Lokal
Polisi Tangkap 10 Orang Terduga Pelaku Perusak Tempat Ibadah Jemaah Ahmadiyah Sintang
Sintang - Para terduga perusak Masjid Jemaah Ahmadiyah di Desa Balai Harapan, Kecamatan Tempunak, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar), ditangkap. Kapolda Kalbar dan Kapolres Sintang mengkomfirmasikan saat ini sudah ada 10 orang yang diamankan dan akan ada tindakan pemeriksaan, Minggu (5/9/2021) Dilansir dari Kompascom, Kepala Bidang Humas Polda Kalbar Kombes Pol Donny Charles Go mengatakan, mereka yang telah diamankan masih menjalani pemeriksaan. "Betul. Sampai dengan saat ini, ada 10 orang yang diamankan terkait perusakan masjid Ahmadiyah di Sintang," katanya. Donny tidak menjelaskan lebih jauh langkah hukum yang akan dilakukan. Diberitakan, sejumlah massa mendatangi jemaah Ahmadiyah di Desa Balai Harapan, Kecamatan Tempunak, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar), Jumat (3/9/2021) siang yang melakukan perusakan dan pembakaran tempat Ibadah. Dari peristiwa tersebut, bangunan masjid mengalami kerusakan karena dilempar dan bangunan belakang tempat ibadah dibakar massa. “Ada bangunan yang dirusak dan dibakar oleh massa berjumlah 200 orang. Tidak ada korban jiwa. Saat ini gabungan TNI dan Polri berjumlah lebih dari 300 personel sudah berada di lokasi kejadian,” katanya. Donny menerangkan, saat ini aparat keamanan fokus mengamankan jemaah Ahmadiyah yang berjumlah 72 jiwa atau 20 kepala keluarga serta bangunan masjid. “Situasi sudah terkendali, massa sudah kembali,” Tutupya
Tim Redaksi
| Senin, 6 September 2021

Trending
Terima Masukan dan Saran Fraksi, Bupati Muda Harap Bisa Berjalan Efektif dan Optimal
Kubu Raya
| Sabtu, 30 September 2023

Stunting dan IPM Jadi Pekerjaan Rumah Pemprov Kalbar yang Mesti Dituntaskan
Kalbar
| Selasa, 2 Mei 2023

Alexander Buka Rapat Teknis Pemanfaatan Data dan Dokumen Kependudukan se-Kabupaten/Kota Provinsi Kalbar
Ketapang
| Selasa, 8 Maret 2022

Tasyakuran, FOKMA Gelar Sharing Session Dalam Menghadapi Politik Masa Kini
Pontianak
| Selasa, 28 Desember 2021

Informasi Geospasial Dasar Kebijakan Pembangunan Kubu Raya
Kubu Raya
| Jumat, 19 Agustus 2022

Wakil Ketua DPRD Minta Aparat Serius Tangani Penyelundupan Narkoba dan Miras di Kalbar
Kalbar
| Jumat, 22 Juli 2022

Kunker Camat dan Kades se-Kapuas Hulu, Bupati Muda Unggulkan Sistem Keuangan Desa Nontunai
Kubu Raya
| Kamis, 21 September 2023

Delapan Ruko dan Satu Rumah di Mempawah Ludes Terbakar
Mempawah
| Selasa, 18 Juli 2023

Sempat Sepi, Arus Mudik Lebaran di Sanggau Ramai di Hari Ketiga
Sanggau
| Kamis, 5 Mei 2022

Usung Hilirisasi Digital, Lutfi Yakin Dipilih PAN Maju Pilkada Pontianak
Pontianak
| Minggu, 5 Mei 2024

Berita Terbaru
Lokal

Perpustakaan Untan Perluas Akses Ilmiah Lewat Layanan E-Jurnal Berlangganan
PIFA, Lokal - Universitas Tanjungpura (Untan) terus memperkuat penyediaan referensi ilmiah bagi sivitas akademika dengan menghadirkan layanan E-Jurnal berlangganan yang menyediakan akses ke ribuan artikel ilmiah. Fasilitas ini dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa, dosen, dan peneliti untuk kebutuhan tugas kuliah, skripsi, tesis, disertasi, maupun penelitian. Layanan tersebut disediakan sebagai upaya peningkatan jumlah dan mutu publikasi ilmiah serta mendukung pembelajaran berbasis sumber referensi terpercaya. Sivitas akademika cukup terhubung ke jaringan internet Untan untuk dapat mengakses seluruh jurnal yang telah dilanggan. Untuk memudahkan akses, Perpustakaan Untan menyediakan laman resmi melalui alamat https://perpustakaan.untan.ac.id. Melalui situs tersebut, pengguna dapat menjelajahi seluruh sumber daya informasi yang tersedia, termasuk berbagai koleksi digital. Langkah ini sekaligus menjadi bentuk komitmen perpustakaan dalam meningkatkan layanan informasi berbasis online. Kepala UPA Perpustakaan Untan, Abdulah Imam, S.Sos., menyampaikan bahwa Untan kini telah berlangganan jurnal internasional melalui ScienceDirect, platform publikasi ilmiah terkemuka milik Elsevier. Saat ini, terdapat tujuh subjek database e-jurnal yang telah dilanggan, yakni Business, Management and Accounting; Computer Science; Economics, Econometrics and Finance; Engineering; Mathematics; Nursing and Health Professions; serta Social Sciences. “Semua koleksi ini dapat diakses secara gratis oleh dosen dan mahasiswa. Untuk mengakses e-journal di ScienceDirect, sivitas cukup membuka sciencedirect.com atau laman perpustakaan, kemudian mengisi kolom pencarian seperti keywords, author name, journal, volume, atau issue,” ujar Imam, Rabu (3/12/2025). Ia mengimbau seluruh sivitas akademika Untan untuk memanfaatkan fasilitas tersebut seoptimal mungkin guna mendukung kegiatan riset dan peningkatan publikasi ilmiah. Imam menegaskan bahwa layanan E-Jurnal terintegrasi ini diharapkan mampu memperkuat mutu akademik Untan di tingkat nasional maupun internasional. “Dengan hadirnya layanan E-Jurnal terintegrasi ini, Perpustakaan Untan menegaskan komitmennya sebagai pusat sumber pengetahuan yang terus berkembang, memberikan dukungan penuh bagi seluruh civitas akademika untuk belajar, meneliti, dan berinovasi tanpa batas,” pungkasnya.
Lokal
| Kamis, 4 Desember 2025
Lokal

Cegah Perdagangan Orang, Pemprov Kalbar Bentuk Gugus Tugas PP TPPO
PIFA, Pontianak - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Provinsi, membentuk Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang (PP TPPO).Pembentukan tersebut berlangsung dalam Rapat Koordinasi Pencegahan dan Penanganan TPPO yang digelar di Balai Petitih, Kantor Gubernur Kalbar, Rabu (26/11/2025), sekaligus disertai pembacaan Deklarasi dan Komitmen Bersama Penanganan TPPO Tahun 2025.Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan diwakili oleh Staf Bidang Ahli dan Politik Pemprov Kalbar, Natalia Karyawati, menegaskan pemerintah berkomitmen untuk memberantas TPPO. “Komitmen itu telah tertuang dalam misi ke-8 Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar, yakni menghadirkan kepastian hukum, penegakan hukum, serta keadilan dan kesetaraan gender,” ungkapnya.Natalia menjelaskan Kalimantan Barat merupakan daerah sumber dan transit dari perdagangan orang yang tujuannya bekerja ke berbagai negara, seperti Tiongkok, Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, hingga Arab Saudi, Kamboja, dan Myanmar. “Tapi ancaman ini tidak hanya terjadi pada warga yang bekerja di luar negeri, melainkan juga di dalam negeri, antar kabupaten maupun antar provinsi,” ujar Natalia.Ia menjelaskan sejumlah faktor yang mendorong masyarakat bekerja ke luar negeri tanpa prosedur, mulai dari tekanan ekonomi, rendahnya pendidikan dan keterampilan, terbatasnya peluang kerja, hingga keterlibatan jaringan sindikat. Karena itu, penanganan TPPO harus dilakukan menyeluruh, dari hulu ke hilir.“TPPO adalah kejahatan kemanusiaan yang sangat kompleks. Modusnya terus berkembang mulai dari kawin kontrak, pengantin pesanan, magang kerja, hingga eksploitasi pekerja rumah tangga, penjaga toko, tenaga IT, dan yang terbaru, perekrutan sebagai penerjemah bahasa Mandarin,” ungkapnya.Natalia memaparkan delapan langkah strategis yang kini sedang dan akan dijalankan Pemprov Kalbar terkait memberantas perdgangan orang. Di antaranya: 1. Membentuk Gugus Tugas PP TPPO, sesuai Surat Keputusan Kapolri Selaku Ketua Harian No. 1 Tahun 2025.2. Melakukan sosialisasi masif dan edukasi pencegahan TPPO ke seluruh kabupaten/kota serta sekolah-sekolah.3. Mendorong pembentukan Gugus Tugas PP TPPO di tingkat kabupaten/kota.4. Memantau korban TPPO, baik yang berasal dari Myanmar, Tiongkok, Taiwan, Malaysia, maupun korban TPPO domestik.5. Menyusun Rencana Aksi Daerah (RAD) PP TPPO 2025–2029, sebagai pedoman jangka panjang penanganan.6. Memberikan pelatihan, keterampilan, dan pemberdayaan bagi korban TPPO agar tidak kembali bekerja ke luar negeri tanpa prosedur.7. Merancang pembangunan Rumah Perlindungan Terpadu melalui Dinas Sosial.8. Membentuk Layanan Terpadu Satu Atap untuk pelatihan dan penyaluran pekerja migran Indonesia secara legal dan aman.“Penguatan koordinasi, kerjasama, dan kolaborasi adalah kunci. Kita perlu membangun jejaring antarpemangku kepentingan untuk memastikan pencegahan dan penanganan TPPO berjalan efektif,” tutupnya.
Pontianak
| Kamis, 27 November 2025
Lokal

Bertepatan Bulan Ramadan, Ketum MABT Indonesia Pastikan Cap Go Meh 2026 di Kalbar Tetap Meriah
PIFA, Lokal - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) MABT Indonesia terpilih periode 2025–2030, Suyanto Tanjung, menegaskan Perayaan Cap Go Meh tahun 2026 di Kalimantan Barat khususnya di Pontianak dan Singkawang dipastikan tetap berlangsung meriah meski jatuh bertepatan dengan Bulan Ramadan.Tanjung mengatakan, Cap Go Meh merupakan bagian penting dari warisan budaya Tionghoa yang harus dijaga dan dirawat. “Dalam waktu dekat ini ada Imlek kemudian Cap Go Meh. Itu budaya kita yang wajib kita pelihara. Kita berharap tahun 2026 bisa lebih meriah dibanding sebelumnya,” ujar Tanjung saat ditemui, Rabu (26/11/25).Ia menegaskan kemeriahan Cap Go Meh tidak hanya bertujuan menghidupkan tradisi, tetapi juga mendorong sektor pariwisata Kalbar, untuk dapat menarik wisatawan dari berbagai daerah hingga mancanegara. “Kita ingin membuat Cap Go Meh dinikmati oleh semuanya, tidak hanya etnis Tionghoa, tapi membawa manfaat untuk Pontianak, Singkawang, dan sekitarnya,” katanya.Bertepatan pada bulan Suci Ramadan, Tanjung menyebut pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah agar kegiatan budaya itu dapat berjalan harmonis dan saling menghormati. Salah satunya pengaturan waktu dan pelaksanaan kegiatan agar tidak mengganggu umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa.“Walaupun kita ingin meriah, kita tidak boleh melupakan teman-teman Muslim. Ini harus kita atur sedemikian rupa agar semua merasa nyaman. Kita cari waktu yang pas untuk pawai Naga dan Barongsai agar tidak ada yang dirugikan,” katanya.Dalam kesempatan itu, Tanjung juga menegaskan komitmennya untuk memperbaiki tata kelola pelaksanaan Cap Go Meh. Salah satunya, pendaftaran kelompok Naga dan Barongsai pada tahun 2026 wajib gratis.“Selama ini yang memeriahkan Cap Go Meh adalah pawai Naga dan Barongsai. Mereka sudah bekerja keras, tapi masih dimintai biaya. Kasihan. Jadi ke depan wajib gratis, tidak boleh ada pungutan apa pun,” tegasnya.Ia menambahkan bahwa peserta yang ikut memeriahkan kegiatan juga harus mendapatkan apresiasi dari panitia. “Tanpa mereka, acara ini tidak akan meriah. Jadi pengelolaan harus lebih baik, dan mereka pun harus mendapat sesuatu dari jerih payahnya,” ujarnya.Tanjung menegaskan MABT Indonesia sebagai organisasi berbadan hukum memiliki tanggung jawab untuk memberikan kontribusi dalam pembangunan, termasuk menjaga harmoni sosial serta memperkuat hubungan antaretnis di Kalimantan Barat.
Pontianak
| Rabu, 26 November 2025
Berita Populer
Lokal

Polisi Tangkap 10 Orang Terduga Pelaku Perusak Tempat Ibadah Jemaah Ahmadiyah Sintang
Sintang - Para terduga perusak Masjid Jemaah Ahmadiyah di Desa Balai Harapan, Kecamatan Tempunak, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar), ditangkap. Kapolda Kalbar dan Kapolres Sintang mengkomfirmasikan saat ini sudah ada 10 orang yang diamankan dan akan ada tindakan pemeriksaan, Minggu (5/9/2021) Dilansir dari Kompascom, Kepala Bidang Humas Polda Kalbar Kombes Pol Donny Charles Go mengatakan, mereka yang telah diamankan masih menjalani pemeriksaan. "Betul. Sampai dengan saat ini, ada 10 orang yang diamankan terkait perusakan masjid Ahmadiyah di Sintang," katanya. Donny tidak menjelaskan lebih jauh langkah hukum yang akan dilakukan. Diberitakan, sejumlah massa mendatangi jemaah Ahmadiyah di Desa Balai Harapan, Kecamatan Tempunak, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar), Jumat (3/9/2021) siang yang melakukan perusakan dan pembakaran tempat Ibadah. Dari peristiwa tersebut, bangunan masjid mengalami kerusakan karena dilempar dan bangunan belakang tempat ibadah dibakar massa. “Ada bangunan yang dirusak dan dibakar oleh massa berjumlah 200 orang. Tidak ada korban jiwa. Saat ini gabungan TNI dan Polri berjumlah lebih dari 300 personel sudah berada di lokasi kejadian,” katanya. Donny menerangkan, saat ini aparat keamanan fokus mengamankan jemaah Ahmadiyah yang berjumlah 72 jiwa atau 20 kepala keluarga serta bangunan masjid. “Situasi sudah terkendali, massa sudah kembali,” Tutupya
Tim Redaksi
| Senin, 6 September 2021
Lokal

Terima Masukan dan Saran Fraksi, Bupati Muda Harap Bisa Berjalan Efektif dan Optimal
PIFA, Lokal - Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, menanggapi positif sejumlah masukan dan saran dari Fraksi-Fraksi DPRD Kabupaten Kubu Raya terkait Rancangan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2023. Usai memberikan jawaban atas pandangan umum Fraksi-Fraksi DPRD Kubu Raya terhadap RAPBD, Muda Mahendrawan menyatakan apresiasinya terhadap masukan konstruktif tersebut, khususnya terkait pengawasan yang lebih ketat dan upaya peningkatan pendapatan asli daerah. Bupati Muda optimis bahwa Pemerintah Kabupaten Kubu Raya dapat merealisasikan APBD induk dengan maksimal, seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, dengan daya serap di atas 95 persen. Dia menyatakan keyakinannya bahwa kinerja pemerintah dapat dioptimalkan, terutama dalam tiga bulan terakhir tahun ini. Dalam konteks perubahan anggaran, ia menekankan bahwa ini melibatkan pergeseran dan redistribusi dana yang telah dialokasikan sebelumnya, bukan penambahan dana. “Mudah-mudahan kinerja kita untuk mengefektifkan dari beberapa pendapatan itu bisa kita optimalkan. Yang jelas kita optimis tiga bulan terakhir ini. Dalam perubahan kan hanya pergeseran,” ujarnya. Wakil Ketua DPRD Kubu Raya, Suharso, menjelaskan bahwa pandangan umum DPRD terkait RAPBD 2023 adalah cerminan harapan dan aspirasi masyarakat. Dia menyatakan bahwa setiap masukan yang dapat mencerminkan kebutuhan rakyat akan menjadi bahan pertimbangan dalam pembahasan anggaran perubahan. Suharso juga menjelaskan bahwa fungsi perubahan anggaran adalah untuk menyesuaikan penganggaran yang telah dibahas di dalam APBD murni, dan penyesuaian ini bisa berupa penambahan atau pengurangan anggaran, tergantung pada kebutuhan dan ketersediaan dana. Suharso menambahkan bahwa dalam proses ini, mereka berharap adanya penambahan dana melalui sumber pendapatan baru seperti dana bagi hasil yang dapat memberikan dorongan ekstra untuk pembangunan infrastruktur dan proyek-proyek penting lainnya di Kubu Raya. Dengan kerjasama antara pemerintah dan DPRD serta pemantauan ketat, diharapkan hasilnya akan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan kemajuan wilayah ini. (hs)
Kubu Raya
| Sabtu, 30 September 2023
Lokal

Stunting dan IPM Jadi Pekerjaan Rumah Pemprov Kalbar yang Mesti Dituntaskan
PIFA, Lokal - Pemerintah Provinsi Kalbar diharapkan dapat fokus menangani persoalan stunting. Pasalnya, berdasarkan data BKKBN angka stunting di Kalbar masih cukup tinggi di angka 27,8 persen. "Persoalan stunting ini mesti jadi perhatian. IPM juga, kita yang terendah di Kalimantan,” katanya, kemarin. Di sisi lain, dia mengapresiasi capaian pembangunan yang telah dilakukan Pemprov Kalbar di bawah kepemimpinan Sutarmidji-Ria Norsan. Prabasa menyebutkan, banyak sekali capaian yang berhasil ditorehkan empat tahun ini. Dia berharap sisa masa jabatan pembangunan lebih baik. “Kita lihat kinerja yang sudah dilakukan Pemprov Kalbar, kita sangat mengapresi,” kata dia. Menurutnya, persoalan infrastruktur, stunting dan IPM memang menjadi pekerjaan rumah Pemprov Kalbar yang harus dituntaskan. "Kami juga optimis target 80 persen jalan mantap bisa tercapai sebelum akhir kepemimpinan," katanya l. Sebelumnya, Deputi Bidang Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana BKKBN RI, Eni Gustina mengatakan, angka stunting Kalbar masih berada di angka 27, 8 persen. Angka ini mengalami penurunan sebesar dua persen. Pihak BKKBN mengapresiasi dan berterima kasih terhadap Pemprov Kalbar yang sudah mampu menurunkan angka stunting secara nasional dari 29,8 menjadi 27,8 persen tersebut. "Tidak mudah menurunkan. Bahkan ada dua kabupaten yang betul-betul luar biasa dalam menurunkan angka stunting yakni Kubu Raya dan Sintang," tandasnya. (ap)
Kalbar
| Selasa, 2 Mei 2023
Feeds
Perpustakaan Untan Perluas Akses Ilmiah Lewat Layanan E-Jurnal Berlangganan
PIFA, Lokal - Universitas Tanjungpura (Untan) terus memperkuat penyediaan referensi ilmiah bagi sivitas akademika dengan menghadirkan layanan E-Jurnal berlangganan yang menyediakan akses ke ribuan artikel ilmiah. Fasilitas ini dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa, dosen, dan peneliti untuk kebutuhan tugas kuliah, skripsi, tesis, disertasi, maupun penelitian. Layanan tersebut disediakan sebagai upaya peningkatan jumlah dan mutu publikasi ilmiah serta mendukung pembelajaran berbasis sumber referensi terpercaya. Sivitas akademika cukup terhubung ke jaringan internet Untan untuk dapat mengakses seluruh jurnal yang telah dilanggan. Untuk memudahkan akses, Perpustakaan Untan menyediakan laman resmi melalui alamat https://perpustakaan.untan.ac.id. Melalui situs tersebut, pengguna dapat menjelajahi seluruh sumber daya informasi yang tersedia, termasuk berbagai koleksi digital. Langkah ini sekaligus menjadi bentuk komitmen perpustakaan dalam meningkatkan layanan informasi berbasis online. Kepala UPA Perpustakaan Untan, Abdulah Imam, S.Sos., menyampaikan bahwa Untan kini telah berlangganan jurnal internasional melalui ScienceDirect, platform publikasi ilmiah terkemuka milik Elsevier. Saat ini, terdapat tujuh subjek database e-jurnal yang telah dilanggan, yakni Business, Management and Accounting; Computer Science; Economics, Econometrics and Finance; Engineering; Mathematics; Nursing and Health Professions; serta Social Sciences. “Semua koleksi ini dapat diakses secara gratis oleh dosen dan mahasiswa. Untuk mengakses e-journal di ScienceDirect, sivitas cukup membuka sciencedirect.com atau laman perpustakaan, kemudian mengisi kolom pencarian seperti keywords, author name, journal, volume, atau issue,” ujar Imam, Rabu (3/12/2025). Ia mengimbau seluruh sivitas akademika Untan untuk memanfaatkan fasilitas tersebut seoptimal mungkin guna mendukung kegiatan riset dan peningkatan publikasi ilmiah. Imam menegaskan bahwa layanan E-Jurnal terintegrasi ini diharapkan mampu memperkuat mutu akademik Untan di tingkat nasional maupun internasional. “Dengan hadirnya layanan E-Jurnal terintegrasi ini, Perpustakaan Untan menegaskan komitmennya sebagai pusat sumber pengetahuan yang terus berkembang, memberikan dukungan penuh bagi seluruh civitas akademika untuk belajar, meneliti, dan berinovasi tanpa batas,” pungkasnya.
Lokal
| Kamis, 4 Desember 2025

Cegah Perdagangan Orang, Pemprov Kalbar Bentuk Gugus Tugas PP TPPO
PIFA, Pontianak - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Provinsi, membentuk Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang (PP TPPO).Pembentukan tersebut berlangsung dalam Rapat Koordinasi Pencegahan dan Penanganan TPPO yang digelar di Balai Petitih, Kantor Gubernur Kalbar, Rabu (26/11/2025), sekaligus disertai pembacaan Deklarasi dan Komitmen Bersama Penanganan TPPO Tahun 2025.Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan diwakili oleh Staf Bidang Ahli dan Politik Pemprov Kalbar, Natalia Karyawati, menegaskan pemerintah berkomitmen untuk memberantas TPPO. “Komitmen itu telah tertuang dalam misi ke-8 Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar, yakni menghadirkan kepastian hukum, penegakan hukum, serta keadilan dan kesetaraan gender,” ungkapnya.Natalia menjelaskan Kalimantan Barat merupakan daerah sumber dan transit dari perdagangan orang yang tujuannya bekerja ke berbagai negara, seperti Tiongkok, Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, hingga Arab Saudi, Kamboja, dan Myanmar. “Tapi ancaman ini tidak hanya terjadi pada warga yang bekerja di luar negeri, melainkan juga di dalam negeri, antar kabupaten maupun antar provinsi,” ujar Natalia.Ia menjelaskan sejumlah faktor yang mendorong masyarakat bekerja ke luar negeri tanpa prosedur, mulai dari tekanan ekonomi, rendahnya pendidikan dan keterampilan, terbatasnya peluang kerja, hingga keterlibatan jaringan sindikat. Karena itu, penanganan TPPO harus dilakukan menyeluruh, dari hulu ke hilir.“TPPO adalah kejahatan kemanusiaan yang sangat kompleks. Modusnya terus berkembang mulai dari kawin kontrak, pengantin pesanan, magang kerja, hingga eksploitasi pekerja rumah tangga, penjaga toko, tenaga IT, dan yang terbaru, perekrutan sebagai penerjemah bahasa Mandarin,” ungkapnya.Natalia memaparkan delapan langkah strategis yang kini sedang dan akan dijalankan Pemprov Kalbar terkait memberantas perdgangan orang. Di antaranya: 1. Membentuk Gugus Tugas PP TPPO, sesuai Surat Keputusan Kapolri Selaku Ketua Harian No. 1 Tahun 2025.2. Melakukan sosialisasi masif dan edukasi pencegahan TPPO ke seluruh kabupaten/kota serta sekolah-sekolah.3. Mendorong pembentukan Gugus Tugas PP TPPO di tingkat kabupaten/kota.4. Memantau korban TPPO, baik yang berasal dari Myanmar, Tiongkok, Taiwan, Malaysia, maupun korban TPPO domestik.5. Menyusun Rencana Aksi Daerah (RAD) PP TPPO 2025–2029, sebagai pedoman jangka panjang penanganan.6. Memberikan pelatihan, keterampilan, dan pemberdayaan bagi korban TPPO agar tidak kembali bekerja ke luar negeri tanpa prosedur.7. Merancang pembangunan Rumah Perlindungan Terpadu melalui Dinas Sosial.8. Membentuk Layanan Terpadu Satu Atap untuk pelatihan dan penyaluran pekerja migran Indonesia secara legal dan aman.“Penguatan koordinasi, kerjasama, dan kolaborasi adalah kunci. Kita perlu membangun jejaring antarpemangku kepentingan untuk memastikan pencegahan dan penanganan TPPO berjalan efektif,” tutupnya.
Pontianak
| Kamis, 27 November 2025

Bertepatan Bulan Ramadan, Ketum MABT Indonesia Pastikan Cap Go Meh 2026 di Kalbar Tetap Meriah
PIFA, Lokal - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) MABT Indonesia terpilih periode 2025–2030, Suyanto Tanjung, menegaskan Perayaan Cap Go Meh tahun 2026 di Kalimantan Barat khususnya di Pontianak dan Singkawang dipastikan tetap berlangsung meriah meski jatuh bertepatan dengan Bulan Ramadan.Tanjung mengatakan, Cap Go Meh merupakan bagian penting dari warisan budaya Tionghoa yang harus dijaga dan dirawat. “Dalam waktu dekat ini ada Imlek kemudian Cap Go Meh. Itu budaya kita yang wajib kita pelihara. Kita berharap tahun 2026 bisa lebih meriah dibanding sebelumnya,” ujar Tanjung saat ditemui, Rabu (26/11/25).Ia menegaskan kemeriahan Cap Go Meh tidak hanya bertujuan menghidupkan tradisi, tetapi juga mendorong sektor pariwisata Kalbar, untuk dapat menarik wisatawan dari berbagai daerah hingga mancanegara. “Kita ingin membuat Cap Go Meh dinikmati oleh semuanya, tidak hanya etnis Tionghoa, tapi membawa manfaat untuk Pontianak, Singkawang, dan sekitarnya,” katanya.Bertepatan pada bulan Suci Ramadan, Tanjung menyebut pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah agar kegiatan budaya itu dapat berjalan harmonis dan saling menghormati. Salah satunya pengaturan waktu dan pelaksanaan kegiatan agar tidak mengganggu umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa.“Walaupun kita ingin meriah, kita tidak boleh melupakan teman-teman Muslim. Ini harus kita atur sedemikian rupa agar semua merasa nyaman. Kita cari waktu yang pas untuk pawai Naga dan Barongsai agar tidak ada yang dirugikan,” katanya.Dalam kesempatan itu, Tanjung juga menegaskan komitmennya untuk memperbaiki tata kelola pelaksanaan Cap Go Meh. Salah satunya, pendaftaran kelompok Naga dan Barongsai pada tahun 2026 wajib gratis.“Selama ini yang memeriahkan Cap Go Meh adalah pawai Naga dan Barongsai. Mereka sudah bekerja keras, tapi masih dimintai biaya. Kasihan. Jadi ke depan wajib gratis, tidak boleh ada pungutan apa pun,” tegasnya.Ia menambahkan bahwa peserta yang ikut memeriahkan kegiatan juga harus mendapatkan apresiasi dari panitia. “Tanpa mereka, acara ini tidak akan meriah. Jadi pengelolaan harus lebih baik, dan mereka pun harus mendapat sesuatu dari jerih payahnya,” ujarnya.Tanjung menegaskan MABT Indonesia sebagai organisasi berbadan hukum memiliki tanggung jawab untuk memberikan kontribusi dalam pembangunan, termasuk menjaga harmoni sosial serta memperkuat hubungan antaretnis di Kalimantan Barat.
Pontianak
| Rabu, 26 November 2025

Bayi Orangutan Diselamatkan dari Kawasan PETI di Ketapang, Induk Diduga Telah Dibunuh
PIFA, Lokal - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat bersama Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI) menyelamatkan seekor bayi orangutan jantan yang dipelihara secara ilegal di kawasan Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) Sayan, Kabupaten Ketapang. Bayi orangutan tersebut, yang diberi nama Randy, diperkirakan berusia sekitar dua tahun dan ditemukan dipelihara dalam kandang kecil berukuran 120 x 50 x 50 sentimeter oleh seorang penambang bernama Hendro. Menurut dokter hewan YIARI, drh. Ishma, Randy dipelihara selama hampir satu bulan dan hanya diberi pakan pisang, umbut, roti, serta air putih. Hendro mengaku menemukan bayi orangutan itu sendirian di hutan sekitar lokasi tambang dan sempat berniat menjualnya sebelum akhirnya menyerahkan satwa dilindungi tersebut ke BKSDA setelah mendapat informasi soal ancaman hukuman. Karena lokasi penemuan berada di area PETI yang rawan konflik satwa akibat kerusakan habitat, BKSDA Kalbar dan YIARI langsung melakukan evakuasi cepat. Bayi orangutan sangat rentan mengalami stres, malnutrisi, serta paparan penyakit sehingga tindakan penyelamatan segera sangat penting. Dari pemeriksaan awal, Randy berada dalam kondisi umum stabil, namun ditemukan bekas patah tulang pada paha kiri yang telah mulai menyatu dan diperkirakan terjadi lebih dari empat minggu lalu. Randy kini dibawa ke Pusat Rehabilitasi YIARI di Desa Sungai Awan Kiri untuk menjalani masa karantina selama delapan minggu. Di sana, ia akan menjalani pemeriksaan lengkap guna memastikan tidak membawa penyakit menular sebelum nantinya mengikuti proses rehabilitasi lanjutan. Kasus pemeliharaan ilegal satwa dilindungi masih marak terjadi di pedalaman Ketapang. Para ahli memastikan bahwa dalam kasus bayi orangutan, keberadaannya tanpa induk hampir selalu menandakan induk telah dibunuh. Bayi orangutan di alam liar akan hidup bersama induknya hingga usia 6–8 tahun. Ketua Umum YIARI, Silverius Oscar Unggul, menyampaikan keprihatinan mendalam dan menegaskan bahwa setiap kasus seperti ini membuat populasi orangutan kehilangan dua individu sekaligus. Meski demikian, ia mengapresiasi warga yang bersedia menyerahkan Randy. Kepala BKSDA Kalbar, Murlan Dameria Pane, turut menyampaikan apresiasi dan menyerukan pentingnya kerja sama masyarakat dalam menjaga kelestarian orangutan di tengah tekanan aktivitas manusia terhadap habitatnya.
Ketapang
| Selasa, 25 November 2025

Lestarikan Motif Melayu-Dayak, Seniman Kalbar Gelar Pameran Swarupa di Museum
PIFA, Lokal - Berawal dari munculnya kekhawatiran akan pudarnya minat generasi muda terhadap motif dan tradisi khas Kalimantan Barat mendorong sekelompok seniman Pontianak menggelar Pameran Swararupa bertajuk “Dekolonisasi Estetika Pesisir dan Rimba Kalbar”. Pameran ini berlangsung pada 20–24 November 2025 di Museum Kalimantan Barat.Sebanyak 21 karya dipamerkan yang diciptakan oleh 12 seniman lokal Pontianak. Mulai dari lukisan, kain batik, hingga seni rupa tiga dimensi dengan berbagai teknik seperti multimedia, barang bekas, printing, media tikar, dan kanvas.Ketua Pelaksana, Deny Farid Yusman, menjelaskan bahwa tema dekolonisasi dipilih sebagai ajakan untuk masyarakat kembali mengenali akar budaya Kalbar.“Banyak budaya kita sudah ditinggalkan anak-anak, kenapa dekolonisasi kita ingin mengajak untuk kembali lagi kepada aslinya kita, tujuannya mengangkat dan mengedukasi lagi bahwa kita mempunyai banyak budaya dan tradisi,” ungkapnya.Selain menampilkan seni rupa, Deny mengatakan dalam pameran ini juga menghadirkan tradisi musik.“Kita juga berkolaborasi dengan musik tradisi. Semoga kegiatan ini menjadi potensi kawan-kawan bahwa kita mempunyai adat , tradisi kita. jangan ditinggalkan adat dan tradisi kita, karena itu lah jati diri kita,” ujarnya.Kegiatan ini turut diapresiasi oleh Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah 12 Kalimantan Barat, Juliadi. Ia menyebut pameran tersebut mampu menghadirkan perspektif berbeda dalam penguatan budaya lokal.“Kami mengapresiasi kegiatan ini. Pengusul, saudara Deny, kami fasilitasi melalui program fasilitasi kemajuan kebudayaan. Pameran ini menarik karena memadukan suara dan karya rupa yang mengangkat budaya pesisir khususnya Sambas, serta budaya Melayu dan Dayak yang terlihat dari motif-motifnya,” kata Juliadi.Ia juga mengakui kondisi seniman di Kalbar yang tetap produktif meski menghadapi keterbatasan ruang dan anggaran.“Saya kira seniman Kalbar cukup kreatif untuk tetap berkarya dalam kondisi apa pun. Ini patut diapresiasi,” ujarnya.Pameran Swararupa diharapkan dapat menjadi ruang edukasi sekaligus pengingat bahwa tradisi dan estetika lokal adalah identitas yang mesti dirawat lintas generasi. (Lid)
Lokal
| Jumat, 21 November 2025

Pawai Cap Go Meh 2026 di Pontianak Akan Digelar Setelah Salat Tarawih
PIFA, Lokal – Perayaan Cap Go Meh tahun 2026 dipastikan akan berlangsung dengan nuansa berbeda. Agenda budaya tahunan Kota Pontianak itu dijadwalkan digelar pada 3 Maret 2026, yang bertepatan dengan bulan suci Ramadan. Adapun Ramadan diperkirakan dimulai pada 18 Februari 2026. Ketua Panitia, Hendry Pangestu Lim, menegaskan bahwa meskipun bertepatan dengan bulan puasa, pawai Cap Go Meh tetap akan diselenggarakan dan dilaksanakan usai salat tarawih. Atraksi naga dan barongsai yang menjadi ikon perayaan tetap tampil seperti biasa. Hendry menyampaikan bahwa panitia mulai melakukan berbagai penyesuaian teknis agar penyelenggaraan karnaval naga bersinar tidak mengganggu pelaksanaan ibadah masyarakat. "Aturan khusus diterapkan untuk pemain naga, termasuk kewajiban menghentikan sementara atraksi setengah jam sebelum azan dan melanjutkannya kembali setengah jam setelahnya," kata Hendry, Senin (17/11/25). Ia menegaskan bahwa Cap Go Meh merupakan tradisi budaya yang rutin digelar dan melibatkan berbagai etnis. Selain menjadi ruang interaksi masyarakat, perayaan ini juga berdampak positif terhadap UMKM, kuliner, serta tingkat hunian hotel di Pontianak. Menurut Hendry, Cap Go Meh selalu menarik perhatian wisatawan domestik maupun mancanegara. Kehadirannya turut berkontribusi pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Pontianak. Panitia mulai membuka pendaftaran kelompok naga pada 17–24 November. Setelah masa pendaftaran berakhir, panitia bersama kepolisian akan menyusun skema rekayasa lalu lintas, termasuk menentukan titik penutupan jalan selama acara berlangsung. Hendry menambahkan bahwa panggung utama tahun ini akan diberi barikade sebagai batas agar tidak digunakan sebagai lokasi atraksi. Kebijakan itu diterapkan mengingat jumlah naga yang diperkirakan mencapai 60 kelompok, sehingga tanpa pembatasan acara berpotensi berlangsung hingga dini hari. "Dari 46 kelompok naga yang sebelumnya hadir dalam undangan panitia, beberapa belum memberikan konfirmasi. Namun Hendry memprediksi jumlah peserta akan meningkat hingga mencapai 60 kelompok," ujarnya. Ia juga memperkirakan jumlah penonton akan lebih besar daripada tahun-tahun sebelumnya, mengingat pelaksanaan acara berlangsung pada malam hari di bulan Ramadan.
Pontianak
| Kamis, 20 November 2025

Petugas Lapas Sintang Gagalkan Penyelundupan Sabu dalam Sambal Tahu, Tiga Paket Diamankan
PIFA, Lokal - Petugas Lapas Kelas IIB Sintang berhasil menggagalkan upaya penyelundupan sabu yang disembunyikan di dalam sambal tahu yang dibawa dua pengunjung untuk dititipkan kepada seorang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Senin (17/11). Kecurigaan muncul setelah petugas menemukan kemasan sambal yang tampak tidak lazim, dan pemeriksaan lebih lanjut mengungkap tiga paket sabu yang diselipkan rapi di dalam bungkusan makanan tersebut. Kepala Lapas Sintang, Mohamad Rizal Fuadi, menyatakan pihaknya langsung berkoordinasi dengan Polres Sintang untuk penyelidikan lebih lanjut. Kepala Kanwil Kemenkumham Kalbar, Jayanta, mengapresiasi keberhasilan petugas yang dinilai menunjukkan peningkatan profesionalitas dalam mencegah peredaran narkoba di dalam lapas. Ia menegaskan pengawasan akan terus diperketat sesuai instruksi pusat agar lapas dan rutan tetap menjadi zona steril dari narkoba.
Lokal
| Rabu, 19 November 2025

Geger! Orangutan Masuk Kebun Durian Warga di Sukadana, Polisi dan BKSDA Turun Tangan
PIFA, Lokal – Warga Desa Benawai Agung, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, dibuat heboh setelah seekor orangutan masuk ke kebun durian milik warga pada Senin (17/11/25). Dalam rekaman video yang beredar, orangutan berukuran besar itu tampak santai bergelantungan di pohon durian milik seorang warga. Kehadiran satwa liar yang dilindungi tersebut membuat warga waswas, terutama karena lokasinya berada dekat dengan rumah warga bernama Suwikan alias Wik. Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, warga segera melaporkan kejadian itu ke Polsek Sukadana. Mendapat laporan, petugas langsung menuju lokasi di RT 01 Dusun Munting untuk melakukan pengamanan awal. Kapolsek Sukadana, IPDA Muhammad Iqbal, membenarkan laporan tersebut dan memastikan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). “Kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan tindakan berlebihan atau perburuan terhadap satwa yang dilindungi. Jika menemukan kejadian serupa, segera laporkan kepada kepolisian atau BKSDA agar bisa dilakukan pengamanan awal sampai ada tindakan lanjutan dari pihak berwenang,” ujar IPDA Muhammad. Hingga kini, orangutan tersebut masih dalam pemantauan aparat kepolisian bersama warga setempat sambil menunggu kedatangan tim BKSDA. Pengawasan dilakukan untuk memastikan keselamatan warga sekaligus menjaga satwa tersebut dari potensi gangguan. “Laporan dari warga sangat kami apresiasi karena ini penting demi kelestarian lingkungan ke depannya,” tambahnya. Di lokasi yang sama, Bhabinkamtibmas Bripka Arwantus Ricky menyampaikan bahwa ia dan warga terus bersiaga mengawasi pergerakan orangutan yang berada tidak jauh dari permukiman itu. “Orangutan itu berada di kebun milik warga, tidak jauh dari permukiman. Saat ini masih bergantung di pohon durian. Kami sudah menghubungi pihak BKSDA dan menunggu mereka tiba di lokasi,” jelasnya. Pemantauan terus dilakukan hingga tim BKSDA datang untuk mengambil langkah penanganan selanjutnya terhadap satwa dilindungi tersebut.
Lokal
| Sabtu, 22 November 2025

50 Hari Menghilang, Lie Bun Kong Ditemukan Tak Bernyawa di Hutan Belakang Rumah
PIFA, Lokal - Di pagi yang cerah di Sungai Pinyuh, Jumat (7/11/2025) sekitar pukul 07.00 WIB, Ciu Fa nenek berusia 67 tahun berangkat ke hutan kecil di belakang rumahnya. Ia hanya ingin memetik beberapa belimbing wuluh untuk bumbu masakan. Namun langkahnya terhenti ketika hidungnya menangkap bau menyengat yang tak biasa. Ia ragu sejenak, sebelum akhirnya memberanikan diri mengikuti sumber aroma tersebut.Samar-samar terlihat sesuatu di dekat gorong-gorong, sebagian tertutup kubangan lumpur. Tulang-tulang yang mulai mengering. Tubuh seseorang yang kini tinggal kerangka. Seketika tubuh Ciu Fa lemas. Ia mengenali tempat itu. Dan perlahan hatinya mulai diliputi firasat yang selama ini ia takutkan.Dengan suara gemetar, Ciu Fa berlari meminta pertolongan tetangga. Ketua RT dan pihak kepolisian segera datang. Kapolsek Sungai Pinyuh AKP Setyadi bersama anggota, didukung Pamapta II Polres Mempawah dan Tim Inafis, melakukan olah TKP.Beberapa saat kemudian, kebenaran itu terkuak. Kerangka tersebut adalah Lie Bun Kong, laki-laki 55 tahun adik kandung Ciu Fa. Ia dilaporkan hilang sejak 50 hari sebelumnya, pada September 2025. Bahkan, poster orang hilang dirinya sempat beredar di media sosial, berharap ada kabar tentangnya.Lie Bun Kong selama hidupnya dikenal sebagai “bujang tua”. Ia tinggal sendirian di rumah peninggalan orang tua mereka. Ada satu hal yang selalu membuat keluarga khawatir: ia mengidap epilepsi sejak lama. Penyakit yang bisa menyerang tiba-tiba, kapan saja, tanpa peringatan.Kapolres Mempawah AKBP Jonathan David Harianthono melalui Kapolsek Sungai Pinyuh AKP Setyadi menjelaskan, pihak keluarga meyakini Lie Bun Kong meninggal karena penyakit yang dideritanya. Karena keyakinan itu pula, keluarga menolak tindakan otopsi.Di depan rumah tua itu, Ciu Fa berdiri lama. Bukan hanya kehilangan seorang adik, tapi kehilangan bagian dari dirinya sendiri bagian dari kisah masa kecil, tawa, pertengkaran, dan kenangan sederhana yang kini tinggal diam bersama tanah dan waktu.
Mempawah
| Jumat, 7 November 2025


Berita Rekomendasi
Lokal

Polisi Tangkap 10 Orang Terduga Pelaku Perusak Tempat Ibadah Jemaah Ahmadiyah Sintang
Sintang - Para terduga perusak Masjid Jemaah Ahmadiyah di Desa Balai Harapan, Kecamatan Tempunak, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar), ditangkap. Kapolda Kalbar dan Kapolres Sintang mengkomfirmasikan saat ini sudah ada 10 orang yang diamankan dan akan ada tindakan pemeriksaan, Minggu (5/9/2021) Dilansir dari Kompascom, Kepala Bidang Humas Polda Kalbar Kombes Pol Donny Charles Go mengatakan, mereka yang telah diamankan masih menjalani pemeriksaan. "Betul. Sampai dengan saat ini, ada 10 orang yang diamankan terkait perusakan masjid Ahmadiyah di Sintang," katanya. Donny tidak menjelaskan lebih jauh langkah hukum yang akan dilakukan. Diberitakan, sejumlah massa mendatangi jemaah Ahmadiyah di Desa Balai Harapan, Kecamatan Tempunak, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar), Jumat (3/9/2021) siang yang melakukan perusakan dan pembakaran tempat Ibadah. Dari peristiwa tersebut, bangunan masjid mengalami kerusakan karena dilempar dan bangunan belakang tempat ibadah dibakar massa. “Ada bangunan yang dirusak dan dibakar oleh massa berjumlah 200 orang. Tidak ada korban jiwa. Saat ini gabungan TNI dan Polri berjumlah lebih dari 300 personel sudah berada di lokasi kejadian,” katanya. Donny menerangkan, saat ini aparat keamanan fokus mengamankan jemaah Ahmadiyah yang berjumlah 72 jiwa atau 20 kepala keluarga serta bangunan masjid. “Situasi sudah terkendali, massa sudah kembali,” Tutupya
Tim Redaksi
| Senin, 6 September 2021
Lokal

Terima Masukan dan Saran Fraksi, Bupati Muda Harap Bisa Berjalan Efektif dan Optimal
PIFA, Lokal - Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, menanggapi positif sejumlah masukan dan saran dari Fraksi-Fraksi DPRD Kabupaten Kubu Raya terkait Rancangan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2023. Usai memberikan jawaban atas pandangan umum Fraksi-Fraksi DPRD Kubu Raya terhadap RAPBD, Muda Mahendrawan menyatakan apresiasinya terhadap masukan konstruktif tersebut, khususnya terkait pengawasan yang lebih ketat dan upaya peningkatan pendapatan asli daerah. Bupati Muda optimis bahwa Pemerintah Kabupaten Kubu Raya dapat merealisasikan APBD induk dengan maksimal, seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, dengan daya serap di atas 95 persen. Dia menyatakan keyakinannya bahwa kinerja pemerintah dapat dioptimalkan, terutama dalam tiga bulan terakhir tahun ini. Dalam konteks perubahan anggaran, ia menekankan bahwa ini melibatkan pergeseran dan redistribusi dana yang telah dialokasikan sebelumnya, bukan penambahan dana. “Mudah-mudahan kinerja kita untuk mengefektifkan dari beberapa pendapatan itu bisa kita optimalkan. Yang jelas kita optimis tiga bulan terakhir ini. Dalam perubahan kan hanya pergeseran,” ujarnya. Wakil Ketua DPRD Kubu Raya, Suharso, menjelaskan bahwa pandangan umum DPRD terkait RAPBD 2023 adalah cerminan harapan dan aspirasi masyarakat. Dia menyatakan bahwa setiap masukan yang dapat mencerminkan kebutuhan rakyat akan menjadi bahan pertimbangan dalam pembahasan anggaran perubahan. Suharso juga menjelaskan bahwa fungsi perubahan anggaran adalah untuk menyesuaikan penganggaran yang telah dibahas di dalam APBD murni, dan penyesuaian ini bisa berupa penambahan atau pengurangan anggaran, tergantung pada kebutuhan dan ketersediaan dana. Suharso menambahkan bahwa dalam proses ini, mereka berharap adanya penambahan dana melalui sumber pendapatan baru seperti dana bagi hasil yang dapat memberikan dorongan ekstra untuk pembangunan infrastruktur dan proyek-proyek penting lainnya di Kubu Raya. Dengan kerjasama antara pemerintah dan DPRD serta pemantauan ketat, diharapkan hasilnya akan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan kemajuan wilayah ini. (hs)
Kubu Raya
| Sabtu, 30 September 2023
Lokal

Stunting dan IPM Jadi Pekerjaan Rumah Pemprov Kalbar yang Mesti Dituntaskan
PIFA, Lokal - Pemerintah Provinsi Kalbar diharapkan dapat fokus menangani persoalan stunting. Pasalnya, berdasarkan data BKKBN angka stunting di Kalbar masih cukup tinggi di angka 27,8 persen. "Persoalan stunting ini mesti jadi perhatian. IPM juga, kita yang terendah di Kalimantan,” katanya, kemarin. Di sisi lain, dia mengapresiasi capaian pembangunan yang telah dilakukan Pemprov Kalbar di bawah kepemimpinan Sutarmidji-Ria Norsan. Prabasa menyebutkan, banyak sekali capaian yang berhasil ditorehkan empat tahun ini. Dia berharap sisa masa jabatan pembangunan lebih baik. “Kita lihat kinerja yang sudah dilakukan Pemprov Kalbar, kita sangat mengapresi,” kata dia. Menurutnya, persoalan infrastruktur, stunting dan IPM memang menjadi pekerjaan rumah Pemprov Kalbar yang harus dituntaskan. "Kami juga optimis target 80 persen jalan mantap bisa tercapai sebelum akhir kepemimpinan," katanya l. Sebelumnya, Deputi Bidang Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana BKKBN RI, Eni Gustina mengatakan, angka stunting Kalbar masih berada di angka 27, 8 persen. Angka ini mengalami penurunan sebesar dua persen. Pihak BKKBN mengapresiasi dan berterima kasih terhadap Pemprov Kalbar yang sudah mampu menurunkan angka stunting secara nasional dari 29,8 menjadi 27,8 persen tersebut. "Tidak mudah menurunkan. Bahkan ada dua kabupaten yang betul-betul luar biasa dalam menurunkan angka stunting yakni Kubu Raya dan Sintang," tandasnya. (ap)







