Foto: selecthealth.org

Berita Lifestyle, PIFA - Sejumlah pola diet atau makan sehat menyatakan bahwa makan malam bikin gemuk. Namun banyak juga orang yang membantah pendapat tersebut. Makan di malam hari dapat menambah lemak karena  biasanya orang akan langsung terlelap sehingga makanan tidak sempat dicerna dengan baik.

Namun pendapat ini ternyata salah. Yang menjadi penting adalah makanan apa yang dikonsumsi pada malam hari itu. Para ahli juga menyimpulkan bahwa mitos ini tidak benar karena apa yang dimakan akan jauh lebih penting daripada waktu makan.

Dilansir dari Detik, berikut fakta tentang makan malam yang perlu diketahui.

1. Waktu Makan Tidak Berpengaruh pada Berat Badan

Banyak yang memperdebatkan waktu makan itu sangat penting bagi metabolisme tubuh. Namun sebenarnya pendapat ini berasal dari penelitian pada hewan. Karena teori ini mengklaim bahwa makan pada waktu malam hari bertentangan dengan ritme sirkadian siklus 24 jam yang memberi tahu kapan tubuh harus tidur, makan, dan bangun.

Tetapi tidak semua penelitian mendukung konsep ini. Beberapa penelitian menyatakan bahwayang penting bukanlah waktu makan tetapi seberapa banyak yang dimakan.

Penelitian yang dilakukan lebih dari 1600 anak tidak menemukan hubungan antara makan setelah jam 8 malam dengan kelebihan berat badan. Studi lainpun menunjukkan hasil, kebiasaan makan pada 52 orang dewasa lebih dari jam 8 malam, mengonsumsi lebih banyak kalori dibandingkan orang yang makan di waktu lebih awal.

Kelebihan kalori inilah sebenarnya yang akan menyebabkan penambahan berat badan.

2. Orang yang Terlambat Makan Cenderung Makan Lebih Banyak

Menurut sebagian orang, mereka yang terlambat makan cenderung akan mengonsumsi makanan dengan porsi yang lebih banyak.

Hal ini pun telah ditemukan pada penelitian, individu yang makan lebih dekat dengan waktu tidur lebih banyak mengonsumsi kalori dibandingkan mereka yang makan lebih awal. Studi lain juga menemukan bahwa mereka yang makan antara jam 11 malam dan 5 pagi mengonsumsi sekitar 500 kalori lebih banyak dibandingkan mereka yang makan di siang hari.

Karena itu waktu bukanlah bagian yang krusial dalam kenaikan berat badan, namun asupan kalori berlebih yang menyebabkan berat badan bertambah.

3. Terlambat Cenderung Memilih Makanan yang Lebih Buruk

Orang yang makan terlambat biasanya akan memilih makanan apa saja yang ada di depan matanya. Ini karena adanya keterbatasan waktu sehingga sulit menemukan makanan sehat di malam hari.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa mereka yang bekerja di malam hari cenderung akan mengonsumsi makanan yang tidak sehat dengan alasan kenyamanan. Karena di malam hari pilihan makanan lebih sedikit.

4. Faktor Emosional di Malam Hari Pengaruhi Pilihan Makanan

Biasanya di malam hari adalah waktu emosional banyak orang sehingga makan menjadi jalan ninja mereka untuk menghilangkan stres, kecemasan, hingga kesedihan.

Ketika sedang dalam kondisi emosi yang kurang stabil atau kelelahan, biasanya orang akan cenderung memilih makanan yang akan membantu mengontrol suasana hati dan mampu meningkatkan enzim serotonin dalam tubuh.

Hal ini sering dikaitkan dengan peningkatan asupan makanan dan keinginan makan berkalori tinggi atau manis, seperti cokelat atau susu.

Faktor perubahan hormonal inilah yang mempengaruhi nafsu makan dan menjadi alasan mengapa makan atau ngemil malam hari memicu kenaikan berat badan.

5. Waktu dan Frekuensi Makan Dapat Mengontrol Asupan Makanan

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ada cara yang dapat dilakukan untuk mengatur nafsu makan melalui waktu dan frekuensi makan. Misalnya untuk mencegah keinginan makan berlebih di malam hari, sebaiknya makan sarapan berkalori tinggi yang jauh lebih baik.

Memulai makan dengan porsi yang lebih kecil namun teratur juga bisa membantu mengatur nafsu makan dan mengurangi rasa lapar sepanjang hari.

Karena itu dapat dipastikan bahwa makan di waktu malam tidak akan mempengaruhi berat badan asalkan konsumsinya sesuai dengan kebutuhan kalori dan tidak berlebihan. (b) 

Berita Lifestyle, PIFA - Sejumlah pola diet atau makan sehat menyatakan bahwa makan malam bikin gemuk. Namun banyak juga orang yang membantah pendapat tersebut. Makan di malam hari dapat menambah lemak karena  biasanya orang akan langsung terlelap sehingga makanan tidak sempat dicerna dengan baik.

Namun pendapat ini ternyata salah. Yang menjadi penting adalah makanan apa yang dikonsumsi pada malam hari itu. Para ahli juga menyimpulkan bahwa mitos ini tidak benar karena apa yang dimakan akan jauh lebih penting daripada waktu makan.

Dilansir dari Detik, berikut fakta tentang makan malam yang perlu diketahui.

1. Waktu Makan Tidak Berpengaruh pada Berat Badan

Banyak yang memperdebatkan waktu makan itu sangat penting bagi metabolisme tubuh. Namun sebenarnya pendapat ini berasal dari penelitian pada hewan. Karena teori ini mengklaim bahwa makan pada waktu malam hari bertentangan dengan ritme sirkadian siklus 24 jam yang memberi tahu kapan tubuh harus tidur, makan, dan bangun.

Tetapi tidak semua penelitian mendukung konsep ini. Beberapa penelitian menyatakan bahwayang penting bukanlah waktu makan tetapi seberapa banyak yang dimakan.

Penelitian yang dilakukan lebih dari 1600 anak tidak menemukan hubungan antara makan setelah jam 8 malam dengan kelebihan berat badan. Studi lainpun menunjukkan hasil, kebiasaan makan pada 52 orang dewasa lebih dari jam 8 malam, mengonsumsi lebih banyak kalori dibandingkan orang yang makan di waktu lebih awal.

Kelebihan kalori inilah sebenarnya yang akan menyebabkan penambahan berat badan.

2. Orang yang Terlambat Makan Cenderung Makan Lebih Banyak

Menurut sebagian orang, mereka yang terlambat makan cenderung akan mengonsumsi makanan dengan porsi yang lebih banyak.

Hal ini pun telah ditemukan pada penelitian, individu yang makan lebih dekat dengan waktu tidur lebih banyak mengonsumsi kalori dibandingkan mereka yang makan lebih awal. Studi lain juga menemukan bahwa mereka yang makan antara jam 11 malam dan 5 pagi mengonsumsi sekitar 500 kalori lebih banyak dibandingkan mereka yang makan di siang hari.

Karena itu waktu bukanlah bagian yang krusial dalam kenaikan berat badan, namun asupan kalori berlebih yang menyebabkan berat badan bertambah.

3. Terlambat Cenderung Memilih Makanan yang Lebih Buruk

Orang yang makan terlambat biasanya akan memilih makanan apa saja yang ada di depan matanya. Ini karena adanya keterbatasan waktu sehingga sulit menemukan makanan sehat di malam hari.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa mereka yang bekerja di malam hari cenderung akan mengonsumsi makanan yang tidak sehat dengan alasan kenyamanan. Karena di malam hari pilihan makanan lebih sedikit.

4. Faktor Emosional di Malam Hari Pengaruhi Pilihan Makanan

Biasanya di malam hari adalah waktu emosional banyak orang sehingga makan menjadi jalan ninja mereka untuk menghilangkan stres, kecemasan, hingga kesedihan.

Ketika sedang dalam kondisi emosi yang kurang stabil atau kelelahan, biasanya orang akan cenderung memilih makanan yang akan membantu mengontrol suasana hati dan mampu meningkatkan enzim serotonin dalam tubuh.

Hal ini sering dikaitkan dengan peningkatan asupan makanan dan keinginan makan berkalori tinggi atau manis, seperti cokelat atau susu.

Faktor perubahan hormonal inilah yang mempengaruhi nafsu makan dan menjadi alasan mengapa makan atau ngemil malam hari memicu kenaikan berat badan.

5. Waktu dan Frekuensi Makan Dapat Mengontrol Asupan Makanan

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ada cara yang dapat dilakukan untuk mengatur nafsu makan melalui waktu dan frekuensi makan. Misalnya untuk mencegah keinginan makan berlebih di malam hari, sebaiknya makan sarapan berkalori tinggi yang jauh lebih baik.

Memulai makan dengan porsi yang lebih kecil namun teratur juga bisa membantu mengatur nafsu makan dan mengurangi rasa lapar sepanjang hari.

Karena itu dapat dipastikan bahwa makan di waktu malam tidak akan mempengaruhi berat badan asalkan konsumsinya sesuai dengan kebutuhan kalori dan tidak berlebihan. (b) 

0

0

You can share on :

0 Komentar