2
4
8
9
3
5
2
4
8
9
3
5
2
4
8
9
3
5

Internasional

Ngeri! Peringatkan Barat Pendukung Ukraina, Putin: Senjata Nuklir Rusia Tiba di Belarus

PIFA, Internasional - Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengumumkan bahwa senjata nuklir taktis Rusia telah berada di Belarus. Pengumuman tersebut disampaikan oleh Putin dalam forum ekonomi Rusia di St Petersburg pada Jumat (16/6). Putin menerangkan bahwa hulu ledak nuklir yang telah ditempatkan di wilayah Belarus merupakan tahap awal dari pengerahan senjata taktis Rusia. Ia juga mengklaim bahwa senjata nuklir lain akan dikirimkan ke negara tersebut pada musim panas atau akhir tahun, sebagai peringatan kepada negara-negara Barat yang mendukung dan mempersenjatai Ukraina "Seperti yang Anda ketahui, kami sedang bernegosiasi dengan sekutu kami, [Presiden Belarus] Lukashenko, bahwa kami akan mengirim sebagian senjata nuklir ke wilayah Belarus-ini sudah dilakukan," ujar Putin, mengutip laporan Reuters. Dia menambahkan, hulu ledak nuklir pertama telah dikirim ke wilayah Belarus. Namun, ini hanya tahap awal atau bagian pertama dari pekerjaan tersebut. Putin menyatakan bahwa pengerjaan ini akan dilakukan sepenuhnya pada akhir musim panas atau akhir tahun. Menurut laporan Reuters, pengerahan hulu ledak tersebut merupakan yang pertama kali dilakukan di luar Rusia sejak jatuhnya Uni Soviet. Senjata nuklir jarak pendek ini berpotensi digunakan dalam pertempuran di medan perang. Putin menekankan bahwa pengerahan tersebut dilakukan sebagai peringatan kepada negara-negara Barat yang masih mendukung dan mempersenjatai Ukraina. Ia mengklaim bahwa senjata nuklir yang sudah berada di Belarus merupakan bagian dari upaya pencegahan dan untuk menegaskan posisi Rusia. "... Justru sebagai elemen pencegahan sehingga semua orang yang berpikir dapat menimbulkan kekalahan strategis atas kami tidak mengabaikan keadaan ini," tandas Putin. Pengerahan senjata nuklir taktis di Belarus telah diumumkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin sejak beberapa minggu yang lalu. Ia menyatakan bahwa pengerahan tersebut dilakukan setelah fasilitas penyimpanan khusus selesai disiapkan. Keputusan pengerahan dan penempatan senjata taktis Rusia di Belarus juga diumumkan beberapa minggu sebelumnya, yaitu pada bulan Maret. Amerika Serikat telah mengutuk tindakan Rusia tersebut. Belarus sebelumnya telah menerima sistem rudal taktis Iskander-M. Diketahui bahwa rudal Iskander memiliki jangkauan hulu ledak hingga 500 kilometer. Belarus mengklaim bahwa pesawat Sukhoi-25 telah dimodifikasi untuk membawa hulu ledak tersebut. Jet Sukhoi-25 memiliki jangkauan hingga 1.000 kilometer. Dengan demikian, jika senjata tersebut diluncurkan dari pangkalan udara utama Belarus di luar Minsk, rudal tersebut berpotensi mencapai sebagian besar Eropa Timur, termasuk negara-negara anggota NATO. Hal ini karena Belarus berbatasan dengan tiga negara anggota NATO, yaitu Lituania, Latvia, dan Polandia. (yd)

Ru
| Sabtu, 17 Juni 2023
Foto: Ngeri! Peringatkan Barat Pendukung Ukraina, Putin: Senjata Nuklir Rusia Tiba di Belarus | Pifa Net
2
4
8
9
3
5
2
4
8
9
3
5
2
4
8
9
3
5

Berita Terbaru

Internasional

Foto:   Serangan Udara Israel Tewaskan Belasan Anggota Keluarga di Gaza Meski Gencatan Senjata Berlaku | Pifa Net

Serangan Udara Israel Tewaskan Belasan Anggota Keluarga di Gaza Meski Gencatan Senjata Berlaku

PIFA, Internasional – Meski gencatan senjata tengah berlangsung, pasukan Zionis Israel kembali melancarkan serangan udara terhadap sebuah kendaraan sipil di dekat Gaza City pada Jumat (17/10) malam. Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 11 warga sipil dari keluarga Shaaban, termasuk tujuh anak-anak dan dua perempuan. Juru bicara Pertahanan Sipil Palestina, Mahmoud Basal, menyebut kendaraan itu diserang tanpa peringatan ketika melintasi “garis kuning” di wilayah Al-Zeitoun, Gaza City. “Padahal masih memungkinkan untuk memperingatkan atau menangani mereka dengan cara yang tidak menyebabkan kematian,” ujarnya. Basal menilai serangan ini menunjukkan bahwa pasukan penjajah Israel tetap bertekad melanjutkan kejahatan terhadap warga sipil tak berdosa. “Garis kuning” sendiri merupakan batas demarkasi tidak resmi yang memisahkan wilayah yang masih diduduki pasukan Israel dengan area yang diperuntukkan bagi warga sipil Palestina berdasarkan kesepakatan gencatan senjata. Gencatan senjata antara Hamas dan Israel yang dimediasi oleh pihak regional dan internasional mulai berlaku pada 10 Oktober lalu, dengan ketentuan bahwa pasukan Israel akan mundur secara bertahap ke belakang garis tersebut. Agresi Israel ke Jalur Gaza yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023 dan baru berhenti bulan ini telah menewaskan hampir 68.000 warga Palestina, sebagian besar di antaranya adalah wanita dan anak-anak. Akibat serangan tersebut, wilayah Gaza kini disebut semakin tak layak huni.

Internasional
| Sabtu, 18 Oktober 2025

Internasional

Foto: Bentrokan Baru Meletus di Perbatasan Pakistan–Afghanistan Usai Gencatan Senjata Singkat | Pifa Net

Bentrokan Baru Meletus di Perbatasan Pakistan–Afghanistan Usai Gencatan Senjata Singkat

PIFA, Internasional - Bentrokan baru kembali pecah antara pasukan Pakistan dan Afghanistan pada Selasa (14/10) malam, hanya beberapa hari setelah kedua pihak sepakat melakukan gencatan senjata singkat. Menurut laporan stasiun televisi Tolo News yang mengutip juru bicara gubernur provinsi Khost, Mustaghfer Gurbaz, pasukan Afghanistan melakukan serangan balasan setelah Pakistan lebih dulu melepaskan tembakan di dekat perbatasan. “Bentrokan masih berlangsung,” ujar Gurbaz. Sementara itu, belum ada pernyataan resmi dari pihak Pakistan. Namun seorang pejabat keamanan yang dikutip kantor berita Anadolu mengatakan bentrokan terjadi di wilayah perbatasan Shorko, distrik suku Kurram. Ia menuduh pasukan Afghanistan memulai tembakan dan pengeboman “tanpa alasan” terhadap pasukan perbatasan Pakistan. Insiden ini terjadi hanya beberapa hari setelah pertempuran sengit pada Sabtu lalu yang menewaskan puluhan tentara dari kedua belah pihak. Pertempuran tersebut disebut sebagai yang paling mematikan sejak Taliban kembali berkuasa di Afghanistan pada 2021. Bentrokan sempat berhenti pada Sabtu malam setelah mediasi yang dilakukan oleh Arab Saudi dan Qatar. Namun, ketegangan kembali meningkat, menandakan rapuhnya perdamaian di wilayah perbatasan kedua negara.

Internasional
| Rabu, 15 Oktober 2025

Internasional

Foto: Trump Yakin Hubungan AS–China Akan Baik-Baik Saja di Tengah Ancaman Tarif Baru | Pifa Net

Trump Yakin Hubungan AS–China Akan Baik-Baik Saja di Tengah Ancaman Tarif Baru

PIFA, Internasional – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa hubungan antara AS dan China akan “baik-baik saja” meski ketegangan perdagangan antara kedua negara kembali memanas. Pernyataan itu disampaikan Trump pada Minggu (12/10), dua hari setelah ia mengancam akan memberlakukan tarif tambahan 100 persen terhadap produk impor asal China mulai bulan depan. Berbicara kepada wartawan di pesawat kepresidenan Air Force One, Trump mengatakan bahwa dirinya masih memiliki “hubungan yang sangat baik” dengan Presiden China Xi Jinping.“Dia [Xi] orang yang sangat tangguh. Dia orang yang sangat cerdas. Dia pemimpin hebat bagi negaranya,” kata Trump sebelum berangkat menuju kunjungan singkat ke Israel dan Mesir. Ancaman tarif baru itu muncul sebagai tanggapan atas keputusan Beijing yang membatasi ekspor mineral tanah jarang — bahan penting dalam industri teknologi tinggi. Sebagai respons, China pada Minggu menyatakan siap mengambil langkah tegas yang sepadan “untuk melindungi hak dan kepentingannya yang sah.” Ketika ditanya apakah tarif tambahan itu benar akan diberlakukan, Trump menjawab “untuk saat ini iya,” namun menambahkan, “kita lihat saja nanti.” Ia menyebut tanggal 1 November — jadwal pemberlakuan tarif — “terasa sudah dekat bagi banyak orang, tapi bagi saya itu waktu yang lama,” mengisyaratkan masih ada peluang untuk meredakan ketegangan. Sebelumnya pada Jumat, Trump menuduh China menjadi “sangat bermusuhan” dan menahan AS serta dunia lewat kebijakan pembatasan ekspor mineral penting secara mendadak. Ia juga memperingatkan bahwa AS akan memberlakukan tarif lebih cepat tergantung langkah China berikutnya, bahkan berpotensi membatalkan pertemuan yang direncanakan dengan Xi di Korea Selatan akhir bulan ini. Trump turut mengungkapkan bahwa AS berencana menerapkan pembatasan ekspor terhadap berbagai perangkat lunak penting mulai 1 November. Namun pernyataan terbarunya yang lebih lunak muncul setelah indeks saham utama AS anjlok pada Jumat akibat kekhawatiran perang dagang yang kembali mencuat. Dalam unggahan di media sosial sebelumnya, Trump meminta publik agar tidak terlalu khawatir terhadap situasi dengan China. “Xi hanya sedang mengalami masa sulit. Dia tidak menginginkan depresi ekonomi bagi negaranya, dan saya juga tidak. AS ingin membantu China, bukan menyakitinya,” tulisnya.

Internasional
| Senin, 13 Oktober 2025

Berita Populer

Internasional

Foto: Ngeri! Peringatkan Barat Pendukung Ukraina, Putin: Senjata Nuklir Rusia Tiba di Belarus | Pifa Net

Ngeri! Peringatkan Barat Pendukung Ukraina, Putin: Senjata Nuklir Rusia Tiba di Belarus

PIFA, Internasional - Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengumumkan bahwa senjata nuklir taktis Rusia telah berada di Belarus. Pengumuman tersebut disampaikan oleh Putin dalam forum ekonomi Rusia di St Petersburg pada Jumat (16/6). Putin menerangkan bahwa hulu ledak nuklir yang telah ditempatkan di wilayah Belarus merupakan tahap awal dari pengerahan senjata taktis Rusia. Ia juga mengklaim bahwa senjata nuklir lain akan dikirimkan ke negara tersebut pada musim panas atau akhir tahun, sebagai peringatan kepada negara-negara Barat yang mendukung dan mempersenjatai Ukraina "Seperti yang Anda ketahui, kami sedang bernegosiasi dengan sekutu kami, [Presiden Belarus] Lukashenko, bahwa kami akan mengirim sebagian senjata nuklir ke wilayah Belarus-ini sudah dilakukan," ujar Putin, mengutip laporan Reuters. Dia menambahkan, hulu ledak nuklir pertama telah dikirim ke wilayah Belarus. Namun, ini hanya tahap awal atau bagian pertama dari pekerjaan tersebut. Putin menyatakan bahwa pengerjaan ini akan dilakukan sepenuhnya pada akhir musim panas atau akhir tahun. Menurut laporan Reuters, pengerahan hulu ledak tersebut merupakan yang pertama kali dilakukan di luar Rusia sejak jatuhnya Uni Soviet. Senjata nuklir jarak pendek ini berpotensi digunakan dalam pertempuran di medan perang. Putin menekankan bahwa pengerahan tersebut dilakukan sebagai peringatan kepada negara-negara Barat yang masih mendukung dan mempersenjatai Ukraina. Ia mengklaim bahwa senjata nuklir yang sudah berada di Belarus merupakan bagian dari upaya pencegahan dan untuk menegaskan posisi Rusia. "... Justru sebagai elemen pencegahan sehingga semua orang yang berpikir dapat menimbulkan kekalahan strategis atas kami tidak mengabaikan keadaan ini," tandas Putin. Pengerahan senjata nuklir taktis di Belarus telah diumumkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin sejak beberapa minggu yang lalu. Ia menyatakan bahwa pengerahan tersebut dilakukan setelah fasilitas penyimpanan khusus selesai disiapkan. Keputusan pengerahan dan penempatan senjata taktis Rusia di Belarus juga diumumkan beberapa minggu sebelumnya, yaitu pada bulan Maret. Amerika Serikat telah mengutuk tindakan Rusia tersebut. Belarus sebelumnya telah menerima sistem rudal taktis Iskander-M. Diketahui bahwa rudal Iskander memiliki jangkauan hulu ledak hingga 500 kilometer. Belarus mengklaim bahwa pesawat Sukhoi-25 telah dimodifikasi untuk membawa hulu ledak tersebut. Jet Sukhoi-25 memiliki jangkauan hingga 1.000 kilometer. Dengan demikian, jika senjata tersebut diluncurkan dari pangkalan udara utama Belarus di luar Minsk, rudal tersebut berpotensi mencapai sebagian besar Eropa Timur, termasuk negara-negara anggota NATO. Hal ini karena Belarus berbatasan dengan tiga negara anggota NATO, yaitu Lituania, Latvia, dan Polandia. (yd)

Ru
| Sabtu, 17 Juni 2023

Internasional

Foto: Ratusan Komunitas Yahudi di AS Gelar Protes di Capitol Hill Menentang Agresi Israel ke Gaza | Pifa Net

Ratusan Komunitas Yahudi di AS Gelar Protes di Capitol Hill Menentang Agresi Israel ke Gaza

PIFA, Internasional – Ratusan komunitas Yahudi di Amerika Serikat menggelar protes besar-besaran di gedung rotunda Capitol Hill pada Selasa (23/7) malam. Protes ini dilakukan menjelang kedatangan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang dijadwalkan berpidato di Kongres AS pada Rabu (24/7) pagi waktu setempat. Para demonstran yang berjumlah ratusan tersebut mendesak Amerika Serikat untuk menghentikan pengiriman senjata ke Israel. Mereka memprotes agresi brutal Tel Aviv ke Jalur Gaza Palestina yang telah berlangsung sejak Oktober 2023 lalu. “Biarkan Gaza hidup!” teriak para pedemo di Cannon House Office Building. Beberapa dari mereka juga meneriakkan, “Umat Yahudi mendesak setop mempersenjatai Israel!” dan “Bukan atas nama kami,” merujuk pada agresi brutal Israel yang kini telah menewaskan hampir 39 ribu warga Palestina. Protes ini digagas oleh Jewish Voice for Peace (JYP). Namun, aksi tersebut tidak berlangsung lama karena polisi segera mengusir para demonstran dan menangkap ratusan dari mereka yang menolak meninggalkan Capitol Hill. “Ini adalah momen dalam sejarah di mana kami harus menyatakan bahwa kami membela kebebasan Palestina. Kami berdiri untuk mengakhiri genosida ini,” kata salah satu pedemo, Liv Kunins-Berkowitz, seperti dikutip Al Jazeera. Ia juga menambahkan bahwa bagi sebagian besar dari mereka, mereka adalah keturunan yang selamat dari pembersihan etnis dan genosida. “Nenek moyang dan kakek-nenek kami mengajari kami bahwa hal terburuk yang harus dilakukan pada saat-saat seperti ini adalah menjadi penonton,” tutur Kunins-Berkowitz, seraya menyebutkan bahwa protes tersebut merupakan bagian dari tradisi pembangkangan sipil yang damai. Demonstrasi di Capitol Hill terjadi sehari sebelum Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dijadwalkan menyampaikan pidato di Kongres atas undangan para legislator terkemuka dari kedua partai besar, Demokrat dan Republik. Undangan terhadap Netanyahu ini berlangsung di tengah situasi AS yang semakin terpecah dalam menyikapi aksi sekutu dekatnya terhadap Gaza yang dianggap sebagai bentuk kejahatan genosida. Semakin banyak politikus dan pejabat yang menolak aksi Israel dan mendesak gencatan senjata segera. Namun, pemerintahan Presiden Joe Biden masih berusaha untuk tidak menekan Israel meski disebut-sebut kelimpungan menghadapi ulah Netanyahu di Gaza. Hingga saat ini, Israel masih terus melancarkan agresi brutal ke Jalur Gaza tanpa ada satu pun sanksi yang dijatuhkan kepada negara itu. AS juga memveto tiga resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata di Gaza dan terus menyalurkan bantuan senjata ke Israel. (ad)

Amerika Serikat
| Rabu, 24 Juli 2024

Internasional

Foto: Indonesia Kaji Gabung Anggota BRICS | Pifa Net

Indonesia Kaji Gabung Anggota BRICS

PIFA, Internasional - Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), menegaskan bahwa Indonesia  sedang melakukan kajian dan pertimbangan mengenai kemungkinan menjadi anggota BRICS. Pernyataan ini diungkapkan oleh Presiden setelah menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS ke-15 di Sandton Convention Center, Johannesburg, Republik Afrika Selatan, pada Kamis (24/08/2023). “Kita ingin mengkaji terlebih dahulu, mengkalkulasi terlebih dahulu, kita tidak ingin tergesa-gesa,” tegas Presiden, mengutip laman Setkab RI. Menurut Presiden Jokowi, meskipun begitu, hubungan Indonesia dengan negara-negara anggota BRICS telah berjalan dengan baik, terutama dalam hal ekonomi. “Hubungan kita dengan kelima anggota BRICS juga sangat baik dan terutama di bidang ekonomi,” tuturnya. Selain itu, Kepala Negara juga menjelaskan bahwa salah satu langkah yang harus dilalui untuk menjadi anggota baru BRICS adalah dengan mengajukan surat ekspresi minat (expression of interest). Presiden menyatakan bahwa hingga saat ini, Indonesia belum mengajukan surat tersebut. “Untuk menjadi anggota baru dari BRICS suatu negara harus menyampaikan surat expression of interest, semua harus menyampaikan surat itu, dan sampai saat ini memang Indonesia belum menyampaikan surat tersebut,” ujar Presiden. (yd)

Afrika
| Jumat, 25 Agustus 2023

Feeds

Serangan Udara Israel Tewaskan Belasan Anggota Keluarga di Gaza Meski Gencatan Senjata Berlaku

PIFA, Internasional – Meski gencatan senjata tengah berlangsung, pasukan Zionis Israel kembali melancarkan serangan udara terhadap sebuah kendaraan sipil di dekat Gaza City pada Jumat (17/10) malam. Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 11 warga sipil dari keluarga Shaaban, termasuk tujuh anak-anak dan dua perempuan. Juru bicara Pertahanan Sipil Palestina, Mahmoud Basal, menyebut kendaraan itu diserang tanpa peringatan ketika melintasi “garis kuning” di wilayah Al-Zeitoun, Gaza City. “Padahal masih memungkinkan untuk memperingatkan atau menangani mereka dengan cara yang tidak menyebabkan kematian,” ujarnya. Basal menilai serangan ini menunjukkan bahwa pasukan penjajah Israel tetap bertekad melanjutkan kejahatan terhadap warga sipil tak berdosa. “Garis kuning” sendiri merupakan batas demarkasi tidak resmi yang memisahkan wilayah yang masih diduduki pasukan Israel dengan area yang diperuntukkan bagi warga sipil Palestina berdasarkan kesepakatan gencatan senjata. Gencatan senjata antara Hamas dan Israel yang dimediasi oleh pihak regional dan internasional mulai berlaku pada 10 Oktober lalu, dengan ketentuan bahwa pasukan Israel akan mundur secara bertahap ke belakang garis tersebut. Agresi Israel ke Jalur Gaza yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023 dan baru berhenti bulan ini telah menewaskan hampir 68.000 warga Palestina, sebagian besar di antaranya adalah wanita dan anak-anak. Akibat serangan tersebut, wilayah Gaza kini disebut semakin tak layak huni.

Internasional
| Sabtu, 18 Oktober 2025
Foto:   Serangan Udara Israel Tewaskan Belasan Anggota Keluarga di Gaza Meski Gencatan Senjata Berlaku | Pifa Net

Bentrokan Baru Meletus di Perbatasan Pakistan–Afghanistan Usai Gencatan Senjata Singkat

PIFA, Internasional - Bentrokan baru kembali pecah antara pasukan Pakistan dan Afghanistan pada Selasa (14/10) malam, hanya beberapa hari setelah kedua pihak sepakat melakukan gencatan senjata singkat. Menurut laporan stasiun televisi Tolo News yang mengutip juru bicara gubernur provinsi Khost, Mustaghfer Gurbaz, pasukan Afghanistan melakukan serangan balasan setelah Pakistan lebih dulu melepaskan tembakan di dekat perbatasan. “Bentrokan masih berlangsung,” ujar Gurbaz. Sementara itu, belum ada pernyataan resmi dari pihak Pakistan. Namun seorang pejabat keamanan yang dikutip kantor berita Anadolu mengatakan bentrokan terjadi di wilayah perbatasan Shorko, distrik suku Kurram. Ia menuduh pasukan Afghanistan memulai tembakan dan pengeboman “tanpa alasan” terhadap pasukan perbatasan Pakistan. Insiden ini terjadi hanya beberapa hari setelah pertempuran sengit pada Sabtu lalu yang menewaskan puluhan tentara dari kedua belah pihak. Pertempuran tersebut disebut sebagai yang paling mematikan sejak Taliban kembali berkuasa di Afghanistan pada 2021. Bentrokan sempat berhenti pada Sabtu malam setelah mediasi yang dilakukan oleh Arab Saudi dan Qatar. Namun, ketegangan kembali meningkat, menandakan rapuhnya perdamaian di wilayah perbatasan kedua negara.

Internasional
| Rabu, 15 Oktober 2025
Foto: Bentrokan Baru Meletus di Perbatasan Pakistan–Afghanistan Usai Gencatan Senjata Singkat | Pifa Net

Trump Yakin Hubungan AS–China Akan Baik-Baik Saja di Tengah Ancaman Tarif Baru

PIFA, Internasional – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa hubungan antara AS dan China akan “baik-baik saja” meski ketegangan perdagangan antara kedua negara kembali memanas. Pernyataan itu disampaikan Trump pada Minggu (12/10), dua hari setelah ia mengancam akan memberlakukan tarif tambahan 100 persen terhadap produk impor asal China mulai bulan depan. Berbicara kepada wartawan di pesawat kepresidenan Air Force One, Trump mengatakan bahwa dirinya masih memiliki “hubungan yang sangat baik” dengan Presiden China Xi Jinping.“Dia [Xi] orang yang sangat tangguh. Dia orang yang sangat cerdas. Dia pemimpin hebat bagi negaranya,” kata Trump sebelum berangkat menuju kunjungan singkat ke Israel dan Mesir. Ancaman tarif baru itu muncul sebagai tanggapan atas keputusan Beijing yang membatasi ekspor mineral tanah jarang — bahan penting dalam industri teknologi tinggi. Sebagai respons, China pada Minggu menyatakan siap mengambil langkah tegas yang sepadan “untuk melindungi hak dan kepentingannya yang sah.” Ketika ditanya apakah tarif tambahan itu benar akan diberlakukan, Trump menjawab “untuk saat ini iya,” namun menambahkan, “kita lihat saja nanti.” Ia menyebut tanggal 1 November — jadwal pemberlakuan tarif — “terasa sudah dekat bagi banyak orang, tapi bagi saya itu waktu yang lama,” mengisyaratkan masih ada peluang untuk meredakan ketegangan. Sebelumnya pada Jumat, Trump menuduh China menjadi “sangat bermusuhan” dan menahan AS serta dunia lewat kebijakan pembatasan ekspor mineral penting secara mendadak. Ia juga memperingatkan bahwa AS akan memberlakukan tarif lebih cepat tergantung langkah China berikutnya, bahkan berpotensi membatalkan pertemuan yang direncanakan dengan Xi di Korea Selatan akhir bulan ini. Trump turut mengungkapkan bahwa AS berencana menerapkan pembatasan ekspor terhadap berbagai perangkat lunak penting mulai 1 November. Namun pernyataan terbarunya yang lebih lunak muncul setelah indeks saham utama AS anjlok pada Jumat akibat kekhawatiran perang dagang yang kembali mencuat. Dalam unggahan di media sosial sebelumnya, Trump meminta publik agar tidak terlalu khawatir terhadap situasi dengan China. “Xi hanya sedang mengalami masa sulit. Dia tidak menginginkan depresi ekonomi bagi negaranya, dan saya juga tidak. AS ingin membantu China, bukan menyakitinya,” tulisnya.

Internasional
| Senin, 13 Oktober 2025
Foto: Trump Yakin Hubungan AS–China Akan Baik-Baik Saja di Tengah Ancaman Tarif Baru | Pifa Net

9.500 Warga Palestina Masih Hilang di Gaza Meski Gencatan Senjata Berlaku

PIFA, Internasional - Tim penyelamat di Jalur Gaza pada Sabtu melaporkan bahwa sekitar 9.500 warga Palestina masih hilang, meski kesepakatan gencatan senjata mulai diberlakukan pada Kamis (9/10) malam. Sejak pecahnya perang pada Oktober 2023, lebih dari 67.000 warga Palestina tewas dan sekitar 170.000 lainnya terluka akibat serangan militer Israel yang telah berlangsung selama dua tahun di wilayah tersebut. Mayoritas korban dilaporkan merupakan anak-anak dan perempuan. Selain itu, bencana kelaparan yang melanda Gaza juga menambah jumlah korban jiwa, dengan sedikitnya 460 orang meninggal dunia, termasuk 154 anak-anak. Kesepakatan gencatan senjata tersebut disetujui oleh Israel pada Kamis, mengikuti usulan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang menandai dimulainya fase pertama dari rencana perdamaian yang lebih luas. Isi kesepakatan meliputi penghentian seluruh permusuhan, penarikan pasukan Israel dari Gaza, pemberian akses bantuan kemanusiaan, serta pertukaran tahanan. Sehari setelah kesepakatan diberlakukan, ribuan pengungsi Palestina mulai kembali ke Kota Gaza. Menurut laporan sumber lokal, sejak Jumat (10/10) pagi warga terlihat berjalan kaki melalui Jalan Rashid dan Jalan Salah al-Din, dua jalur utama yang membentang dari utara ke selatan Jalur Gaza. Para pengungsi itu menempuh perjalanan sejauh sekitar tujuh kilometer sambil membawa barang seadanya, setelah sebelumnya terpaksa mengungsi akibat serangan berulang dari pasukan Zionis.

Internasional
| Minggu, 12 Oktober 2025
Foto: 9.500 Warga Palestina Masih Hilang di Gaza Meski Gencatan Senjata Berlaku | Pifa Net

Shutdown Pemerintahan Picu Ketegangan Baru antara Trump dan Partai Demokrat

PIFA, Internasional - Konfrontasi antara pemerintahan Presiden Donald Trump dan Partai Demokrat kembali memuncak setelah pemerintah federal Amerika Serikat resmi memasuki masa penutupan (shutdown) untuk pertama kalinya dalam hampir tujuh tahun terakhir. Langkah ini memperlihatkan meningkatnya ketegangan politik di Washington. Pemerintahan Trump diketahui memangkas sejumlah pendanaan serta program di negara bagian yang dipimpin Partai Demokrat, sekaligus berupaya membubarkan badan-badan federal di bawah kendali partai oposisi tersebut. Di sisi lain, Partai Demokrat menunjukkan solidaritas yang jarang terjadi, berusaha memanfaatkan situasi ini untuk membalikkan rendahnya tingkat persetujuan publik terhadap mereka. Para pemimpin partai berharap, kekompakan di tengah krisis dapat memperkuat posisi politik mereka menjelang pemilu berikutnya. Namun, putaran baru dari konflik terkait shutdown kali ini jauh lebih tajam dibanding sebelumnya. Permusuhan politik dan retorika saling serang antara kedua kubu semakin memperlebar jurang perpecahan di Capitol Hill. Situasi ini menegaskan polarisasi politik yang kian mendalam di Amerika Serikat. Ketegangan antara Gedung Putih dan Kongres tak hanya menghambat jalannya pemerintahan, tetapi juga menimbulkan dampak nyata bagi masyarakat — mulai dari tertundanya layanan publik hingga ancaman terhadap perekonomian nasional.

Internasional
| Selasa, 7 Oktober 2025
Foto: Shutdown Pemerintahan Picu Ketegangan Baru antara Trump dan Partai Demokrat | Pifa Net

Empat Negara Veto DK PBB Akui Palestina, AS Masih Bertahan

PIFA, Internasional - Isu kedaulatan Palestina kembali menguat di panggung internasional. Empat dari lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB (DK PBB) yang memiliki hak veto kini resmi mengakui Negara Palestina. Negara-negara tersebut adalah Tiongkok, Rusia, Inggris, dan Prancis. Hanya Amerika Serikat yang hingga saat ini belum mengambil langkah serupa.Agresi militer Israel di Gaza yang memicu krisis kemanusiaan disebut menjadi salah satu pemicu perubahan sikap, khususnya dari Inggris dan Prancis. Dua negara Eropa Barat yang sebelumnya lebih sering berpihak kepada Israel itu kini mengambil langkah bersejarah dengan menyatakan pengakuan resmi terhadap Palestina.Prancis melalui Presiden Emmanuel Macron menyatakan pengakuan negaranya pada Sidang Umum PBB, 22 September 2025. Macron menegaskan langkah ini sebagai wujud komitmen terhadap perdamaian dan solusi dua negara.Inggris menyusul sehari sebelumnya. Perdana Menteri Keir Starmer menekankan pengakuan Palestina sebagai bagian dari komitmen menghentikan perang di Gaza dan mendukung solusi dua negara, sekaligus menjadi simbol historis mengingat peran Inggris dalam berdirinya Israel melalui Deklarasi Balfour.Sementara itu, Tiongkok dan Rusia sudah lebih dulu mengakui Palestina sejak 1988. Beijing konsisten mendukung Palestina dengan posisi tegas pada perbatasan 1967 dan Yerusalem Timur sebagai ibu kota. Rusia, yang melanjutkan kebijakan Uni Soviet, juga menegaskan kembali sikapnya mendukung solusi dua negara sesuai resolusi PBB.Di sisi lain, Amerika Serikat tetap menjadi satu-satunya anggota tetap DK PBB yang belum mengakui Palestina. Presiden Donald Trump baru-baru ini justru menawarkan rencana 20 poin untuk mengakhiri perang di Gaza, usai bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada 29 September. Rencana itu mencakup penghentian perang, pembebasan sandera, hingga pembentukan pemerintahan pascaperang di Gaza, namun tidak menyinggung pengakuan Palestina sebagai negara berdaulat.Perkembangan ini menandai babak baru dalam diplomasi internasional. Dukungan empat negara veto terhadap Palestina dipandang sebagai sinyal kuat bahwa perjuangan rakyat Palestina semakin mendapat legitimasi di mata dunia, meski jalan menuju pengakuan penuh di PBB masih menghadapi hambatan dari Washington.

Internasional
| Kamis, 2 Oktober 2025
Foto: Empat Negara Veto DK PBB Akui Palestina, AS Masih Bertahan | Pifa Net

Trump Ancam Lakukan PHK Massal Jika Pemerintah AS Alami Shutdown, Demokrat Balik Menyalahkan

PIFA, Internasional – Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Selasa (30/9) menegaskan bahwa jika penutupan pemerintahan (government shutdown) benar-benar terjadi, pemerintahannya akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap "banyak orang."Trump menyalahkan kubu Demokrat di Kongres atas kebuntuan pembahasan anggaran. "Ya, Demokrat menginginkan shutdown pemerintahan. Jadi, jika Anda menyebabkan shutdown, Anda harus melakukan PHK. Jadi, kita akan mem-PHK banyak orang yang akan sangat terdampak, dan Demokrat, mereka (yang di-PHK) adalah dari Demokrat," ujar Trump di Gedung Putih.Sementara itu, Pemimpin Senat dari Partai Demokrat, Chuck Schumer, menegaskan tanggung jawab ada di pundak Trump. "Itu merupakan penutupan pemerintahan yang dilakukan oleh Donald Trump. Dia yang bertanggung jawab atas hal tersebut," tulis Schumer di platform X dengan menyertakan ulang video pernyataan Trump.Trump pada hari yang sama juga menuding Demokrat bersikeras memberikan layanan kesehatan gratis kepada imigran ilegal. Tuduhan itu turut digaungkan Wakil Presiden JD Vance, Ketua DPR Mike Johnson, serta sejumlah senator Republik.Namun Schumer membantah keras. Dalam pidatonya di Senat, ia menyebut klaim Partai Republik sebagai kebohongan. "Undang-undang melarang imigran tanpa dokumen menerima pembayaran dari Medicare, Medicaid, atau ACA. Tidak ada uang, bahkan sepeser pun, dari dana federal yang dialokasikan ke sana," tegasnya.Pemerintah federal AS akan memasuki masa shutdown mulai Rabu (1/10) pukul 00.01 dini hari jika Kongres gagal menyetujui rancangan undang-undang (RUU) anggaran dalam beberapa jam ke depan.Partai Republik, yang menguasai 53 kursi di Senat, memerlukan sedikitnya tujuh suara dari anggota Demokrat untuk meloloskan RUU tersebut.

Internasional
| Rabu, 1 Oktober 2025
Foto: Trump Ancam Lakukan PHK Massal Jika Pemerintah AS Alami Shutdown, Demokrat Balik Menyalahkan | Pifa Net

Macron Dorong Pengakuan Palestina di PBB, Eropa Barat Masih Terbelah

PIFA, Internasional - Presiden Prancis Emmanuel Macron berencana memanfaatkan Sidang Umum PBB untuk mendorong negara-negara Barat mengakui Palestina sebagai negara merdeka. Langkah ini disebut sebagai upaya untuk mengimbangi dominasi Amerika Serikat dan Israel dalam konflik yang terus berkecamuk di Gaza. Menurut laporan Politico, Macron akan mencoba melakukan manuver diplomatik besar saat berada di New York, Senin (22/9/2025) waktu setempat. Namun, peluang keberhasilan upaya tersebut diperkirakan sangat kecil, terutama karena kurangnya dukungan dari negara-negara kunci di Eropa. Sidang Umum PBB ke-80: Sorotan Global Sidang peringatan 80 tahun Majelis Umum PBB resmi dibuka pada 9 September 2025. Seperti tradisi sebelumnya, acara ini mencakup pekan tingkat tinggi dengan debat umum yang dijadwalkan berlangsung 23-27 September serta 29 September. Rusia dipastikan akan diwakili oleh Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov, sementara berbagai negara anggota PBB lainnya akan hadir untuk membahas isu-isu global, termasuk krisis di Gaza. Hambatan Besar: Minim Dukungan Eropa dan AS Meski Macron berupaya menghadirkan front persatuan, beberapa negara besar di Eropa Barat, seperti Jerman dan Italia, diperkirakan tidak akan bergabung dengan inisiatif tersebut. Politico mencatat, bahkan bila Macron berhasil mengumpulkan sejumlah negara, dampaknya terhadap Presiden AS Donald Trump kemungkinan sangat terbatas, mengingat Washington tetap teguh mendukung Israel. Selain itu, Prancis sendiri mengakui bahwa langkah-langkah diplomatik ini tidak akan memberi dampak langsung terhadap krisis kemanusiaan di Gaza yang semakin memburuk. Eropa Barat Terbelah dalam Isu Internasional Upaya Macron ini juga menyoroti perpecahan dalam Eropa Barat terkait kebijakan luar negeri. Perbedaan sikap di antara negara-negara anggota Uni Eropa memperlihatkan betapa sulitnya membangun kesepakatan bersama dalam menghadapi isu-isu global, terutama yang berkaitan dengan konflik Palestina-Israel. Jika Macron gagal meraih dukungan luas, inisiatif ini berpotensi hanya menjadi simbol politik tanpa hasil konkret, sekaligus memperlihatkan lemahnya pengaruh Eropa dalam meredakan ketegangan di Timur Tengah.

Internasional
| Minggu, 21 September 2025
Foto: Macron Dorong Pengakuan Palestina di PBB, Eropa Barat Masih Terbelah | Pifa Net

Israel Tangkap Khatib Masjid Al-Aqsa Usai Shalat Jumat

PIFA, Internasional — Pasukan penjajah Israel menangkap Syekh Mohammad Sarandah, khatib Masjid Al-Aqsa, tak lama setelah pelaksanaan shalat Jumat (19/9). Penangkapan ini semakin memperburuk ketegangan di kawasan Yerusalem yang sudah berada dalam pengawasan ketat. Menurut laporan berbagai sumber lokal, Syekh Sarandah ditangkap di kompleks Masjid Al-Aqsa dan langsung dibawa ke pusat interogasi Israel di kota tersebut. Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pihak Israel terkait alasan penahanan sang khatib. Penangkapan ini terjadi di tengah pembatasan ketat terhadap para jamaah yang hendak melaksanakan shalat Jumat di Masjid Al-Aqsa. Pasukan bersenjata Israel dilaporkan berjaga di setiap gerbang masuk dan area sekitar Kota Tua Yerusalem, memperketat akses umat Muslim ke salah satu situs suci tersebut. Situasi Gaza Kian Memburuk Ketegangan di Yerusalem berlangsung di saat krisis kemanusiaan di Jalur Gaza terus memburuk. Sejak 7 Oktober 2023, Israel melakukan serangan masif yang digambarkan oleh banyak pihak sebagai genosida, termasuk pembunuhan warga sipil, penghancuran infrastruktur, pengungsian paksa, serta memblokir bantuan kemanusiaan. Pada 2 Maret 2025, otoritas Israel menutup seluruh penyeberangan menuju Gaza, yang menyebabkan bantuan makanan dan medis tidak bisa masuk. Kebijakan ini mempercepat penyebaran kelaparan, terutama di kalangan anak-anak. Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) melaporkan bahwa malnutrisi pada anak usia di bawah lima tahun meningkat dua kali lipat dalam periode Maret hingga Juni. Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan hampir satu dari lima balita di Kota Gaza kini menderita malnutrisi parah. Kondisi ini memicu kekhawatiran internasional, terutama setelah Mahkamah Internasional sebelumnya menyerukan Israel untuk menghentikan aksi yang mengarah pada kejahatan genosida. Namun, hingga kini seruan tersebut belum diindahkan, dan situasi kemanusiaan di Gaza terus memburuk.

Internasional
| Sabtu, 20 September 2025
Foto: Israel Tangkap Khatib Masjid Al-Aqsa Usai Shalat Jumat | Pifa Net

Hari Kedua Gaza Terputus dari Internet dan Telepon Akibat Serangan Israel

PIFA, Internasional – Warga Kota Gaza kembali terisolasi dari dunia luar setelah akses internet dan layanan telepon rumah lumpuh untuk hari kedua berturut-turut, Rabu (17/9/2025). Kondisi ini terjadi akibat serangan Israel yang menghancurkan jalur infrastruktur komunikasi utama, memperparah situasi di tengah kampanye militer yang terus berlangsung di wilayah tersebut. Otoritas Regulasi Telekomunikasi Palestina melaporkan, kerusakan terjadi pada jaringan kabel dan fasilitas vital, yang menyebabkan komunikasi di Kota Gaza dan beberapa area di wilayah utara sepenuhnya terputus. Pemadaman komunikasi semacam ini telah menjadi ciri khas dalam perang Israel di Gaza. Dampaknya sangat luas, mulai dari lumpuhnya operasional rumah sakit, tim pertahanan sipil, hingga distribusi bantuan kemanusiaan. Kelompok hak asasi manusia menilai pemadaman komunikasi ini bukanlah insiden kebetulan. Mereka menyebutnya sebagai bagian dari strategi yang disengaja untuk membungkam Gaza sekaligus menghalangi pengawasan dan pelaporan dari dunia internasional. Euro-Mediterranean Human Rights Monitor mencatat sedikitnya 12 pemadaman komunikasi total sejak Oktober 2023. Mereka menggambarkan hal ini sebagai upaya sistematis untuk “memadamkan lampu” di Gaza dan menutupi pelanggaran yang terjadi di lapangan. Sementara itu, serangan udara dan darat Israel terus berlanjut. Sejak dimulainya kampanye militer pada Oktober 2023, lebih dari 65.100 warga Palestina dilaporkan tewas. Konflik yang semakin brutal ini juga menghancurkan sebagian besar infrastruktur Gaza dan memaksa penduduk hidup dalam kondisi kelaparan. Sehari sebelumnya, pada Selasa (16/9), Komisi Penyelidikan Internasional Independen PBB untuk Wilayah Pendudukan Palestina merilis laporan yang menyatakan bahwa Israel telah melakukan tindakan genosida di Gaza, memperkuat desakan komunitas internasional untuk menghentikan kekerasan dan memberikan perlindungan bagi warga sipil.

Internasional
| Jumat, 19 September 2025
Foto: Hari Kedua Gaza Terputus dari Internet dan Telepon Akibat Serangan Israel | Pifa Net
Explore Berbagai Konten Hiburan

Berita Rekomendasi

Internasional

Foto: Ngeri! Peringatkan Barat Pendukung Ukraina, Putin: Senjata Nuklir Rusia Tiba di Belarus | Pifa Net

Ngeri! Peringatkan Barat Pendukung Ukraina, Putin: Senjata Nuklir Rusia Tiba di Belarus

PIFA, Internasional - Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengumumkan bahwa senjata nuklir taktis Rusia telah berada di Belarus. Pengumuman tersebut disampaikan oleh Putin dalam forum ekonomi Rusia di St Petersburg pada Jumat (16/6). Putin menerangkan bahwa hulu ledak nuklir yang telah ditempatkan di wilayah Belarus merupakan tahap awal dari pengerahan senjata taktis Rusia. Ia juga mengklaim bahwa senjata nuklir lain akan dikirimkan ke negara tersebut pada musim panas atau akhir tahun, sebagai peringatan kepada negara-negara Barat yang mendukung dan mempersenjatai Ukraina "Seperti yang Anda ketahui, kami sedang bernegosiasi dengan sekutu kami, [Presiden Belarus] Lukashenko, bahwa kami akan mengirim sebagian senjata nuklir ke wilayah Belarus-ini sudah dilakukan," ujar Putin, mengutip laporan Reuters. Dia menambahkan, hulu ledak nuklir pertama telah dikirim ke wilayah Belarus. Namun, ini hanya tahap awal atau bagian pertama dari pekerjaan tersebut. Putin menyatakan bahwa pengerjaan ini akan dilakukan sepenuhnya pada akhir musim panas atau akhir tahun. Menurut laporan Reuters, pengerahan hulu ledak tersebut merupakan yang pertama kali dilakukan di luar Rusia sejak jatuhnya Uni Soviet. Senjata nuklir jarak pendek ini berpotensi digunakan dalam pertempuran di medan perang. Putin menekankan bahwa pengerahan tersebut dilakukan sebagai peringatan kepada negara-negara Barat yang masih mendukung dan mempersenjatai Ukraina. Ia mengklaim bahwa senjata nuklir yang sudah berada di Belarus merupakan bagian dari upaya pencegahan dan untuk menegaskan posisi Rusia. "... Justru sebagai elemen pencegahan sehingga semua orang yang berpikir dapat menimbulkan kekalahan strategis atas kami tidak mengabaikan keadaan ini," tandas Putin. Pengerahan senjata nuklir taktis di Belarus telah diumumkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin sejak beberapa minggu yang lalu. Ia menyatakan bahwa pengerahan tersebut dilakukan setelah fasilitas penyimpanan khusus selesai disiapkan. Keputusan pengerahan dan penempatan senjata taktis Rusia di Belarus juga diumumkan beberapa minggu sebelumnya, yaitu pada bulan Maret. Amerika Serikat telah mengutuk tindakan Rusia tersebut. Belarus sebelumnya telah menerima sistem rudal taktis Iskander-M. Diketahui bahwa rudal Iskander memiliki jangkauan hulu ledak hingga 500 kilometer. Belarus mengklaim bahwa pesawat Sukhoi-25 telah dimodifikasi untuk membawa hulu ledak tersebut. Jet Sukhoi-25 memiliki jangkauan hingga 1.000 kilometer. Dengan demikian, jika senjata tersebut diluncurkan dari pangkalan udara utama Belarus di luar Minsk, rudal tersebut berpotensi mencapai sebagian besar Eropa Timur, termasuk negara-negara anggota NATO. Hal ini karena Belarus berbatasan dengan tiga negara anggota NATO, yaitu Lituania, Latvia, dan Polandia. (yd)

Ru
| Sabtu, 17 Juni 2023

Internasional

Foto: Ratusan Komunitas Yahudi di AS Gelar Protes di Capitol Hill Menentang Agresi Israel ke Gaza | Pifa Net

Ratusan Komunitas Yahudi di AS Gelar Protes di Capitol Hill Menentang Agresi Israel ke Gaza

PIFA, Internasional – Ratusan komunitas Yahudi di Amerika Serikat menggelar protes besar-besaran di gedung rotunda Capitol Hill pada Selasa (23/7) malam. Protes ini dilakukan menjelang kedatangan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang dijadwalkan berpidato di Kongres AS pada Rabu (24/7) pagi waktu setempat. Para demonstran yang berjumlah ratusan tersebut mendesak Amerika Serikat untuk menghentikan pengiriman senjata ke Israel. Mereka memprotes agresi brutal Tel Aviv ke Jalur Gaza Palestina yang telah berlangsung sejak Oktober 2023 lalu. “Biarkan Gaza hidup!” teriak para pedemo di Cannon House Office Building. Beberapa dari mereka juga meneriakkan, “Umat Yahudi mendesak setop mempersenjatai Israel!” dan “Bukan atas nama kami,” merujuk pada agresi brutal Israel yang kini telah menewaskan hampir 39 ribu warga Palestina. Protes ini digagas oleh Jewish Voice for Peace (JYP). Namun, aksi tersebut tidak berlangsung lama karena polisi segera mengusir para demonstran dan menangkap ratusan dari mereka yang menolak meninggalkan Capitol Hill. “Ini adalah momen dalam sejarah di mana kami harus menyatakan bahwa kami membela kebebasan Palestina. Kami berdiri untuk mengakhiri genosida ini,” kata salah satu pedemo, Liv Kunins-Berkowitz, seperti dikutip Al Jazeera. Ia juga menambahkan bahwa bagi sebagian besar dari mereka, mereka adalah keturunan yang selamat dari pembersihan etnis dan genosida. “Nenek moyang dan kakek-nenek kami mengajari kami bahwa hal terburuk yang harus dilakukan pada saat-saat seperti ini adalah menjadi penonton,” tutur Kunins-Berkowitz, seraya menyebutkan bahwa protes tersebut merupakan bagian dari tradisi pembangkangan sipil yang damai. Demonstrasi di Capitol Hill terjadi sehari sebelum Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dijadwalkan menyampaikan pidato di Kongres atas undangan para legislator terkemuka dari kedua partai besar, Demokrat dan Republik. Undangan terhadap Netanyahu ini berlangsung di tengah situasi AS yang semakin terpecah dalam menyikapi aksi sekutu dekatnya terhadap Gaza yang dianggap sebagai bentuk kejahatan genosida. Semakin banyak politikus dan pejabat yang menolak aksi Israel dan mendesak gencatan senjata segera. Namun, pemerintahan Presiden Joe Biden masih berusaha untuk tidak menekan Israel meski disebut-sebut kelimpungan menghadapi ulah Netanyahu di Gaza. Hingga saat ini, Israel masih terus melancarkan agresi brutal ke Jalur Gaza tanpa ada satu pun sanksi yang dijatuhkan kepada negara itu. AS juga memveto tiga resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata di Gaza dan terus menyalurkan bantuan senjata ke Israel. (ad)

Amerika Serikat
| Rabu, 24 Juli 2024

Internasional

Foto: Indonesia Kaji Gabung Anggota BRICS | Pifa Net

Indonesia Kaji Gabung Anggota BRICS

PIFA, Internasional - Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), menegaskan bahwa Indonesia  sedang melakukan kajian dan pertimbangan mengenai kemungkinan menjadi anggota BRICS. Pernyataan ini diungkapkan oleh Presiden setelah menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS ke-15 di Sandton Convention Center, Johannesburg, Republik Afrika Selatan, pada Kamis (24/08/2023). “Kita ingin mengkaji terlebih dahulu, mengkalkulasi terlebih dahulu, kita tidak ingin tergesa-gesa,” tegas Presiden, mengutip laman Setkab RI. Menurut Presiden Jokowi, meskipun begitu, hubungan Indonesia dengan negara-negara anggota BRICS telah berjalan dengan baik, terutama dalam hal ekonomi. “Hubungan kita dengan kelima anggota BRICS juga sangat baik dan terutama di bidang ekonomi,” tuturnya. Selain itu, Kepala Negara juga menjelaskan bahwa salah satu langkah yang harus dilalui untuk menjadi anggota baru BRICS adalah dengan mengajukan surat ekspresi minat (expression of interest). Presiden menyatakan bahwa hingga saat ini, Indonesia belum mengajukan surat tersebut. “Untuk menjadi anggota baru dari BRICS suatu negara harus menyampaikan surat expression of interest, semua harus menyampaikan surat itu, dan sampai saat ini memang Indonesia belum menyampaikan surat tersebut,” ujar Presiden. (yd)

Afrika
| Jumat, 25 Agustus 2023
2
4
8
9
3
5
2
4
8
9
3
5
2
4
8
9
3
5