Jadi Cawapres, Yenny Wahid Bakal Redakan Isu Penjegalan Anies?
Indonesia
| Rabu, 5 Juli 2023

Megawati Soekarnoputri: Jejak Perjuangan dan Kiprah Politik
Indonesia
| Selasa, 4 Juni 2024

Bikin Adem, Ganjar dan Anies Bertemu di Seka-sela Ibadah Haji
Arab Saudi
| Selasa, 27 Juni 2023

Ratusan Emak-Emak Dukung Sutarmidji di Kampanye Dialogis Kubu Raya
Kubu Raya
| Senin, 28 Oktober 2024

Didi Haryono Janji Tampung Aspirasi Pembangunan Jembatan Kapuas dari Raja Sanggau
Sanggau
| Jumat, 4 Oktober 2024

Manuver Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko Dikaji oleh Dewan Kehormatan
Indonesia
| Senin, 21 Agustus 2023

DPR RI Sahkan Revisi UU TNI Menjadi Undang-Undang
Indonesia
| Kamis, 20 Maret 2025

PKS Dukung Pemilihan Kepala Daerah oleh DPRD
Indonesia
| Kamis, 19 Desember 2024

Rahayu Saraswati Tetap Jadi Anggota DPR, Tidak Dinonaktifkan
Politik
| Jumat, 31 Oktober 2025

Fokus ke RANS, Raffi Ahmad Tolak Semua Tawaran Partai Politik Pemilu 2024
Indonesia
| Kamis, 17 Agustus 2023

Berita Terbaru
Politik

Bahlil dan Raja Juli Tanggapi Ajakan “Tobat Nasuha” Cak Imin Terkait Banjir dan Longsor di Sumatra
PIFA, Nasional - Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Raja Juli Antoni merespons seruan “tobat nasuha” yang disampaikan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia (PM) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menyusul bencana banjir bandang dan longsor di sejumlah wilayah Sumatra. Seruan tersebut muncul di tengah sorotan terkait isu deforestasi sebagai salah satu penyebab bencana. Bahlil menilai ajakan introspeksi tersebut seharusnya berlaku untuk semua pihak, termasuk Cak Imin sendiri. “Kalau pertobatan nasuha, Cak Imin juga pertobatan nasuha-lah, semuanya ya,” ujar Bahlil di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (4/12). Bahlil menegaskan dirinya merupakan menteri yang bekerja langsung di bawah arahan Presiden Prabowo Subianto. Karena itu, ia menekankan bahwa hanya Presiden yang berwenang memberikan instruksi kepadanya. “Yang bisa perintah saya Pak Presiden Prabowo dan saya fokus untuk menjalankan urusan rakyat dan apa yang diperintahkan oleh Bapak Presiden. Saya lagi urus urusan di lokasi bencana,” katanya. Sementara itu, Menhut Raja Juli Antoni mengungkapkan bahwa Cak Imin telah meminta maaf melalui pesan singkat atas pernyataan tersebut. “Beliau sampaikan minta maaf kepada saya, mengatakan bahwa bukan itu maksudnya. Beliau secara gentle minta maaf. Saya kira saya terima maaf beliau,” ujar Raja dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, Kamis (4/12). Raja Juli menegaskan pentingnya kekompakan antaranggota Kabinet Merah Putih dan mengingatkan agar tidak ada pernyataan yang dapat mendiskreditkan sesama menteri. “Ini penting, semuanya adalah anak buah Pak Prabowo, tidak bisa mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang mengganggu stabilitas kita,” ucapnya. Sebelumnya, Cak Imin menyampaikan bahwa dirinya telah mengirim surat kepada tiga menteri—Menteri Kehutanan, Menteri ESDM, dan Menteri Lingkungan Hidup—untuk mengajak evaluasi total seluruh kebijakan yang berkaitan dengan lingkungan hidup, sebagai bentuk kesungguhan pemerintah dalam mencegah bencana. “Pada kesempatan ini saya mengajak semua pihak untuk mari bersama-sama bahu-membahu, memperbaiki… sebagai wujud komitmen dan kesungguhan kita sebagai pemerintah. Bahasa NU-nya tobatan nasuha,” kata Cak Imin. Menurutnya, “tobat nasuha” yang dimaksud adalah mengevaluasi total seluruh kebijakan terkait lingkungan hidup, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan. “Kiamat bukan sudah dekat, kiamat sudah terjadi akibat kelalaian kita sendiri,” ujarnya.
Politik
| Jumat, 5 Desember 2025
Politik

KPK Periksa Mantan Sopir Bupati Mempawah Terkait Kasus Korupsi Dinas PUPR
PIFA, Politik - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil mantan sopir Bupati Mempawah sebagai saksi dalam penyidikan kasus dugaan korupsi di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. “Pemeriksaan dilakukan di Polda Kalbar atas nama ABU, aparatur sipil negara di Dinas Pendapatan Daerah Mempawah sekaligus mantan sopir Bupati,” ujar Juru Bicara KPK Budi Prasetyo di Jakarta, Selasa. Selain ABU, KPK turut memanggil empat pihak swasta sebagai saksi, masing-masing berinisial GZ, HAY, BSD, dan NHG. Seluruhnya diperiksa untuk mendalami aliran dana serta dugaan keterlibatan pihak luar dalam perkara tersebut. Sebelumnya, KPK telah menetapkan tiga orang sebagai tersangka, terdiri dari dua penyelenggara negara dan satu pihak swasta. Namun, hingga kini KPK masih belum membeberkan detail identitas tersangka maupun konstruksi perkara secara lengkap. Pada tahap penyidikan, lembaga antirasuah itu telah melakukan penggeledahan di 16 lokasi di Kabupaten Mempawah, Sanggau, dan Pontianak pada 25–29 April 2025. Dari operasi tersebut, KPK menyita sejumlah dokumen dan barang bukti elektronik yang diduga berkaitan dengan praktik korupsi di lingkungan Dinas PUPR. Kasus ini juga menyeret nama pejabat Kalimantan Barat. Gubernur Kalbar Ria Norsan dipanggil sebagai saksi pada 21 Agustus 2025 dalam kapasitasnya sebagai mantan Bupati Mempawah. Pada 24–25 September 2025, KPK turut menggeledah rumah pribadi dan rumah dinas Ria Norsan serta kediaman Bupati Mempawah Erlina Ria Norsan. KPK menyatakan penyidikan masih berjalan dan perkembangan kasus akan diumumkan setelah seluruh proses pemeriksaan saksi serta analisis barang bukti rampung.
Politik
| Kamis, 4 Desember 2025
Politik

50 Ton Beras Bantuan Presiden Tiba di Aceh, Publik Soroti Label Bergambar Wajah Presiden
PIFA, Politik - Bantuan pemerintah pusat berupa 50 ton beras untuk korban banjir di sejumlah wilayah Sumatera tiba di Aceh pada Senin (1/12/2025). Bantuan yang dikirim atas nama Presiden Prabowo Subianto tersebut diangkut menggunakan KRI KM Sutedi Senoputra milik TNI Angkatan Laut dari Pelabuhan Belawan, Medan.Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), bersama Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara meninjau langsung proses kedatangan dan pendistribusian bantuan. Selain beras, bantuan yang dikirim ke wilayah terdampak juga mencakup mi instan dan obat-obatan.Menurut AHY, penggunaan jalur laut dipilih untuk mempercepat penanganan darurat di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Ia menegaskan bahwa pemerintah tengah mengoptimalkan seluruh moda distribusi untuk menjangkau wilayah yang terdampak parah maupun terisolasi.Namun, pengiriman bantuan tersebut menuai kritik setelah beredar foto karung beras dengan label bergambar wajah Presiden Prabowo. Sebagian publik menilai pencantuman foto tersebut kurang tepat karena dapat dianggap sebagai tindakan pencitraan politik di tengah situasi bencana.
Politik
| Kamis, 4 Desember 2025
Berita Populer
Politik

Jokowi Bantah Cawe-cawe Kaesang di Pilgub Jakarta 2024
PIFA, Politik - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan tegas membantah pernyataan Sekjen PKS, Aboe Bakar Alhabsy, yang menyebut dirinya menyodorkan nama putranya sekaligus Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, ke partai-partai untuk Pilgub Jakarta. Jokowi meminta agar pertanyaan tersebut dialamatkan langsung ke partai-partai yang bersangkutan. "Saya tidak pernah menyodorkan kepada siapa pun, kepada partai juga tidak pernah. Tanyakan ke partai-partai," kata Jokowi di Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/7/2024). Jokowi juga menegaskan bahwa dirinya tidak ikut campur dalam urusan Pilkada 2024, karena hal tersebut merupakan urusan partai politik. "Urusan pilkada itu urusannya partai politik. Urusan mencalonkan itu juga urusan partai politik. Saya bukan ketua partai. Saya bukan pemilik partai jadi jangan ditanyakan kepada saya," ujarnya. Klaim bahwa Jokowi telah menyodorkan nama Kaesang dalam pilkada disampaikan oleh Sekjen PKS, Aboe Bakar Alhabsyi. Aboe awalnya menanggapi isu bahwa Jokowi akan cawe-cawe dalam Pilgub Jakarta. "Kan sudah biasa cawe-cawe, mulai dari presiden sampe nanti, biasa, jadi nggak ada masalah biar aja," kata Aboe Bakar kepada wartawan di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Kamis (27/6). Aboe Bakar juga menyebut bahwa nama Kaesang telah diajukan oleh Jokowi. "Sudah-sudah sudah nyodorkan. Sudah nyodorkan, kita lihat saja," lanjut Aboe Bakar. Menanggapi tudingan ini, Kaesang Pangarep, mengatakan bahwa Aboe Bakar berbohong. "Pak Sekjen PKS tidak bicara sesuai fakta. Pak Jokowi tidak pernah menawarkan nama saya ke partai-partai. Silakan cek, atau sebut partai mana yang pernah ditawari Pak Jokowi. Cara-cara seperti itu tidak baik dan ini merupakan kebohongan pada publik," kata Kaesang dalam keterangannya.
Jakarta
| Rabu, 3 Juli 2024
Politik

Diusung Jadi Cawapres, Yenny Wahid Bakal Redakan Isu Penjegalan Anies?
PIFA, Politik - Calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan, masih terus menghadapi berbagai rintangan dalam perjalanan pencapresannya. Juru Bicara Anies Baswedan, Sudirman Said, mengungkapkan bahwa Anies masih mengalami penjegalan, meskipun dia meyakini bahwa situasi tersebut akan mereda jika Anies mengumumkan nama calon wakil presiden yang akan mendampinginya. Sudirman Said menjelaskan bahwa upaya penjegalan terhadap Anies telah dilakukan, mulai dari upaya memecah belah Koalisi Perubahan hingga dugaan korupsi proyek Formula E di DKI Jakarta. Namun, ia menegaskan bahwa penjegalan tersebut tidak akan mempengaruhi Koalisi Perubahan dalam mendukung Anies sebagai calon presiden. Disisi lain, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengungkapkan bahwa nama calon wakil presiden untuk Anies Baswedan telah ditentukan dan akan diumumkan setelah Anies kembali dari Tanah Suci. Sejumlah nama mencuat sebagai kandidat kuat calon pendamping Anies, termasuk Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dan Yenny Wahid, putri kedua Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Anies Baswedan menyatakan bahwa nama calon wakil presiden yang dipilihnya telah disetujui oleh koalisi, dan akan diumumkan secara mengejutkan pada waktu yang tepat. Salah satu kandidat kuat, Yenny Wahid, memiliki kelebihan dengan latar belakang keluarga sebagai pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Namun, peneliti dari Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro, menyatakan bahwa latar belakang Yenny belum cukup untuk menarik pemilih, terutama di kantong-kantong suara seperti Jawa Timur. Bawono menekankan bahwa Koalisi Perubahan untuk Persatuan harus segera mengintensifkan kampanye mereka jika mereka serius dalam mengusung Anies dan Yenny. Dengan tenggat waktu Pemilihan Presiden 2024 yang semakin dekat, Yenny perlu meningkatkan elektabilitasnya melalui sosialisasi dan meningkatkan popularitas di seluruh Indonesia. Elektabilitas Yenny masih belum terlihat secara signifikan, terutama dalam menarik suara dari kalangan NU yang memiliki potensi terpecah. Namun, Partai NasDem telah menganggap Yenny Wahid cocok sebagai pendamping Anies dalam Pilpres 2024. Latar belakang Yenny sebagai Nahdliyin dianggap dapat memperkuat Koalisi Perubahan dalam mencerminkan sosiokultural masyarakat Indonesia. Wacana menduetkan Anies dengan Yenny telah muncul dari Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali. Usulan ini didasarkan pada pemikiran bahwa calon wakil presiden harus mampu mengisi kekurangan Anies dan membangun kepercayaan publik. Sebagai kader NU yang potensial, Yenny Wahid dianggap sebagai salah satu figur yang tepat untuk mendampingi Anies Baswedan. Ahmad Effendy Choirie (Gus Choi), Ketua DPP NasDem, mengungkapkan bahwa Yenny Wahid memiliki nilai tambah sebagai pendamping Anies. Keberadaan "darah biru" yang mengalir dalam dirinya sebagai keluarga pendiri Nahdlatul Ulama (NU) menjadikannya sosok istimewa. Namun, Gus Choi juga menyadari bahwa latar belakang Yenny belum cukup untuk menarik pemilih, terutama di kalangan NU di Jawa Timur. Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) menyadari pentingnya menjaga momentum dan meraih popularitas yang lebih baik menjelang Pemilihan Presiden 2024. Bawono Kumoro menekankan bahwa kampanye yang intensif, sosialisasi, dan kunjungan ke seluruh Indonesia menjadi langkah yang perlu diambil agar Anies dan Yenny dapat meningkatkan elektabilitas mereka. Tantangan bagi Koalisi Perubahan adalah meraih dukungan dari berbagai kalangan, termasuk pemilih NU yang memiliki keunikan dalam preferensi politik mereka. Meskipun Anies Baswedan masih mengalami penjegalan, baik dalam upaya memecah belah koalisi maupun isu-isu kontroversial, harapan mereda muncul dengan adanya pengumuman calon wakil presiden yang akan mendampinginya. Keputusan strategis ini diharapkan dapat memperkuat posisi Anies dalam persaingan politik dan membawa Koalisi Perubahan untuk Persatuan menuju pemilihan yang sukses pada 2024. Masyarakat Indonesia pun secara antusias menantikan siapa yang akan menjadi pendamping Anies Baswedan, karena pasangan ini diharapkan mampu memberikan visi, kepemimpinan yang kuat, dan solusi bagi berbagai masalah yang dihadapi negara. (hs)
Indonesia
| Rabu, 5 Juli 2023
Politik

Megawati Soekarnoputri: Jejak Perjuangan dan Kiprah Politik
PIFA, Politik - Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri, yang lebih akrab disapa Mega, lahir di Yogyakarta pada 23 Januari 1947, merupakan anak kedua dari pasangan Soekarno, presiden pertama Indonesia, dan Fatmawati. Kehidupannya sejak kecil tidak lepas dari suasana perjuangan dan semangat kemerdekaan yang diwariskan oleh ayahnya. Pendidikan dan Awal Karier Mega menempuh pendidikan dasar hingga menengah atas di Perguruan Cikini, Jakarta. Setelah lulus SMA pada usia 18 tahun, Mega melanjutkan studi ke Fakultas Pertanian di Universitas Padjadjaran, Bandung. Namun, karena situasi politik yang memanas, ia hanya bertahan selama setahun. Ia kemudian melanjutkan pendidikan di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, tetapi tidak sampai selesai. Perjalanan Politik Karier politik Mega dimulai dari keterlibatannya di Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Pada usia 39 tahun, ia menjadi pengurus PDI Jakarta Pusat pada tahun 1986 dan setahun kemudian terpilih sebagai anggota DPR RI (1987-1992). Karier politiknya terus meningkat saat ia terpilih menjadi Ketua Umum PDI pada kongres tahun 1993. Masa Kepemimpinan PDI dan PDI Perjuangan Di bawah kepemimpinannya, PDI mengalami banyak tekanan dari rezim Soeharto yang menyebabkan perpecahan internal. Puncak ketegangan ini terjadi pada peristiwa 27 Juli 1996 yang memicu kerusuhan di Jakarta. Setelah peristiwa tersebut, Mega memimpin kelompok PDI yang kemudian mendirikan PDI Perjuangan pada tahun 1998. Sejak itu, Megawati terpilih sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan untuk beberapa periode berturut-turut hingga 2020. Pada Pemilu 1999, di era reformasi, PDI Perjuangan berhasil memenangkan pemilu. Meskipun Mega kalah dalam pemilihan presiden oleh MPR, ia akhirnya menjadi Wakil Presiden dan kemudian menggantikan Abdurrahman Wahid sebagai Presiden periode 2001-2004. Mengantarkan Kader Menjadi Pemimpin Megawati tidak hanya fokus pada dirinya sendiri tetapi juga berperan dalam mengantarkan kader-kader PDI Perjuangan menjadi pemimpin di berbagai tingkat pemerintahan. Keberhasilan terbesarnya adalah mengantarkan Joko Widodo (Jokowi) menjadi Presiden RI pada periode 2014-2019 dan 2019-2024. Semangat Perjuangan dan Gotong Royong Semangat perjuangan, kerja keras, dan gotong royong yang diwariskan oleh Soekarno terus dijaga oleh Megawati sepanjang karier politiknya. Nilai-nilai ini selalu ia tanamkan kepada para kader PDI Perjuangan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka. Kehidupan Pribadi Megawati menikah tiga kali. Pernikahan pertamanya dengan letnan satu (penerbang) Surindro Supjarso pada tahun 1968 yang memberinya dua anak laki-laki. Setelah suaminya gugur, ia menikah dengan diplomat asal Mesir, Hassan Gamal Ahmad Hasan, namun pernikahan ini tidak bertahan lama. Pada tahun 1973, Mega menikah dengan Taufik Kiemas dan memiliki satu anak perempuan, Puan Maharani, yang kini juga aktif dalam politik. Warisan dan Pengaruh Megawati Soekarnoputri adalah sosok yang mengikuti jejak perjuangan ayahnya dengan penuh dedikasi. Warisan semangat kemerdekaan dan gotong royong terus ia pegang teguh, menjadikannya figur sentral dalam politik Indonesia hingga saat ini. Dengan berbagai pencapaian dan dedikasi dalam dunia politik, Megawati telah membuktikan bahwa semangat perjuangan dan kerja keras mampu membawa perubahan yang signifikan bagi bangsa dan negara.
Indonesia
| Selasa, 4 Juni 2024
Feeds
Bahlil dan Raja Juli Tanggapi Ajakan “Tobat Nasuha” Cak Imin Terkait Banjir dan Longsor di Sumatra
PIFA, Nasional - Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Raja Juli Antoni merespons seruan “tobat nasuha” yang disampaikan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia (PM) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menyusul bencana banjir bandang dan longsor di sejumlah wilayah Sumatra. Seruan tersebut muncul di tengah sorotan terkait isu deforestasi sebagai salah satu penyebab bencana. Bahlil menilai ajakan introspeksi tersebut seharusnya berlaku untuk semua pihak, termasuk Cak Imin sendiri. “Kalau pertobatan nasuha, Cak Imin juga pertobatan nasuha-lah, semuanya ya,” ujar Bahlil di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (4/12). Bahlil menegaskan dirinya merupakan menteri yang bekerja langsung di bawah arahan Presiden Prabowo Subianto. Karena itu, ia menekankan bahwa hanya Presiden yang berwenang memberikan instruksi kepadanya. “Yang bisa perintah saya Pak Presiden Prabowo dan saya fokus untuk menjalankan urusan rakyat dan apa yang diperintahkan oleh Bapak Presiden. Saya lagi urus urusan di lokasi bencana,” katanya. Sementara itu, Menhut Raja Juli Antoni mengungkapkan bahwa Cak Imin telah meminta maaf melalui pesan singkat atas pernyataan tersebut. “Beliau sampaikan minta maaf kepada saya, mengatakan bahwa bukan itu maksudnya. Beliau secara gentle minta maaf. Saya kira saya terima maaf beliau,” ujar Raja dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, Kamis (4/12). Raja Juli menegaskan pentingnya kekompakan antaranggota Kabinet Merah Putih dan mengingatkan agar tidak ada pernyataan yang dapat mendiskreditkan sesama menteri. “Ini penting, semuanya adalah anak buah Pak Prabowo, tidak bisa mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang mengganggu stabilitas kita,” ucapnya. Sebelumnya, Cak Imin menyampaikan bahwa dirinya telah mengirim surat kepada tiga menteri—Menteri Kehutanan, Menteri ESDM, dan Menteri Lingkungan Hidup—untuk mengajak evaluasi total seluruh kebijakan yang berkaitan dengan lingkungan hidup, sebagai bentuk kesungguhan pemerintah dalam mencegah bencana. “Pada kesempatan ini saya mengajak semua pihak untuk mari bersama-sama bahu-membahu, memperbaiki… sebagai wujud komitmen dan kesungguhan kita sebagai pemerintah. Bahasa NU-nya tobatan nasuha,” kata Cak Imin. Menurutnya, “tobat nasuha” yang dimaksud adalah mengevaluasi total seluruh kebijakan terkait lingkungan hidup, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan. “Kiamat bukan sudah dekat, kiamat sudah terjadi akibat kelalaian kita sendiri,” ujarnya.
Politik
| Jumat, 5 Desember 2025

KPK Periksa Mantan Sopir Bupati Mempawah Terkait Kasus Korupsi Dinas PUPR
PIFA, Politik - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil mantan sopir Bupati Mempawah sebagai saksi dalam penyidikan kasus dugaan korupsi di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. “Pemeriksaan dilakukan di Polda Kalbar atas nama ABU, aparatur sipil negara di Dinas Pendapatan Daerah Mempawah sekaligus mantan sopir Bupati,” ujar Juru Bicara KPK Budi Prasetyo di Jakarta, Selasa. Selain ABU, KPK turut memanggil empat pihak swasta sebagai saksi, masing-masing berinisial GZ, HAY, BSD, dan NHG. Seluruhnya diperiksa untuk mendalami aliran dana serta dugaan keterlibatan pihak luar dalam perkara tersebut. Sebelumnya, KPK telah menetapkan tiga orang sebagai tersangka, terdiri dari dua penyelenggara negara dan satu pihak swasta. Namun, hingga kini KPK masih belum membeberkan detail identitas tersangka maupun konstruksi perkara secara lengkap. Pada tahap penyidikan, lembaga antirasuah itu telah melakukan penggeledahan di 16 lokasi di Kabupaten Mempawah, Sanggau, dan Pontianak pada 25–29 April 2025. Dari operasi tersebut, KPK menyita sejumlah dokumen dan barang bukti elektronik yang diduga berkaitan dengan praktik korupsi di lingkungan Dinas PUPR. Kasus ini juga menyeret nama pejabat Kalimantan Barat. Gubernur Kalbar Ria Norsan dipanggil sebagai saksi pada 21 Agustus 2025 dalam kapasitasnya sebagai mantan Bupati Mempawah. Pada 24–25 September 2025, KPK turut menggeledah rumah pribadi dan rumah dinas Ria Norsan serta kediaman Bupati Mempawah Erlina Ria Norsan. KPK menyatakan penyidikan masih berjalan dan perkembangan kasus akan diumumkan setelah seluruh proses pemeriksaan saksi serta analisis barang bukti rampung.
Politik
| Kamis, 4 Desember 2025

50 Ton Beras Bantuan Presiden Tiba di Aceh, Publik Soroti Label Bergambar Wajah Presiden
PIFA, Politik - Bantuan pemerintah pusat berupa 50 ton beras untuk korban banjir di sejumlah wilayah Sumatera tiba di Aceh pada Senin (1/12/2025). Bantuan yang dikirim atas nama Presiden Prabowo Subianto tersebut diangkut menggunakan KRI KM Sutedi Senoputra milik TNI Angkatan Laut dari Pelabuhan Belawan, Medan.Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), bersama Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara meninjau langsung proses kedatangan dan pendistribusian bantuan. Selain beras, bantuan yang dikirim ke wilayah terdampak juga mencakup mi instan dan obat-obatan.Menurut AHY, penggunaan jalur laut dipilih untuk mempercepat penanganan darurat di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Ia menegaskan bahwa pemerintah tengah mengoptimalkan seluruh moda distribusi untuk menjangkau wilayah yang terdampak parah maupun terisolasi.Namun, pengiriman bantuan tersebut menuai kritik setelah beredar foto karung beras dengan label bergambar wajah Presiden Prabowo. Sebagian publik menilai pencantuman foto tersebut kurang tepat karena dapat dianggap sebagai tindakan pencitraan politik di tengah situasi bencana.
Politik
| Kamis, 4 Desember 2025

Presiden Prabowo Terima Laporan Komprehensif Penyebab Banjir Besar di Sumatera, Isu Pembalakan Liar Mengemuka
PIFA, Politik - Presiden RI Prabowo Subianto telah menerima laporan komprehensif terkait penyebab banjir besar yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera dalam beberapa pekan terakhir. Hal itu disampaikan Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) — catatan: jika yang dimaksud adalah Muzani sebagai Ketua MPR sementara, disesuaikan dengan konteks sumber Anda — seusai menemui Presiden di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa sore. Pernyataan tersebut muncul saat Muzani ditanya mengenai dugaan keterlibatan praktik pembalakan liar dalam bencana yang berdampak parah di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. “Sudah, sudah, sudah dapat masukan yang komprehensif,” ujarnya ketika dikonfirmasi apakah Presiden telah mengetahui penyebab utama banjir, termasuk dugaan aktivitas pembalakan liar. Indikasi Kayu Tebangan Lama Muzani menuturkan bahwa berdasarkan foto dan rekaman lapangan yang ia amati, terlihat jelas tumpukan kayu hanyut yang diduga bukan berasal dari pohon tumbang akibat badai. Menurutnya, karakteristik kayu-kayu itu lebih mirip potongan lama yang sebelumnya telah ditebang. Temuan tersebut menguatkan dugaan bahwa pembalakan liar berperan besar dalam memperparah dampak banjir bandang yang melanda berbagai daerah. “Kalau itu betul, berarti ada pembalakan liar yang tidak terkendali. Ini harus menjadi perhatian serius para pemangku kebijakan lingkungan. Jangan sampai kelalaian kita hari ini menjadi musibah bagi anak cucu nanti,” tegas Muzani. Laporan Sudah Diterima Presiden, Tapi Detailnya Belum Diungkap Ketika ditanya apakah laporan serupa telah diterima Presiden, Muzani memastikan Kepala Negara sudah mendapatkan masukan lengkap mengenai akar permasalahan bencana tersebut. Namun, ia tidak menjelaskan lebih jauh substansi laporan maupun potensi langkah hukum yang mungkin diambil pemerintah. Muzani juga menghindari pertanyaan lanjutan mengenai kemungkinan tindakan tegas Presiden, termasuk sanksi bagi pihak-pihak yang bertanggung jawab atau reshuffle kabinet. Ia memilih mengakhiri sesi wawancara dan langsung menuju mobil dinasnya untuk meninggalkan Istana Kepresidenan.
Politik
| Rabu, 3 Desember 2025

MK Tolak Gugatan Mahasiswa soal Rakyat Bisa Memberhentikan Anggota DPR
PIFA, Politik - Mahkamah Konstitusi (MK) menolak permohonan uji materi sejumlah mahasiswa terkait Undang-undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3) yang meminta agar konstituen diberi kewenangan untuk memberhentikan anggota DPR. Dalam putusan yang dibacakan pada Kamis (27/11), MK menegaskan bahwa dalil para pemohon tidak beralasan menurut hukum. “Amar putusan: menolak permohonan para Pemohon untuk seluruhnya,” ujar Ketua MK Suhartoyo saat membacakan putusan Perkara Nomor 199/PUU-XXIII/2025. MK menyatakan persoalan utama yang diajukan para pemohon tidak dapat dilepaskan dari ketentuan mengenai mekanisme recall yang sebelumnya telah dijelaskan dalam Putusan MK Nomor 008/PUU-IV/2006. Menurut Mahkamah, mekanisme recall berkaitan erat dengan sistem pemilihan umum, di mana Pasal 22E ayat (3) UUD 1945 secara tegas menyebut bahwa peserta pemilu untuk memilih anggota DPR dan DPRD adalah partai politik. Hakim Konstitusi Guntur Hamzah menerangkan bahwa konsekuensi dari sistem tersebut adalah kewenangan recall berada pada partai politik, bukan konstituen. Karena itu, keinginan para pemohon agar rakyat di daerah pemilihan turut diberi hak memberhentikan anggota DPR dipandang tidak sejalan dengan prinsip demokrasi perwakilan. Selain itu, MK menilai pemberhentian anggota DPR oleh konstituen secara teknis sama saja dengan menggelar pemilu ulang, yang justru berpotensi menimbulkan ketidakpastian hukum. Tidak dapat dipastikan bahwa pemilih dalam proses pemberhentian adalah orang yang sama dengan pemilih pada pemilu sebelumnya. Menanggapi kekhawatiran pemohon mengenai dominasi partai politik dalam proses recall, MK menegaskan bahwa hal tersebut seharusnya tidak terjadi. Penggantian anggota DPR oleh partai politik telah diatur melalui mekanisme yang tidak boleh dilakukan secara sewenang-wenang, serta diawasi oleh Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) sebagaimana diatur dalam UU 17/2014. MK juga menyampaikan bahwa pemilih tetap memiliki ruang untuk menyampaikan keberatan kepada partai politik apabila menilai ada anggota DPR yang tidak layak menjabat, termasuk mendorong partai untuk melakukan recall. Selain itu, pemilih dapat menggunakan haknya pada pemilu berikutnya untuk tidak memilih kembali anggota DPR yang dianggap bermasalah. Karena substansi permohonan dinilai sama dengan perkara sebelumnya, yakni Putusan MK Nomor 22/PUU-XXIII/2025, Mahkamah menyatakan tidak memiliki alasan kuat untuk mengubah pendiriannya. “Dengan demikian, dalil para Pemohon adalah tidak beralasan menurut hukum,” tegas Guntur. Gugatan ini sebelumnya diajukan oleh lima mahasiswa: Ikhsan Fatkhul Azis, Rizki Maulana Syafei, Faisal Nasirul Haq, Muhammad Adnan, dan Tsalis Khoirul Fatna. Mereka menguji Pasal 239 ayat (2) huruf d UU MD3, dan meminta agar ketentuan tersebut ditafsirkan sebagai “diusulkan oleh partai politiknya dan/atau konstituen di daerah pemilihannya.” Namun permohonan tersebut kini secara resmi ditolak oleh MK.
Politik
| Jumat, 28 November 2025

Bahlil Lahadalia Tak Masalah TNI Dilibatkan Jaga Kilang Minyak Pertamina
PIFA, Politik - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menanggapi wacana pelibatan prajurit TNI untuk menjaga kilang minyak Pertamina di berbagai daerah. Ia menegaskan tidak mempermasalahkan rencana tersebut dan menilai hal itu penting demi mencegah potensi sabotase. “Enggak ada masalah. Daripada orang sabotase, menjadi aparat keamanan TNI, polisi, itu penting,” ujar Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (26/11). Bahlil menekankan bahwa semua institusi negara perlu berkolaborasi dalam urusan yang berkaitan dengan kepentingan negara, termasuk pengamanan objek vital strategis. Menurutnya, penjagaan aset-aset penting seperti kilang minyak membutuhkan keterlibatan seluruh unsur keamanan. “Saya pikir semua institusi negara harus berkolaborasi untuk mengamankan apa yang menjadi hal-hal penting bagi kepentingan negara,” katanya. Rencana Penugasan TNI Dimulai Desember Wacana pengamanan kilang oleh TNI sebelumnya disampaikan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin. Ia menjelaskan bahwa pengamanan industri strategis yang terkait dengan kedaulatan negara merupakan bagian dari Operasi Militer Selain Perang (OMSP). “Tugas-tugas pengamanan instalasi strategis, khususnya yang dimiliki Pertamina, ini juga bagian dari OMSP dan ada di revisi Undang-Undang TNI yang 14 pasal itu. Kita akan laksanakan mulai Desember, dengan menugaskan pasukan TNI Angkatan Darat,” ujar Sjafrie usai rapat dengan Komisi I DPR RI, Senin (24/11). Selain itu, pengamanan juga akan dipantau oleh Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI untuk mengantisipasi potensi ancaman terhadap infrastruktur energi nasional. “BAIS akan memantau hal-hal yang mungkin menjadi ancaman potensial sehingga bisa dilakukan antisipasi pengamanan secara fisik,” tambah Sjafrie.
Politik
| Kamis, 27 November 2025

Presiden Prabowo Perintahkan Audit Menyeluruh Rumah Sakit di Papua Usai Ibu Hamil Ditolak Empat RS
PIFA, Politik - Presiden Prabowo Subianto memerintahkan dilakukan audit menyeluruh terhadap sejumlah rumah sakit di Provinsi Papua, menyusul kabar tragis seorang ibu hamil yang ditolak oleh empat fasilitas kesehatan sebelum akhirnya meninggal dunia. Instruksi tersebut disampaikan Presiden melalui Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian setelah rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin. Tito mengungkapkan bahwa pihaknya telah meminta Gubernur Papua, Mathius Derek Fakhiri, untuk mengunjungi keluarga korban dan memberikan bantuan. Menurut Tito, audit akan dilakukan secara komprehensif untuk mengidentifikasi akar persoalan layanan kesehatan di Papua. “Perintah Beliau untuk segera lakukan perbaikan audit. Melakukan audit internal masalahnya di mana. Dikumpulkan rumah sakit-rumah sakit itu, termasuk juga pejabat-pejabat yang di Dinas Kesehatan dan lain-lain, baik provinsi, kabupaten, dan yang swasta,” ujar Tito. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bersama tim dari Kemenkes dan Kemendagri telah berada di Jayapura guna memulai proses audit. Tito menjelaskan, audit dari Kemendagri akan mencakup penelusuran aturan yang berlaku, termasuk Peraturan Bupati serta Peraturan Gubernur yang terkait dengan rumah sakit kabupaten dan RSUD provinsi. Sementara itu, Menkes Budi juga mengerahkan tim khusus untuk menilai aspek teknis layanan kesehatan, mulai dari fasilitas, tata kelola, hingga sumber daya manusia. Di sisi lain, RSUD Yowari di Kabupaten Jayapura memastikan telah menangani pasien sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). Direktur RSUD Yowari, drg. Maryen Braweri, menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dan tim akan segera melakukan investigasi terhadap kasus tersebut.
Politik
| Selasa, 25 November 2025

Menkeu Purbaya Tanggapi Pencekalan Eks Dirjen Pajak Ken Dwijugiasteadi Terkait Dugaan Korupsi Pajak
PIFA, Politik - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa angkat bicara mengenai pencekalan mantan Direktur Jenderal Pajak, Ken Dwijugiasteadi, yang resmi dicegah ke luar negeri sejak 14 November 2025 hingga 14 Mei 2026. Pencekalan tersebut diajukan Kejaksaan Agung (Kejagung) sebagai bagian dari penyidikan dugaan korupsi pajak tahun 2016–2020. Purbaya mengaku belum menerima laporan resmi dari Kejagung, namun ia menduga kasus yang menjerat Ken berkaitan dengan kebijakan tax amnesty atau pengampunan pajak pada periode tersebut. “Saya belum dapat laporan dari Pak Jaksa Agung. Tapi saya pikir biar saja proses itu berjalan. Ini kan kasus tax amnesty, kan? Mungkin ada beberapa penilaian yang nggak terlalu akurat, saya nggak tahu,” ujar Purbaya di Jakarta, Kamis (20/11/2025). Ia menyebut sejumlah pegawai Kementerian Keuangan sudah dipanggil Kejagung untuk memberikan keterangan sebagai saksi terkait dugaan korupsi ini. “Beberapa orang kita dipanggil untuk memberi pernyataan, kesaksian apa yang terjadi pada waktu itu. Saya pikir biar saja proses ini berjalan,” kata Purbaya. Meski tengah terjadi penyidikan besar di sektor perpajakan, Purbaya menegaskan bahwa pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP) tidak perlu takut dan harus bekerja lebih serius. “Saya nggak pernah bersih-bersih, mereka bersih-bersih sendiri. Teman-teman di pajak ya, kerja lebih serius saja. Itu kan di masa lalu, bukan zaman sekarang, dan saya nggak tahu seberapa kuat kasus itu. Biar saja kejaksaan memprosesnya,” tegasnya. Direktorat Jenderal Imigrasi sebelumnya membenarkan bahwa Kejagung mengajukan pencegahan terhadap lima orang. Plt Dirjen Imigrasi Yuldi Yusman menjelaskan bahwa salah satu nama yang dicegah adalah Ken Dwijugiasteadi, selain Victor Rachmat Hartono, Karl Layman, Heru Budijanto Prabowo, dan Bernadette Ning Dijah Prananingrum. Pencekalan ini menandai langkah lanjutan penyidikan dugaan korupsi pajak yang terjadi dalam rentang 2016–2020, yang kini tengah ditelusuri Kejaksaan Agung.
Politik
| Sabtu, 22 November 2025

Politikus PDIP Pertanyakan Gugatan Mahasiswa soal Rakyat Bisa Pecat Anggota DPR
PIFA, Politik - Anggota DPR dari Fraksi PDIP, Darmadi Durianto, menanggapi gugatan lima mahasiswa ke Mahkamah Konstitusi (MK) yang meminta agar rakyat dapat memecat atau melakukan pergantian antar waktu (PAW) terhadap anggota DPR. Ia menyebut gugatan tersebut sah sebagai hak warga negara, namun mempertanyakan mekanisme pemecatan jika kewenangan itu diberikan kepada rakyat. “Kalau kemudian rakyat bisa langsung, ya rakyat yang mana? Mekanismenya seperti apa? Itu yang harus dipertimbangkan,” kata Darmadi di kompleks parlemen, Kamis (20/11). Menurut Darmadi, saat ini tidak ada aturan yang mengatur PAW anggota DPR selain melalui partai politik sebagaimana yang tertuang dalam UU Nomor 17 Tahun 2014 tentang MD3. Ia meminta MK mencermati secara serius dasar gugatan tersebut, terutama terkait perubahan mekanisme yang diajukan para pemohon. Selama ini, PAW dilakukan bila anggota DPR meninggal dunia, mengundurkan diri, tidak lagi memenuhi syarat, atau terjerat kasus hukum dengan putusan inkrah. Posisi anggota DPR yang diberhentikan kemudian digantikan oleh calon dengan perolehan suara terbanyak berikutnya dari daerah pemilihan yang sama. Darmadi menilai pemberian kewenangan kepada rakyat untuk memecat anggota DPR bukan perkara sederhana karena masyarakat tidak memiliki kehendak tunggal. “Ada yang mendukung, ada yang menolak. Sulit mengambil keputusan yang benar-benar merepresentasikan kehendak rakyat,” ujarnya. Ia mengatakan mekanisme paling sederhana tetap melalui evaluasi pada pemilu berikutnya. Gugatan yang diajukan lima mahasiswa—Ikhsan Fatkhul Azis, Rizki Maulana Syafei, Faisal Nasirul Haq, Muhammad Adnan, dan Tsalis Khoirul Fatna—meminta MK menafsirkan ulang Pasal 239 ayat (2) huruf d UU MD3. Mereka ingin ketentuan PAW bukan hanya melalui partai politik, tetapi juga dapat diusulkan oleh konstituen di daerah pemilihan sebagai bentuk kontrol publik terhadap wakil rakyat. Para pemohon menilai absennya mekanisme pemberhentian oleh rakyat membuat peran pemilih dalam pemilu menjadi sebatas prosedural, sementara anggota DPR yang sudah terpilih tak lagi punya ikatan akuntabilitas langsung terhadap konstituennya.
Politik
| Jumat, 21 November 2025

Politikus PDIP Pertanyakan Gugatan Mahasiswa soal Rakyat Bisa Pecat Anggota DPR
PIFA, Politik - Anggota DPR dari Fraksi PDIP, Darmadi Durianto, menanggapi gugatan lima mahasiswa ke Mahkamah Konstitusi (MK) yang meminta agar rakyat dapat memecat atau melakukan pergantian antar waktu (PAW) terhadap anggota DPR. Ia menyebut gugatan tersebut sah sebagai hak warga negara, namun mempertanyakan mekanisme pemecatan jika kewenangan itu diberikan kepada rakyat. “Kalau kemudian rakyat bisa langsung, ya rakyat yang mana? Mekanismenya seperti apa? Itu yang harus dipertimbangkan,” kata Darmadi di kompleks parlemen, Kamis (20/11). Menurut Darmadi, saat ini tidak ada aturan yang mengatur PAW anggota DPR selain melalui partai politik sebagaimana yang tertuang dalam UU Nomor 17 Tahun 2014 tentang MD3. Ia meminta MK mencermati secara serius dasar gugatan tersebut, terutama terkait perubahan mekanisme yang diajukan para pemohon. Selama ini, PAW dilakukan bila anggota DPR meninggal dunia, mengundurkan diri, tidak lagi memenuhi syarat, atau terjerat kasus hukum dengan putusan inkrah. Posisi anggota DPR yang diberhentikan kemudian digantikan oleh calon dengan perolehan suara terbanyak berikutnya dari daerah pemilihan yang sama. Darmadi menilai pemberian kewenangan kepada rakyat untuk memecat anggota DPR bukan perkara sederhana karena masyarakat tidak memiliki kehendak tunggal. “Ada yang mendukung, ada yang menolak. Sulit mengambil keputusan yang benar-benar merepresentasikan kehendak rakyat,” ujarnya. Ia mengatakan mekanisme paling sederhana tetap melalui evaluasi pada pemilu berikutnya. Gugatan yang diajukan lima mahasiswa—Ikhsan Fatkhul Azis, Rizki Maulana Syafei, Faisal Nasirul Haq, Muhammad Adnan, dan Tsalis Khoirul Fatna—meminta MK menafsirkan ulang Pasal 239 ayat (2) huruf d UU MD3. Mereka ingin ketentuan PAW bukan hanya melalui partai politik, tetapi juga dapat diusulkan oleh konstituen di daerah pemilihan sebagai bentuk kontrol publik terhadap wakil rakyat. Para pemohon menilai absennya mekanisme pemberhentian oleh rakyat membuat peran pemilih dalam pemilu menjadi sebatas prosedural, sementara anggota DPR yang sudah terpilih tak lagi punya ikatan akuntabilitas langsung terhadap konstituennya.
Politik
| Jumat, 21 November 2025


Berita Rekomendasi
Politik

Jokowi Bantah Cawe-cawe Kaesang di Pilgub Jakarta 2024
PIFA, Politik - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan tegas membantah pernyataan Sekjen PKS, Aboe Bakar Alhabsy, yang menyebut dirinya menyodorkan nama putranya sekaligus Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, ke partai-partai untuk Pilgub Jakarta. Jokowi meminta agar pertanyaan tersebut dialamatkan langsung ke partai-partai yang bersangkutan. "Saya tidak pernah menyodorkan kepada siapa pun, kepada partai juga tidak pernah. Tanyakan ke partai-partai," kata Jokowi di Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/7/2024). Jokowi juga menegaskan bahwa dirinya tidak ikut campur dalam urusan Pilkada 2024, karena hal tersebut merupakan urusan partai politik. "Urusan pilkada itu urusannya partai politik. Urusan mencalonkan itu juga urusan partai politik. Saya bukan ketua partai. Saya bukan pemilik partai jadi jangan ditanyakan kepada saya," ujarnya. Klaim bahwa Jokowi telah menyodorkan nama Kaesang dalam pilkada disampaikan oleh Sekjen PKS, Aboe Bakar Alhabsyi. Aboe awalnya menanggapi isu bahwa Jokowi akan cawe-cawe dalam Pilgub Jakarta. "Kan sudah biasa cawe-cawe, mulai dari presiden sampe nanti, biasa, jadi nggak ada masalah biar aja," kata Aboe Bakar kepada wartawan di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Kamis (27/6). Aboe Bakar juga menyebut bahwa nama Kaesang telah diajukan oleh Jokowi. "Sudah-sudah sudah nyodorkan. Sudah nyodorkan, kita lihat saja," lanjut Aboe Bakar. Menanggapi tudingan ini, Kaesang Pangarep, mengatakan bahwa Aboe Bakar berbohong. "Pak Sekjen PKS tidak bicara sesuai fakta. Pak Jokowi tidak pernah menawarkan nama saya ke partai-partai. Silakan cek, atau sebut partai mana yang pernah ditawari Pak Jokowi. Cara-cara seperti itu tidak baik dan ini merupakan kebohongan pada publik," kata Kaesang dalam keterangannya.
Jakarta
| Rabu, 3 Juli 2024
Politik

Diusung Jadi Cawapres, Yenny Wahid Bakal Redakan Isu Penjegalan Anies?
PIFA, Politik - Calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan, masih terus menghadapi berbagai rintangan dalam perjalanan pencapresannya. Juru Bicara Anies Baswedan, Sudirman Said, mengungkapkan bahwa Anies masih mengalami penjegalan, meskipun dia meyakini bahwa situasi tersebut akan mereda jika Anies mengumumkan nama calon wakil presiden yang akan mendampinginya. Sudirman Said menjelaskan bahwa upaya penjegalan terhadap Anies telah dilakukan, mulai dari upaya memecah belah Koalisi Perubahan hingga dugaan korupsi proyek Formula E di DKI Jakarta. Namun, ia menegaskan bahwa penjegalan tersebut tidak akan mempengaruhi Koalisi Perubahan dalam mendukung Anies sebagai calon presiden. Disisi lain, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengungkapkan bahwa nama calon wakil presiden untuk Anies Baswedan telah ditentukan dan akan diumumkan setelah Anies kembali dari Tanah Suci. Sejumlah nama mencuat sebagai kandidat kuat calon pendamping Anies, termasuk Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dan Yenny Wahid, putri kedua Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Anies Baswedan menyatakan bahwa nama calon wakil presiden yang dipilihnya telah disetujui oleh koalisi, dan akan diumumkan secara mengejutkan pada waktu yang tepat. Salah satu kandidat kuat, Yenny Wahid, memiliki kelebihan dengan latar belakang keluarga sebagai pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Namun, peneliti dari Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro, menyatakan bahwa latar belakang Yenny belum cukup untuk menarik pemilih, terutama di kantong-kantong suara seperti Jawa Timur. Bawono menekankan bahwa Koalisi Perubahan untuk Persatuan harus segera mengintensifkan kampanye mereka jika mereka serius dalam mengusung Anies dan Yenny. Dengan tenggat waktu Pemilihan Presiden 2024 yang semakin dekat, Yenny perlu meningkatkan elektabilitasnya melalui sosialisasi dan meningkatkan popularitas di seluruh Indonesia. Elektabilitas Yenny masih belum terlihat secara signifikan, terutama dalam menarik suara dari kalangan NU yang memiliki potensi terpecah. Namun, Partai NasDem telah menganggap Yenny Wahid cocok sebagai pendamping Anies dalam Pilpres 2024. Latar belakang Yenny sebagai Nahdliyin dianggap dapat memperkuat Koalisi Perubahan dalam mencerminkan sosiokultural masyarakat Indonesia. Wacana menduetkan Anies dengan Yenny telah muncul dari Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali. Usulan ini didasarkan pada pemikiran bahwa calon wakil presiden harus mampu mengisi kekurangan Anies dan membangun kepercayaan publik. Sebagai kader NU yang potensial, Yenny Wahid dianggap sebagai salah satu figur yang tepat untuk mendampingi Anies Baswedan. Ahmad Effendy Choirie (Gus Choi), Ketua DPP NasDem, mengungkapkan bahwa Yenny Wahid memiliki nilai tambah sebagai pendamping Anies. Keberadaan "darah biru" yang mengalir dalam dirinya sebagai keluarga pendiri Nahdlatul Ulama (NU) menjadikannya sosok istimewa. Namun, Gus Choi juga menyadari bahwa latar belakang Yenny belum cukup untuk menarik pemilih, terutama di kalangan NU di Jawa Timur. Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) menyadari pentingnya menjaga momentum dan meraih popularitas yang lebih baik menjelang Pemilihan Presiden 2024. Bawono Kumoro menekankan bahwa kampanye yang intensif, sosialisasi, dan kunjungan ke seluruh Indonesia menjadi langkah yang perlu diambil agar Anies dan Yenny dapat meningkatkan elektabilitas mereka. Tantangan bagi Koalisi Perubahan adalah meraih dukungan dari berbagai kalangan, termasuk pemilih NU yang memiliki keunikan dalam preferensi politik mereka. Meskipun Anies Baswedan masih mengalami penjegalan, baik dalam upaya memecah belah koalisi maupun isu-isu kontroversial, harapan mereda muncul dengan adanya pengumuman calon wakil presiden yang akan mendampinginya. Keputusan strategis ini diharapkan dapat memperkuat posisi Anies dalam persaingan politik dan membawa Koalisi Perubahan untuk Persatuan menuju pemilihan yang sukses pada 2024. Masyarakat Indonesia pun secara antusias menantikan siapa yang akan menjadi pendamping Anies Baswedan, karena pasangan ini diharapkan mampu memberikan visi, kepemimpinan yang kuat, dan solusi bagi berbagai masalah yang dihadapi negara. (hs)
Indonesia
| Rabu, 5 Juli 2023
Politik

Megawati Soekarnoputri: Jejak Perjuangan dan Kiprah Politik
PIFA, Politik - Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri, yang lebih akrab disapa Mega, lahir di Yogyakarta pada 23 Januari 1947, merupakan anak kedua dari pasangan Soekarno, presiden pertama Indonesia, dan Fatmawati. Kehidupannya sejak kecil tidak lepas dari suasana perjuangan dan semangat kemerdekaan yang diwariskan oleh ayahnya. Pendidikan dan Awal Karier Mega menempuh pendidikan dasar hingga menengah atas di Perguruan Cikini, Jakarta. Setelah lulus SMA pada usia 18 tahun, Mega melanjutkan studi ke Fakultas Pertanian di Universitas Padjadjaran, Bandung. Namun, karena situasi politik yang memanas, ia hanya bertahan selama setahun. Ia kemudian melanjutkan pendidikan di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, tetapi tidak sampai selesai. Perjalanan Politik Karier politik Mega dimulai dari keterlibatannya di Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Pada usia 39 tahun, ia menjadi pengurus PDI Jakarta Pusat pada tahun 1986 dan setahun kemudian terpilih sebagai anggota DPR RI (1987-1992). Karier politiknya terus meningkat saat ia terpilih menjadi Ketua Umum PDI pada kongres tahun 1993. Masa Kepemimpinan PDI dan PDI Perjuangan Di bawah kepemimpinannya, PDI mengalami banyak tekanan dari rezim Soeharto yang menyebabkan perpecahan internal. Puncak ketegangan ini terjadi pada peristiwa 27 Juli 1996 yang memicu kerusuhan di Jakarta. Setelah peristiwa tersebut, Mega memimpin kelompok PDI yang kemudian mendirikan PDI Perjuangan pada tahun 1998. Sejak itu, Megawati terpilih sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan untuk beberapa periode berturut-turut hingga 2020. Pada Pemilu 1999, di era reformasi, PDI Perjuangan berhasil memenangkan pemilu. Meskipun Mega kalah dalam pemilihan presiden oleh MPR, ia akhirnya menjadi Wakil Presiden dan kemudian menggantikan Abdurrahman Wahid sebagai Presiden periode 2001-2004. Mengantarkan Kader Menjadi Pemimpin Megawati tidak hanya fokus pada dirinya sendiri tetapi juga berperan dalam mengantarkan kader-kader PDI Perjuangan menjadi pemimpin di berbagai tingkat pemerintahan. Keberhasilan terbesarnya adalah mengantarkan Joko Widodo (Jokowi) menjadi Presiden RI pada periode 2014-2019 dan 2019-2024. Semangat Perjuangan dan Gotong Royong Semangat perjuangan, kerja keras, dan gotong royong yang diwariskan oleh Soekarno terus dijaga oleh Megawati sepanjang karier politiknya. Nilai-nilai ini selalu ia tanamkan kepada para kader PDI Perjuangan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka. Kehidupan Pribadi Megawati menikah tiga kali. Pernikahan pertamanya dengan letnan satu (penerbang) Surindro Supjarso pada tahun 1968 yang memberinya dua anak laki-laki. Setelah suaminya gugur, ia menikah dengan diplomat asal Mesir, Hassan Gamal Ahmad Hasan, namun pernikahan ini tidak bertahan lama. Pada tahun 1973, Mega menikah dengan Taufik Kiemas dan memiliki satu anak perempuan, Puan Maharani, yang kini juga aktif dalam politik. Warisan dan Pengaruh Megawati Soekarnoputri adalah sosok yang mengikuti jejak perjuangan ayahnya dengan penuh dedikasi. Warisan semangat kemerdekaan dan gotong royong terus ia pegang teguh, menjadikannya figur sentral dalam politik Indonesia hingga saat ini. Dengan berbagai pencapaian dan dedikasi dalam dunia politik, Megawati telah membuktikan bahwa semangat perjuangan dan kerja keras mampu membawa perubahan yang signifikan bagi bangsa dan negara.






