2
4
8
9
3
5
2
4
8
9
3
5
2
4
8
9
3
5

Internasional

Update Korban Tewas Gempa Turki: 28.191 Jiwa, Lampaui Korban Tsunami Jepang 2011

PIFA, Internasional - Korban meninggal dunia gempa Turki dan Suriah hingga kini, tercatat lebih dari 28 ribu jiwa. Korban meninggal akibat gempa berkekuatan Magnitudo (M) 7,8 ini melampaui korban gempa dan tsunami Jepang 2011 yang mencapai lebih dari 18 ribu jiwa.  Melansir AFP, Minggu (12/2/2023), pejabat dan petugas medis setempat mengatakan korban tewas hingga Minggu pagi WIB 24.617 orang di Turki dan 3.574 di Suriah. Jumlah korban meninggal yang dikonfirmasi sekarang mencapai 28.191 orang.  Angka tersebut sudah jauh melebihi jumlah korban gempa dan tsunami di Fukushima, Jepang, pada 2011 yang merenggut 18.400 jiwa. Kepala Koordinator Kemanusiaan PBB Martin Griffiths memperkirakan korban gempa Turki dan Suriah bisa mencapai 50 ribu jiwa, bahkan lebih dari itu. "Saya pikir sulit untuk memperkirakan dengan tepat, tetapi saya yakin itu akan berlipat ganda atau lebih," kata Griffiths, mengutip detiknews.  Namun, Griffiths mengakui pihaknya belum menghitung angka pasti korban yang tewas.  "Kami belum benar-benar menghitung jumlah korban tewas," ujar dia. Pihak PBB secara resmi telah memperingatkan bahwa setidaknya ada 870.000 orang sangat membutuhkan makanan panas di seluruh Turki dan Suriah. Kemudian, sebanyak 5,3 juta orang di Suriah juga diyakini telah kehilangan tempat tinggalnya.  Pemerintah Indonesia juga telah mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk korban gempa ke Turki di Base Ops, Lanud Halim Perdana Kusuma (11/2/2023). Bantuan tersebut diterbangkan menggunakan dua pesawat bantuan Boeing 737. Pesawat itu berisikan personil gabungan dari BNPB, Basarnas, Kemlu, dan Kemhan, serta Herkules C-130 membawa barang bantuan diantaranya berupa logistik Medium Urban SAR (MUSAR) dan Emergency Medical Team (EMT).  "Tim ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Indonesia untuk memberikan bantuan kemanusiaan ke Turki," ungkap Kemlu RI, dikutip PIFA dari laman resminya, Minggu (12/2). (yd) 

Turki
| Minggu, 12 Februari 2023
Foto: Update Korban Tewas Gempa Turki: 28.191 Jiwa, Lampaui Korban Tsunami Jepang 2011 | Pifa Net
2
4
8
9
3
5
2
4
8
9
3
5
2
4
8
9
3
5

Berita Terbaru

Internasional

Foto: China Respon Keras Ancaman Trump Soal Tarif 50-100 Persen karena Beli Minyak Rusia | Pifa Net

China Respon Keras Ancaman Trump Soal Tarif 50-100 Persen karena Beli Minyak Rusia

PIFA, Internasional – Pemerintah China memberikan tanggapan tegas terhadap ancaman Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengusulkan penerapan tarif sebesar 50 hingga 100 persen terhadap China. Ancaman itu muncul setelah China terus membeli minyak dari Rusia di tengah perang yang masih berlangsung di Ukraina. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, menyebut langkah AS sebagai bentuk pemaksaan dan intimidasi ekonomi yang merusak stabilitas perdagangan global. "China sepenuhnya sah dan sesuai hukum untuk melakukan kerja sama ekonomi, perdagangan, dan energi dengan semua negara, termasuk Rusia. Apa yang dilakukan AS merupakan langkah unilateralisme, intimidasi, dan pemaksaan ekonomi," ujar Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing, Senin (15/9). Lin Jian menegaskan bahwa tindakan AS tersebut berpotensi mengganggu rantai pasokan global. "Hal itu secara serius mengganggu aturan perdagangan internasional dan mengancam keamanan serta stabilitas rantai industri dan pasokan global. Fakta telah membuktikan bahwa pemaksaan dan tekanan tidak memenangkan hati dan pikiran, apalagi menyelesaikan apa pun," tegasnya. Ancaman Tarif dari Trump Ancaman Trump disampaikan melalui unggahan di platform Truth Social pada Sabtu (13/9). Dalam unggahan itu, Trump mengklaim telah mengirim surat kepada negara-negara NATO dan dunia, meminta agar seluruh anggota NATO berhenti membeli minyak dari Rusia dan sepakat menjatuhkan sanksi berat terhadap Moskow. "Saya siap untuk menjatuhkan sanksi berat terhadap Rusia ketika semua negara NATO telah setuju, dan mulai melakukan hal yang sama, serta ketika semua negara NATO BERHENTI MEMBELI MINYAK DARI RUSIA," tulis Trump. Trump juga menyebut China memiliki pengaruh besar terhadap Rusia, sehingga tarif yang tinggi dapat melemahkan hubungan kedua negara tersebut. "China memiliki kendali yang kuat, bahkan cengkeraman, atas Rusia, dan tarif yang kuat ini akan mematahkan cengkeraman itu," kata Trump. Dalam unggahannya, Trump juga menyebut komitmen NATO untuk menghadapi Rusia masih kurang. Ia bahkan menggambarkan pembelian minyak Rusia yang terus dilakukan oleh beberapa negara sebagai sesuatu yang “mengejutkan.” "Ini bukan perang Trump (ini tidak akan pernah dimulai jika saya Presiden!), ini perang Biden dan Zelenskyy. Saya di sini hanya untuk membantu menghentikannya dan menyelamatkan ribuan warga Rusia dan Ukraina," tulis Trump. Posisi China dalam Krisis Ukraina Lin Jian menegaskan bahwa sejak awal China mengambil posisi netral dan mendorong penyelesaian krisis Ukraina melalui jalur diplomasi. "China, sejak awal, telah memegang posisi yang objektif dan adil serta mendorong perundingan perdamaian. Dialog dan negosiasi adalah satu-satunya jalan keluar yang layak," ucapnya. China juga memperingatkan AS agar tidak menyalahgunakan sanksi sepihak maupun memperluas yurisdiksi hukumnya kepada negara lain. "Jika hak dan kepentingan sah China dirugikan, China akan dengan tegas mengambil tindakan balasan untuk melindungi kedaulatan, keamanan, dan kepentingan pembangunan kami," tegas Lin Jian. Latar Belakang Perdagangan Minyak Rusia Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 2022, negara-negara G7 dan Uni Eropa telah memutuskan hubungan dagang serta memberlakukan batas harga untuk minyak Rusia. Uni Eropa bahkan berjanji untuk menghentikan semua impor bahan bakar fosil dari Rusia pada 2028. Sebagai respons, Rusia meningkatkan ekspor minyaknya ke negara-negara seperti China dan India. Trump sebelumnya juga telah mengenakan tarif tambahan sebesar 25 persen terhadap barang-barang India karena negara tersebut tetap membeli minyak Rusia. Dengan meningkatnya ketegangan ini, hubungan perdagangan global berpotensi mengalami guncangan besar, terutama jika AS benar-benar menerapkan tarif besar terhadap China.

Internasional
| Selasa, 16 September 2025

Internasional

Foto: Pemimpin Arab-Muslim Siap Dukung Qatar Tanggapi Serangan Israel di Doha | Pifa Net

Pemimpin Arab-Muslim Siap Dukung Qatar Tanggapi Serangan Israel di Doha

PIFA, Internasional – Para pemimpin negara-negara Arab dan Muslim yang akan berkumpul dalam pertemuan puncak di Doha pada Senin (15/9) dijadwalkan menyatakan dukungan penuh terhadap langkah-langkah Qatar dalam menanggapi serangan Israel terhadap delegasi Hamas di ibu kota negara tersebut.Dukungan itu tertuang dalam draf deklarasi hasil pertemuan persiapan yang diperoleh RIA Novosti pada Minggu (14/9). Dokumen tersebut akan disahkan dalam forum puncak hari ini.“Kami mendukung semua langkah dan tindakan yang akan diambil Qatar dalam menanggapi agresi Israel,” demikian bunyi deklarasi itu.Dokumen itu menegaskan bahwa serangan terhadap Doha serta tindakan agresif terhadap negara-negara kawasan berpotensi mengancam proses normalisasi hubungan dengan Israel.“Agresi semacam itu terhadap tempat netral untuk mediasi tidak hanya merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan Qatar, tetapi juga merusak proses mediasi dan pemeliharaan perdamaian internasional,” lanjut isi deklarasi.Komunitas internasional, menurut dokumen tersebut, diminta segera menghentikan serangan Israel di kawasan. “Perdamaian yang adil dan berkelanjutan di Timur Tengah tidak akan tercapai dengan mengabaikan isu Palestina dan hak-hak rakyat Palestina, atau melalui kekerasan dan serangan terhadap mediator,” tulisnya.Sebaliknya, perdamaian disebut hanya bisa diraih melalui kepatuhan pada Inisiatif Perdamaian Arab dan resolusi internasional yang relevan.Sebelumnya, pada Selasa (9/9), Israel melancarkan serangan terhadap para negosiator senior Hamas di Doha. Media Israel Hayom melaporkan bahwa Tel Aviv diduga telah memberi tahu otoritas Amerika Serikat dan Qatar sebelum melancarkan serangan terhadap kantor Hamas di Doha.Presiden AS Donald Trump menegaskan bahwa keputusan serangan merupakan langkah independen yang diambil oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Ia juga meyakinkan Qatar bahwa serangan semacam itu tidak akan terulang.

Internasional
| Senin, 15 September 2025

Internasional

Foto: Ribuan Warga Gelar Demonstrasi di Berlin Tolak Keterlibatan Jerman dalam Konflik Global | Pifa Net

Ribuan Warga Gelar Demonstrasi di Berlin Tolak Keterlibatan Jerman dalam Konflik Global

PIFA, Internasional – Ribuan orang turun ke jalan di Berlin pada Sabtu (13/9/2025) untuk memprotes keterlibatan Jerman dalam konflik di Timur Tengah dan Ukraina. Aksi ini digelar partai Sahra Wagenknecht Alliance – Reason and Justice (BSW) dan berpusat di Gerbang Brandenburg.Para pengunjuk rasa membawa bendera Palestina, bendera gabungan Rusia–Jerman, serta spanduk bertuliskan seruan penghentian pembunuhan warga sipil di Gaza. Slogan utama aksi adalah “Hentikan genosida di Gaza! Tidak ada senjata di zona perang! Perdamaian, bukan perlombaan senjata!”Pendiri partai BSW, Sahra Wagenknecht, sejumlah tokoh budaya Jerman, hingga sejarawan Israel Moshe Zuckerman yang berbicara dari Tel Aviv turut ambil bagian. Sementara Roger Waters, pendiri sekaligus bassis Pink Floyd, menyuarakan dukungan melalui sambungan video.Penyelenggara menuntut pemerintah Jerman untuk serius dalam negosiasi perdamaian, menghentikan pengiriman senjata ke zona perang, serta menolak wacana wajib militer dan penempatan rudal jarak menengah AS di Jerman.

Internasional
| Minggu, 14 September 2025

Berita Populer

Internasional

Foto: Update Korban Tewas Gempa Turki: 28.191 Jiwa, Lampaui Korban Tsunami Jepang 2011 | Pifa Net

Update Korban Tewas Gempa Turki: 28.191 Jiwa, Lampaui Korban Tsunami Jepang 2011

PIFA, Internasional - Korban meninggal dunia gempa Turki dan Suriah hingga kini, tercatat lebih dari 28 ribu jiwa. Korban meninggal akibat gempa berkekuatan Magnitudo (M) 7,8 ini melampaui korban gempa dan tsunami Jepang 2011 yang mencapai lebih dari 18 ribu jiwa.  Melansir AFP, Minggu (12/2/2023), pejabat dan petugas medis setempat mengatakan korban tewas hingga Minggu pagi WIB 24.617 orang di Turki dan 3.574 di Suriah. Jumlah korban meninggal yang dikonfirmasi sekarang mencapai 28.191 orang.  Angka tersebut sudah jauh melebihi jumlah korban gempa dan tsunami di Fukushima, Jepang, pada 2011 yang merenggut 18.400 jiwa. Kepala Koordinator Kemanusiaan PBB Martin Griffiths memperkirakan korban gempa Turki dan Suriah bisa mencapai 50 ribu jiwa, bahkan lebih dari itu. "Saya pikir sulit untuk memperkirakan dengan tepat, tetapi saya yakin itu akan berlipat ganda atau lebih," kata Griffiths, mengutip detiknews.  Namun, Griffiths mengakui pihaknya belum menghitung angka pasti korban yang tewas.  "Kami belum benar-benar menghitung jumlah korban tewas," ujar dia. Pihak PBB secara resmi telah memperingatkan bahwa setidaknya ada 870.000 orang sangat membutuhkan makanan panas di seluruh Turki dan Suriah. Kemudian, sebanyak 5,3 juta orang di Suriah juga diyakini telah kehilangan tempat tinggalnya.  Pemerintah Indonesia juga telah mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk korban gempa ke Turki di Base Ops, Lanud Halim Perdana Kusuma (11/2/2023). Bantuan tersebut diterbangkan menggunakan dua pesawat bantuan Boeing 737. Pesawat itu berisikan personil gabungan dari BNPB, Basarnas, Kemlu, dan Kemhan, serta Herkules C-130 membawa barang bantuan diantaranya berupa logistik Medium Urban SAR (MUSAR) dan Emergency Medical Team (EMT).  "Tim ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Indonesia untuk memberikan bantuan kemanusiaan ke Turki," ungkap Kemlu RI, dikutip PIFA dari laman resminya, Minggu (12/2). (yd) 

Turki
| Minggu, 12 Februari 2023

Internasional

Foto: Bandara di Israel Dihantam Rudal Kiriman Houthi Yaman | Pifa Net

Bandara di Israel Dihantam Rudal Kiriman Houthi Yaman

PIFA.CO.ID, INTERNASIONAL - Kelompok Houthi Yaman, Ansar Allah, mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal balistik hipersonik yang menghantam Bandara Internasional Ben Gurion di dekat Tel Aviv, Israel, pada Minggu (5/5). Serangan tersebut menyebabkan gangguan serius terhadap operasional bandara dan memaksa jutaan warga mengungsi sementara ke tempat perlindungan."Angkatan bersenjata Yaman melancarkan operasi militer yang menargetkan Bandara Ben Gurion di wilayah Yaffa yang diduduki dengan sebuah rudal balistik hipersonik," kata kelompok Houthi melalui pernyataan di aplikasi Telegram. Mereka mengklaim rudal tersebut berhasil mengenai sasaran yang dituju.Menurut laporan sebelumnya, satu rudal yang ditembakkan dari arah Yaman menghantam area bandara utama Israel itu dan menyebabkan penangguhan operasional bandara selama kurang lebih 30 menit. Meskipun tidak dilaporkan adanya korban jiwa, serangan itu menciptakan kepanikan di tengah masyarakat Israel.Akibat serangan tersebut, lebih dari tiga juta warga di wilayah sekitar Tel Aviv dikabarkan mengungsi ke tempat-tempat perlindungan sebagai langkah pengamanan. Pemerintah Israel hingga kini belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai jenis rudal yang digunakan maupun tingkat kerusakan yang ditimbulkan di kawasan bandara.Kelompok Houthi juga mengeluarkan peringatan keras kepada maskapai-maskapai penerbangan internasional untuk tidak mengoperasikan penerbangan ke atau dari Bandara Ben Gurion dengan alasan keamanan.Serangan ini merupakan eskalasi terbaru dalam konflik regional yang melibatkan kelompok Houthi, yang dikenal mendapatkan dukungan dari Iran, dengan Israel. Houthi sebelumnya telah melancarkan sejumlah serangan terhadap kepentingan Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina, terutama sejak meletusnya konflik terbaru di Gaza.Situasi ini menambah ketegangan di kawasan Timur Tengah, dan para pengamat internasional memperingatkan risiko meluasnya konflik ke wilayah lain jika tidak ada langkah diplomatik yang segera diambil.

Israel
| Selasa, 6 Mei 2025

Internasional

Foto: Netanyahu Enggan Mulai Gencatan Senjata Sebelum Hamas Serahkan Daftar Sandera | Pifa Net

Netanyahu Enggan Mulai Gencatan Senjata Sebelum Hamas Serahkan Daftar Sandera

PIFA.CO.ID, INTERNASIONAL - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa gencatan senjata tidak akan dimulai sebelum Hamas menyerahkan daftar nama sandera yang dibebaskan. Pernyataan ini dilaporkan oleh media lokal Israel, Ynet News, tanpa rincian tambahan.Laporan ini muncul setelah media Israel menyebut bahwa Hamas belum menyerahkan tiga nama sandera perempuan yang seharusnya dibebaskan pada pukul 6.30 pagi waktu setempat. Sementara itu, Hamas melalui Telegram menegaskan komitmennya terhadap perjanjian gencatan senjata, meskipun mereka mengklaim keterlambatan penyerahan daftar sandera disebabkan oleh alasan teknis di lapangan.Gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang disepakati sejak 15 Januari terdiri dari tiga fase. Fase pertama berlangsung 42 hari, mencakup pembebasan sandera Hamas dan tahanan Palestina serta penghentian serangan Israel ke Gaza. Fase kedua mencakup pembebasan sandera yang masih hidup serta penarikan pasukan Israel. Sementara fase ketiga berfokus pada pengembalian jenazah dan sisa-sisa tubuh sandera.Netanyahu menegaskan bahwa jika kesepakatan gagal, Israel akan melanjutkan perang dengan strategi baru dan kekuatan besar.

Israel
| Minggu, 19 Januari 2025

Feeds

China Respon Keras Ancaman Trump Soal Tarif 50-100 Persen karena Beli Minyak Rusia

PIFA, Internasional – Pemerintah China memberikan tanggapan tegas terhadap ancaman Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengusulkan penerapan tarif sebesar 50 hingga 100 persen terhadap China. Ancaman itu muncul setelah China terus membeli minyak dari Rusia di tengah perang yang masih berlangsung di Ukraina. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, menyebut langkah AS sebagai bentuk pemaksaan dan intimidasi ekonomi yang merusak stabilitas perdagangan global. "China sepenuhnya sah dan sesuai hukum untuk melakukan kerja sama ekonomi, perdagangan, dan energi dengan semua negara, termasuk Rusia. Apa yang dilakukan AS merupakan langkah unilateralisme, intimidasi, dan pemaksaan ekonomi," ujar Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing, Senin (15/9). Lin Jian menegaskan bahwa tindakan AS tersebut berpotensi mengganggu rantai pasokan global. "Hal itu secara serius mengganggu aturan perdagangan internasional dan mengancam keamanan serta stabilitas rantai industri dan pasokan global. Fakta telah membuktikan bahwa pemaksaan dan tekanan tidak memenangkan hati dan pikiran, apalagi menyelesaikan apa pun," tegasnya. Ancaman Tarif dari Trump Ancaman Trump disampaikan melalui unggahan di platform Truth Social pada Sabtu (13/9). Dalam unggahan itu, Trump mengklaim telah mengirim surat kepada negara-negara NATO dan dunia, meminta agar seluruh anggota NATO berhenti membeli minyak dari Rusia dan sepakat menjatuhkan sanksi berat terhadap Moskow. "Saya siap untuk menjatuhkan sanksi berat terhadap Rusia ketika semua negara NATO telah setuju, dan mulai melakukan hal yang sama, serta ketika semua negara NATO BERHENTI MEMBELI MINYAK DARI RUSIA," tulis Trump. Trump juga menyebut China memiliki pengaruh besar terhadap Rusia, sehingga tarif yang tinggi dapat melemahkan hubungan kedua negara tersebut. "China memiliki kendali yang kuat, bahkan cengkeraman, atas Rusia, dan tarif yang kuat ini akan mematahkan cengkeraman itu," kata Trump. Dalam unggahannya, Trump juga menyebut komitmen NATO untuk menghadapi Rusia masih kurang. Ia bahkan menggambarkan pembelian minyak Rusia yang terus dilakukan oleh beberapa negara sebagai sesuatu yang “mengejutkan.” "Ini bukan perang Trump (ini tidak akan pernah dimulai jika saya Presiden!), ini perang Biden dan Zelenskyy. Saya di sini hanya untuk membantu menghentikannya dan menyelamatkan ribuan warga Rusia dan Ukraina," tulis Trump. Posisi China dalam Krisis Ukraina Lin Jian menegaskan bahwa sejak awal China mengambil posisi netral dan mendorong penyelesaian krisis Ukraina melalui jalur diplomasi. "China, sejak awal, telah memegang posisi yang objektif dan adil serta mendorong perundingan perdamaian. Dialog dan negosiasi adalah satu-satunya jalan keluar yang layak," ucapnya. China juga memperingatkan AS agar tidak menyalahgunakan sanksi sepihak maupun memperluas yurisdiksi hukumnya kepada negara lain. "Jika hak dan kepentingan sah China dirugikan, China akan dengan tegas mengambil tindakan balasan untuk melindungi kedaulatan, keamanan, dan kepentingan pembangunan kami," tegas Lin Jian. Latar Belakang Perdagangan Minyak Rusia Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 2022, negara-negara G7 dan Uni Eropa telah memutuskan hubungan dagang serta memberlakukan batas harga untuk minyak Rusia. Uni Eropa bahkan berjanji untuk menghentikan semua impor bahan bakar fosil dari Rusia pada 2028. Sebagai respons, Rusia meningkatkan ekspor minyaknya ke negara-negara seperti China dan India. Trump sebelumnya juga telah mengenakan tarif tambahan sebesar 25 persen terhadap barang-barang India karena negara tersebut tetap membeli minyak Rusia. Dengan meningkatnya ketegangan ini, hubungan perdagangan global berpotensi mengalami guncangan besar, terutama jika AS benar-benar menerapkan tarif besar terhadap China.

Internasional
| Selasa, 16 September 2025
Foto: China Respon Keras Ancaman Trump Soal Tarif 50-100 Persen karena Beli Minyak Rusia | Pifa Net

Pemimpin Arab-Muslim Siap Dukung Qatar Tanggapi Serangan Israel di Doha

PIFA, Internasional – Para pemimpin negara-negara Arab dan Muslim yang akan berkumpul dalam pertemuan puncak di Doha pada Senin (15/9) dijadwalkan menyatakan dukungan penuh terhadap langkah-langkah Qatar dalam menanggapi serangan Israel terhadap delegasi Hamas di ibu kota negara tersebut.Dukungan itu tertuang dalam draf deklarasi hasil pertemuan persiapan yang diperoleh RIA Novosti pada Minggu (14/9). Dokumen tersebut akan disahkan dalam forum puncak hari ini.“Kami mendukung semua langkah dan tindakan yang akan diambil Qatar dalam menanggapi agresi Israel,” demikian bunyi deklarasi itu.Dokumen itu menegaskan bahwa serangan terhadap Doha serta tindakan agresif terhadap negara-negara kawasan berpotensi mengancam proses normalisasi hubungan dengan Israel.“Agresi semacam itu terhadap tempat netral untuk mediasi tidak hanya merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan Qatar, tetapi juga merusak proses mediasi dan pemeliharaan perdamaian internasional,” lanjut isi deklarasi.Komunitas internasional, menurut dokumen tersebut, diminta segera menghentikan serangan Israel di kawasan. “Perdamaian yang adil dan berkelanjutan di Timur Tengah tidak akan tercapai dengan mengabaikan isu Palestina dan hak-hak rakyat Palestina, atau melalui kekerasan dan serangan terhadap mediator,” tulisnya.Sebaliknya, perdamaian disebut hanya bisa diraih melalui kepatuhan pada Inisiatif Perdamaian Arab dan resolusi internasional yang relevan.Sebelumnya, pada Selasa (9/9), Israel melancarkan serangan terhadap para negosiator senior Hamas di Doha. Media Israel Hayom melaporkan bahwa Tel Aviv diduga telah memberi tahu otoritas Amerika Serikat dan Qatar sebelum melancarkan serangan terhadap kantor Hamas di Doha.Presiden AS Donald Trump menegaskan bahwa keputusan serangan merupakan langkah independen yang diambil oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Ia juga meyakinkan Qatar bahwa serangan semacam itu tidak akan terulang.

Internasional
| Senin, 15 September 2025
Foto: Pemimpin Arab-Muslim Siap Dukung Qatar Tanggapi Serangan Israel di Doha | Pifa Net

Ribuan Warga Gelar Demonstrasi di Berlin Tolak Keterlibatan Jerman dalam Konflik Global

PIFA, Internasional – Ribuan orang turun ke jalan di Berlin pada Sabtu (13/9/2025) untuk memprotes keterlibatan Jerman dalam konflik di Timur Tengah dan Ukraina. Aksi ini digelar partai Sahra Wagenknecht Alliance – Reason and Justice (BSW) dan berpusat di Gerbang Brandenburg.Para pengunjuk rasa membawa bendera Palestina, bendera gabungan Rusia–Jerman, serta spanduk bertuliskan seruan penghentian pembunuhan warga sipil di Gaza. Slogan utama aksi adalah “Hentikan genosida di Gaza! Tidak ada senjata di zona perang! Perdamaian, bukan perlombaan senjata!”Pendiri partai BSW, Sahra Wagenknecht, sejumlah tokoh budaya Jerman, hingga sejarawan Israel Moshe Zuckerman yang berbicara dari Tel Aviv turut ambil bagian. Sementara Roger Waters, pendiri sekaligus bassis Pink Floyd, menyuarakan dukungan melalui sambungan video.Penyelenggara menuntut pemerintah Jerman untuk serius dalam negosiasi perdamaian, menghentikan pengiriman senjata ke zona perang, serta menolak wacana wajib militer dan penempatan rudal jarak menengah AS di Jerman.

Internasional
| Minggu, 14 September 2025
Foto: Ribuan Warga Gelar Demonstrasi di Berlin Tolak Keterlibatan Jerman dalam Konflik Global | Pifa Net

Pelaku Penembakan Charlie Kirk Ditangkap, Dikenali Sebagai Warga Utah Bernama Tyler Robinson

PIFA, Internasional - Gubernur negara bagian Utah, Spencer Cox, mengumumkan bahwa pelaku penembakan aktivis politik konservatif Charlie Kirk berhasil ditangkap setelah perburuan selama 24 jam. Pelaku diketahui bernama Tyler Robinson, seorang warga asli Utah. “Kami menangkapnya,” kata Cox dalam konferensi pers, Jumat (12/9) waktu Indonesia, setelah penangkapan dilakukan pada Kamis pukul 22.00 waktu setempat. Pembunuhan Bermotif Politik Gubernur Cox menyebut pembunuhan Charlie Kirk sebagai serangan yang lebih besar dari sekadar tindak kriminal biasa. “Ini bukan hanya serangan terhadap satu orang. Ini adalah serangan terhadap kita semua, terhadap eksperimen Amerika, terhadap gagasan yang kita junjung. Serangan ini mengguncang inti dari siapa kita,” tegas Cox. Otoritas saat ini meyakini bahwa Robinson bertindak sendirian dalam aksi penembakan tersebut. Menurut Cox, salah seorang anggota keluarga Robinson yang identitasnya dirahasiakan, mengungkapkan kepada penyelidik bahwa Robinson pernah mengakui atau mengisyaratkan keterlibatannya dalam penembakan tersebut. Informasi itu pertama kali diteruskan oleh seorang rekan keluarga kepada Kantor Sheriff di Washington County. Keluarga juga menjelaskan bahwa Robinson semakin aktif secara politik dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa hari sebelum penembakan, Robinson sempat menghadiri makan malam keluarga dan membicarakan kedatangan Charlie Kirk ke Utah Valley University (UVU). “Dalam percakapan itu, Robinson menyampaikan ketidaksukaannya terhadap Kirk dan pandangan politik yang dibawanya,” ujar Cox. “Anggota keluarga mengatakan bahwa Robinson menganggap Kirk dipenuhi kebencian dan menyebarkannya.” Peran Keluarga dan Presiden Trump Presiden Donald Trump menyampaikan bahwa ayah pelaku memainkan peran penting dalam proses penangkapan Robinson, meskipun tidak dijelaskan secara rinci bagaimana keterlibatannya. Sementara itu, Direktur FIB, Kash Patel, memastikan bahwa Robinson ditangkap tanpa perlawanan dan kini dalam tahanan pihak berwenang untuk proses penyelidikan lebih lanjut. Bukti Rekaman dan Barang Bukti Investigasi semakin mengerucut setelah penyelidik menemukan rekaman kamera pengawas yang memperlihatkan Robinson datang ke kampus UVU pada pagi hari sebelum penembakan. Dalam rekaman tersebut, Robinson tampak mengenakan kaus marun, celana pendek berwarna cerah, topi hitam, dan sepatu berwarna cerah — pakaian yang sama saat ia ditangkap. Selain itu, polisi menemukan senapan aksi-grendel Mauser model 98 kaliber .36 yang diduga digunakan dalam penembakan. Di lokasi kejadian, penyidik juga menemukan beberapa selongsong peluru yang memiliki tulisan dan simbol aneh, di antaranya: Selongsong yang ditembakkan bertuliskan: “notices, bulges, OWO, what's this?”Selongsong yang belum ditembakkan bertuliskan: “Hai, fasis! Tangkap!” diikuti gambar panah ke atas, kanan, dan tiga panah ke bawah.Selongsong lain memuat lirik lagu “Bella Ciao”.Selongsong ketiga bertuliskan pesan provokatif: “Jika kau membaca ini, kamu gay.” Kasus Menyita Perhatian Publik Penembakan ini mengguncang dunia politik Amerika, terutama karena Charlie Kirk dikenal sebagai salah satu tokoh konservatif yang kerap mengkritik kebijakan pemerintah federal. Dengan penangkapan Robinson, otoritas Utah berharap dapat segera mengungkap motif pasti di balik aksi ini dan memastikan keamanan masyarakat, terutama menjelang kegiatan politik di kampus dan wilayah sekitarnya.

Internasional
| Sabtu, 13 September 2025
Foto: Pelaku Penembakan Charlie Kirk Ditangkap, Dikenali Sebagai Warga Utah Bernama Tyler Robinson | Pifa Net

Korban Tewas Serangan Udara Israel di Yaman Meningkat Jadi 46 Orang

PIFA, Internasional – Jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel di ibu kota Sana'a dan Provinsi Al Jawf, Yaman, pada Rabu (10/9/2025) meningkat menjadi 46 orang. Hal tersebut disampaikan oleh juru bicara Kementerian Kesehatan Yaman, Anis al-Asbahi, pada Kamis (11/9/2025). "Jumlah korban tewas akibat agresi Israel di Sana'a dan Al Jawf bertambah menjadi 46 orang, sementara 165 lainnya mengalami luka-luka. Di antara korban, terdapat banyak perempuan dan anak-anak," ujar al-Asbahi melalui pernyataan di platform X. Ia menambahkan, angka tersebut masih bersifat sementara karena proses evakuasi dan pendataan korban masih berlangsung di sejumlah lokasi terdampak. Militer Israel (IDF) sebelumnya mengumumkan bahwa mereka telah melancarkan serangan baru yang menyasar fasilitas militer milik kelompok Ansar Allah atau Houthi. Menurut IDF, serangan tersebut ditujukan untuk menghancurkan infrastruktur militer Houthi, termasuk kamp pelatihan dan gudang bahan bakar. Situasi di Yaman semakin memanas seiring meningkatnya eskalasi konflik, sementara pihak berwenang memperingatkan bahwa jumlah korban masih bisa bertambah karena banyak warga yang terjebak di reruntuhan bangunan.

Internasional
| Jumat, 12 September 2025
Foto:  Korban Tewas Serangan Udara Israel di Yaman Meningkat Jadi 46 Orang | Pifa Net

Krisis Politik Nepal Memanas: PM Mengundurkan Diri, Massa Duduki Kediaman Presiden

PIFA, Internasional – Situasi politik di Nepal memanas setelah Perdana Menteri Sharma Oli mengundurkan diri pada Selasa (9/9/2025) di tengah gelombang protes besar-besaran yang dipicu larangan pemerintah terhadap sejumlah jejaring sosial. Menurut laporan Reuters, pengunduran diri Oli telah diterima oleh Presiden Ram Chandra Paudel, yang kini memulai proses pemilihan perdana menteri baru. Namun, kekacauan belum mereda. Portal Khabarhub melaporkan massa pengunjuk rasa bahkan telah menerobos dan memasuki kediaman Presiden pada hari yang sama. Protes Berujung Bentrokan Berdarah Kerusuhan pecah pada Senin (8/9/2025) setelah pengunjuk rasa anti-korupsi dan penentang pemblokiran media sosial bentrok dengan aparat keamanan. Laporan Himalayan Times menyebut, bentrokan terjadi setelah massa menerobos wilayah terlarang dan memaksa masuk ke kompleks Parlemen Federal, yang kemudian memicu pemerintah menerjunkan militer dan memberlakukan jam malam di sejumlah wilayah. Korban jiwa terus bertambah. Kathmandu Post melaporkan 19 orang tewas dan 347 lainnya terluka, puluhan di antaranya dalam kondisi kritis. Rumah sakit di ibu kota dilaporkan penuh dengan korban luka, sementara pemerintah belum merilis data resmi terkait jumlah korban. Akar Krisis: Pemblokiran Media Sosial Gelombang protes ini bermula dari kebijakan pemerintah yang melarang akses ke beberapa platform media sosial, yang memicu kemarahan publik. Kebijakan tersebut dituding sebagai upaya pemerintah membungkam suara rakyat di tengah meningkatnya tuduhan korupsi terhadap pejabat tinggi negara. Hingga kini, otoritas Nepal belum memberikan keterangan resmi terkait langkah selanjutnya, baik mengenai pemulihan ketertiban umum maupun penyelidikan atas bentrokan berdarah yang mengguncang negara Himalaya tersebut.

Internasional
| Rabu, 10 September 2025
Foto: Krisis Politik Nepal Memanas: PM Mengundurkan Diri, Massa Duduki Kediaman Presiden | Pifa Net

Oposisi Ajukan Mosi Pemakzulan, Krisis Politik Prancis Memanas

PIFA, Internasional - Ketegangan politik di Prancis kian memuncak setelah pemimpin partai kiri jauh France Unbowed (LFI), Jean-Luc Melenchon, mengumumkan bahwa pihak oposisi resmi mengajukan mosi pemakzulan terhadap Presiden Emmanuel Macron. “Dia harus mundur,” tegas Melenchon dalam konferensi pers di Kota Lille, Prancis utara, Sabtu (6/9). Langkah ini semakin memperburuk situasi menjelang pemungutan suara mosi percaya terhadap pemerintahan Perdana Menteri Francois Bayrou yang dijadwalkan berlangsung pada Senin mendatang. Melenchon bahkan memprediksi pemerintahan Bayrou akan tumbang dan menyebut hal itu sebagai “kemenangan rakyat.” Janji LFI Soal Krisis Gaza Dalam pernyataannya, Melenchon juga menyinggung konflik di Jalur Gaza. Ia berjanji, jika LFI berkuasa, Angkatan Laut Prancis akan mengawal kapal-kapal Global Sumud Flotilla yang membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza. Pernyataan ini menjadi sorotan karena menunjukkan sikap politik luar negeri yang lebih tegas dari kubu oposisi, terutama terkait isu kemanusiaan internasional. Tantangan Berat Bayrou Bayrou saat ini tengah berjuang mempertahankan pemerintahannya. Pada Juli lalu, ia mempresentasikan kerangka anggaran 2026 yang mencakup rencana penghematan hampir 44 miliar euro, atau sekitar Rp839,56 triliun. Langkah itu diambil untuk menekan utang publik Prancis yang telah mencapai 113 persen dari PDB, salah satu yang tertinggi di Uni Eropa. Selain itu, Prancis juga menghadapi defisit anggaran sebesar 5,8 persen, angka yang mengkhawatirkan bagi stabilitas ekonomi negara tersebut. Bayrou memperingatkan para anggota parlemen bahwa Prancis berada “di ambang terlilit utang berlebihan” dan menyerukan agar mereka memilih “tanggung jawab daripada kekacauan” dalam pemungutan suara yang akan datang. Oposisi Bersatu Menentang Pemerintah Sejumlah partai oposisi lintas spektrum politik, mulai dari LFI, Partai Sosialis, hingga sayap kanan jauh National Rally (RN), telah menyatakan penolakan terhadap pemerintahan Bayrou. Negosiasi anggaran selama ini menjadi pemicu utama ketegangan politik di Prancis. Tahun lalu, kegagalan mencapai kesepakatan mengenai anggaran 2025 memicu jatuhnya pemerintahan Michel Barnier pada Desember, setelah partai kiri dan kanan jauh bersatu mendukung mosi tidak percaya. Kini, Prancis kembali dihadapkan pada krisis politik yang bisa berujung pada kejatuhan pemerintahan dan memperdalam ketidakpastian menjelang tahun anggaran baru.

Internasional
| Minggu, 7 September 2025
Foto: Oposisi Ajukan Mosi Pemakzulan, Krisis Politik Prancis Memanas | Pifa Net

Jumlah Tahanan Palestina di Penjara Israel Tembus 11.000

PIFA, Sports – Kelompok advokasi tahanan Palestina melaporkan lonjakan signifikan jumlah warga Palestina yang dipenjara oleh Israel. Hingga Rabu (3/9/2025), total tahanan mencapai lebih dari 11.000 orang, jumlah tertinggi sejak Intifada Kedua yang meletus pada tahun 2000.Dalam pernyataannya, kelompok tersebut menegaskan angka itu tidak termasuk tahanan yang ditahan di kamp-kamp militer Israel. Mayoritas tahanan saat ini berstatus tahanan administratif atau individu yang masih menunggu persidangan.Rincian Data TahananBerdasarkan laporan tersebut, dari total tahanan yang ada:94 orang merupakan perempuan, termasuk dua tahanan asal Gaza.Lebih dari 400 orang adalah anak-anak.3.577 orang berstatus tahanan administratif, jumlah tertinggi dibandingkan kategori tahanan lainnya.2.662 orang diklasifikasikan oleh aparat Israel sebagai "kombatan ilegal".Kategori "kombatan ilegal" ini mencakup tahanan dari Gaza, Lebanon, dan Suriah, yang ditahan di kamp militer dan tidak terhitung dalam data resmi.Tekanan Terus MeningkatKelompok advokasi tersebut menyatakan bahwa peningkatan jumlah tahanan menunjukkan adanya pengetatan operasi penangkapan oleh Israel dalam beberapa bulan terakhir. Mereka juga mengingatkan bahwa banyak tahanan administratif dipenjara tanpa melalui proses peradilan yang jelas, sehingga memicu kekhawatiran pelanggaran hak asasi manusia.Lonjakan jumlah tahanan ini disebut sebagai situasi terburuk sejak dua dekade terakhir, yang menggambarkan eskalasi ketegangan yang terus berlangsung di wilayah Palestina.

Internasional
| Jumat, 5 September 2025
Foto: Jumlah Tahanan Palestina di Penjara Israel Tembus 11.000 | Pifa Net

Trump Tuduh Rusia, China, dan Korea Utara Berkonspirasi Lawan AS dalam Parade Militer di Beijing

PIFA, Internasional - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menuding Rusia, China, dan Korea Utara merencanakan konspirasi melawan Amerika Serikat saat mengomentari parade militer di Beijing. Pada Rabu, seorang koresponden RIA Novosti melaporkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin, Predisen China Xi Jinping, dan Pemimpin Besar Korea Utara Kim Jong Un hadir di Lapangan Tiananmen, Beijing, untuk menyaksikan parade militer. “Pertanyaan besar yang harus dijawab adalah apakah Presiden Xi dari China akan menyebut dukungan besar dan ‘darah’ yang diberikan Amerika Serikat kepada China untuk membantu negara itu memperoleh KEMERDEKAANNYA dari penjajah asing yang sangat bermusuhan," kata Trump di platform Truth Social. Trump menuturkan banyak orang Amerika meninggal dalam upaya China meraih Kemenangan dan Kejayaan. Saya berharap mereka dihormati dan diingat atas keberanian dan pengorbanan mereka. "Semoga Presiden Xi dan rakyat China yang luar biasa merayakan hari yang hebat dan abadi. Sampaikan salam hangat saya kepada Vladimir Putin dan Kim Jong Un, saat kalian berkonspirasi melawan Amerika Serikat,” kata Trump di platform Truth Social. Dalam pidatonya di parade, Xi tidak menyebut Amerika Serikat, tetapi mengucapkan terima kasih kepada semua negara atas kontribusinya dalam meraih kemenangan. Sementara itu, Trump, Selasa (2/9) mengatakan bahwa ia tidak melihat ancaman dari kemungkinan terbentuknya “poros” China dan Rusia yang menentang kepentingan Washington. Acara seremonial untuk memperingati 80 tahun kemenangan dalam Perang Rakyat China Melawan Agresi Jepang dan Perang Dunia II berlangsung di Beijing, Rabu, termasuk parade militer berskala besar di Lapangan Tiananmen.

Internasional
| Kamis, 4 September 2025
Foto: Trump Tuduh Rusia, China, dan Korea Utara Berkonspirasi Lawan AS dalam Parade Militer di Beijing | Pifa Net

PBB Pantau Kericuhan Demo di Indonesia, Serukan Investigasi Dugaan Pelanggaran HAM

PIFA, Internasional – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memantau ketat rangkaian unjuk rasa di Indonesia yang berujung ricuh dan memakan korban jiwa di sejumlah daerah. Melalui Kantor Hak Asasi Manusia PBB (OHCHR), PBB menyerukan agar pemerintah Indonesia segera melakukan investigasi menyeluruh dan transparan terkait dugaan pelanggaran HAM yang terjadi dalam penanganan aksi tersebut.“Kami menyerukan investigasi yang cepat, menyeluruh, dan transparan terhadap semua dugaan pelanggaran hukum hak asasi manusia internasional, termasuk yang berkaitan dengan penggunaan kekuatan,” kata Ravina Shamdasani, juru bicara OHCHR, dalam pernyataan resmi yang dirilis melalui situs PBB, Selasa (2/9).Desak Penyelidikan dan Pentingnya DialogShamdasani menyebut PBB terus memantau perkembangan situasi di Indonesia, khususnya terkait aksi protes nasional menolak tunjangan anggota parlemen, kebijakan penghematan anggaran, serta dugaan penggunaan kekuatan yang dinilai tidak perlu atau berlebihan oleh aparat keamanan.“Kami memantau dengan saksama serangkaian tindak kekerasan di Indonesia dalam konteks protes nasional atas tunjangan parlemen, langkah-langkah penghematan, dan dugaan penggunaan kekuatan yang tidak perlu atau tidak proporsional oleh aparat keamanan,” jelasnya.PBB menekankan pentingnya dialog antara pemerintah dan masyarakat sebagai jalan keluar dari ketegangan politik dan sosial yang terjadi.“Kami menekankan pentingnya dialog untuk mengatasi kekhawatiran publik,” tambah Shamdasani.Tegaskan Prinsip HAM dan Kebebasan PersDalam pernyataannya, Shamdasani juga mengingatkan agar otoritas Indonesia tetap menjunjung tinggi hak berkumpul secara damai dan kebebasan berekspresi, sesuai dengan standar internasional dalam penanganan demonstrasi.“Seluruh aparat keamanan, termasuk militer ketika dikerahkan dalam kapasitas penegakan hukum, harus mematuhi prinsip-prinsip dasar tentang penggunaan kekuatan dan senjata api oleh aparat penegak hukum,” tegasnya.Ia juga menyoroti peran media dalam mengawasi situasi di lapangan dan meminta agar jurnalis dapat bekerja secara bebas dan independen.“Media harus diizinkan untuk melaporkan peristiwa secara bebas dan independen,” ujarnya.Enam Korban Jiwa dan Ajakan Menahan DiriKericuhan dalam beberapa unjuk rasa yang digelar di berbagai kota, termasuk Jakarta, Yogyakarta, dan Makassar, telah menelan sedikitnya enam korban jiwa. Selain itu, puluhan orang dilaporkan mengalami luka-luka akibat bentrokan antara demonstran dan aparat keamanan.Sejumlah tokoh masyarakat dan organisasi sipil menyerukan agar semua pihak menahan diri serta tetap menyampaikan pendapat melalui jalur damai.PBB menegaskan akan terus memantau situasi dan berharap Indonesia dapat mengelola krisis ini dengan mengutamakan perlindungan hak asasi manusia dan supremasi hukum.

Internasional
| Rabu, 3 September 2025
Foto: PBB Pantau Kericuhan Demo di Indonesia, Serukan Investigasi Dugaan Pelanggaran HAM | Pifa Net
Explore Berbagai Konten Hiburan

Berita Rekomendasi

Internasional

Foto: Update Korban Tewas Gempa Turki: 28.191 Jiwa, Lampaui Korban Tsunami Jepang 2011 | Pifa Net

Update Korban Tewas Gempa Turki: 28.191 Jiwa, Lampaui Korban Tsunami Jepang 2011

PIFA, Internasional - Korban meninggal dunia gempa Turki dan Suriah hingga kini, tercatat lebih dari 28 ribu jiwa. Korban meninggal akibat gempa berkekuatan Magnitudo (M) 7,8 ini melampaui korban gempa dan tsunami Jepang 2011 yang mencapai lebih dari 18 ribu jiwa.  Melansir AFP, Minggu (12/2/2023), pejabat dan petugas medis setempat mengatakan korban tewas hingga Minggu pagi WIB 24.617 orang di Turki dan 3.574 di Suriah. Jumlah korban meninggal yang dikonfirmasi sekarang mencapai 28.191 orang.  Angka tersebut sudah jauh melebihi jumlah korban gempa dan tsunami di Fukushima, Jepang, pada 2011 yang merenggut 18.400 jiwa. Kepala Koordinator Kemanusiaan PBB Martin Griffiths memperkirakan korban gempa Turki dan Suriah bisa mencapai 50 ribu jiwa, bahkan lebih dari itu. "Saya pikir sulit untuk memperkirakan dengan tepat, tetapi saya yakin itu akan berlipat ganda atau lebih," kata Griffiths, mengutip detiknews.  Namun, Griffiths mengakui pihaknya belum menghitung angka pasti korban yang tewas.  "Kami belum benar-benar menghitung jumlah korban tewas," ujar dia. Pihak PBB secara resmi telah memperingatkan bahwa setidaknya ada 870.000 orang sangat membutuhkan makanan panas di seluruh Turki dan Suriah. Kemudian, sebanyak 5,3 juta orang di Suriah juga diyakini telah kehilangan tempat tinggalnya.  Pemerintah Indonesia juga telah mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk korban gempa ke Turki di Base Ops, Lanud Halim Perdana Kusuma (11/2/2023). Bantuan tersebut diterbangkan menggunakan dua pesawat bantuan Boeing 737. Pesawat itu berisikan personil gabungan dari BNPB, Basarnas, Kemlu, dan Kemhan, serta Herkules C-130 membawa barang bantuan diantaranya berupa logistik Medium Urban SAR (MUSAR) dan Emergency Medical Team (EMT).  "Tim ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Indonesia untuk memberikan bantuan kemanusiaan ke Turki," ungkap Kemlu RI, dikutip PIFA dari laman resminya, Minggu (12/2). (yd) 

Turki
| Minggu, 12 Februari 2023

Internasional

Foto: Bandara di Israel Dihantam Rudal Kiriman Houthi Yaman | Pifa Net

Bandara di Israel Dihantam Rudal Kiriman Houthi Yaman

PIFA.CO.ID, INTERNASIONAL - Kelompok Houthi Yaman, Ansar Allah, mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal balistik hipersonik yang menghantam Bandara Internasional Ben Gurion di dekat Tel Aviv, Israel, pada Minggu (5/5). Serangan tersebut menyebabkan gangguan serius terhadap operasional bandara dan memaksa jutaan warga mengungsi sementara ke tempat perlindungan."Angkatan bersenjata Yaman melancarkan operasi militer yang menargetkan Bandara Ben Gurion di wilayah Yaffa yang diduduki dengan sebuah rudal balistik hipersonik," kata kelompok Houthi melalui pernyataan di aplikasi Telegram. Mereka mengklaim rudal tersebut berhasil mengenai sasaran yang dituju.Menurut laporan sebelumnya, satu rudal yang ditembakkan dari arah Yaman menghantam area bandara utama Israel itu dan menyebabkan penangguhan operasional bandara selama kurang lebih 30 menit. Meskipun tidak dilaporkan adanya korban jiwa, serangan itu menciptakan kepanikan di tengah masyarakat Israel.Akibat serangan tersebut, lebih dari tiga juta warga di wilayah sekitar Tel Aviv dikabarkan mengungsi ke tempat-tempat perlindungan sebagai langkah pengamanan. Pemerintah Israel hingga kini belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai jenis rudal yang digunakan maupun tingkat kerusakan yang ditimbulkan di kawasan bandara.Kelompok Houthi juga mengeluarkan peringatan keras kepada maskapai-maskapai penerbangan internasional untuk tidak mengoperasikan penerbangan ke atau dari Bandara Ben Gurion dengan alasan keamanan.Serangan ini merupakan eskalasi terbaru dalam konflik regional yang melibatkan kelompok Houthi, yang dikenal mendapatkan dukungan dari Iran, dengan Israel. Houthi sebelumnya telah melancarkan sejumlah serangan terhadap kepentingan Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina, terutama sejak meletusnya konflik terbaru di Gaza.Situasi ini menambah ketegangan di kawasan Timur Tengah, dan para pengamat internasional memperingatkan risiko meluasnya konflik ke wilayah lain jika tidak ada langkah diplomatik yang segera diambil.

Israel
| Selasa, 6 Mei 2025

Internasional

Foto: Netanyahu Enggan Mulai Gencatan Senjata Sebelum Hamas Serahkan Daftar Sandera | Pifa Net

Netanyahu Enggan Mulai Gencatan Senjata Sebelum Hamas Serahkan Daftar Sandera

PIFA.CO.ID, INTERNASIONAL - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa gencatan senjata tidak akan dimulai sebelum Hamas menyerahkan daftar nama sandera yang dibebaskan. Pernyataan ini dilaporkan oleh media lokal Israel, Ynet News, tanpa rincian tambahan.Laporan ini muncul setelah media Israel menyebut bahwa Hamas belum menyerahkan tiga nama sandera perempuan yang seharusnya dibebaskan pada pukul 6.30 pagi waktu setempat. Sementara itu, Hamas melalui Telegram menegaskan komitmennya terhadap perjanjian gencatan senjata, meskipun mereka mengklaim keterlambatan penyerahan daftar sandera disebabkan oleh alasan teknis di lapangan.Gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang disepakati sejak 15 Januari terdiri dari tiga fase. Fase pertama berlangsung 42 hari, mencakup pembebasan sandera Hamas dan tahanan Palestina serta penghentian serangan Israel ke Gaza. Fase kedua mencakup pembebasan sandera yang masih hidup serta penarikan pasukan Israel. Sementara fase ketiga berfokus pada pengembalian jenazah dan sisa-sisa tubuh sandera.Netanyahu menegaskan bahwa jika kesepakatan gagal, Israel akan melanjutkan perang dengan strategi baru dan kekuatan besar.

Israel
| Minggu, 19 Januari 2025
2
4
8
9
3
5
2
4
8
9
3
5
2
4
8
9
3
5