Sekda Kubu Raya, Yusran Anizam (kiri). (Foto: Adpim Pemprov Kalbar)

Sekda Kubu Raya, Yusran Anizam (kiri). (Foto: Adpim Pemprov Kalbar)

Berandascoped-by-BerandaLokalscoped-by-LokalPemkab Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan di Kubu Raya

Pemkab Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan di Kubu Raya

Kubu Raya | Jumat, 14 Oktober 2022

Berita Lokal, PIFA - Sekretaris Daerah Kubu Raya, Yusran Anizam mengikuti diskusi kelompok terfokus mengupas dan menuntaskan ptoblematika pendidikan bangsa, di Ballroom Apkasi Gedung Sahid Sudirman Center, Jakarta, Jumat (7/10/2022).

Diskusi yang digelar Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) itu menjadi forum untuk menghasilkan rekomendasi yang akan diberikan kepada pemerintah pusat terkait sejumlah permasalahan di dunia pendidikan saat ini. 

Yusran Anizam mengungkapkan sejumlah isu yang dibahas dalam forum diskusi tersebut. Di antaranya mengenai Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, kekurangan guru di daerah-daerah, dan implementasi kurikulum merdeka belajar di daerah. 

“Tema-tema tersebut dibahas dan tentunya akan disampaikan ke pemerintah pusat sebagai rekomendasi dari Apkasi dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan serta kesejahteraan guru yang ada di Indonesia,” kata Yusran.

Yusran mengungkapkan, sejumlah permasalahan di dunia pendidikan yang masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah dalam membangun sumber daya manusia di Indonesia. Dari masalah kekurangan guru, Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K), tenaga honorer, hingga belum meratanya kualitas pendidikan di Tanah Air. 

“Padahal kualitas sumber daya manusia ini sangat fundamental dalam menjaga masa depan bangsa dan pondasi kuat di tengah sengitnya persaingan regional dan global. Di mana guru merupakan garda terdepan pendidikan di Indonesia. Permasalahan kualitas guru memiliki pengaruh yang besar bagi perkembangan peserta didik, sekolah, dan sistem pendidikan di Indonesia,” jelasnya.

Dia mengungkapkan, Apkasi sendiri merupakan organisasi yang dibentuk dengan semangat reformasi. Yaitu untuk menjadikan otonomi daerah sebagai jalan bagi peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Tugas dan fungsi Apkasi, kata dia, adalah menjadi mitra strategis pemerintah dalam menyusun kebijakan nasional. 

Apkasi juga menjadi fasilitator dalam memperjuangkan kepentingan dan asirasi daerah kepada pemerintah pusat. Selain itu, Apkasi bermitra dengan pemerintah dalam rangka diseminasi program yang dapat bermanfaat bagi daerah dan kesejahteraan rakyat.

“Apkasi selaku organisasi pimpinan daerah khususnya para bupati, akan berperan maksimal melakukan kajian dan sebagai mitra kritis terhadap kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah pusat agar tetap berpegang teguh terhadap kesejahteraan masyarakat Indonesia,” pungkasnya. (ap) 

Rekomendasi

Foto: Duduk Berjam-jam saat Bekerja Bisa Sebabkan Nyeri Punggung Kronis, Ini Tips Mencegahnya | Pifa Net

Duduk Berjam-jam saat Bekerja Bisa Sebabkan Nyeri Punggung Kronis, Ini Tips Mencegahnya

Indonesia
| Minggu, 20 April 2025
Foto: Satpol PP Pontinak Telah Tangani Gelandangan yang Tinggal di Bawah Jembatan Duplikasi Kapuas 1 | Pifa Net

Satpol PP Pontinak Telah Tangani Gelandangan yang Tinggal di Bawah Jembatan Duplikasi Kapuas 1

Pontianak
| Kamis, 20 Maret 2025
Foto: Indonesia Masuk Grup Neraka di Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, Bertemu Lagi Arab Saudi dan Irak | Pifa Net

Indonesia Masuk Grup Neraka di Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, Bertemu Lagi Arab Saudi dan Irak

Sports
| Kamis, 17 Juli 2025
Foto: Indonesia Sambut Baik Kesepakatan Gencatan Senjata Israel dan Hamas | Pifa Net

Indonesia Sambut Baik Kesepakatan Gencatan Senjata Israel dan Hamas

Israel
| Kamis, 16 Januari 2025
Foto: itel Luncurkan City 100, Smartphone Entry-Level Rp1,5 Jutaan dengan Fitur Premium dan Speaker Gratis | Pifa Net

itel Luncurkan City 100, Smartphone Entry-Level Rp1,5 Jutaan dengan Fitur Premium dan Speaker Gratis

Tekno
| Selasa, 8 Juli 2025
Foto: Sebelum Ditemukan Meninggal, Aktris Kim Sae Ron Niat Comeback dan Ganti Nama Jadi Kim Ah Im | Pifa Net

Sebelum Ditemukan Meninggal, Aktris Kim Sae Ron Niat Comeback dan Ganti Nama Jadi Kim Ah Im

Korea Selatan
| Senin, 17 Februari 2025
Foto: Kenali Gejala Awal Serangan Jantung, Jangan Sampai Terlambat Ditangani | Pifa Net

Kenali Gejala Awal Serangan Jantung, Jangan Sampai Terlambat Ditangani

Indonesia
| Senin, 21 April 2025
Foto: Pakar: Mencampur BBM Berbeda RON Bisa Merusak Mesin dan Lingkungan | Pifa Net

Pakar: Mencampur BBM Berbeda RON Bisa Merusak Mesin dan Lingkungan

Indonesia
| Kamis, 27 Februari 2025
Foto: Lolos ke Perempat Final, Timnas U-17 Siap Ukir Prestasi Lebih Tinggi di Piala Asia! | Pifa Net

Lolos ke Perempat Final, Timnas U-17 Siap Ukir Prestasi Lebih Tinggi di Piala Asia!

Indonesia
| Selasa, 8 April 2025
Foto: Viral Aliran Terindikasi Sesat di Ketapang, MUI Kalbar Imbau Warga Tak Terpengaruh | Pifa Net

Viral Aliran Terindikasi Sesat di Ketapang, MUI Kalbar Imbau Warga Tak Terpengaruh

Pontianak
| Senin, 28 April 2025

Berita Terkait

Nasional

Foto: Update Perkembangan Penanganan Kasus Gagal Ginjal Akut di Indonesia | Pifa Net

Update Perkembangan Penanganan Kasus Gagal Ginjal Akut di Indonesia

Berita Nasional, PIFA - Kementerian Kesehatan terus berupaya menangani kasus gagal ginjal akut yang mayoritasnya menyerang anak-anak di Indonesia. Terakhir, Kemenkes telah mengkonfirmasi dan merilis daftar obat sirup yang sudah bisa kembali diresepkan. Melansir laman resmi Kemenkes, ada 156 obat yang aman untuk diresepkan berdasarkan rekomendasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Daftar obat tersebut tertuang dalam Surat Plt. Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Nomor: HK.02.02/III/3515/2022 tentang Petunjuk Penggunaan Obat Sediaan Cair/Sirup pada Anak dalam rangka Pencegahan Peningkatan Kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA)/(Atypical Progressive Acute Kidney Injury) yang dikeluarkan pada tanggal 24 Oktober 2022. Pada hari yang sama (24/10), Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa akan mempercepat kedatangan Fomepizole sebagai pengobatan pasien dengan Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal atau Acute Kidney Injuries (AKI). Obat antidotum itu diberikan secara gratis kepada seluruh pasien. Menkes menyebut, 10 dari 11 pasien AKI yang mengkonsumsi obat sirup yang diduga tercemar senyawa kimia tertentu berangsur membaik kondisinya setelah meminum obat ini selama dalam perawatan di rumah sakit rujukan RSCM. ''Kita bisa simpulkan bahwa obat ini (Fomepizole) memberikan dampak positif dan kita akan mempercepat kedatangannya ke Indonesia sehingga anak-anak bisa terselamatkan. Kita akan memberikan obatnya kepada pasien AKI secara gratis,'' ungkap Menkes saat konferensi pers di Istana Negara, Senin (24/10). Diketahui, hingga Senin (24/10) terdapat 251 kasus gagal ginjal akut yang berasal dari 26 provinsi. Sekitar 80% kasus terjadi di DKI Jakarta, Jawa Barat, Aceh, Jawa Timur, Sumatera Barat, Bali, Banten, dan Sumatera Utara.  Persentase angka kematian kasus tersebut ada di 56% atau sebanyak 143 kasus. Penambahan 6 kasus, termasuk 2 kematian, yang dilaporkan bukanlah kasus baru. ''Kasus yang dilaporkan tersebut dalah kasus lama yang terjadi di bulan September dan awal Oktober yang baru dilaporkan pada Senin. Sejak 22 Oktober hingga Senin tidak ada lagi kasus baru,'' terang Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. M Syahril saat Konferensi Pers secara virtual di Jakarta (25/10). ''Walau tidak ada penambahan kasus baru, pemerintah tetap waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan lanjutan,'' lanjut dr Syahril. Berikut perkembangan penanganan kasus gagal ginjal akut di Indonesia: 10 September 2022, Kemenkes menerima laporan adanya lonjakan kasus Gangguan Ginjal Akut (GGA) / Acute Kidney Injury (AKI) di beberapa rumah sakit dan juga dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sejak Agustus 2022. Kasus GGA yang dari tahun-tahun sebelumnya hanya ada 1 atau 2 per bulan, mulai melonjak diatas 35 per bulan di Agustus. 10 September 2022, Kemenkes berkoordinasi dengan IDAI dalam sosialisasi alur deteksi dan terapi GGA 10 September - 18 Oktober 2022, Kemenkes memiliki kecurigaan GGA disebabkan oleh proses infeksi atau dampak post-Covid 19 sehingga dilakukan penelitian dengan pendekatan pathological untuk mendeteksi virus, bakteri dll. Ternyata penelitian lebih lanjut ditemukan dugaan penyebabnya bukan dari unsur tersebut, namun dari senyawa toksin. 25 September 2022, per 23 September, setidaknya 75 kasus GGA ditemukan di Gambia, Afrika. 50 diantaranya meninggal dunia. 28 September 2022, Kemenkes mengeluarkan Keputusan Dirjen Yankes tentang Tata Laksana dan Manajemen Klinis GGA pada anak yang ditujukan kepada seluruh dinas kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan. 5 Oktober 2022, WHO merilis daftar obat terkontaminasi di Gambia 10 Oktober 2022, Pembelian antidotum Fomepizole dari Singapura sudah sampai dan dipakai pada pasien yang dirawat di RSCM 13 Oktober 2022, Kemenkes mengambil sampel obat yang dikonsumsi, urine, dan darah pasien di RSCM 13 Oktober 2022, Kemenkes berkolaborasi bersama BPOM dan Puslabfor POLRI melakukan pemeriksaan sampel pasien anak dan obat-obatan yang dikonsumsi di RSCM 15 Oktober 2022, BPOM mengeluarkan penjelasan sirup obat yang terkontaminasi EG dan DEG di Gambia, Afrika tidak terdaftar di Indonesia 17 - 20 Oktober 2022, Puslabfor menyampaikan hasil pemeriksaan secara bertahap pada tanggal 17 dan 20 Oktober 2022 18 Oktober 2022m Kemenkes mengeluarkan Surat Edaran untuk menghentikan penggunaan obat sirup kepada seluruh Dinas Kesehatan, Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Organisasi Profesi Kesehatan 18 Oktober 2022, hingga saat ini Melakukan penyelidikan epidemiologi dan farmakologi dengan mengambil seluruh sampel dan obat-obat pasien yang untuk diperiksa lebih lanjut 20 Oktober 2022, BPOM mengeluarkan edaran perihal sirup obat yang mengandung cemaran EG dan DEG 21 Oktober 2022, Kemenkes mengumumkan daftar sementara obat yang dikonsumsi oleh pasien GGA 23 Oktober 2022, Pembelian kembali antidotum dari Singapura dan dari Australia 23 Oktober 2022, BPOM mengeluarkan penjelasan perihal hasil pengawasan sirup obat yang tidak menggunakan propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, gliserin/gliserol dari daftar obat yang dikonsumsi oleh pasien GGA 24 Oktober 2022, BPOM merilis 156 obat yang aman diresepkan, tertuang dalam Surat Plt. Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Nomor: HK.02.02/III/3515/2022 tentang Petunjuk Penggunaan Obat Sediaan Cair/Sirup pada Anak dalam rangka Pencegahan Peningkatan Kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA)/(Atypical Progressive Acute Kidney Injury)  

Indonesia
| Kamis, 27 Oktober 2022

Internasional

Foto: Ilmuwan China Temukan Virus Baru yang Bukan Varian Covid-19: NeoCov, Kerabat Dekat MERS | Pifa Net

Ilmuwan China Temukan Virus Baru yang Bukan Varian Covid-19: NeoCov, Kerabat Dekat MERS

Berita Internasional, PIFA - Ilmuwan China menemukan virus baru, yakni Neoromicia Capensis yang dikenal sebagai NeoCov. Virus tersebut pertama kali ditemukan di antara kelelawar yang hidup di Afrika Selatan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh para Ilmuwan China, disebutkan bahwa Neocov bukan varian baru dari Coronavirus Siseases (Covid-19) yang menyebabkan pandemi. Melansir CNN Indonesia (30/1) Neocov merupakan kerabat dekat dari virus Middle East Respiratory Syndrome (MERS). MERS sendiri merupakan virus yang dapat menyebabkan demam, batuk, hingga gangguan pernapasan, menyebar di Arab Saudi pada 2012 lalu. Center for Disease Control and Prevention Amerika Serikat (CDC US) menyatakan bahwa 3 atau 4 dari 10 pasien MERS dilaporkan meninggal dunia. Wuhan University dan Institute of Biophysics of the Chinese Academy of Sciences mengklaim, jika virus ini bermutasi, maka kekhawatirannya dapat menular kepada manusia. The Gamaleya Research Institute of Epidemiology Kementerian Kesehatan Rusia mengatakan penemuan Neocov merupakan bentuk mutasi alamiah yang terjadi pada sebuah virus. Mutasi virus bergantung pada seberapa besar jumlah orang yang terdeteksi virus tersebut. "Mutasi akan terjadi secara konstan. Dalam sebuah wilayah dimana terjadi 100 ribu kasus setiap bulannya, maka akan selalu ada varian yang terdeteksi. Namun, apabila kasus penularannya hanya 2.000-4.000, maka kita tidak akan pernah menemukan varian baru," terang peneliti Kementerian Kesehatan Rusia, dikutip dari CNN Indonesia yang mengutip Kantor Berita Tass, Minggu (30/1). Diketahui bahwa komunitas peneliti pernah menemukan NeoCov pada sebuah studi yang dilakukan di wilayah utara dan tenggara Afrika Selatan pada tahun 2017 . Namun, virus tersebut hanya menjangkit mamalia dengan genus Neorimicia. Para peneliti juga menemukan NeoCov di beberapa negara di Afrika, salah satunya di Uganda. (yd)

China
| Minggu, 30 Januari 2022

Lokal

Foto: Kubu Raya Dijadikan Pusat Pengembangan Akademi Paradigta di Indonesia | Pifa Net

Kubu Raya Dijadikan Pusat Pengembangan Akademi Paradigta di Indonesia

Berita Kubu Raya, PIFA - Ketua Komite Nasional Pendidikan Paradigta Indonesia Nani Zulminarni mengatakan, sejak digagas dan diluncurkan sejak tahun 2016, Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat merupakan daerah tebanyak yang meluluskan alumni Paradigta di seluruh Indonesia dan akan dijadikan sebagai pusat pengembangan pendidikan Akademi Paradigta di Indonesia. “Sampai saat ini sudah terdapat 4000 lebih alumni Pardigta di Indonesia dan yang terbanyak ada di Kubu Raya dengan jumlah alumni Paradigtanya sebanyak 1.48 alumni yang tersebar di 53 desa dan pada hari ini Kabupaten Kubu Raya kembali mewisuda 328 Akademia yang berhasil  meluluskan pendidikannya selama dua tahun yang tersebar di 28 desa dan 7 kecamatan”, kata Ketua Komite Nasional Pendidikan Paradigta Indonesia Nani Zulminarni saat menghadiri wisuda Akademi Paradigta Kabupaten Kubu Raya di gardenia Resort and Spa, Selasa (21/12/2021) pagi. Nani menyampaikan, meski dalam seituasi pandemi Covid-19 yang dibatasi ruang geraknya namun Akademi Paradigta Kubu Raya tetap bisa melakukan berbagai program kegiatan dalam membantu pemerintah desa di daerah ini. yang mana para akademia ini mampu malakukan perannya dalam menjangkau wilayah-wilayah yang sulit. “Untuk itu dengan hadirnya ibu-ibu yang hari ini diwisuda sangat penting menjadi ujung tombak dari pergerakan-pergerakan pembangunan dan upaya-upaya yang akan bisa dilakukan bersama pemerintah desa”, ujarnya. Nanti menilai, kontribusi Pemerintah Kabupaten Kubu Raya terhadap pendanaan dalam upaya pengembangan kader perempuan di daerah ini. Selain itu, Kubu Raya juga merupakan satu diantara daerah yang berkontribusi terbanyak dalam hal pendanaan dengan mengalokasikan anggaran lebih dari Rp.450 juta untuk dua kali angkatan pendidikan Paradigta di Kubu Raya. “Selain itu, pemerintah ditingkat desa di kabupaten Kubu Raya juga mengalokasikan anggarannya berkisar antara Rp.2 juta hingga Rp.24 juta untuk mendukung ibu-ibu di desanya untuk mengikuti pendidikan Akademi Paradeigta”, ucapnya. Dirinya juga mengapresiasi dan berterima kasih kepada Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan, semua Camat dan Kepala Desa yang telah mendukung warganya sehingga mampu menyelesaikan pendidikan Akademi Paradigta dan pihaknya menganggap telah mampu menjadi SDM dalam membantu pengembangan desa, khususnya terkait dengan masalah-masalah yang berkaitan dengan perempuan, anak dan keluarga. “Karena pademi Covid-19 belum berakhir, untuk itu saya minta kepada semua akaemia Paradigta untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dengan tetap mengunakan masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak dan menghinadati kerumunan, sehingga kita semua bisa terhindar dari bencana pandemi ini”, harapnya. Sementara itu, Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan mengapresiasi pola pemberdayaan perempuan melalui Akademi Paradigta, ia mengajak para alumni Paradigta, Mentor, dan Akademisi untuk fokus pada masalah nyata yang ada di tengah masyarakat. Bupati mencontohkan tingginya angka stunting yang mengalami tren menurun selama dua tahun terakhir ini karena adanya kontribusi para alumni Akademi Paradigta," ujarnya.  Selain itu menurutnya, perlunya pengembangan usaha salah satunya dengan memperkuat UMKM, penguatan pangan untuk peningkatan gizi.  "Kalau ibu-ibu sudah jadi alumni, dampak ibu-ibu bisa diukur jika bisa mengkaderkan kepada yang lainnya. Harapannya, ibu-ibu yang tidak paham dan sulit informasi bisa menambah wawasan dan mudah akses informasi sehingga bisa mengembangkan dirinya", jelasnya. Selain itu, ia berharap, ibu-ibu alumni bersama dengan PEKKA diharapkan bisa menjadi ahli dibidangnya seperti fokus pada posyandu, pendidikan, ekonomi, dan lain-lain. "Perempuan yang berkarya adalah yang bermanfaat bagi masyarakat yang memerlukan bantuan dan perempuan hebat maka desa dengan sendirinya akan berdaulat," ucap bupati tegas.   Bupati Muda menyampaikan selamat menjalankan tanggung jawab dan bukan sekeder menjalankan tugas kepada semua alumni Akademi Paradigta yang hari ini diwisuda. “Kenapa selamat bertanggung jawab? agar kita menjalankan diksi mengedepankan tanggung jawab, karena itu akan membuat kita jauh lebih dahsyat mengeluarkan potensi dalam diri dan kekuatan sekaligus kelebihan kita dalam menjalankan tanggung jawab”, pesan bupati.

Kubu Raya
| Selasa, 21 Desember 2021
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5