Foto: Kompascom

Foto: Kompascom

Berandascoped-by-BerandaLokalscoped-by-LokalSutarmidji Setuju Jokowi Sebut Banjir Sintang Akibat Rusaknya Alam, Ini Alasannya

Sutarmidji Setuju Jokowi Sebut Banjir Sintang Akibat Rusaknya Alam, Ini Alasannya

Kalbar | Kamis, 18 November 2021

Berita Kalbar, PIFA - Gubernur Kalbar, Sutarmidji membenarkan tanggapan Presiden RI Jokowidodo (Jokowi) mengenai kerusakan alam sebagai penyebab banjir di Kalbar, khusunya di Kabupaten Sintang.

"Dimana, kondisi alam kita saat ini memang banyak yang sudah rusak. Sebagian dikarenakan penebangan hutan dan beberapa aktivitas perkebunan dan pertambangan," kata Sutarmijdi mengutip Antara, Rabu (18/11/2021).

Menurut dia, sebagian besar perusahaan memanfaatkan kayu, tapi setelah ditebang habis lalu dibiarkan begitu saja. 

"Walaupun bisa menambah pemasukan negara tetapi tidak memadai. Karena setelah mereka menebang habis hutan tidak ada penanaman kembali pohon," ungkapnya. 

Tidak adanya reboisasi inilah yang menyebabkan kurang menyerapnya air, hujan terus-menerus menyebabkan air langsung mengalir menuju sungai. 

Di sungai, lanjutnya, harus memproses pengaliran sampai ke laut, saat proses panjang terjadi hujan juga terus menerpa Kabupaten Sintang dan sekitarnya.

"Saat air hujan turun alam sudah mengaturnya, berawal dari air jatuh ke daun lalu diserap ke dalam tanah. Kalau sekarang jatuh tapi tidak menyerap dan langsung mengalir ke sungai, daya tampung sungai ini kan terbatas akhirnya tidak terkendali dan terjadilah banjir," katanya.

Ia juga menjelaskan 30 tahun yang lalu, awalnya masyarakat bermain di plywood sehingga Hak Pengusaha Hutan (HPH) lebih banyak dari luas Kalbar, setelah hasil hutan menurun mereka beralih menjadi Hutan Tanaman Industri (HTI).

"Dulu saya meneliti tentang HPH saat tahun 90-an, ternyata jumlah total HPH lebih banyak dibandingkan luas Kalbar, lalu plywood sisa sedikit dan mereka beralih menjadi HTI," kata Sutarmidji.

Ia menambahkan, harusnya Pemerintah Daerah (Pemda) tegas dalam memberikan aturan, silahkan menanam sawit tetapi ekosistem harus dijaga.

"Silahkan menanam sawit tetapi ekosistem harus dijaga dan Pemda juga harus tegas saat memberikan aturan. Lahan yang tidak ditanam sawit harusnya ditanam pohon," katanya.

Di sekitar perkebunan sawit, pohon yang tinggi menyerap air harus ditanam agar tidak langsung mengalir dan menumpuk di sungai.

"Sawit itu 70 cm ke bawah baru bisa menyerap air, maka disekitarnya harus menanam pohon yang habitatnya ada di Kalbar seperti pohon tengkawang, kratom, dan lain-lain. Karena dapat menahan banjir," ujarnya.

Rekomendasi

Foto: Zulfydar Desak Pemerintah Atasi Polemik Distribusi Gas Elpiji 3 Kg | Pifa Net

Zulfydar Desak Pemerintah Atasi Polemik Distribusi Gas Elpiji 3 Kg

Pontianak
| Kamis, 6 Februari 2025
Foto: Prediksi Langkah Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Menurut Pawang Hujan Rara | Pifa Net

Prediksi Langkah Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Menurut Pawang Hujan Rara

Indonesia
| Sabtu, 18 Januari 2025
Foto: Peta Persaingan Liga Italia Makin Ketat: Inter dan Napoli Senggol-senggolan di Puncak | Pifa Net

Peta Persaingan Liga Italia Makin Ketat: Inter dan Napoli Senggol-senggolan di Puncak

Italia
| Minggu, 20 April 2025
Foto: Ajak Pikir Out of the Box! DPR Usulkan Legalisasi Kasino untuk Tambah Penerimaan Negara | Pifa Net

Ajak Pikir Out of the Box! DPR Usulkan Legalisasi Kasino untuk Tambah Penerimaan Negara

Indonesia
| Rabu, 14 Mei 2025
Foto: Feast Dukung Sukatani: Kami Kecam Pembungkaman Ekspresi Kesenian | Pifa Net

Feast Dukung Sukatani: Kami Kecam Pembungkaman Ekspresi Kesenian

Indonesia
| Minggu, 23 Februari 2025
Foto: Penembakan Massal di Sekolah Swedia Tewaskan 10 Orang | Pifa Net

Penembakan Massal di Sekolah Swedia Tewaskan 10 Orang

Swedia
| Rabu, 5 Februari 2025
Foto: Polisi Periksa Artis FTV Larasati Nugroho usai Alami Kecelakaan | Pifa Net

Polisi Periksa Artis FTV Larasati Nugroho usai Alami Kecelakaan

Jakarta
| Jumat, 31 Januari 2025
Foto: Airlangga Hartarto Tegaskan Kabinet Prabowo-Gibran Bukan ‘Kabinet Gemuk’ | Pifa Net

Airlangga Hartarto Tegaskan Kabinet Prabowo-Gibran Bukan ‘Kabinet Gemuk’

Indonesia
| Rabu, 19 Februari 2025
Foto: Justin Bieber Bayar 30 Juta Dolar Lebih ke Scooter Braun | Pifa Net

Justin Bieber Bayar 30 Juta Dolar Lebih ke Scooter Braun

Pifabiz
| Senin, 14 Juli 2025
Foto: Amorim Sebut Derby Manchester Tak Seru dan Mengecewakan | Pifa Net

Amorim Sebut Derby Manchester Tak Seru dan Mengecewakan

Inggris
| Senin, 7 April 2025

Berita Terkait

Nasional

Foto: Hendak Kabur, Pelaku Pencabulan di Bekasi Ditangkap Ibu Korban | Pifa Net

Hendak Kabur, Pelaku Pencabulan di Bekasi Ditangkap Ibu Korban

Berita Nasional, PIFA - Seorang pelaku pencabulan A (35), ditangkap ibu korban di stasiun saat hendak kabur ke Surabaya. Penangkapan itu dilakukan, setelah sang ibu DN (34), mencoba melapor ke polisi, namun justru diminta menangkap sendiri pelaku. DN mengatakan, kasus dugaan pelecehan seksual terhadap anaknya itu dilaporkan ke Polres Metro Bekasi Kota pada 21 Desember 2021 lalu.  Mendengar kabar dilaporkan, A pun hendak kabur ke Surabaya.  Beruntung, rencana tersebut diketahui oleh DN yang segera memberitahukan ke polisi dan meminta petugas untuk segera melakukan penangkapan. "Saya bilang (ke polisi) kalau pelakunya mau kabur ke Surabaya, tapi saat itu polisi tidak bisa bertindak karena alasan belum ada surat perintah penangkapan," kata DN, dikutip dari Tribun Jakarta, Senin (27/12/2021). Petugas kepolisian saat itu justru menyuruh DN dan keluarga menangkap sendiri pelaku.  Ucapan polisi itu ternyata benar-benar dilakukan, lantaran DN khawatir pelaku kabur. "Dia (polisi) bilang saya yang harus disuruh nangkep sendiri, yaudah akhirnya saya sama adek saya sama sodara lapor ke Stasiun Bekasi buat nangkep pelaku," ucapnya. Saat itu, pelaku nyaris kabur ke Surabaya dengan menggunakan kereta api. Sebelum akhirnya DN dan keluarga menangkapnya dan menyerahkan pada pihak berwajib. "Saya minta pelaku dihukum seberat-beratnya, karena udah ngerusak anak saya, jangan sampai lepas lagi, saya minta keadilan, maksudnya jangan bertele-tele," ucapnya "Jangan sampai kayak kemarin masa yang nangkep saya, bukan polisi. Seharusnya polisi dong bukan saya yang kejar-kejar nangkep pelaku, sampe dia mau kabur aja enggak peduli, enggak ada satupun polisi yang bantuin atau pendamping," sambung DN. Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Polisi Aloysius Suprijadi menyebut, pelaku mencoba kabur hanya jeda sehari setelah dilaporkan ke polisi. "Jadi, pada saat kejadian itu hari Senin, kemudian dilaporkan. Laporan sudah diterima, kemudian kami melengkapi daripada laporan tersebut, visum dan lain-lain," kata Aloysius. "Kemudian di hari berikutnya, pihak keluarga korban mendapatkan pelaku di Stasiun Bekasi. Pelaku kemudian diamankan. Mungkin dari situ, dari pihak keluarga ada complaint. Tapi, sudah kami amankan semua sudah sesuai prosedur," tambahnya. Aloysius memastikan, status pelaku kini sudah ditetapkan tersangka di tahan di Mapolres Metro Bekasi Kota. (B)

Bekasi
| Sabtu, 5 Februari 2022

Lifestyle

Foto: Mengenal 3 Gaya Belajar Anak untuk Optimalkan Potensi Buah Hati | Pifa Net

Mengenal 3 Gaya Belajar Anak untuk Optimalkan Potensi Buah Hati

PIFA, Lifestyle - Setiap anak unik dengan kemampuan dan kecenderungan belajar yang berbeda-beda. Mengenali gaya belajar anak lebih dini menjadi langkah penting dalam upaya mengoptimalkan potensi mereka secara efektif. Psikolog Irma Gustiana A, S.Psi., M.Psi., Psikolog., CPC mengungkapkan tiga cara gaya belajar anak yang perlu diperhatikan orang tua agar tidak salah memahami anak dan menganggap mereka sulit diatur. 1. Gaya Belajar Visual Anak-anak yang bergaya belajar visual lebih suka belajar dengan bantuan penglihatan.  Mereka cenderung lebih menikmati pembelajaran ketika ada unsur visual, seperti ilustrasi gambar, infografis, atau media warna-warni. Dalam lingkungan belajar, penggunaan media visual yang menarik dapat membantu anak-anak ini lebih mudah mengingat informasi. 2. Gaya Belajar Auditori Anak-anak dengan gaya belajar auditori lebih berfokus pada pendengaran. Meskipun terlihat seperti tidak memperhatikan saat belajar, sebenarnya mereka cenderung mendengarkan secara aktif. Orang tua dapat mendukung anak-anak dengan gaya belajar ini dengan cara membacakan materi pembelajaran dengan lantang, sehingga anak dapat mendengarkan dengan baik dan mengingat informasi lebih baik. 3. Gaya Belajar Kinestetis Anak-anak dengan gaya belajar kinestetis belajar sambil bergerak atau berpindah posisi.  Mereka mungkin terlihat gelisah dan tidak bisa duduk diam saat belajar, namun hal ini merupakan cara mereka memproses informasi dengan lebih baik. Anak-anak kinestetis dapat belajar dengan lebih efektif jika diberikan kesempatan untuk bergerak dan menggunakan gerakan tubuh mereka saat belajar. Perlu diingat bahwa setiap orang memiliki kombinasi gaya belajar yang berbeda, meskipun ada yang dominan. Tidak ada gaya belajar yang salah, dan menghormati gaya belajar masing-masing anak akan membantu mereka tumbuh dan berkembang secara optimal.

Indonesia
| Senin, 24 Juli 2023

Politik

Foto: Ketua KPK Firli Bahuri Bantah Tuduhan Pemerasan Rp 1 Miliar Dolar | Pifa Net

Ketua KPK Firli Bahuri Bantah Tuduhan Pemerasan Rp 1 Miliar Dolar

PIFA, Politik - Kontroversi mengenai dugaan pemerasan dalam pengusutan kasus korupsi di Kementerian Pertanian mencapai titik puncaknya ketika Ketua KPK, Firli Bahuri, dengan tegas membantah tuduhan tersebut. Dalam konferensi pers di gedung KPK, Jakarta Selatan pada kamis 05 Oktober 2023, Firli Bahuri menegaskan bahwa tidak pernah ada pertemuan atau penerimaan uang sebesar 1 miliar dolar terkait kasus yang tengah diusut KPK. Dalam klarifikasinya, Firli Bahuri menjelaskan bahwa isu mengenai pemberian uang sebanyak itu setelah bermain bulutangkis di daerah Mangga Besar adalah sepenuhnya palsu. Dia menyatakan hanya memiliki satu orang ajudan bernama Kevin dan sering bermain bulutangkis di tempat terbuka untuk menjaga kesehatan dan kebugarannya, tanpa adanya pertemuan tersembunyi. Firli Bahuri dengan tegas menyatakan bahwa komunikasinya dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo terbatas pada situasi resmi, seperti rapat terbatas atau sidang kabinet paripurna. Menurutnya, isu pemerasan adalah tuduhan yang tidak berdasar dan tidak ada hubungan dengan kenyataan. "Saya pastikan kami tidak pernah melakukan hubungan dengan para pihak, meminta sesuatu apalagi disebut pemerasan. Saya kira tidak ada tuduhan itu," ungkap Firli Bahuri. Akibat munculnya Isu ini telah menciptakan kehebohan dalam ranah politik nasional, namun pernyataan tegas dari Ketua KPK diharapkan dapat membawa klarifikasi dan memulihkan kepercayaan publik terhadap lembaga anti-korupsi yang sangat dihormati ini. Dalam beberapa pekan mendatang, publik akan memantau perkembangan kasus ini, sambil menunggu keputusan dan tindakan lanjutan dari KPK dalam menangani dugaan korupsi yang mengguncang Kementerian Pertanian. (hs)

Jakarta
| Jumat, 6 Oktober 2023
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5