2
4
8
9
3
5
2
4
8
9
3
5
2
4
8
9
3
5

Internasional

Jumlah Korban Tewas di Lebanon Meningkat Menjadi 1.247 Akibat Serangan Udara Israel

PIFA, Internasional - Jumlah korban tewas di Lebanon akibat serangan udara Israel sejak 8 Oktober tahun lalu telah mencapai 1.247 orang, termasuk wanita dan anak-anak, menurut pernyataan Menteri Lingkungan Hidup Lebanon, Nasser Yassin, pada Rabu (25/9). Selain itu, sekitar 5.278 orang mengalami luka-luka, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil.Dalam konferensi pers di Istana Pemerintah Beirut, Yassin mengungkapkan bahwa serangan udara Israel terutama menargetkan wilayah selatan Lebanon. Sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober, Israel telah melancarkan serangan intensif terhadap Jalur Gaza dan Lebanon. Serangan ini juga menyebabkan pengungsian besar-besaran, dengan lebih dari 150.000 orang yang menyelamatkan diri dari tempat tinggal mereka."Pengungsi tersebar di berbagai wilayah, mulai dari Wadi Khaled dan Akkar di utara hingga Beirut dan Gunung Lebanon. Situasi ini sangat memprihatinkan, terutama bagi warga di Lebanon selatan dan Lembah Bekaa," kata Yassin.Lebanon telah menerima dukungan dari beberapa negara Arab, seperti Irak, Yordania, Qatar, Kuwait, dan Mesir, yang siap membantu dengan kebutuhan mendesak.Hizbullah dan Israel terlibat dalam konflik lintas batas sejak awal serangan Israel di Gaza, yang hingga kini telah menyebabkan lebih dari 41.400 korban jiwa di Gaza, sebagian besar wanita dan anak-anak.Komunitas internasional menyerukan agar serangan ini dihentikan demi menghindari perluasan konflik yang lebih besar di wilayah tersebut. (Adl)

Lebanon
| Jumat, 27 September 2024
Foto: Jumlah Korban Tewas di Lebanon Meningkat Menjadi 1.247 Akibat Serangan Udara Israel | Pifa Net
2
4
8
9
3
5
2
4
8
9
3
5
2
4
8
9
3
5

Berita Terbaru

Internasional

Foto: Macron Dorong Uni Eropa Larang Penggunaan Media Sosial bagi Anak di Bawah Usia Tertentu | Pifa Net

Macron Dorong Uni Eropa Larang Penggunaan Media Sosial bagi Anak di Bawah Usia Tertentu

PIFA, Internasional – Presiden Prancis Emmanuel Macron kembali menyerukan agar Uni Eropa (UE) memberlakukan larangan penggunaan media sosial bagi anak-anak di bawah usia tertentu. Ia menilai langkah tersebut penting untuk melindungi generasi muda dari dampak negatif dunia digital. “Saya percaya kita perlu bergerak menuju pelarangan media sosial hingga usia tertentu,” kata Macron dalam debat publik mengenai media sosial di Toulouse, Rabu (12/11), seperti dikutip dari La Dépêche du Midi. Macron menjelaskan bahwa diskusi masih berlangsung mengenai batas usia yang tepat, apakah 14, 15, atau 16 tahun. “Kita perlu menetapkannya. Dan saat ini kami sedang membangun koalisi di Eropa untuk mewujudkannya,” ujarnya. Presiden Prancis itu juga menyinggung kehadirannya di platform media sosial, termasuk X (sebelumnya Twitter), di tengah meningkatnya arus misinformasi daring. Ia tidak menutup kemungkinan untuk meninggalkan platform tersebut di masa depan. “Ini harus menjadi proses yang komprehensif. Saya tidak akan melakukannya besok pagi, tapi ini sesuatu yang sedang saya pikirkan,” ungkapnya. Sebelumnya, pada 2023, Prancis telah mengesahkan undang-undang yang mewajibkan persetujuan orang tua bagi anak di bawah usia 15 tahun untuk mengakses media sosial. Namun, penerapannya tertunda karena masih ada perdebatan terkait kesesuaiannya dengan regulasi Uni Eropa. Langkah yang diusulkan Macron ini sejalan dengan meningkatnya kekhawatiran di Eropa terkait dampak media sosial terhadap kesehatan mental remaja, privasi data, serta penyebaran disinformasi yang dinilai semakin memengaruhi perilaku dan opini publik.

Internasional
| Kamis, 13 November 2025

Internasional

Foto: 6.000 Warga Gaza Alami Amputasi, 25 Persen Korban Adalah Anak-Anak | Pifa Net

6.000 Warga Gaza Alami Amputasi, 25 Persen Korban Adalah Anak-Anak

PIFA, Internasional — Berbagai sumber medis di Jalur Gaza melaporkan adanya sekitar 6.000 kasus amputasi yang kini membutuhkan program rehabilitasi jangka panjang secara mendesak.Situasi ini memperlihatkan dampak kemanusiaan yang semakin parah akibat konflik berkepanjangan di wilayah tersebut. Dari jumlah korban amputasi itu, 25 persen merupakan anak-anak, sementara 12,7 persen adalah perempuan. Sumber medis menyebutkan bahwa krisis sumber daya dan keterbatasan alat bantu memperburuk kondisi para pasien, sehingga banyak yang belum mendapatkan perawatan memadai.Kondisi ini menegaskan perlunya layanan rehabilitasi dan dukungan psikososial segera, terutama bagi anak-anak yang harus menghadapi disabilitas permanen di usia muda.

Internasional
| Rabu, 12 November 2025

Internasional

Foto: Delapan Negara Siap Tangkap Netanyahu atas Dugaan Kejahatan Perang di Gaza | Pifa Net

Delapan Negara Siap Tangkap Netanyahu atas Dugaan Kejahatan Perang di Gaza

PIFA, Internasional — Sebanyak delapan negara menyatakan kesediaannya untuk menangkap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu jika memasuki wilayah mereka, menyusul tuduhan kejahatan perang dan genosida terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza. Menurut laporan Al Jazeera, negara-negara yang menyatakan kesiapan tersebut meliputi Turki, Slovenia, Lituania, Norwegia, Swiss, Irlandia, Italia, dan Kanada. Mereka mendukung langkah hukum internasional terhadap Netanyahu dan sejumlah pejabat militer Israel yang dianggap bertanggung jawab atas serangan brutal di Gaza. Sebelumnya, Kantor Kejaksaan Istanbul telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap 37 tersangka yang diduga terlibat dalam kejahatan genosida, termasuk Netanyahu, mantan Menteri Perang Yisrael Katz, dan Kepala Staf Umum Eyal Zamir. Pemerintah Turki bahkan melarang seluruh nama tersebut memasuki wilayah atau melintasi wilayah udara Turki. Langkah tegas ini memperkuat tekanan internasional terhadap Israel sejak Afrika Selatan mengajukan gugatan ke Mahkamah Internasional (ICJ) pada Desember 2023, menuduh Israel melanggar Konvensi Genosida 1948 dalam tindakannya terhadap warga sipil Palestina. Gugatan tersebut kemudian mendapat dukungan dari sejumlah negara lain, termasuk Nikaragua, Kolombia, Libya, Meksiko, Palestina, Spanyol, dan Turki. Selain itu, pada November 2024, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) juga mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Perkembangan ini semakin menegaskan meningkatnya tekanan global terhadap kepemimpinan Israel di tengah krisis kemanusiaan yang terus memburuk di Gaza, di mana ribuan warga sipil dilaporkan menjadi korban akibat operasi militer berkepanjangan sejak 2023.

Internasional
| Senin, 10 November 2025

Berita Populer

Internasional

Foto: Jumlah Korban Tewas di Lebanon Meningkat Menjadi 1.247 Akibat Serangan Udara Israel | Pifa Net

Jumlah Korban Tewas di Lebanon Meningkat Menjadi 1.247 Akibat Serangan Udara Israel

PIFA, Internasional - Jumlah korban tewas di Lebanon akibat serangan udara Israel sejak 8 Oktober tahun lalu telah mencapai 1.247 orang, termasuk wanita dan anak-anak, menurut pernyataan Menteri Lingkungan Hidup Lebanon, Nasser Yassin, pada Rabu (25/9). Selain itu, sekitar 5.278 orang mengalami luka-luka, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil.Dalam konferensi pers di Istana Pemerintah Beirut, Yassin mengungkapkan bahwa serangan udara Israel terutama menargetkan wilayah selatan Lebanon. Sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober, Israel telah melancarkan serangan intensif terhadap Jalur Gaza dan Lebanon. Serangan ini juga menyebabkan pengungsian besar-besaran, dengan lebih dari 150.000 orang yang menyelamatkan diri dari tempat tinggal mereka."Pengungsi tersebar di berbagai wilayah, mulai dari Wadi Khaled dan Akkar di utara hingga Beirut dan Gunung Lebanon. Situasi ini sangat memprihatinkan, terutama bagi warga di Lebanon selatan dan Lembah Bekaa," kata Yassin.Lebanon telah menerima dukungan dari beberapa negara Arab, seperti Irak, Yordania, Qatar, Kuwait, dan Mesir, yang siap membantu dengan kebutuhan mendesak.Hizbullah dan Israel terlibat dalam konflik lintas batas sejak awal serangan Israel di Gaza, yang hingga kini telah menyebabkan lebih dari 41.400 korban jiwa di Gaza, sebagian besar wanita dan anak-anak.Komunitas internasional menyerukan agar serangan ini dihentikan demi menghindari perluasan konflik yang lebih besar di wilayah tersebut. (Adl)

Lebanon
| Jumat, 27 September 2024

Internasional

Foto: Prancis Buru Nikolai Durov, Kakak Pendiri Telegram Pavel Durov | Pifa Net

Prancis Buru Nikolai Durov, Kakak Pendiri Telegram Pavel Durov

PIFA, Internasional - Prancis kini memburu Nikolai Durov, kakak dari pendiri Telegram, Pavel Durov, terkait kasus hukum yang melibatkan keduanya. Berdasarkan dokumen administratif yang diperoleh oleh media Eropa dan dikutip oleh Sputnik, pihak berwenang Paris mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Pavel dan Nikolai pada 25 Maret lalu.Pavel Durov diduga terlibat dalam sepuluh pelanggaran ringan dan tindak pidana di Prancis, termasuk keterlibatan dalam pengelolaan platform daring untuk transaksi ilegal oleh kelompok terorganisasi. Jika terbukti bersalah, ia dapat menghadapi ancaman hukuman penjara hingga 10 tahun. Namun, ia belum secara resmi didakwa.Setelah penahanannya, Pavel Durov dibebaskan dengan uang jaminan sebesar 5 juta euro (sekitar Rp 85,9 miliar). Ia dikenakan larangan meninggalkan Prancis dan diwajibkan melapor ke pihak kepolisian dua kali seminggu.Pada 1 September, media Prancis melaporkan bahwa Durov dan rekannya, Yulia Vavilova, terlihat berjalan di Champs Elysees, Paris. Durov saat ini tinggal di sebuah hotel di Paris dan tengah mencari apartemen untuk pindah pada akhir pekan mendatang.

Prancis
| Rabu, 4 September 2024

Internasional

Foto: Indonesia Serahkan Bantuan Kemanusiaan Kepada Sri Lanka | Pifa Net

Indonesia Serahkan Bantuan Kemanusiaan Kepada Sri Lanka

Berita Internasional, PIFA - Pengiriman pertama bantuan kemanusiaan berupa obat-obatan dan alat kesehatan (alkes) dari Indonesia telah tiba di bandara internasional Sri Lanka, Bandaranaike International Airport (BIA) di Katunayake pada Kamis sore (28/4/2022). Bantuan tersebut diangkut menggunakan maskapai Sri Lankan Air, mendarat sekitar pukul 17.30 waktu setempat.  Melansir situs Kemenlu (1/5), bantuan tersebut selanjutnya diserahkan secara simbolis oleh Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Sri Lanka, Dewi Gustina Tobing, kepada Pemerintah Sri Lanka yang diwakili oleh Prof. Channa Jayasumana selaku Menteri Kesehatan. Pada prosesi serah terima bantuan tersebut, Menteri Channa juga didampingi oleh WHO Representative to Sri Lanka, Dr. Alaka Singh, serta Director General of Health Services, Dr. Asela Gunawardana. Dubes Indonesia untuk Sri Lanka, Dewi Tobing menjelaskan kepada pihak Sri Lanka bahwa bantuan dengan total 3,1 ton yang bernilai sekitar USD 1,6 juta tersebut akan dikirim dalam dua tahap, yaitu pengiriman pertama sebesar 1,2 ton yang telah tiba pada Kamis (28/4) ini dan sisanya pada pengiriman kedua yang direncanakan pada 8 Mei 2022 mendatang. “Pengiriman pertama terdiri dari obat-obatan onkologi dan alat kesehatan yang saat ini sangat dibutuhkan oleh Sri Lanka. Sedangkan pengiriman kedua terdiri dari suplemen untuk penderita kanker, benang bedah, serta alkes lainnya," jelas Dubes Dewi, mengutip kemenlu.go.id (1/5/2022).  Dalam sambutan singkat seremonial penerimaan bantuan pengiriman pertama ini, Menteri Channa turut menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang sangat tinggi khususnya terhadap Pemerintah Indonesia dan industri farmasi Indonesia yang dalam waktu relatif singkat, yaitu kurang dari dua minggu, dapat merespon, mengumpulkan hingga mengirimkan bantuan tersebut. Selain itu, Menteri Channa juga menegaskan bahwa bantuan obat-obatan dan alkes ini merupakan bantuan yang pertama diterima pihak Sri Lanka dari negara sahabat sejak krisis obat-obatan mulai melanda Sri Lanka beberapa waktu terakhir ini. Oleh karena itu, pihaknya sangat mengapresiasi dan memuji upaya seluruh pihak terkait di Indonesia maupun Sri Lanka yang telah membantu terwujudnya bantuan tersebut. Kemudian pada kesempatan yang sama, Dr Alaka Singh (WHO Sri Lanka) juga menyampaikan apresiasi yang tinggi sekaligus memuji Pemerintah Indonesia serta pihak-pihak terkait lainnya di kedua negara yang telah berkoordinasi dengan sangat baik dan intensif hingga berhasil mengumpulkan dan mengirimkan bantuan tersebut dalam waktu singkat. Dr Alaka juga memastikan akan mengawal distribusi bantuan Indonesia tersebut agar tersampaikan kepada pihak-pihak yang membutuhkan di Sri Lanka. WHO Sri Lanka juga akan menyampaikan laporan dan update secara real time terkait pendistribusian bantuan kepada Pemerintah Indonesia melalui KBRI Colombo. (yd) 

Sri Lanka
| Minggu, 1 Mei 2022

Feeds

Macron Dorong Uni Eropa Larang Penggunaan Media Sosial bagi Anak di Bawah Usia Tertentu

PIFA, Internasional – Presiden Prancis Emmanuel Macron kembali menyerukan agar Uni Eropa (UE) memberlakukan larangan penggunaan media sosial bagi anak-anak di bawah usia tertentu. Ia menilai langkah tersebut penting untuk melindungi generasi muda dari dampak negatif dunia digital. “Saya percaya kita perlu bergerak menuju pelarangan media sosial hingga usia tertentu,” kata Macron dalam debat publik mengenai media sosial di Toulouse, Rabu (12/11), seperti dikutip dari La Dépêche du Midi. Macron menjelaskan bahwa diskusi masih berlangsung mengenai batas usia yang tepat, apakah 14, 15, atau 16 tahun. “Kita perlu menetapkannya. Dan saat ini kami sedang membangun koalisi di Eropa untuk mewujudkannya,” ujarnya. Presiden Prancis itu juga menyinggung kehadirannya di platform media sosial, termasuk X (sebelumnya Twitter), di tengah meningkatnya arus misinformasi daring. Ia tidak menutup kemungkinan untuk meninggalkan platform tersebut di masa depan. “Ini harus menjadi proses yang komprehensif. Saya tidak akan melakukannya besok pagi, tapi ini sesuatu yang sedang saya pikirkan,” ungkapnya. Sebelumnya, pada 2023, Prancis telah mengesahkan undang-undang yang mewajibkan persetujuan orang tua bagi anak di bawah usia 15 tahun untuk mengakses media sosial. Namun, penerapannya tertunda karena masih ada perdebatan terkait kesesuaiannya dengan regulasi Uni Eropa. Langkah yang diusulkan Macron ini sejalan dengan meningkatnya kekhawatiran di Eropa terkait dampak media sosial terhadap kesehatan mental remaja, privasi data, serta penyebaran disinformasi yang dinilai semakin memengaruhi perilaku dan opini publik.

Internasional
| Kamis, 13 November 2025
Foto: Macron Dorong Uni Eropa Larang Penggunaan Media Sosial bagi Anak di Bawah Usia Tertentu | Pifa Net

6.000 Warga Gaza Alami Amputasi, 25 Persen Korban Adalah Anak-Anak

PIFA, Internasional — Berbagai sumber medis di Jalur Gaza melaporkan adanya sekitar 6.000 kasus amputasi yang kini membutuhkan program rehabilitasi jangka panjang secara mendesak.Situasi ini memperlihatkan dampak kemanusiaan yang semakin parah akibat konflik berkepanjangan di wilayah tersebut. Dari jumlah korban amputasi itu, 25 persen merupakan anak-anak, sementara 12,7 persen adalah perempuan. Sumber medis menyebutkan bahwa krisis sumber daya dan keterbatasan alat bantu memperburuk kondisi para pasien, sehingga banyak yang belum mendapatkan perawatan memadai.Kondisi ini menegaskan perlunya layanan rehabilitasi dan dukungan psikososial segera, terutama bagi anak-anak yang harus menghadapi disabilitas permanen di usia muda.

Internasional
| Rabu, 12 November 2025
Foto: 6.000 Warga Gaza Alami Amputasi, 25 Persen Korban Adalah Anak-Anak | Pifa Net

Delapan Negara Siap Tangkap Netanyahu atas Dugaan Kejahatan Perang di Gaza

PIFA, Internasional — Sebanyak delapan negara menyatakan kesediaannya untuk menangkap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu jika memasuki wilayah mereka, menyusul tuduhan kejahatan perang dan genosida terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza. Menurut laporan Al Jazeera, negara-negara yang menyatakan kesiapan tersebut meliputi Turki, Slovenia, Lituania, Norwegia, Swiss, Irlandia, Italia, dan Kanada. Mereka mendukung langkah hukum internasional terhadap Netanyahu dan sejumlah pejabat militer Israel yang dianggap bertanggung jawab atas serangan brutal di Gaza. Sebelumnya, Kantor Kejaksaan Istanbul telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap 37 tersangka yang diduga terlibat dalam kejahatan genosida, termasuk Netanyahu, mantan Menteri Perang Yisrael Katz, dan Kepala Staf Umum Eyal Zamir. Pemerintah Turki bahkan melarang seluruh nama tersebut memasuki wilayah atau melintasi wilayah udara Turki. Langkah tegas ini memperkuat tekanan internasional terhadap Israel sejak Afrika Selatan mengajukan gugatan ke Mahkamah Internasional (ICJ) pada Desember 2023, menuduh Israel melanggar Konvensi Genosida 1948 dalam tindakannya terhadap warga sipil Palestina. Gugatan tersebut kemudian mendapat dukungan dari sejumlah negara lain, termasuk Nikaragua, Kolombia, Libya, Meksiko, Palestina, Spanyol, dan Turki. Selain itu, pada November 2024, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) juga mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Perkembangan ini semakin menegaskan meningkatnya tekanan global terhadap kepemimpinan Israel di tengah krisis kemanusiaan yang terus memburuk di Gaza, di mana ribuan warga sipil dilaporkan menjadi korban akibat operasi militer berkepanjangan sejak 2023.

Internasional
| Senin, 10 November 2025
Foto: Delapan Negara Siap Tangkap Netanyahu atas Dugaan Kejahatan Perang di Gaza | Pifa Net

Trump Isyaratkan Akhir Kekuasaan Maduro di Tengah Ketegangan AS–Venezuela

PIFA, Internasional — Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengisyaratkan bahwa masa jabatan Presiden Venezuela Nicolas Maduro akan segera berakhir, di tengah meningkatnya ketegangan dan aktivitas militer Amerika di kawasan Laut Karibia. Dalam wawancara dengan program “60 Minutes” di CBS News yang tayang pada Minggu (2/11), Trump ditanya oleh pembawa acara Norah O'Donnell apakah masa kepemimpinan Maduro tidak akan lama lagi. “Saya akan menjawab ya. Saya rasa begitu,” ujar Trump, sambil menegaskan bahwa ia tidak berniat memulai perang melawan Venezuela. Meski demikian, Trump enggan memberikan jawaban tegas saat ditanya mengenai potensi serangan darat terhadap Venezuela. “Sepertinya saya tidak akan mengatakan saya akan melakukan hal itu,” katanya tanpa memberi rincian lebih lanjut. Sebelumnya, pada Jumat lalu, Trump juga membantah laporan sejumlah media AS yang menyebut bahwa serangan terhadap instalasi militer Venezuela akan segera dilakukan. Ia mengatakan kepada wartawan bahwa dirinya belum membuat keputusan terkait hal itu. Beberapa laporan media mengklaim bahwa pemerintahan Trump telah menyiapkan serangan militer sebagai bagian dari operasi yang disebut “perang melawan narko-terorisme”, dengan menuduh Maduro memimpin Cartel de los Soles, kelompok kriminal yang dituding terlibat dalam perdagangan narkoba lintas negara. Washington telah menetapkan Cartel de los Soles sebagai Organisasi Teroris Global yang Ditetapkan Khusus (SDGT) sejak Juli 2025. Sejak awal September, sedikitnya 14 serangan militer dilaporkan terjadi di Laut Karibia dan Pasifik Timur, menewaskan lebih dari 64 orang. Namun, operasi militer tersebut menuai kritik internasional. Sejumlah kelompok hak asasi manusia dan pakar hukum internasional menilai serangan AS terhadap kapal-kapal yang diduga membawa narkoba melanggar hukum internasional. Kepala Hak Asasi Manusia PBB, Volker Türk, menyebut tindakan tersebut “tidak dapat diterima” dan menyerukan penyelidikan independen atas dugaan pembunuhan di luar hukum. Menanggapi situasi itu, Presiden Maduro menuduh Washington tengah merekayasa perang baru terhadap Venezuela. Ia menyebut tuduhan AS tentang keterlibatan negaranya dalam perdagangan narkoba sebagai “vulgar” dan “sepenuhnya palsu”. “Venezuela tidak memproduksi daun kokain. Pergerakan militer AS di dekat pantai kami adalah tanda dari rencana perang baru yang abadi,” tegas Maduro.

Internasional
| Senin, 3 November 2025
Foto: Trump Isyaratkan Akhir Kekuasaan Maduro di Tengah Ketegangan AS–Venezuela | Pifa Net

Turki: Serangan Israel ke Gaza saat Gencatan Senjata Tunjukkan Tak Ada Niat Berdamai

PIFA, Internasional - Rencana Israel untuk mencaplok wilayah Tepi Barat dan serangan terbarunya terhadap Jalur Gaza menunjukkan bahwa negara itu tidak memiliki niat untuk berdamai. Hal ini disampaikan oleh Direktur Komunikasi Turki, Burhanetin Duran, pada Selasa (28/10). “Sebaliknya, Israel berniat untuk melanjutkan pendudukan dan genosida. Serangan terbaru ini sekali lagi menunjukkan bahwa Israel merupakan ancaman bagi perdamaian dan ketenangan kawasan,” ujar Duran melalui platform media sosial Turki, NSosyal. Ia menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mengutuk kebijakan genosida Israel dan menegaskan bahwa Turki akan terus membela perjuangan Palestina, berdiri melawan penindasan, serta menjadi suara keadilan dan kemanusiaan. Serangan udara dan artileri dilancarkan oleh tentara Israel di Jalur Gaza pada Selasa, setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan operasi militer baru. Serangan tersebut dilakukan dengan alasan adanya dugaan pelanggaran gencatan senjata oleh kelompok Hamas. Adapun perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas telah berlaku sejak 10 Oktober, berdasarkan rencana perdamaian yang diusulkan oleh Presiden AS Donald Trump. Kesepakatan itu mencakup pertukaran sandera dan tahanan serta program rekonstruksi wilayah Gaza. Sementara itu, pekan lalu parlemen Israel menggelar pemungutan suara yang memberikan persetujuan awal terhadap rancangan undang-undang untuk memaksakan kedaulatan Israel di Tepi Barat, langkah yang langsung dikecam oleh Amerika Serikat dan berbagai negara lain.

Internasional
| Kamis, 30 Oktober 2025
Foto: Turki: Serangan Israel ke Gaza saat Gencatan Senjata Tunjukkan Tak Ada Niat Berdamai | Pifa Net

Penutupan Pemerintah Picu Kekacauan Transportasi, Hampir 3.700 Penerbangan di AS Tertunda

PIFA, Internasional - Hampir 3.700 penerbangan di Amerika Serikat (AS) dilaporkan ditunda atau dibatalkan pada Senin (27/10/2025), seiring penutupan pemerintahan yang memasuki pekan keempat. Data dari portal pemantau penerbangan FlightAware.com mencatat, terdapat 3.658 penerbangan yang tertunda dan 119 penerbangan dibatalkan di seluruh negeri. Bandara Internasional JFK di New York menjadi salah satu yang paling terdampak dengan hampir 100 penerbangan tertunda atau dibatalkan. Kondisi serupa juga terjadi di Atlanta dengan lebih dari 500 penerbangan ditunda, serta di Charlotte yang mencatat lebih dari 200 penundaan. Menteri Perhubungan AS Sean Duffy mengonfirmasi bahwa para pengatur lalu lintas udara akan berhenti menerima gaji mulai 28 Oktober. Ia sebelumnya telah memperingatkan bahwa situasi ini berpotensi menyebabkan gangguan besar pada jadwal penerbangan jika Kongres tidak segera menyetujui rancangan undang-undang anggaran pemerintah. Penutupan pemerintah AS terjadi setelah Kongres gagal menyetujui anggaran tahun fiskal baru yang dimulai 1 Oktober, menyebabkan sejumlah lembaga federal berhenti beroperasi karena kehabisan dana. Presiden Donald Trump menilai penutupan ini sebagai peluang untuk memangkas jumlah staf dan pengeluaran pemerintah. Ia menuding Partai Demokrat sebagai penyebab kebuntuan anggaran, sementara Gedung Putih disebut memanfaatkan situasi tersebut untuk menghapus program-program yang tidak disukai Partai Republik. Penutupan pemerintah di AS bukan hal baru, namun kali ini dampaknya terasa luas, terutama di sektor transportasi udara yang menjadi tulang punggung mobilitas masyarakat dan ekonomi negara itu.

Internasional
| Selasa, 28 Oktober 2025
Foto: Penutupan Pemerintah Picu Kekacauan Transportasi, Hampir 3.700 Penerbangan di AS Tertunda | Pifa Net

Serangan Udara Israel Tewaskan Belasan Anggota Keluarga di Gaza Meski Gencatan Senjata Berlaku

PIFA, Internasional – Meski gencatan senjata tengah berlangsung, pasukan Zionis Israel kembali melancarkan serangan udara terhadap sebuah kendaraan sipil di dekat Gaza City pada Jumat (17/10) malam. Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 11 warga sipil dari keluarga Shaaban, termasuk tujuh anak-anak dan dua perempuan. Juru bicara Pertahanan Sipil Palestina, Mahmoud Basal, menyebut kendaraan itu diserang tanpa peringatan ketika melintasi “garis kuning” di wilayah Al-Zeitoun, Gaza City. “Padahal masih memungkinkan untuk memperingatkan atau menangani mereka dengan cara yang tidak menyebabkan kematian,” ujarnya. Basal menilai serangan ini menunjukkan bahwa pasukan penjajah Israel tetap bertekad melanjutkan kejahatan terhadap warga sipil tak berdosa. “Garis kuning” sendiri merupakan batas demarkasi tidak resmi yang memisahkan wilayah yang masih diduduki pasukan Israel dengan area yang diperuntukkan bagi warga sipil Palestina berdasarkan kesepakatan gencatan senjata. Gencatan senjata antara Hamas dan Israel yang dimediasi oleh pihak regional dan internasional mulai berlaku pada 10 Oktober lalu, dengan ketentuan bahwa pasukan Israel akan mundur secara bertahap ke belakang garis tersebut. Agresi Israel ke Jalur Gaza yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023 dan baru berhenti bulan ini telah menewaskan hampir 68.000 warga Palestina, sebagian besar di antaranya adalah wanita dan anak-anak. Akibat serangan tersebut, wilayah Gaza kini disebut semakin tak layak huni.

Internasional
| Sabtu, 18 Oktober 2025
Foto:   Serangan Udara Israel Tewaskan Belasan Anggota Keluarga di Gaza Meski Gencatan Senjata Berlaku | Pifa Net

Bentrokan Baru Meletus di Perbatasan Pakistan–Afghanistan Usai Gencatan Senjata Singkat

PIFA, Internasional - Bentrokan baru kembali pecah antara pasukan Pakistan dan Afghanistan pada Selasa (14/10) malam, hanya beberapa hari setelah kedua pihak sepakat melakukan gencatan senjata singkat. Menurut laporan stasiun televisi Tolo News yang mengutip juru bicara gubernur provinsi Khost, Mustaghfer Gurbaz, pasukan Afghanistan melakukan serangan balasan setelah Pakistan lebih dulu melepaskan tembakan di dekat perbatasan. “Bentrokan masih berlangsung,” ujar Gurbaz. Sementara itu, belum ada pernyataan resmi dari pihak Pakistan. Namun seorang pejabat keamanan yang dikutip kantor berita Anadolu mengatakan bentrokan terjadi di wilayah perbatasan Shorko, distrik suku Kurram. Ia menuduh pasukan Afghanistan memulai tembakan dan pengeboman “tanpa alasan” terhadap pasukan perbatasan Pakistan. Insiden ini terjadi hanya beberapa hari setelah pertempuran sengit pada Sabtu lalu yang menewaskan puluhan tentara dari kedua belah pihak. Pertempuran tersebut disebut sebagai yang paling mematikan sejak Taliban kembali berkuasa di Afghanistan pada 2021. Bentrokan sempat berhenti pada Sabtu malam setelah mediasi yang dilakukan oleh Arab Saudi dan Qatar. Namun, ketegangan kembali meningkat, menandakan rapuhnya perdamaian di wilayah perbatasan kedua negara.

Internasional
| Rabu, 15 Oktober 2025
Foto: Bentrokan Baru Meletus di Perbatasan Pakistan–Afghanistan Usai Gencatan Senjata Singkat | Pifa Net

Trump Yakin Hubungan AS–China Akan Baik-Baik Saja di Tengah Ancaman Tarif Baru

PIFA, Internasional – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa hubungan antara AS dan China akan “baik-baik saja” meski ketegangan perdagangan antara kedua negara kembali memanas. Pernyataan itu disampaikan Trump pada Minggu (12/10), dua hari setelah ia mengancam akan memberlakukan tarif tambahan 100 persen terhadap produk impor asal China mulai bulan depan. Berbicara kepada wartawan di pesawat kepresidenan Air Force One, Trump mengatakan bahwa dirinya masih memiliki “hubungan yang sangat baik” dengan Presiden China Xi Jinping.“Dia [Xi] orang yang sangat tangguh. Dia orang yang sangat cerdas. Dia pemimpin hebat bagi negaranya,” kata Trump sebelum berangkat menuju kunjungan singkat ke Israel dan Mesir. Ancaman tarif baru itu muncul sebagai tanggapan atas keputusan Beijing yang membatasi ekspor mineral tanah jarang — bahan penting dalam industri teknologi tinggi. Sebagai respons, China pada Minggu menyatakan siap mengambil langkah tegas yang sepadan “untuk melindungi hak dan kepentingannya yang sah.” Ketika ditanya apakah tarif tambahan itu benar akan diberlakukan, Trump menjawab “untuk saat ini iya,” namun menambahkan, “kita lihat saja nanti.” Ia menyebut tanggal 1 November — jadwal pemberlakuan tarif — “terasa sudah dekat bagi banyak orang, tapi bagi saya itu waktu yang lama,” mengisyaratkan masih ada peluang untuk meredakan ketegangan. Sebelumnya pada Jumat, Trump menuduh China menjadi “sangat bermusuhan” dan menahan AS serta dunia lewat kebijakan pembatasan ekspor mineral penting secara mendadak. Ia juga memperingatkan bahwa AS akan memberlakukan tarif lebih cepat tergantung langkah China berikutnya, bahkan berpotensi membatalkan pertemuan yang direncanakan dengan Xi di Korea Selatan akhir bulan ini. Trump turut mengungkapkan bahwa AS berencana menerapkan pembatasan ekspor terhadap berbagai perangkat lunak penting mulai 1 November. Namun pernyataan terbarunya yang lebih lunak muncul setelah indeks saham utama AS anjlok pada Jumat akibat kekhawatiran perang dagang yang kembali mencuat. Dalam unggahan di media sosial sebelumnya, Trump meminta publik agar tidak terlalu khawatir terhadap situasi dengan China. “Xi hanya sedang mengalami masa sulit. Dia tidak menginginkan depresi ekonomi bagi negaranya, dan saya juga tidak. AS ingin membantu China, bukan menyakitinya,” tulisnya.

Internasional
| Senin, 13 Oktober 2025
Foto: Trump Yakin Hubungan AS–China Akan Baik-Baik Saja di Tengah Ancaman Tarif Baru | Pifa Net

9.500 Warga Palestina Masih Hilang di Gaza Meski Gencatan Senjata Berlaku

PIFA, Internasional - Tim penyelamat di Jalur Gaza pada Sabtu melaporkan bahwa sekitar 9.500 warga Palestina masih hilang, meski kesepakatan gencatan senjata mulai diberlakukan pada Kamis (9/10) malam. Sejak pecahnya perang pada Oktober 2023, lebih dari 67.000 warga Palestina tewas dan sekitar 170.000 lainnya terluka akibat serangan militer Israel yang telah berlangsung selama dua tahun di wilayah tersebut. Mayoritas korban dilaporkan merupakan anak-anak dan perempuan. Selain itu, bencana kelaparan yang melanda Gaza juga menambah jumlah korban jiwa, dengan sedikitnya 460 orang meninggal dunia, termasuk 154 anak-anak. Kesepakatan gencatan senjata tersebut disetujui oleh Israel pada Kamis, mengikuti usulan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang menandai dimulainya fase pertama dari rencana perdamaian yang lebih luas. Isi kesepakatan meliputi penghentian seluruh permusuhan, penarikan pasukan Israel dari Gaza, pemberian akses bantuan kemanusiaan, serta pertukaran tahanan. Sehari setelah kesepakatan diberlakukan, ribuan pengungsi Palestina mulai kembali ke Kota Gaza. Menurut laporan sumber lokal, sejak Jumat (10/10) pagi warga terlihat berjalan kaki melalui Jalan Rashid dan Jalan Salah al-Din, dua jalur utama yang membentang dari utara ke selatan Jalur Gaza. Para pengungsi itu menempuh perjalanan sejauh sekitar tujuh kilometer sambil membawa barang seadanya, setelah sebelumnya terpaksa mengungsi akibat serangan berulang dari pasukan Zionis.

Internasional
| Minggu, 12 Oktober 2025
Foto: 9.500 Warga Palestina Masih Hilang di Gaza Meski Gencatan Senjata Berlaku | Pifa Net
Explore Berbagai Konten Hiburan

Berita Rekomendasi

Internasional

Foto: Jumlah Korban Tewas di Lebanon Meningkat Menjadi 1.247 Akibat Serangan Udara Israel | Pifa Net

Jumlah Korban Tewas di Lebanon Meningkat Menjadi 1.247 Akibat Serangan Udara Israel

PIFA, Internasional - Jumlah korban tewas di Lebanon akibat serangan udara Israel sejak 8 Oktober tahun lalu telah mencapai 1.247 orang, termasuk wanita dan anak-anak, menurut pernyataan Menteri Lingkungan Hidup Lebanon, Nasser Yassin, pada Rabu (25/9). Selain itu, sekitar 5.278 orang mengalami luka-luka, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil.Dalam konferensi pers di Istana Pemerintah Beirut, Yassin mengungkapkan bahwa serangan udara Israel terutama menargetkan wilayah selatan Lebanon. Sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober, Israel telah melancarkan serangan intensif terhadap Jalur Gaza dan Lebanon. Serangan ini juga menyebabkan pengungsian besar-besaran, dengan lebih dari 150.000 orang yang menyelamatkan diri dari tempat tinggal mereka."Pengungsi tersebar di berbagai wilayah, mulai dari Wadi Khaled dan Akkar di utara hingga Beirut dan Gunung Lebanon. Situasi ini sangat memprihatinkan, terutama bagi warga di Lebanon selatan dan Lembah Bekaa," kata Yassin.Lebanon telah menerima dukungan dari beberapa negara Arab, seperti Irak, Yordania, Qatar, Kuwait, dan Mesir, yang siap membantu dengan kebutuhan mendesak.Hizbullah dan Israel terlibat dalam konflik lintas batas sejak awal serangan Israel di Gaza, yang hingga kini telah menyebabkan lebih dari 41.400 korban jiwa di Gaza, sebagian besar wanita dan anak-anak.Komunitas internasional menyerukan agar serangan ini dihentikan demi menghindari perluasan konflik yang lebih besar di wilayah tersebut. (Adl)

Lebanon
| Jumat, 27 September 2024

Internasional

Foto: Prancis Buru Nikolai Durov, Kakak Pendiri Telegram Pavel Durov | Pifa Net

Prancis Buru Nikolai Durov, Kakak Pendiri Telegram Pavel Durov

PIFA, Internasional - Prancis kini memburu Nikolai Durov, kakak dari pendiri Telegram, Pavel Durov, terkait kasus hukum yang melibatkan keduanya. Berdasarkan dokumen administratif yang diperoleh oleh media Eropa dan dikutip oleh Sputnik, pihak berwenang Paris mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Pavel dan Nikolai pada 25 Maret lalu.Pavel Durov diduga terlibat dalam sepuluh pelanggaran ringan dan tindak pidana di Prancis, termasuk keterlibatan dalam pengelolaan platform daring untuk transaksi ilegal oleh kelompok terorganisasi. Jika terbukti bersalah, ia dapat menghadapi ancaman hukuman penjara hingga 10 tahun. Namun, ia belum secara resmi didakwa.Setelah penahanannya, Pavel Durov dibebaskan dengan uang jaminan sebesar 5 juta euro (sekitar Rp 85,9 miliar). Ia dikenakan larangan meninggalkan Prancis dan diwajibkan melapor ke pihak kepolisian dua kali seminggu.Pada 1 September, media Prancis melaporkan bahwa Durov dan rekannya, Yulia Vavilova, terlihat berjalan di Champs Elysees, Paris. Durov saat ini tinggal di sebuah hotel di Paris dan tengah mencari apartemen untuk pindah pada akhir pekan mendatang.

Prancis
| Rabu, 4 September 2024

Internasional

Foto: Indonesia Serahkan Bantuan Kemanusiaan Kepada Sri Lanka | Pifa Net

Indonesia Serahkan Bantuan Kemanusiaan Kepada Sri Lanka

Berita Internasional, PIFA - Pengiriman pertama bantuan kemanusiaan berupa obat-obatan dan alat kesehatan (alkes) dari Indonesia telah tiba di bandara internasional Sri Lanka, Bandaranaike International Airport (BIA) di Katunayake pada Kamis sore (28/4/2022). Bantuan tersebut diangkut menggunakan maskapai Sri Lankan Air, mendarat sekitar pukul 17.30 waktu setempat.  Melansir situs Kemenlu (1/5), bantuan tersebut selanjutnya diserahkan secara simbolis oleh Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Sri Lanka, Dewi Gustina Tobing, kepada Pemerintah Sri Lanka yang diwakili oleh Prof. Channa Jayasumana selaku Menteri Kesehatan. Pada prosesi serah terima bantuan tersebut, Menteri Channa juga didampingi oleh WHO Representative to Sri Lanka, Dr. Alaka Singh, serta Director General of Health Services, Dr. Asela Gunawardana. Dubes Indonesia untuk Sri Lanka, Dewi Tobing menjelaskan kepada pihak Sri Lanka bahwa bantuan dengan total 3,1 ton yang bernilai sekitar USD 1,6 juta tersebut akan dikirim dalam dua tahap, yaitu pengiriman pertama sebesar 1,2 ton yang telah tiba pada Kamis (28/4) ini dan sisanya pada pengiriman kedua yang direncanakan pada 8 Mei 2022 mendatang. “Pengiriman pertama terdiri dari obat-obatan onkologi dan alat kesehatan yang saat ini sangat dibutuhkan oleh Sri Lanka. Sedangkan pengiriman kedua terdiri dari suplemen untuk penderita kanker, benang bedah, serta alkes lainnya," jelas Dubes Dewi, mengutip kemenlu.go.id (1/5/2022).  Dalam sambutan singkat seremonial penerimaan bantuan pengiriman pertama ini, Menteri Channa turut menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang sangat tinggi khususnya terhadap Pemerintah Indonesia dan industri farmasi Indonesia yang dalam waktu relatif singkat, yaitu kurang dari dua minggu, dapat merespon, mengumpulkan hingga mengirimkan bantuan tersebut. Selain itu, Menteri Channa juga menegaskan bahwa bantuan obat-obatan dan alkes ini merupakan bantuan yang pertama diterima pihak Sri Lanka dari negara sahabat sejak krisis obat-obatan mulai melanda Sri Lanka beberapa waktu terakhir ini. Oleh karena itu, pihaknya sangat mengapresiasi dan memuji upaya seluruh pihak terkait di Indonesia maupun Sri Lanka yang telah membantu terwujudnya bantuan tersebut. Kemudian pada kesempatan yang sama, Dr Alaka Singh (WHO Sri Lanka) juga menyampaikan apresiasi yang tinggi sekaligus memuji Pemerintah Indonesia serta pihak-pihak terkait lainnya di kedua negara yang telah berkoordinasi dengan sangat baik dan intensif hingga berhasil mengumpulkan dan mengirimkan bantuan tersebut dalam waktu singkat. Dr Alaka juga memastikan akan mengawal distribusi bantuan Indonesia tersebut agar tersampaikan kepada pihak-pihak yang membutuhkan di Sri Lanka. WHO Sri Lanka juga akan menyampaikan laporan dan update secara real time terkait pendistribusian bantuan kepada Pemerintah Indonesia melalui KBRI Colombo. (yd) 

Sri Lanka
| Minggu, 1 Mei 2022
2
4
8
9
3
5
2
4
8
9
3
5
2
4
8
9
3
5