Foto: Prokopim Pemkot Pontianak

Berita Pontianak, Kalbar - Pifa, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menilai, keberadaan waterfront dan promenade secara tidak langsung ikut menunjang perekonomian masyarakat sebab kawasan itu memiliki potensi alam Sungai Kapuas dan wisata yang menjadi daya pikat wisatawan. Saat ini kawasan waterfront Sungai Kapuas Kota Pontianak sedang dalam tahap penataan dan peningkatan infrastrukturnya.

Meski secara langsung tidak berdampak signifikan terhadap perolehan Pendapatan Asli Daerah (PAD), tetapi menurut Edi Kamtono secara tidak langsung waterfront mampu meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitarnya. Menurutnya, para pedagang kaki lima yang meningkat pendapatannya dapat berdampak pada usaha lainnya.

“Termasuk wisatawan yang berkunjung ke Pontianak yang tentunya akan menginap di hotel-hotel di Kota Pontianak,” cetusnya, dikutip dari rilis Prokopim Pemkot Pontianak, Minggu (19/9/2021)

Dalam kesempatan itu, ia menyebut pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak akan menata ulang kawasan ini menjadi potensi wisata budaya dengan waterfront yang ada di pinggir Sungai Kapuas. Penataan sepanjang pinggiran Sungai Kapuas dinilainya memiliki nilai plus untuk mengangkat potensi wisata di Kota Pontianak.

“Karena viewnya indah, termasuk kehidupan masyarakat yang berada di sepanjang pinggir Sungai Kapuas,” sebutnya.

Saat ini Pemkot Pontianak tengah membangun waterfront mulai dari Kapuas Indah hingga Pelabuhan Senghie. Pembangunan itu ditargetkan rampung pada tahun 2022. Edi meyakini pembangunan waterfront akan merubah wajah kawasan pinggir Sungai Kapuas menjadi daya tarik untuk dikunjungi.

“Serta lebih rapi dan tertata,” cetusnya.

Wali Kota menjelaskan, ke depannya penataan kawasan wisata pinggiran kapuas itu akan menonjolkan konsep waterfront dengan promenadenya. Kemudian, bangunan-bangunan lainnya yang ada di lokasi tersebut bisa menyesuaikan dengan keberadaan waterfront tersebut.

“Baik itu konstruksinya maupun bentuk serta fungsinya sehingga bisa menunjang keberadaan waterfront,” terangnya.

Edi berharap, bangunan-bangunan yang ada di sepanjang waterfront nantinya bisa menyesuaikan, dengan membuat bagian belakang menghadap ke sungai menjadi muka bangunan.

“Dengan begitu tampilan bangunan di sepanjang waterfront akan lebih menarik, ditambah lagi adanya penghijauan,” tutupnya.

Berita Pontianak, Kalbar - Pifa, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menilai, keberadaan waterfront dan promenade secara tidak langsung ikut menunjang perekonomian masyarakat sebab kawasan itu memiliki potensi alam Sungai Kapuas dan wisata yang menjadi daya pikat wisatawan. Saat ini kawasan waterfront Sungai Kapuas Kota Pontianak sedang dalam tahap penataan dan peningkatan infrastrukturnya.

Meski secara langsung tidak berdampak signifikan terhadap perolehan Pendapatan Asli Daerah (PAD), tetapi menurut Edi Kamtono secara tidak langsung waterfront mampu meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitarnya. Menurutnya, para pedagang kaki lima yang meningkat pendapatannya dapat berdampak pada usaha lainnya.

“Termasuk wisatawan yang berkunjung ke Pontianak yang tentunya akan menginap di hotel-hotel di Kota Pontianak,” cetusnya, dikutip dari rilis Prokopim Pemkot Pontianak, Minggu (19/9/2021)

Dalam kesempatan itu, ia menyebut pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak akan menata ulang kawasan ini menjadi potensi wisata budaya dengan waterfront yang ada di pinggir Sungai Kapuas. Penataan sepanjang pinggiran Sungai Kapuas dinilainya memiliki nilai plus untuk mengangkat potensi wisata di Kota Pontianak.

“Karena viewnya indah, termasuk kehidupan masyarakat yang berada di sepanjang pinggir Sungai Kapuas,” sebutnya.

Saat ini Pemkot Pontianak tengah membangun waterfront mulai dari Kapuas Indah hingga Pelabuhan Senghie. Pembangunan itu ditargetkan rampung pada tahun 2022. Edi meyakini pembangunan waterfront akan merubah wajah kawasan pinggir Sungai Kapuas menjadi daya tarik untuk dikunjungi.

“Serta lebih rapi dan tertata,” cetusnya.

Wali Kota menjelaskan, ke depannya penataan kawasan wisata pinggiran kapuas itu akan menonjolkan konsep waterfront dengan promenadenya. Kemudian, bangunan-bangunan lainnya yang ada di lokasi tersebut bisa menyesuaikan dengan keberadaan waterfront tersebut.

“Baik itu konstruksinya maupun bentuk serta fungsinya sehingga bisa menunjang keberadaan waterfront,” terangnya.

Edi berharap, bangunan-bangunan yang ada di sepanjang waterfront nantinya bisa menyesuaikan, dengan membuat bagian belakang menghadap ke sungai menjadi muka bangunan.

“Dengan begitu tampilan bangunan di sepanjang waterfront akan lebih menarik, ditambah lagi adanya penghijauan,” tutupnya.

0

0

You can share on :

0 Komentar