Foto: Adpim Pemprov Kalbar

Berita Kalbar, PIFA - Kegiatan Future of Direct Investment for Climate Action dihadiri oleh Plh. Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Drs. Junaidi, M.M., bersama Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Frans Zeno, S.STP., di Ruang Audiovisual Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Selasa (21/12/2021).

Kegiatan yang diinisiasi oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Republik Indonesia bekerjasama dengan Kementerian Investasi Republik Indonesia bertujuan untuk mengetahui arah investasi yang berkelanjutan di berbagai sektor ini dihadiri para pemimpin kementerian/lembaga PBB, para pejabat struktural kementerian/lembaga, para pejabat di lingkungan pemerintah daerah, para pemimpin industri, dan juga sektor finansial di Indonesia, menjadi peserta pada diskusi panel yang diselenggarakan secara virtual.

Wakil Menteri Investasi Republik Indonesia yang juga Deputy Minister For Investment Planning, Nurul Ichwan, menjelaskan diskusi ini merupakan pondasi agar Indonesia menjadi bagian dari pergerakan global untuk melindungi bumi yang merupakan satu-satunya planet yang bisa menjadi tempat kehidupan. 

“Meningkatnya iklim dan suhu di dunia mengubah cara bergerak, cara makan, dan juga mengubah cara investasi. Akan tetapi, mereka harus berfikir agar investasi tidak merusak planet, sehingga masa depan anak mereka terlindungi. Perusahaan di seluruh dunia semakin meningkat untuk bisa masuk ke tahap penghijauan dan masa depan yang berkelanjutan. Kita juga harus bisa mengetahui bagaimana cara menaikkan permintaan dan juga pasokan modal besar yang diperlukan dunia agar bisa menang menghadapi perubahan iklim,” kata Wamen Investasi RI.

“Tujuan diskusi panel ini adalah sebagai komitmen kontribusi nasional mengurangi emisi gas sebesar 29% di tahun 2030 dan 40% skenario bisnis Asis World. Jika kita gagal melindungi bumi, ini berarti kita gagal dalam melindungi diri sendiri. Investasi hijau berkelanjutan dan ekonomi daur ulang merupakan prioritas utama agenda dalam diskusi panel ini. Indonesia dan dunia bergandeng tangan bersama- sama melindungi generasi penerus bangsa. Untuk itu, mari, kita berkolaborasi dengan baik untuk menghasilkan masa depan yang lebih baik,” ujar Wamen Investasi RI.

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, H. E. Vincent Piket, juga menegaskan dimensi politik dan kebijakan untuk melawan perubahan iklim, serta harus berhati-hati dalam melihat dimensi bisnis dalam berinvestasi di Indonesia. 

“Apabila tidak mengambil kebijakan dari sekarang, bisa saja kita tidak akan berhasil kedepannya. Maka dari itu, Uni Eropa akan menanam 3 Miliyar pohon dari tahun 2021-2030 sebagai upaya memulihkan kembali hutan dan juga upaya meningkatkan penggunaan kayu dalam pembangunan, sehingga dapat diwujudkan dengan dukungan yang kuat,” tutur H.E. Vincent Piket.

Berita Kalbar, PIFA - Kegiatan Future of Direct Investment for Climate Action dihadiri oleh Plh. Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Drs. Junaidi, M.M., bersama Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Frans Zeno, S.STP., di Ruang Audiovisual Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Selasa (21/12/2021).

Kegiatan yang diinisiasi oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Republik Indonesia bekerjasama dengan Kementerian Investasi Republik Indonesia bertujuan untuk mengetahui arah investasi yang berkelanjutan di berbagai sektor ini dihadiri para pemimpin kementerian/lembaga PBB, para pejabat struktural kementerian/lembaga, para pejabat di lingkungan pemerintah daerah, para pemimpin industri, dan juga sektor finansial di Indonesia, menjadi peserta pada diskusi panel yang diselenggarakan secara virtual.

Wakil Menteri Investasi Republik Indonesia yang juga Deputy Minister For Investment Planning, Nurul Ichwan, menjelaskan diskusi ini merupakan pondasi agar Indonesia menjadi bagian dari pergerakan global untuk melindungi bumi yang merupakan satu-satunya planet yang bisa menjadi tempat kehidupan. 

“Meningkatnya iklim dan suhu di dunia mengubah cara bergerak, cara makan, dan juga mengubah cara investasi. Akan tetapi, mereka harus berfikir agar investasi tidak merusak planet, sehingga masa depan anak mereka terlindungi. Perusahaan di seluruh dunia semakin meningkat untuk bisa masuk ke tahap penghijauan dan masa depan yang berkelanjutan. Kita juga harus bisa mengetahui bagaimana cara menaikkan permintaan dan juga pasokan modal besar yang diperlukan dunia agar bisa menang menghadapi perubahan iklim,” kata Wamen Investasi RI.

“Tujuan diskusi panel ini adalah sebagai komitmen kontribusi nasional mengurangi emisi gas sebesar 29% di tahun 2030 dan 40% skenario bisnis Asis World. Jika kita gagal melindungi bumi, ini berarti kita gagal dalam melindungi diri sendiri. Investasi hijau berkelanjutan dan ekonomi daur ulang merupakan prioritas utama agenda dalam diskusi panel ini. Indonesia dan dunia bergandeng tangan bersama- sama melindungi generasi penerus bangsa. Untuk itu, mari, kita berkolaborasi dengan baik untuk menghasilkan masa depan yang lebih baik,” ujar Wamen Investasi RI.

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, H. E. Vincent Piket, juga menegaskan dimensi politik dan kebijakan untuk melawan perubahan iklim, serta harus berhati-hati dalam melihat dimensi bisnis dalam berinvestasi di Indonesia. 

“Apabila tidak mengambil kebijakan dari sekarang, bisa saja kita tidak akan berhasil kedepannya. Maka dari itu, Uni Eropa akan menanam 3 Miliyar pohon dari tahun 2021-2030 sebagai upaya memulihkan kembali hutan dan juga upaya meningkatkan penggunaan kayu dalam pembangunan, sehingga dapat diwujudkan dengan dukungan yang kuat,” tutur H.E. Vincent Piket.

0

0

You can share on :

0 Komentar

Berita Lainnya