Foto: Istimewa

Foto: Istimewa

Berandascoped-by-BerandaLokalscoped-by-LokalPenghadangan Rombongan Dituding "Setingan", PDIP Kalbar Layangkan Somasi ke Gubernur

Penghadangan Rombongan Dituding "Setingan", PDIP Kalbar Layangkan Somasi ke Gubernur

Kalbar | Senin, 16 Mei 2022

Berita Kalbar, PIFA -  Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) resmi melayangkan somasi kepada Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji.
 
Somasi ini dilayangkan atas pernyataan Sutarmudji yang menyebut penghadangan rombongan Ketua DPD PDI Perjuangan Kalbar di ruas Jalan Siduk-Sukadana oleh warga, beberapa waktu lalu, sebagai settingan. 
 
“Kami partai yang taat hukum dengan menjunjung tinggi hukum adalah panglima di negara ini, maka sebagaimana diatur dalam hukum acara, pada hari ini kami mengambil langkah hukum dengan menyampaikan peringatan hukum atau somasi kepada Bapak Sutarmidji,” kata Sekretaris Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR) PDI Perjuangan Kalimantan Barat Glorio Sanen di Kantor DPD PDI Perjuangan Kalbar, Jalan Arteri Supadio Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Sabtu (14/5/2022) siang. 
 
Sanen menuturkan, tudingan yang dilontarkan Sutarmidji yang tersebar di beberapa media massa ini telah menyerang kehormatan PDI Perjuangan. Bahkan menurutnya, pernyataan dari Gubernur Kalbar itu telah merugikan keluarga besar PDI Perjuangan.
 
“Perbuatan tersebut yang mana melanggar kehormatan atau menyerang kehormatan atau pencemaran nama baik merupakan perbuatan melawan hukum sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan UU ITE,” tuturnya.
 
Dalam somasi ini, sambung Sanen, BBHAR PDI Perjuangan Kalbar juga meminta Midji untuk menyampaikan permohonan maaf melalui media massa. Tidak hanya itu, BBHAR turut meminta mantan Wali Kota Pontianak dua priode ini untuk tidak lagi memberikan pernyataan tak berdasar yang dapat menimbulkan kerugian bagi PDI Perjuangan.
 
“Hari ini akan kami kirim langsung ke beliau (Sutarmidji) dan yang mensomasi ini adalah BBHAR PDI Perjuangan Kalbar. Apabila Bapak Sutarmidji tidak melaksanakan tuntutan sebagaimana yang telah kami uraikan di atas dalam jangka waktu sebagaimana yang kami uraikan di atas, maka kami akan menempuh dan mempergunakan semua jalur hukum yang diperlukan sesuai peraturan perundang-undangan,” tegasnya. (ja) 

Rekomendasi

Foto: OpenAI Luncurkan Model AI o1-pro yang Menawarkan Penalaran Lebih Canggih | Pifa Net

OpenAI Luncurkan Model AI o1-pro yang Menawarkan Penalaran Lebih Canggih

Dunia
| Kamis, 20 Maret 2025
Foto: OpenAI Dikabarkan Kembangkan Media Sosial Saingan X dan Facebook, Tampilkan Fitur Feed dan Gambar AI | Pifa Net

OpenAI Dikabarkan Kembangkan Media Sosial Saingan X dan Facebook, Tampilkan Fitur Feed dan Gambar AI

Pontianak
| Kamis, 17 April 2025
Foto: Chelsea Bungkam PSG 3-0 dan Raih Gelar Juara Piala Dunia Antarklub 2025 | Pifa Net

Chelsea Bungkam PSG 3-0 dan Raih Gelar Juara Piala Dunia Antarklub 2025

Sports
| Senin, 14 Juli 2025
Foto: Minum Kopi Tanpa Gula Kurangi Risiko Penyakit Alzheimer hingga Parkinson | Pifa Net

Minum Kopi Tanpa Gula Kurangi Risiko Penyakit Alzheimer hingga Parkinson

Indonesia
| Senin, 20 Januari 2025
Foto: Yusril Ihza Mahendra: MK Berpeluang Batalkan Parliamentary Threshold | Pifa Net

Yusril Ihza Mahendra: MK Berpeluang Batalkan Parliamentary Threshold

Indonesia
| Selasa, 14 Januari 2025
Foto: Pupus Mimpi Quadruple Liverpool Usai Kalah di Final Carabao Cup 2025 | Pifa Net

Pupus Mimpi Quadruple Liverpool Usai Kalah di Final Carabao Cup 2025

Inggris
| Senin, 17 Maret 2025
Foto: Resmi: Luka Modric Gabung AC Milan, Teken Kontrak hingga 2026 | Pifa Net

Resmi: Luka Modric Gabung AC Milan, Teken Kontrak hingga 2026

Sports
| Selasa, 15 Juli 2025
Foto: Arsenal Bantai Real Madrid 3-0, Declan Rice: Malam Bersejarah, Kami Ingin Menangkan Kompetisi | Pifa Net

Arsenal Bantai Real Madrid 3-0, Declan Rice: Malam Bersejarah, Kami Ingin Menangkan Kompetisi

Inggris
| Rabu, 9 April 2025
Foto: Lee Jung Jae dan Lim Ji Yeon Dipasangkan di Drakor Baru, Perbedaan Usia Jadi Perdebatan | Pifa Net

Lee Jung Jae dan Lim Ji Yeon Dipasangkan di Drakor Baru, Perbedaan Usia Jadi Perdebatan

Korea Selatan
| Selasa, 11 Februari 2025
Foto: Venue dan Pembagian Grup Babak 16 Besar Liga 4 Nasional 2024/2025 | Pifa Net

Venue dan Pembagian Grup Babak 16 Besar Liga 4 Nasional 2024/2025

Indonesia
| Jumat, 9 Mei 2025

Berita Terkait

Teknologi

Foto: 3 Kebiasaan Buruk yang Bikin Baterai HP Jadi Cepat Rusak | Pifa Net

3 Kebiasaan Buruk yang Bikin Baterai HP Jadi Cepat Rusak

PIFA, Teknologi - Pengisian daya menjadi hal yang penting untuk menjaga agar handphone tetap berfungsi dengan baik. Namun, tidak semua orang tahu bagaimana cara mengisi daya yang benar. Kebiasaan buruk dalam mengisi daya handphone dapat merusak kesehatan baterai, bahkan bisa merusak handphone itu sendiri. Berikut adalah 3 cara mengisi daya handphone yang harus dihindari. 1. Tidak Melepas Casing saat Mengisi Daya Salah satu kebiasaan buruk yang banyak dilakukan saat mengisi daya smartphone adalah menggunakan casing atau softcase saat pengisian daya. Hal ini sebenarnya dapat merusak kesehatan baterai dan colokan charger. Saat casing masih terpasang, sirkulasi udara di dalam handphone menjadi terhambat. Hal ini menyebabkan suhu handphone menjadi lebih panas dan bisa memperpendek masa pakai baterai. Selain itu, colokan charger pada casing yang kurang baik dapat membuat kabel charger rusak atau putus. Jadi, saat mengisi daya handphone, sebaiknya lepas casing terlebih dahulu. Ini dapat membantu sirkulasi udara yang baik dan menghindari kerusakan pada kabel charger. 2. Terlalu Sering Menggunakan Fitur Fast Charging Fitur fast charging memang sangat berguna ketika pengguna membutuhkan handphone yang terisi daya dengan cepat. Akan tetapi, sering menggunakan fitur fast charging dapat merusak kesehatan baterai. Semakin besar daya yang dihantarkan ke baterai, semakin banyak panas yang dihasilkan. Hal ini dapat membuat suhu handphone menjadi lebih tinggi dan bisa merusak baterai. Pengguna disarankan untuk menggunakan fitur fast charging hanya dalam kondisi mendesak. Saat kebutuhan sehari-hari, sebaiknya menggunakan pengisian daya standar agar masa pakai baterai lebih awet dan handphone lebih aman. 3. Terlambat Mengisi Daya Smartphone Kebiasaan buruk yang sering dilakukan saat mengisi daya handphone adalah menunggu daya baterai mencapai 5 persen sebelum mengecas. Hal ini sebenarnya sangat merusak baterai karena memberikan tekanan yang berat pada handphone. Jika kebiasaan ini terus dilakukan, performa baterai akan menurun dan masa pakai handphone menjadi lebih pendek. Oleh karena itu, sebaiknya mulai mengisi daya handphone saat daya baterai mencapai 15 persen atau 20 persen. Jangan menunggu sampai di bawah 5 persen, ini dapat membantu menjaga kesehatan baterai dan memperpanjang masa pakai handphone. Kesimpulannya, mengisi daya handphone yang benar adalah hal yang sangat penting untuk menjaga kesehatan baterai dan memperpanjang masa pakai handphone. Menghindari kebiasaan buruk seperti mengisi daya dengan casing, sering menggunakan fitur fast charging, dan menunggu daya baterai di bawah 5 persen adalah langkah awal untuk menjaga kesehatan baterai handphone dan memperpanjang masa pakai handphone.

Dunia
| Senin, 20 Februari 2023

Pifabiz

Foto: Cerita Nadya Arina Akui Syuting Film "GJLS: Ibuku Ibu-Ibu", Penuh Emosi dan Tawa Tak Terduga | Pifa Net

Cerita Nadya Arina Akui Syuting Film "GJLS: Ibuku Ibu-Ibu", Penuh Emosi dan Tawa Tak Terduga

PIFAbiz – Aktris Nadya Arina mengungkapkan pengalaman uniknya selama syuting film drama-komedi terbaru berjudul "GJLS: Ibuku Ibu-Ibu". Dalam film besutan sutradara Monty Tiwa itu, Nadya memerankan karakter Feni yang ternyata membawanya pada pengalaman syuting yang menguras emosi sekaligus dipenuhi kejutan komedi yang tak terduga. Dalam konferensi pers pemutaran terbatas film yang digelar di Jakarta pada Selasa, Nadya mengaku tidak mengetahui sebelumnya tentang konsep film maupun karakteristik grup komedi GJLS yang terdiri dari Hifdzi Khoir, Rigen Rakelna, dan Ananta Rispo. "Gue enggak tahu gimana GJLS itu," kata Nadya, yang meskipun mengenal nama-nama personelnya, tidak menyadari bahwa ketiganya tergabung dalam satu grup komedi. Penasaran dengan gaya humor GJLS, Nadya kemudian berbincang dengan rekan mainnya, Benidictus Siregar. Ia pun disarankan menonton film pendek GJLS berjudul "Kuyup" di YouTube. Pengalaman menonton film tersebut justru semakin menumbuhkan rasa ingin tahunya. Proses syuting film menjadi tantangan tersendiri bagi Nadya. Dalam salah satu adegan, ia dituntut menampilkan ledakan emosi yang kompleks—marah, sedih, dan menangis—dalam satu waktu. Namun, adegan yang harusnya emosional itu malah memancing tawa dari para kru dan pemain lain karena improvisasi spontan yang dilakukan oleh Rispo. "Itu capek banget. Benar-benar. Harus sedih, menangis dan marah-marah, tapi yang lain, tuh, ketawa. Karena improvisasi Rispo, tuh, bikin yang lain ketawa," ungkap Nadya sambil tertawa mengenang momen tersebut. Salah satu penyebab situasi penuh kejutan ini adalah metode skrip yang digunakan sutradara Monty Tiwa. Menurut Hifdzi Khoir, naskah yang diberikan kepada masing-masing pemain bukanlah skenario lengkap, melainkan hanya bagian dialog dari karakter masing-masing. "Sebenarnya saat pembagian dari Pak Monty itu, skripnya bukan skrip jadi, tapi dialog orang per orang gitu. Jadi, gue pegang dialog gue doang," jelas Hifdzi. Karena itulah, para aktor tidak mengetahui alur keseluruhan cerita atau reaksi karakter lain dalam adegan. Bahkan untuk adegan di mana Nadya harus marah, ternyata dalam naskah Hifdzi dan Rigen tertulis bahwa mereka harus tertawa saat menyaksikan ekspresi marah Feni. Hal ini tidak diketahui Nadya dan Rispo, yang membuat momen itu menjadi benar-benar tidak terduga di lokasi syuting. Meski sempat kewalahan, Nadya mengaku sangat menikmati pengalaman bekerja dalam film ini dan tidak menutup kemungkinan untuk kembali berakting dalam genre komedi serupa di masa depan. "Ketagihan sih, menyenangkan sekali. Apalagi dengan tipe komedi-komedi ini, cocok banget," katanya. "GJLS: Ibuku Ibu-Ibu" tak hanya menghadirkan komedi segar ala GJLS, namun juga dibintangi sejumlah aktor dan aktris ternama seperti Bucek Depp, Reynavenzka Deyandra, dan Luna Maya. Film ini akan tayang di bioskop mulai 12 Juni 2025 dan telah diklasifikasikan sebagai tontonan untuk usia 17 tahun ke atas oleh Lembaga Sensor Film (LSF). Ananta Rispo berharap film ini bisa memberikan warna baru bagi dunia komedi Indonesia dan meniru jejak kesuksesan film-film legendaris seperti karya-karya Warkop DKI. "Meskipun komedi ini punya pendekatan saintifik, kami tetap berharap film ini bisa menghibur dan punya pengaruh seperti Warkop zaman dulu," ujar Rispo. PIFAbiz – Aktris Nadya Arina mengungkapkan pengalaman uniknya selama syuting film drama-komedi terbaru berjudul "GJLS: Ibuku Ibu-Ibu". Dalam film besutan sutradara Monty Tiwa itu, Nadya memerankan karakter Feni yang ternyata membawanya pada pengalaman syuting yang menguras emosi sekaligus dipenuhi kejutan komedi yang tak terduga. Dalam konferensi pers pemutaran terbatas film yang digelar di Jakarta pada Selasa, Nadya mengaku tidak mengetahui sebelumnya tentang konsep film maupun karakteristik grup komedi GJLS yang terdiri dari Hifdzi Khoir, Rigen Rakelna, dan Ananta Rispo. "Gue enggak tahu gimana GJLS itu," kata Nadya, yang meskipun mengenal nama-nama personelnya, tidak menyadari bahwa ketiganya tergabung dalam satu grup komedi. Penasaran dengan gaya humor GJLS, Nadya kemudian berbincang dengan rekan mainnya, Benidictus Siregar. Ia pun disarankan menonton film pendek GJLS berjudul "Kuyup" di YouTube. Pengalaman menonton film tersebut justru semakin menumbuhkan rasa ingin tahunya. Proses syuting film menjadi tantangan tersendiri bagi Nadya. Dalam salah satu adegan, ia dituntut menampilkan ledakan emosi yang kompleks—marah, sedih, dan menangis—dalam satu waktu. Namun, adegan yang harusnya emosional itu malah memancing tawa dari para kru dan pemain lain karena improvisasi spontan yang dilakukan oleh Rispo. "Itu capek banget. Benar-benar. Harus sedih, menangis dan marah-marah, tapi yang lain, tuh, ketawa. Karena improvisasi Rispo, tuh, bikin yang lain ketawa," ungkap Nadya sambil tertawa mengenang momen tersebut. Salah satu penyebab situasi penuh kejutan ini adalah metode skrip yang digunakan sutradara Monty Tiwa. Menurut Hifdzi Khoir, naskah yang diberikan kepada masing-masing pemain bukanlah skenario lengkap, melainkan hanya bagian dialog dari karakter masing-masing. "Sebenarnya saat pembagian dari Pak Monty itu, skripnya bukan skrip jadi, tapi dialog orang per orang gitu. Jadi, gue pegang dialog gue doang," jelas Hifdzi. Karena itulah, para aktor tidak mengetahui alur keseluruhan cerita atau reaksi karakter lain dalam adegan. Bahkan untuk adegan di mana Nadya harus marah, ternyata dalam naskah Hifdzi dan Rigen tertulis bahwa mereka harus tertawa saat menyaksikan ekspresi marah Feni. Hal ini tidak diketahui Nadya dan Rispo, yang membuat momen itu menjadi benar-benar tidak terduga di lokasi syuting. Meski sempat kewalahan, Nadya mengaku sangat menikmati pengalaman bekerja dalam film ini dan tidak menutup kemungkinan untuk kembali berakting dalam genre komedi serupa di masa depan. "Ketagihan sih, menyenangkan sekali. Apalagi dengan tipe komedi-komedi ini, cocok banget," katanya. "GJLS: Ibuku Ibu-Ibu" tak hanya menghadirkan komedi segar ala GJLS, namun juga dibintangi sejumlah aktor dan aktris ternama seperti Bucek Depp, Reynavenzka Deyandra, dan Luna Maya. Film ini akan tayang di bioskop mulai 12 Juni 2025 dan telah diklasifikasikan sebagai tontonan untuk usia 17 tahun ke atas oleh Lembaga Sensor Film (LSF). Ananta Rispo berharap film ini bisa memberikan warna baru bagi dunia komedi Indonesia dan meniru jejak kesuksesan film-film legendaris seperti karya-karya Warkop DKI. "Meskipun komedi ini punya pendekatan saintifik, kami tetap berharap film ini bisa menghibur dan punya pengaruh seperti Warkop zaman dulu," ujar Rispo.

Pifabiz
| Kamis, 5 Juni 2025

Lifestyle

Foto: Ketahui Bahaya Filler Payudara yang Sebabkan Seorang Wanita di Sleman Meninggal Dunia | Pifa Net

Ketahui Bahaya Filler Payudara yang Sebabkan Seorang Wanita di Sleman Meninggal Dunia

PIFA, Lifestyle - Perempuan berinisial PK (27) mengalami kejang kemudian meninggal dunia usai disuntik filler di payudaranya, pada Sabtu (25/5/2024). Korban diduga menjadi korban malapraktik salon kecantikan yang berada Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta. Filler payudara adalah proses pengisian payudara dengan zat tertentu agar payudara membesar atau memiliki bentuk tertentu. Filler sendiri memang kerap dijadikan jalan pintas untuk memiliki bentuk payudara atau bokong sesuai bentuk yang diinginkan. Akan tetapi, banyak yang tidak mengetahui tentang soal risiko komplikasi yang mengintai prosedur satu ini.  Melansir dari suara.com, Dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin dari Universitas Indonesia, Arini Astasari Widodo mengatakan secara medis payudara merupakan salah satu area filler yang tidak disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA). Filler payudara tidak disarankan untuk dilakukan. Penyuntikan akan semakin tidak aman apabila memilih bahan filler yang tidak dapat dihilangkan dari tubuh secara alami. Contohnya, penyuntikan dengan bahan silicon. “untuk menambah volume payudara sebaiknya berkonsultasi dengan dokter bedah plastik yang kompeten untuk opsi-opsi lain seperti fat transfer atau implant payudara," katanya, dikutip PIFA, pada Jumat (31/5/2024).  Filler biasanya dilakukan untuk memberikan volume atau memperbaiki tampilan wajah yang mengalami penuaan atau membuat wajah tampak lebih menarik. Pada filler payudara, biasanya dilakukan penyuntikan bahan filler ke dalam payudara dengan tujuan menambah volume payudara. Arini menjelaskan, penyuntikan filler pada payudara berisiko mengingat area ini memiliki berbagai komponen yang tidak cocok dengan suntik filler. Misalnya duktus kelenjar susu dan pembuluh darah. Filler yang masuk ke dalam duktus kelenjar susu dapat menyebabkan infeksi, sementara filler yang masuk ke pembuluh darah di payudara dapat menyebabkan kematian jaringan setempat yang dapat membuat daerah tersebut menjadi luka, ulkus dan berbagai masalah lainnya. "Filler pada payudara juga secara umum menggunakan volume besar yang juga menjadi risiko tersendiri," kata dia. Meskipun tidak disarankan untuk dilakukan, Arini tak memungkiri masih banyak orang yang memilih filler payudara untuk memperbesar volume dada mereka. Laporan kasus komplikasi akibat filler ini pun banyak ditemukan. Arini menyebut, efek samping dari filler ini juga beragam, ada yang temporer dan permanen. Kejadian yang paling sering adalah pembuluh darah yang tersumbat sebab filler dapat membuat jaringan sekitar pembuluh darah mati karena tidak mendapatkan suplai darah. Risiko-risiko lain yang juga sering terjadi adalah memar, nyeri, bengkak, reaksi alergi, infeksi, benjolan akibat reaksi berlebihan, dan migrasi atau filler berpindah tempat (bergeser). "Hal yang paling serius yang dapat terjadi adalah kematian jaringan hingga menyebabkan pembusukan, stroke, dan kematian," kata dia. (ly)

Sleman
| Jumat, 31 Mei 2024
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5