Sekda Kubu Raya, Yusran Anizam (kiri). (Foto: Adpim Pemprov Kalbar)

Berita Lokal, PIFA - Sekretaris Daerah Kubu Raya, Yusran Anizam mengikuti diskusi kelompok terfokus mengupas dan menuntaskan ptoblematika pendidikan bangsa, di Ballroom Apkasi Gedung Sahid Sudirman Center, Jakarta, Jumat (7/10/2022).

Diskusi yang digelar Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) itu menjadi forum untuk menghasilkan rekomendasi yang akan diberikan kepada pemerintah pusat terkait sejumlah permasalahan di dunia pendidikan saat ini. 

Yusran Anizam mengungkapkan sejumlah isu yang dibahas dalam forum diskusi tersebut. Di antaranya mengenai Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, kekurangan guru di daerah-daerah, dan implementasi kurikulum merdeka belajar di daerah. 

“Tema-tema tersebut dibahas dan tentunya akan disampaikan ke pemerintah pusat sebagai rekomendasi dari Apkasi dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan serta kesejahteraan guru yang ada di Indonesia,” kata Yusran.

Yusran mengungkapkan, sejumlah permasalahan di dunia pendidikan yang masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah dalam membangun sumber daya manusia di Indonesia. Dari masalah kekurangan guru, Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K), tenaga honorer, hingga belum meratanya kualitas pendidikan di Tanah Air. 

“Padahal kualitas sumber daya manusia ini sangat fundamental dalam menjaga masa depan bangsa dan pondasi kuat di tengah sengitnya persaingan regional dan global. Di mana guru merupakan garda terdepan pendidikan di Indonesia. Permasalahan kualitas guru memiliki pengaruh yang besar bagi perkembangan peserta didik, sekolah, dan sistem pendidikan di Indonesia,” jelasnya.

Dia mengungkapkan, Apkasi sendiri merupakan organisasi yang dibentuk dengan semangat reformasi. Yaitu untuk menjadikan otonomi daerah sebagai jalan bagi peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Tugas dan fungsi Apkasi, kata dia, adalah menjadi mitra strategis pemerintah dalam menyusun kebijakan nasional. 

Apkasi juga menjadi fasilitator dalam memperjuangkan kepentingan dan asirasi daerah kepada pemerintah pusat. Selain itu, Apkasi bermitra dengan pemerintah dalam rangka diseminasi program yang dapat bermanfaat bagi daerah dan kesejahteraan rakyat.

“Apkasi selaku organisasi pimpinan daerah khususnya para bupati, akan berperan maksimal melakukan kajian dan sebagai mitra kritis terhadap kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah pusat agar tetap berpegang teguh terhadap kesejahteraan masyarakat Indonesia,” pungkasnya. (ap) 

Berita Lokal, PIFA - Sekretaris Daerah Kubu Raya, Yusran Anizam mengikuti diskusi kelompok terfokus mengupas dan menuntaskan ptoblematika pendidikan bangsa, di Ballroom Apkasi Gedung Sahid Sudirman Center, Jakarta, Jumat (7/10/2022).

Diskusi yang digelar Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) itu menjadi forum untuk menghasilkan rekomendasi yang akan diberikan kepada pemerintah pusat terkait sejumlah permasalahan di dunia pendidikan saat ini. 

Yusran Anizam mengungkapkan sejumlah isu yang dibahas dalam forum diskusi tersebut. Di antaranya mengenai Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, kekurangan guru di daerah-daerah, dan implementasi kurikulum merdeka belajar di daerah. 

“Tema-tema tersebut dibahas dan tentunya akan disampaikan ke pemerintah pusat sebagai rekomendasi dari Apkasi dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan serta kesejahteraan guru yang ada di Indonesia,” kata Yusran.

Yusran mengungkapkan, sejumlah permasalahan di dunia pendidikan yang masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah dalam membangun sumber daya manusia di Indonesia. Dari masalah kekurangan guru, Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K), tenaga honorer, hingga belum meratanya kualitas pendidikan di Tanah Air. 

“Padahal kualitas sumber daya manusia ini sangat fundamental dalam menjaga masa depan bangsa dan pondasi kuat di tengah sengitnya persaingan regional dan global. Di mana guru merupakan garda terdepan pendidikan di Indonesia. Permasalahan kualitas guru memiliki pengaruh yang besar bagi perkembangan peserta didik, sekolah, dan sistem pendidikan di Indonesia,” jelasnya.

Dia mengungkapkan, Apkasi sendiri merupakan organisasi yang dibentuk dengan semangat reformasi. Yaitu untuk menjadikan otonomi daerah sebagai jalan bagi peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Tugas dan fungsi Apkasi, kata dia, adalah menjadi mitra strategis pemerintah dalam menyusun kebijakan nasional. 

Apkasi juga menjadi fasilitator dalam memperjuangkan kepentingan dan asirasi daerah kepada pemerintah pusat. Selain itu, Apkasi bermitra dengan pemerintah dalam rangka diseminasi program yang dapat bermanfaat bagi daerah dan kesejahteraan rakyat.

“Apkasi selaku organisasi pimpinan daerah khususnya para bupati, akan berperan maksimal melakukan kajian dan sebagai mitra kritis terhadap kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah pusat agar tetap berpegang teguh terhadap kesejahteraan masyarakat Indonesia,” pungkasnya. (ap) 

0

0

You can share on :

0 Komentar