Nyoman Paul Rilis Alunan Mimpi, Dedikasikan untuk Mendiang Sahabatnya
Indonesia | Sabtu, 18 Januari 2025
Nyoman Paul merilis single terbarunya berjudul Alunan Mimpi. (Dok. Istimewa)
Indonesia | Sabtu, 18 Januari 2025
Teknologi
Berita Teknologi, PIFA - Xiaomi kembali merilis smartphone dengan harga merakyat spesifikasi pejabat. Dengan banderol di angka Rp2 jutaan, smartphone Redmi Note 11 dianggap memiliki spesifikasi yang begitu garang. Baru dirilis bulan Maret lalu, di Indonesia, Redmi Note 11 hadir dalam dua versi, masing-masing dengan memori 4/128GB dan 6/128GB. Harga HP Redmi Note 11 untuk semua variannya dibanderol cukup terjangkau. Mengacu situs resmi Xiaomi Indonesia, harga HP Redmi Note 11 dipastikan dibanderol mulai dari Rp 2.499.000 untuk versi 4/128GB, dan Rp 2.799.000 untuk versi 6/128GB. Jelas sangat terjangkau untuk sebuah HP kelas menengah dengan spesifikasi begitu kuat. Redmi Note 11 ditenagai prosesor kelas menengah, Snapdragon 680. Selain itu, ponsel ini juga memiliki slogan "90Hz AMOLED Pioneer" karena tampilan layar Redmi Note 11 yang begitu menarik. Layar AMOLED yang digunakannya mampu menghadirkan kualitas hingga FHD+ dengan refresh rate 90Hz. Bagian menarik lainnya tentu ada di sektor kamera. Ada empat buah kamera utama di bagian belakang. Masing-masing dengan sensor wide angle 50MP, ultrawide angle 8MP, macro 2MP, dan depth 2MP. Sementara di bagian depan, ada kamera selfie dengan sensor wide angle 13MP. Baik kamera depan maupun belakangnya sama-sama mampu merekam video dengan kualitas mencapai 1080p@30fps. Semua fitur menarik di atas akan disempurnakan oleh dukungan baterai berkapasitas 5.000 mAh, lengkap dengan fast charging 33W. Teknologi pengisian daya cepat ini diklaim mampu mengisi daya dari 0%-100% hanya dalam waktu satu jam. Secara spesifikasi, Redmi Note 11 memang terasa sangat menarik untuk hadir di tahun 2022 ini. Harga HP Redmi yang ada di kelas Rp 2 jutaan juga membuatnya akan banyak dilirik. (b)
Nasional
Berita Nasional, PIFA - Kementerian Agama (Kemenag) meminta anak muda agar berperan aktif dalam memerangi paham radikal dan ektsrem di era digital ini. Menurut Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saadi, hal tersebut bisa dilakukan dengan membuat narasi yang dibalut dengan konten yang kreatif dan menarik. Wamenag menegaskan, anak muda perlu membuat konten positif yang berbentuk digital serta dibuat sekreatif mungkin untuk menyebarkan nilai-nilai moderasi beragama. Mengutip laman Kemenag, upaya ini penting dilakukan untuk mengkontranarasikan paham-paham radikal yang selama ini sudah menguasai ruang publik digital. “Karena itu saya rasa sangat penting bagi anak muda untuk memperbanyak dan mengembangkan literasi digital guna mengimbangi konten-konten radikal yang sudah tersebar,” ujar Zainut Tauhid dalam acara bedah buku karyanya yang berjudul “Kontestasi Ideologi Politik: Gerakan Islam Indonesia di Ruang Publik Digital” di Jakarta, kemarin (10/11). Menurut dia, penguasaan ruang publik digital dengan konten-konten positif sangatlah penting. Mengingat saat ini ruang publik digital didominasi oleh anak muda dari Gen Z yang setiap harinya tidak bisa lepas dari gadget. Tak hanya itu, menurut Penelitian PPIM UIN Jakarta, masyarakat kelas menengah muslim perkotaan juga menguasai ruang publik digital dengan cenderung memperhatikan konten dari kalangan radikal. "Di ruang digital cenderung memperoleh perhatian dikalangan kelas menengah muslim perkotaan yang sedang dilanda gelombang titik balik agama," ujarnya.
Nasional
Berita Nasional, PIFA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta semua pihak agar bersama-sama menjaga stabilitas politik dan keamanan nasional jelang memasuki tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak Tahun 2024. “Masuk ke tahun politik ini yang tinggal satu tahun lagi, ada pilpres [pemilihan presiden], ada pileg [pemilihan legislatif], betul-betul harus kita jaga dengan baik stabilitas politik, stabilitas keamanan, sehingga tidak mengganggu pertumbuhan ekonomi yang ada,” tegas Presiden saat membuka Rapat Koordinasi Nasional dan Musyawarah Dewan Partai Bulan Bintang (PBB), Rabu (11/1/2023), di Ballroom eL-Royal Hotel, Kelapa Gading, Jakarta. Pada kesempatan tersebut Kepala Negara mengungkapkan bahwa saat ini dunia dihadapi oleh kegentingan global dan diincar oleh ancaman dan risiko-risiko baik itu resesi global, resesi keuangan, krisis pangan dan energi, perang, hingga inflasi yang sangat tinggi. Untuk itu, ia pun mengingatkan agar semua pihak memiliki perasaan yang sama dalam menghadapi kegentingan tersebut. “Jangan sampai kegentingan global ini ada, kemudian kita masuk ke tahun politik, kemudian mengguncangkan sisi ekonomi [karena] mengembalikannya itu sangat sulit sekali dalam posisi dunia yang tidak pasti, yang sulit diprediksi, yang sulit dikalkulasi seperti yang kita lihat saat ini,” ucap Presiden. Presiden menambahkan, meskipun diguncang ketidakpastian global stabilitas perekonomian Indonesia saat ini cukup terjaga. Ekonomi Indonesia di kuartal III-2022 mampu tumbuh di angka 5,72 persen, tertinggi di antara negara anggota G20. Sementara itu, angka kemiskinan juga mengalami penurunan dari 10,1 persen di 2021 menjadi 9,54 persen di tahun 2022. Begitu juga angka pengangguran, turun dari 7,1 persen di 2021 menjadi 5,9 persen di tahun 2022. Presiden menyampaikan, penurunan tersebut dipicu oleh peningkatan investasi di tanah air. “Karena daya saing kita yang semakin baik, didukung oleh infrastruktur yang pemerataannya kita lakukan di semua provinsi, alhamdulillah itu sangat mendukung sekali stabilitas ekonomi kita saat ini,” ujarnya. Lebih lanjut, Kepala Negara menyampaikan pembangunan infrastruktur yang gencar dilakukan di seluruh penjuru tanah air juga mendorong pemerataan investasi di Indonesia. “Sekarang ini di luar Jawa sudah lebih besar daripada di Jawa. Di luar Jawa tahun 2022 sudah berada di angka 53 persen. Artinya, di Jawa hanya 47 [persen]. Kalau ini terus naik membesar, artinya pemerataan ekonomi itu akan terjadi tidak hanya di Jawa saja, tetapi juga terjadi di luar Jawa,” ujarnya. Pada kesempatan itu, Presiden juga meminta agar semua pihak tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di atas kepentingan pribadi, partai, dan lain-lain. “Kita harapkan dalam kontestasi politik pilpres maupun pileg, saya selalu titip jangan menggunakan politik identitas," tegasnya. Di akhir pernyataannya Presiden juga menegaskan bahwa sekarang ini bukan eranya lagi politik gontok-gontokan, namun eranya adu gagasan, kontestasi program, mengadu ide. (yd)