Foto: Humas Setkab RI/Jay

Foto: Humas Setkab RI/Jay

Berandascoped-by-BerandaNasionalscoped-by-NasionalPresiden Jokowi Tekankan Pentingnya Peningkatan Sistem Kesehatan Nasional

Presiden Jokowi Tekankan Pentingnya Peningkatan Sistem Kesehatan Nasional

Pontianak | Rabu, 10 Agustus 2022

Berita Nasional, PIFA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa pandemi COVID-19 telah banyak mengajarkan berbagai hal, terutama untuk mengevaluasi sistem kesehatan nasional yang dinilai masih banyak kekurangan dan perlu perbaikan. Untuk itu, Presiden pun menekankan bahwa peningkatan sistem kesehatan nasional sangatlah penting. 

Hal itu disampaikannya saat meresmikan Tower A dan B Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soedarso di Kelurahan Bangka Belitung Laut, Kecamatan Pontianak, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, Selasa (9/8/2022) siang.

“Kita banyak sekali belajar dari pandemi dua setengah tahun ini. Melihat bagaimana sistem kesehatan nasional kita, mana yang harus kita perbaiki, mana yang lamban yang harus dipercepat, sarana apa yang harus dibeli, semuanya menjadi kelihatan," ujar Kepala Negara dalam sambutannya, dikutip dari laman Setkab RI (10/8).

"Pada saat kita menderita memang jadi kelihatan semuanya, pada saat kita krisis kesehatan karena pandemi kelihatan semuanya. Mana yang enggak benar kelihatan, mana yang lamban kelihatan, mana yang kurang kelihatan inilah yang kita perbaiki,” sambungnya.

Presiden Jokowi meyakini bahwa RSUD dr. Soedarso dengan luas tanah 26,63 hektare ini memiliki fasilitas modern yang mampu melayani dan menangani kasus-kasus atau penyakit yang ada di masyarakat. Presiden pun berharap masyarakat di Kalimantan Barat, khususnya Pontianak, tidak perlu pergi ke luar negeri untuk berobat.

“Saya itu paling sedih kalau mendengar ada warga negara kita yang sakit kemudian perginya ke luar negeri. Ke Malaysia, ke Singapura, ada yang ke Jepang, ada yang ke Amerika. Dan khusus untuk Kalimantan Barat saya mendengar banyak sekali yang ke Kuching. Berapa outflow kita? Uang yang keluar untuk membiayai yang sakit dan ke luar negeri, lebih dari Rp110 triliun setiap tahunnya,” pungkasnya.

Pada kesempatan tersebut, Presiden turut menceritakan bahwa pengembangan rumah sakit ini berawal dari kedatangan Gubernur Kalimantan Barat yang meminta bantuan untuk pengembangan rumah sakit berupa alat kesehatan.

“(Pembangunan) habis Rp205 miliar, alkesnya juga kurang lebih Rp200-an miliar, ini yang namanya gotong royong untuk menyelesaikan tadi uang yang harus keluar karena tidak siapnya rumah sakit kita. Tadi saya cek, ada 277 tempat tidur, cek ruang operasi, cek ICU semuanya saya lihat, sudah super modern saya jadi ingatkan enggak usah (berobat) ke luar (negeri), di sini sudah cukup untuk menangani kasus-kasus yang ada,” kata Presiden.

Sementara itu, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengatakan bahwa rumah sakit tersebut tidak akan dikategorikan berdasarkan kelas, melainkan penanganan jenis penyakit setiap pasien.

“Rumah sakit ini nanti dioperasikan tanpa kelas, Pak, karena kami berpendapat rumah sakit itu, kelas itu (seharusnya) tergantung dari jenis penyakitnya. Jadi tidak memandang dari sisi kemampuan membayar, tetapi dari sisi jenis penyakitnya,” terangnya.

Turut hadir dalam peresmian ini antara lain Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, dan Direktur RSUD dr. Soedarso drg. Yuliastuti Saripawan. 

Rekomendasi

Foto: OM Lorenza: Bangkitnya Orkes Melayu Dangdut Jadul yang Mengguncang Jateng | Pifa Net

OM Lorenza: Bangkitnya Orkes Melayu Dangdut Jadul yang Mengguncang Jateng

Solo
| Jumat, 7 Februari 2025
Foto: Presiden Prabowo Dipastikan Akan Hadiri Panen Raya Jagung Serentak di Bengkayang | Pifa Net

Presiden Prabowo Dipastikan Akan Hadiri Panen Raya Jagung Serentak di Bengkayang

Bengkayang
| Senin, 26 Mei 2025
Foto: Ragam Fitur NMAX “TURBO” Siap Tunjang Perjalanan Jarak Jauh Waktu Libur Lebaran | Pifa Net

Ragam Fitur NMAX “TURBO” Siap Tunjang Perjalanan Jarak Jauh Waktu Libur Lebaran

Indonesia
| Kamis, 27 Maret 2025
Foto: Jalani Test di Portimao, El' Dablek Aldi Satya Mahendra Makin Kenal Karakter Yamaha R9 | Pifa Net

Jalani Test di Portimao, El' Dablek Aldi Satya Mahendra Makin Kenal Karakter Yamaha R9

Indonesia
| Kamis, 20 Maret 2025
Foto: Lawan Dampak Duduk Seharian: Ini 6 Tips Nutrisi Sehat untuk Pekerja Kantoran | Pifa Net

Lawan Dampak Duduk Seharian: Ini 6 Tips Nutrisi Sehat untuk Pekerja Kantoran

Lifestyle
| Selasa, 3 Juni 2025
Foto: DPR Desak Potongan Aplikator Ojol Diturunkan Menjadi 10% | Pifa Net

DPR Desak Potongan Aplikator Ojol Diturunkan Menjadi 10%

Indonesia
| Kamis, 6 Maret 2025
Foto: Sumpah WNI Dean, Joey, dan Emil Dijadwalkan Paling Lambat 10 Maret 2025 | Pifa Net

Sumpah WNI Dean, Joey, dan Emil Dijadwalkan Paling Lambat 10 Maret 2025

Indonesia
| Jumat, 7 Maret 2025
Foto: Sambut Era Baru Patrick Kluivert, PSSI: Semoga Dapat Impresi Postif | Pifa Net

Sambut Era Baru Patrick Kluivert, PSSI: Semoga Dapat Impresi Postif

Indonesia
| Senin, 10 Maret 2025
Foto: Satu Dekade NMAX di Indonesia, Pelopor Inovasi yang Sukses Ciptakan Trend Setter di Pasar Sepeda Motor Nasional | Pifa Net

Satu Dekade NMAX di Indonesia, Pelopor Inovasi yang Sukses Ciptakan Trend Setter di Pasar Sepeda Motor Nasional

Indonesia
| Senin, 28 April 2025
Foto: Sekolah Rakyat Resmi Dimulai Serentak di Berbagai Penjuru Indonesia | Pifa Net

Sekolah Rakyat Resmi Dimulai Serentak di Berbagai Penjuru Indonesia

Nasional
| Senin, 14 Juli 2025

Berita Terkait

Lokal

Foto: Gubernur Apresiasi Langkah Yayasan FIELD Indonesia Terapkan Pertanian Ramah Lingkungan | Pifa Net

Gubernur Apresiasi Langkah Yayasan FIELD Indonesia Terapkan Pertanian Ramah Lingkungan

PIFA, Lokal – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji, menerima kunjungan dari Yayasan Farmer Initiatives for Ecological Livelihoods and Democracy (FIELD) atau Inisiatif Petani untuk Ekologi Perikehidupan dan Demokrasi Indonesia di ruang kerjanya, Senin (12/6/2023). Ini merupakan kunjungan kedua mereka yang diterima langsung pimpinan setingkat provinsi, dimana sebelumnya sudah melakukan kunjungan bersama Gubernur Sumatera Barat di Padang. Tujuan kunjungan ini adalah dalam rangka melaporkan kegiatan yang diusung Yayasan FIELD Indonesia, yakni untuk menyosialisasikan program menanam tanpa membakar atau sering dikenal dengan pertanian ramah lingkungan. Mereka menilai, Provinsi Kalbar sangat beresiko untuk selalu terjadi kebakaran hutan dan lahan, hal ini dikarenakan potensi gambut yang sangat besar yang dimiliki oleh provinsi paling barat pulau Kalimantan ini. Tak dipungkiri, pembakaran lahan untuk bercocok tanam yang sudah menjadi tradisi masyarakat pada beberapa wilayah di Indonesia yang menimbulkan berbagai dampak baik dari segi ekosistem dan ketahanan lingkungan, hingga kesehatan. Tak hanya itu, dari aspek perekonomian juga berpengaruh yakni misalnya dari aspek transportasi udara, dimana dapat sangat mengganggu jarak pandang penerbangan pesawat terbang. “Kami mengapresiasi langkah Yayasan FIELD Indonesia ini. Di Kalimantan Barat memang ini menjadi salah satu ancaman yang kerap kali kita hadapi. Kalbar ini bahan lahan gambutnya banyak. Saya selalu memonitor terkait pembakaran lahan ini. Saya juga telah mengambil langkah untuk mencabut izin usaha apabila perusahaan tersebut membuka lahan dengan cara dibakar. Ini merusak kelangsungan ekosistem kita,” ungkap Sutarmidji. Dirinya menambahkan, ada beberapa solusi yang bisa ditawarkan kepada masyarakat, agar tetap dapat bercocok tanam tanpa harus membakar. Dirinya mengambil contoh di wilayah Pontianak Utara, di mana di sana merupakan sentra penghasil lidah buaya tersebar di Kalbar bahkan Indonesia. “Kita lihat di Pontianak Utara, di sana bisa kita jadikan contoh, bertani tanpa membakar dan hasilnya cukup menjanjikan yakni dengan bercocok tanam lidah buaya. Kemudian, Kalbar ini juga punya potensi dalam pemanfaatan lahan gambut. Misalnya dengan menanam keladi bentoel ataupun sawi. Memang sederhana, tapi kebutuhan pasarnya tinggi. Masyarakat harus jeli, kita juga harus memberikan pemahaman dan perhitungan yang matang. Jangan sampai langkah yang kita ambil selaku pemangku kebijakan malah menurunkan produktivitas dari pertanian yang mereka kelola,” paparnya. Ia berharap langkah positif ini dapat menjadi motivasi kepada semua lapisan, untuk bersama dan ikut mendukung program pertanian ramah lingkungan sebagaimana yang digaungkan oleh Yayasan FIELD Indonesia ini. “Mari bersama, kita jaga alam kita. Semoga program ini bisa sukses kedepannya dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat kita,” pungkasnya. Di tempat yang sama, Ida, dari ACCOR Foundation, Hongkong merasa sangat senang karena bisa berbincang langsung dengan orang nomor satu di Kalbar ini. “Kami sangat terkejut, disambut dengan hangat oleh gubernur. Beliau membuka ruang diskusi yang menambah wawasan bagi kami. Beliau juga menyampaikan kepada kami hal yang yang tak pernah kami temui di tempat lain. Beliau sangat menguasai data dan informasi tentang Kalimantan Barat. Ini luar biasa. Kmi sebagai yayasan yang bergerak di bidang peduli lingkungan, berharap dapat bekerja sama dengan Pemprov Kalbar untuk menuntaskan ini, yaitu pertanian ramah lingkungan, karhutla dan perubahan iklim,” terangnya. Kemudian, Tuan Hill praktik Agrikultur, juga berharap pertemuan ini dapat memberikan energi positif bagi Kalimantan Barat khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Kami sangat impresif, Pemprov Kalbar sangat peduli dengan wilayahnya, mereka bekerja dengan indikator-indikator dan selalu memonitor data terkini. Intinya, kita berusaha meningkatkan pendapatan masyarakat, dengan menerapkan pertanian ramah lingkungan. Saya sependapat dengan yang pak gubernur sampaikan,” ujarnya. Untuk diketahui, Yayasan FIELD Indonesia adalah sebuah organisasi non pemerintah yang mendukung kelompok masyarakat marginal melalui pola pendidikan pemberdayaan. Yayasan FIELD Indonesia didirikan pada bulan Juli 2001, dibentuk oleh alumni tim bantuan teknis FAO-Program PHT (Pengendalian Hama Terpadu) Asia (tahun 1998-2002), dan tim bantuan teknis FAO-Program Nasional PHT Indonesia (tahun 1989-2002) yang mendukung jaringan organisasi tani lokal dan Ikatan Petani PHT Indonesia. Sebagai sebuah organisasi non profit, FIELD Indonesia berharap dapat membantu masyarakat marjinal mendapatkan dan dapat mengelola kembali wilayah perikehidupannya untuk meningkatkan kesejahteraannya, serta bergerak untuk memperkuat demokrasi, keadilan, dan kesehatan lingkungan. Sehingga misi FIELD Indonesia adalah dapat memfasilitasi masyarakat agar mampu memperkuat masyarakat petani yang rentan untuk menjadi pelaku dalam upaya memperjuangkan (terwujudnya) ekosistem lingkungan yang seimbang, dan memperoleh kehidupan yang layak, serta memperkuat gerakan masyarakat petani/pedesaan melalui pendidikan partisipatif, riset aksi dan penguatan jaringan organisasi petani. Sejak berdiri pada tahun 2001 FIELD Indonesia telah melakukan berbagai pengembangan masyarakat melalui pendidikan dan pelatihan di bidang: Perubahan Iklim, Pengembangan Biodiversity, Pengembangan Agroforestri, System of Rice Intensification (SRI), Pengadaan Air Bersih dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), Pengembangan Ekonomi Masyarakat melalui Credit Union, Riset Aksi Partisipatif, Pengorganisasian Rakyat dan Advokasi, Pengurangan resiko bencana dan perubahan iklim, gender, Perencanaan Strategis, Pengembangan Media Rakyat, Pengembangan sumber daya genetik oleh petani; Sistem pangan lokal dan pengembangan perikehidupan masyarakat; Meningkatkan peran masyarakat untuk advokasi dan perubahan kebijakan lokal; Pengembangan pertanian ekologis-organik pada padi, palawija, dan sayuran; Penguatan perencanaan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim masyarakat; Pengelolaan daerah aliran sungai dan agroforestri berbasis masyarakat; Konservasi keanekaragaman hayati; dan Konsultansi. Di dalam pelaksanaan programnya, FIELD Indonesia telah bekerja sama dengan organisasi masyarakat, lembaga swadaya masyarakat nasional dan internasional, universitas, pemerintah, dan donor. Pola kegiatan FIELD menggunakan proses belajar dari pengalaman melalui berbagai pendekatan seperti Sekolah Lapangan, Studi Petani, Riset Aksi Partisipatif, Perencanaan Partisipatif, PRA, Pengkajian Perikehidupan Berkelanjutan, Pengkajian Kerentanan Perubahan Iklim, serta Advokasi Masyarakat. (ap)

Kalbar
| Senin, 12 Juni 2023

Lokal

Foto: Harga Kopi Liberika Menggiurkan, Petani Kalbar Semangat Budidaya | Pifa Net

Harga Kopi Liberika Menggiurkan, Petani Kalbar Semangat Budidaya

PIFA, Lokal - Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Barat, Heronimus Hero, mengungkapkan bahwa budidaya kopi liberika semakin populer di kalangan petani Kalbar.  Peningkatan ini didorong oleh tingginya permintaan dan harga kopi liberika, yang saat ini berkisar antara Rp50.000 hingga Rp80.000 per kilogram di tingkat petani. "Harga tersebut sudah sangat baik dan tentunya berdasarkan kualitas. Kualitas kopi perlu terus dijaga agar harga tetap stabil tinggi," jelas Hero. Budaya minum kopi yang semakin kuat di masyarakat turut mendorong kenaikan permintaan dan harga kopi, menjadikannya peluang bagi petani untuk meningkatkan produksi. Saat ini, luas area budidaya kopi di Kalbar mencapai 7.673 hektare, dengan fokus utama di Kabupaten Sambas dan Kayong Utara. Pemerintah mendukung para petani dengan berbagai bantuan, termasuk bibit, pendampingan budidaya, dan promosi. Junaidi, Sekretaris Kelompok Tani Batu Layar Sejahtera di Sambas, menyatakan bahwa pemerintah akan membantu perluasan area tanam kopi liberika seluas 100 hektare tahun ini.

Kalbar
| Senin, 10 Juni 2024

Pifabiz

Foto: Ustadz Derry Sulaiman Klaim Hotman Paris, Denny Sumargo, dan Willie Salim Akan Segera Mualaf | Pifa Net

Ustadz Derry Sulaiman Klaim Hotman Paris, Denny Sumargo, dan Willie Salim Akan Segera Mualaf

PIFAbiz - Ustadz Derry Sulaiman mengungkapkan bahwa tiga public figure non-Muslim, yakni Hotman Paris Hutapea, Denny Sumargo, dan Willie Salim, diklaim akan segera memeluk Islam. Pernyataan tersebut disampaikan dalam wawancaranya di channel YouTube Atta Halilintar yang tayang pada Rabu (12/3/2025).Derry menuturkan, ketiga sosok tersebut telah menjalani berbagai praktik kehidupan seorang Muslim, seperti membangun masjid, berkurban, dan memberangkatkan orang umrah. Oleh karena itu, ia berharap ketiganya mendapat hidayah untuk memeluk Islam."Orang-orang tuh kalau ketemu aku, dari yang awalnya enggak minat jadi kepengen masuk Islam. Hotman Paris tuh, Willie Salim, dan Denny Sumargo insya Allah. Doakan saja ya," ujar Derry.Respons WarganetPernyataan Derry Sulaiman tersebut langsung menuai beragam reaksi dari warganet. Banyak yang mengingatkan bahwa hidayah merupakan hak prerogatif Allah dan tidak bisa diprediksi oleh manusia. Selain itu, sebagian netizen juga menilai bahwa isu kepercayaan pribadi seharusnya tidak diumbar jika belum benar-benar terjadi.Meski menuai kritik, Ustadz Derry Sulaiman tetap yakin bahwa hidayah bisa datang kepada siapa saja, kapan saja, termasuk kepada para public figure tersebut. Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Hotman Paris, Denny Sumargo, maupun Willie Salim terkait klaim tersebut.

Indonesia
| Kamis, 13 Maret 2025
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5