Momen artis, Maudy Ayunda belajar membuat kain tenun ikat khas Sintang. (Dok. IG @galerikainpantangsintang)

Momen artis, Maudy Ayunda belajar membuat kain tenun ikat khas Sintang. (Dok. IG @galerikainpantangsintang)

Berandascoped-by-BerandaLokalscoped-by-LokalMomen Maudy Ayunda Belajar Bikin Kain Tenun Ikat Khas Sintang

Momen Maudy Ayunda Belajar Bikin Kain Tenun Ikat Khas Sintang

Sintang | Sabtu, 6 Juli 2024

PIFA, Lokal - Artis Maudy Ayunda belajar menenun kain tenun ikat khas Sintang di Yayasan Rumah Belajar Kain Pantang, saat mengunjungi Kalimantan Barat beberapa waktu lalu.

Momen itu dibagikan oleh akun Instagram @galerikainpantangsintang, pada Rabu (3/7/24) lalu. Dari video yang diunggah, Maudy  Ayunda terlihat begitu antusias saat belajar menenun bersama warga setempat.

Pemeran Kugy di film Perahu Kertas ini rupanya telah berada di Sintang, Kabupaten selama empat hari tiga malam. Melalui instagram pribadinya @maudyayunda, membagikan beberapa fotonya saat berada di Yayasan Rumah Belajar Kain Pantang. 

Tampak Maudy saat diberikan tepung tawar ketika tiba dan momen Maudy belajar menenun dari penduduk setempat. 

“Empat hari dan tiga malam petualanganku di Sintang, Kalimantan Barat. Banyak banget momen berkesan, pengalaman berarti dan pelajaran penting. Bingung mulai dari mana. Satu-satu akan ku ceritakan," tulis Maudy di instagramnya pada Jumat, 5 Juli 2024. 

Maudy juga tampak menikmati momen saat berada di puncak bukit dan mengamati pohon besar yang ada di hutan.

Rekomendasi

Foto: Nikita Mirzani Beberkan Kondisi LM Sudah Membaik, tapi Masih Jalani Pengobatan Mental | Pifa Net

Nikita Mirzani Beberkan Kondisi LM Sudah Membaik, tapi Masih Jalani Pengobatan Mental

Indonesia
| Rabu, 12 Februari 2025
Foto: Patrick Kluivert dan Kontroversi Utang Judi Rp16 M, Layakkah Gantikan Shin Tae-yong? | Pifa Net

Patrick Kluivert dan Kontroversi Utang Judi Rp16 M, Layakkah Gantikan Shin Tae-yong?

Indonesia
| Selasa, 7 Januari 2025
Foto: Forkopimda Kalbar Gelar Doa Bersama Menutup Akhir Tahun 2024 | Pifa Net

Forkopimda Kalbar Gelar Doa Bersama Menutup Akhir Tahun 2024

Pontianak
| Selasa, 31 Desember 2024
Foto: Ternyata Betul Kata Amorim, Ini MU Terburuk Sepanjang Sejarah | Pifa Net

Ternyata Betul Kata Amorim, Ini MU Terburuk Sepanjang Sejarah

Inggris
| Rabu, 19 Februari 2025
Foto: Effendi Simbolon Nilai Megawati Seharusnya Mundur dari Jabatan Ketum PDIP | Pifa Net

Effendi Simbolon Nilai Megawati Seharusnya Mundur dari Jabatan Ketum PDIP

Indonesia
| Kamis, 9 Januari 2025
Foto: Vokalis Band Sukatani Dipecat sebagai Guru Gegara Penampilannya | Pifa Net

Vokalis Band Sukatani Dipecat sebagai Guru Gegara Penampilannya

Indonesia
| Senin, 24 Februari 2025
Foto: Publik Bisa Gugat Dugaan Korupsi PT Pertamina Patra Niaga, Peneliti SAKSI Ungkap 2 Cara Ini | Pifa Net

Publik Bisa Gugat Dugaan Korupsi PT Pertamina Patra Niaga, Peneliti SAKSI Ungkap 2 Cara Ini

Indonesia
| Minggu, 2 Maret 2025
Foto: Mayor Teddy Naik Pangkat Menjadi Letkol, TB Hasanuddin: Sepertinya Tak Sesuai Aturan Biasa | Pifa Net

Mayor Teddy Naik Pangkat Menjadi Letkol, TB Hasanuddin: Sepertinya Tak Sesuai Aturan Biasa

Indonesia
| Jumat, 7 Maret 2025
Foto: Menang Lagi di Serie A, Inter Milan Incar Empat Gelar di 2025 | Pifa Net

Menang Lagi di Serie A, Inter Milan Incar Empat Gelar di 2025

Italia
| Minggu, 9 Maret 2025
Foto: MU Lanjutkan Efisiensi, Amorim Soroti Dampak Krisis Prestasi | Pifa Net

MU Lanjutkan Efisiensi, Amorim Soroti Dampak Krisis Prestasi

Indonesia
| Rabu, 26 Februari 2025

Berita Terkait

Lokal

Foto: Sepanjang 2024, Dinsos Kota Pontianak Amankan 88 Gepeng, 37 Orang dari Pulau Jawa | Pifa Net

Sepanjang 2024, Dinsos Kota Pontianak Amankan 88 Gepeng, 37 Orang dari Pulau Jawa

PIFA, Lokal - Sepanjang Januari sampai Juni 2024, Dinas Sosial Kota Pontianak berhasil menertibkan 88 orang gelandangan dan pengemis (gepeng).  Kepala Dinas Sosial Kota Pontianak, Trisnawati, mengungkapkan dari jumlah tersebut 37 orang berasal luar kota Pontianak, 51 warga Pontianak. Gepeng tersebut terdiri dari gelandangan, pengemis, anak terlantar, lansia hingga pengemis disabilitas. Saat dilakukakan asesment dan di tes urine, 24 orang dari 88 orang gepeng tersebut positif menggunakan sabu. “Kita sudah lakukan assesment, mulai dari datang kondisi sangat memprihatinkan sampai sekarang kondisi dalam keadaan sehat. Setelah itu kita lakukan tes urine positif menggunakan amfetamin,” ujarnya.  Lebih lanjut Trisnawati mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya pembinaan terhadap para gepeng yang terjaring razia oleh Satuan Polisi Pamong Praja dan Dinas Perhubungan. Di antaranya memberikan pendampingan dan pelatihan keterampilan di Pusat Layanan Anak Terpadu (PLAT) seperti “Ini tantangan kita memberikan pembinaan kepada mereka untuk melakukan aktivitas positif. Kami dinsos berperan dalam rangka memberikan dampingan pembinaan. Mereka di PLAT mendapatkan pendampingan psikolog, perilaku dan juga kami latih untuk mengaji dan solat,” ungkapnya. Trisnawati kembali mengimbau untuk masyarakat tidak memberi uang kepada pengemis. Hal tersebut sudah ditegaskan dalam Peraturan Daerah (Perda) Kota Pontianak Nomor 19 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat pada Pasal 42 poin E, melarang memberikan uang atau barang kepada pengemis, peminta-minta di persimpangan jalan atau tempat umum lainnya. “Kita dan satpol pp sudah menerapkan perda tentang larangan memberi atau melakukan aktivitas di lampu merah, dalam beberapa pasal disampaikan setiap orang dilarang melakukan aktivitas dipersimpangan lampu merah baik itu mengemis, mengamen maupun menjual barang. Juga pengendara dilarang untuk memberikan uang atau sumbangan dipersimpngan lampu merah,” katanya. Kasatpol PP Kota Pontianak Ahmad Sudiyantoro menambahkan, fenomena maraknya gepeng di Pontianak tidak terlepas dari lingkungan sekitar. Ia mengatakan mereka yang diamankan bukan hanya pengemis dan pengamen, tetapi juga penyalur. “Untuk gepeng diberikan denda paksa sebesar Rp 500rbu. Bukan hanya pengemis dan pengamen, penyalur koordinator juga di lakukan tindakan hukum,” katanya. Berkaitan dengan anak-anak yang dibina di plat, Toro mengatakn mereka tidak disiksa tetapi diajarkan mengaji dan diberi kenyamanan. “Ada untungnya mereka di bawa ke plat. Di sana mereka diajarkan ngaji. Sudah saya buktikan, awalnya mereka masuk tidak pandai ngaji sampi di plat bisa iqra. Mereka di bawa bukan untuk di siksa tapi di bina,” tukasnya. (ly)

Pontianak
| Kamis, 27 Juni 2024

Nasional

Foto: Viral Video Ambulans Diminta Berhenti dan Matikan Sirine karena Rombongan Jokowi Lewat, Istana Buka Suara | Pifa Net

Viral Video Ambulans Diminta Berhenti dan Matikan Sirine karena Rombongan Jokowi Lewat, Istana Buka Suara

PIFA, Nasional - Deputi Protokol Pers dan Media Sekretariat Presiden (Setpres), M. Yusuf Permana, menegaskan bahwa ambulans harus diutamakan aksesnya di jalan, mengalahkan rangkaian kendaraan kepresidenan. Pernyataan ini disampaikan menanggapi unggahan video di media sosial X mengenai ambulans yang diminta berhenti dan mematikan sirene saat iring-iringan mobil Presiden Joko Widodo (Jokowi) melintas di Sampit, Kalimantan Tengah. Dalam pesan singkat di Jakarta, Kamis, Yusuf menekankan bahwa sesuai dengan prosedur operasi standar (SOP) yang berlaku, ambulans harus diberi prioritas utama di jalan dan tidak boleh dihambat. "Seringkali di jalan rangkaian kepresidenan menepi dan disalip oleh ambulans karena memang itu adalah prioritas sesuai SOP kami," ujarnya. Yusuf menjelaskan bahwa SOP tersebut selalu disampaikan terlebih dahulu oleh Tim Istana kepada tim pengamanan wilayah agar dapat diterapkan dengan baik selama kegiatan presiden di berbagai daerah di Indonesia. Menanggapi kejadian terhambatnya jalan ambulans saat kunjungan Presiden di Sampit pada Rabu (26/6), Yusuf meminta maaf kepada keluarga dan masyarakat. "Kami memohon maaf kepada keluarga dan masyarakat atas kejadian tersebut dan akan selalu mengingatkan kembali kepada semua jajaran pengamanan," katanya. Sebelumnya, pengguna media sosial X dengan akun @NinzExe07 mengunggah video dari dalam mobil ambulans yang berhenti menunggu iring-iringan mobil Presiden Jokowi melintas di depan RSUD Dr. Murjani Sampit. Video tersebut menunjukkan seorang pasien yang terbaring sakit di dalam ambulans, didampingi keluarganya. Pemilik akun tersebut menulis, "Bismillah. Nasib di negeri Konoha, astaghfirullah. Pasien dibawa pakai ambulans, disuruh matikan sirenenya dan minggir dulu hanya demi rombongan @jokowi lewat. Kalau pasien itu meninggal gimana dong." (ad)

Sampit
| Kamis, 27 Juni 2024

Sports

Foto: Belum Memenuhi Kelayakan Infrastruktur, FIFA Matchday Tak Jadi Digelar di JIS | Pifa Net

Belum Memenuhi Kelayakan Infrastruktur, FIFA Matchday Tak Jadi Digelar di JIS

Berita Sports, PIFA - Laga FIFA matchday timnas Indonesia vs Curacao akan digelar di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada 24 September 2022, Jawa Barat, dan di Jakarta International Stadium (JIS) pada 27 September 2022. Namun, setelah PSSI melakukan uji kelayakan, JIS dianggap belum layak untuk menggelar FIFA matchday. Hal ini diumumkan PSSI dalam laman resminya, pada Jumat (9/9/2022). Berdasarkan hasil inspeksi tim Infrastructure Safety and Security PSSI, Stadion JIS belum memenuhi kelayakan 100% infrastruktur, diantaranya area drop off tim, sirkulasi aktivitas terkait pertandingan di outer perimeter menumpuk di barat utara. PSSI memaparkan concourse timur belum dapat digunakan, perimeter tribune perlu pengkajian ulang, pagar perimeter di bawah concourse barat tidak kokoh. Kemudian, sarana prasarana pendukung seperti kantung parkir, transportasi umum, dan jalan akses menuju stadion juga belum sesuai standar. ‘’Sehingga untuk menggelar sebuah pertandingan FIFA Match Day yang mengundang animo penonton sangat banyak maka perlu dilakukan simulasi terkait jumlah penonton mulai dari 25% - 50% - 75% - 100% dari perhitungan maximum safety capacity,’’ kata Sekjen PSSI Yunus Nusi, dikutip dari laman resmi PSSI (9/9). Yunus menambahkan untuk ukuran JIS yang begitu megah dengan daya tampung 80 ribu kursi hanya bisa menampung parkir sekitar 800 unit kendaraan roda empat itu sangat riskan. Padahal, lanjutnya, jika timnas main maka animo masyarakat untuk ber duyun-duyun ke stadion sangat tinggi.  Selain itu masuk stadion hanya satu pintu sehingga dikhawatirkan jika bersamaan keluar akan memakan waktu yang lama.  ''Di samping itu terkait dengan plafon yang rendah karena bus tidak bisa masuk, bisa jadi bus tim tamu dan tim tuan rumah berhentinya di area umum, tidak di area sebagaimana mestinya yang sudah diatur . Nah kalau kita paksakan pasti akan menjadi catalan FIFA,’’ sambung Yunus. Yunus mengungkapkan, kendala lainnya adalah biaya sewa stadion yang tinggi. Tim sekelas Persija Jakarta pun lebih memilih stadion di Bekasi.  "Saat ini PSSI masih dalam taraf pembicaraan dengan beberapa stadion untuk pertandingan kedua (27/9) di antaranya Stadion Pakansari, Bogor, dan Stadion Patriot, Bekasi," ujar pernyataan yang dimuat dalam laman PSSI. (yd)

Jakarta
| Jumat, 9 September 2022
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5