Teknologi
Taara vs Starlink: Adu Cepat Internet Laser Google Lawan Satelit Elon Musk
PIFA, Tekno - Belakangan ini dunia teknologi internet ramai membicarakan adu cepat antara Taara milik Alphabet (induk Google) dengan Starlink milik Elon Musk.Keduanya sama-sama menawarkan solusi internet alternatif, namun dengan pendekatan yang berbeda: laser di darat versus satelit di orbit.Teknologi Taara dikembangkan oleh divisi riset Google X, sebelum akhirnya berdiri sebagai perusahaan mandiri. Dengan menggunakan sinar laser (Lightbridge), Taara mampu mentransfer data hingga 20 Gbps dengan jangkauan sekitar 20 kilometer. Perangkatnya berukuran kecil, sekelas lampu lalu lintas, dan bisa dipasang di menara, gedung tinggi, hingga pohon besar.Sementara itu, Starlink mengandalkan ribuan satelit LEO (Low Earth Orbit) yang mengitari bumi untuk menyediakan internet ke berbagai belahan dunia. Pengguna cukup memasang antena parabola khusus untuk bisa menangkap sinyal dari satelit Starlink.Perbandingan Taara vs StarlinkKecepatan KoneksiTaara: hingga 20 Gbps, atau 10–100 kali lebih cepat dari Starlink.Starlink: rata-rata 100–250 Mbps, cukup untuk kebutuhan rumahan hingga bisnis kecil.Infrastruktur & BiayaTaara: cukup pasang perangkat laser, instalasi selesai dalam hitungan jam, biaya lebih rendah.Starlink: butuh peluncuran satelit rutin, antena pengguna, serta lisensi spektrum, sehingga biaya lebih tinggi.Jangkauan & FleksibilitasTaara: terbatas ±20 km, cocok untuk last mile atau menghubungkan dua kota terpisah sungai.Starlink: jangkauan global, bisa dipakai di laut, pegunungan, pesawat, bahkan lokasi tanpa infrastruktur.Ketahanan & GangguanTaara: tidak pakai frekuensi radio, bebas interferensi, tapi bergantung line of sight (cuaca ekstrem bisa mengganggu).Starlink: sinyal bisa melemah saat cuaca buruk seperti hujan deras atau salju.Mana yang Lebih Bagus?Jawabannya tergantung kebutuhan.Jika Anda mencari internet super cepat dengan biaya efisien untuk jarak terbatas (sekitar 20 km), Taara adalah pilihan terbaik. Teknologi ini sangat cocok untuk ISP lokal, jaringan cadangan, atau proyek kota pintar.Namun bila yang Anda butuhkan adalah akses global di mana saja—termasuk daerah terpencil, kapal laut, atau pesawat—maka Starlink masih tak tergantikan.Dengan begitu, Taara unggul di kecepatan lokal, sementara Starlink unggul di jangkauan global. Keduanya bukan saling menggantikan, melainkan saling melengkapi di masa depan internet dunia.
Teknologi
| Kamis, 31 Juli 2025

Trending
Kemajuan AI China Tantang Dominasi Teknologi AS
Teknologi
| Senin, 27 Januari 2025

9 Fitur Tersembunyi iOS 18 yang Wajib Kamu Coba
Indonesia
| Senin, 30 September 2024

Tunjukkan Komitmen Terhadap Kendaraan Ramah Lingkungan, Yamaha Masuki Fase Studi Kendaraan Listrik dengan Sistem Swap Battery
Otomotif
| Jumat, 12 September 2025

Realme 12 Series Rilis, Realme 11 Pro 5G Turun Harga hingga Rp 1 Juta
Indonesia
| Senin, 15 Januari 2024

OPPO Luncurkan Find N5 di Indonesia, Smartphone Lipat Ultra Tipis Berteknologi Canggih
Indonesia
| Jumat, 2 Mei 2025

Telegram Terancam Diblokir di Indonesia, Ini Alasannya
Indonesia
| Selasa, 28 Mei 2024

Samsung Galaxy A73 5G Ponsel Tertinggi Jajaran Galaxy A Series, Seperti Apa Kecanggihan Kameranya?
Dunia
| Sabtu, 28 Mei 2022

Elon Musk Siap Mundur dari CEO Twitter Setelah Temukan Seseorang yang 'Cukup Bodoh' untuk Gantikannya
Dunia
| Rabu, 21 Desember 2022

The Real Motor Tangguh! GEAR ULTIMA Libas Jakarta-Bali Tanpa Drama
Yamaha
| Jumat, 15 Agustus 2025
Xiaomi Rilis TV Baru di Indonesia, TV Digital Rp 8 Jutaan
Indonesia
| Jumat, 27 Mei 2022

Berita Terbaru
Teknologi

Google Akan Beri Peringatan di Play Store untuk Aplikasi yang Boros Baterai
PIFA, Tekno – Google akan mulai memberikan peringatan khusus di Play Store bagi aplikasi yang diketahui menguras daya baterai secara berlebihan. Langkah ini diambil untuk melindungi pengguna Android dari aplikasi yang menjalankan aktivitas berlebihan di latar belakang dan menyebabkan konsumsi daya meningkat. Dilansir dari Engadget, Rabu (12/11/2025), Google menjelaskan bahwa pihaknya telah meluncurkan sistem pengukuran baru untuk memantau efisiensi penggunaan daya setiap aplikasi. Sistem ini akan mendeteksi aplikasi yang melanggar pedoman efisiensi baterai, dan menampilkan peringatan di halaman Play Store agar pengguna mengetahui aplikasi tersebut lebih boros dari semestinya. Fokus utama kebijakan baru ini adalah aktivitas wake lock, yakni kondisi ketika aplikasi mencegah ponsel masuk ke mode tidur demi menjalankan proses di latar belakang. Google menyebut wake lock sebagai penyebab utama borosnya daya baterai dan kini membatasi penggunaannya maksimal dua jam kumulatif dalam 24 jam. Kebijakan ini hanya memberi pengecualian bagi aplikasi dengan aktivitas latar belakang yang memberikan manfaat langsung bagi pengguna, seperti aplikasi pemutar musik atau layanan transfer data. Jika pengembang tidak segera memperbaiki aplikasi yang melanggar pedoman efisiensi, aplikasi tersebut akan diberi label peringatan dan berpotensi dikeluarkan dari daftar rekomendasi di Play Store. Google akan mulai menerapkan kebijakan baru ini pada 1 Maret 2026. Langkah tersebut diharapkan dapat mendorong para pengembang untuk lebih mengoptimalkan performa aplikasi sekaligus membantu memperpanjang daya tahan baterai perangkat pengguna.
Tekno
| Kamis, 13 November 2025
Teknologi

ChatGPT Dinyatakan Melanggar Hak Cipta oleh Pengadilan Jerman, OpenAI Diperintahkan Bayar Ganti Rugi
PIFA, Tekno — Pengadilan di Jerman memutuskan bahwa chatbot ChatGPT milik OpenAI terbukti melanggar undang-undang hak cipta Jerman setelah menggunakan lagu-lagu populer dari sejumlah musisi terkenal untuk melatih model kecerdasan buatannya. Keputusan ini memenangkan gugatan yang diajukan oleh lembaga pengelola hak cipta musik Jerman, Gesellschaft für musikalische Aufführungs- und mechanische Vervielfältigungsrechte (GEMA). Dilansir The Guardian, Rabu (12/11), GEMA menuding OpenAI memanfaatkan lirik lagu berhak cipta tanpa izin untuk melatih ChatGPT. Gugatan tersebut diajukan sejak November 2024 dan dianggap sebagai kasus uji penting di Eropa terkait penggunaan karya kreatif dalam pelatihan kecerdasan buatan. Pengadilan memerintahkan OpenAI membayar ganti rugi, meski jumlahnya tidak diungkapkan ke publik. Kasus ini berfokus pada sembilan lagu terkenal Jerman, termasuk “Männer” karya Herbert Grönemeyer dan “Atemlos Durch die Nacht” milik Helene Fischer. Dalam pembelaannya, OpenAI berargumen bahwa modelnya tidak menyalin lagu tertentu, tetapi mempelajari pola dari data pelatihan. Namun, pengadilan menolak argumen tersebut dan menegaskan bahwa tanggung jawab hukum tetap berada pada pengembang AI, bukan pengguna. Menanggapi putusan ini, OpenAI menyatakan sedang mempertimbangkan langkah hukum selanjutnya, termasuk kemungkinan banding. “Putusan ini hanya mencakup sebagian kecil lirik dan tidak berdampak pada jutaan pengguna, bisnis, dan pengembang di Jerman yang menggunakan teknologi kami setiap hari,” kata perwakilan OpenAI. Kepala penasihat hukum GEMA, Kai Welp, menyambut baik keputusan itu dan berharap dapat membuka jalan untuk negosiasi kompensasi bagi pemegang hak cipta. Sementara Direktur Utama GEMA, Tobias Holzmüller, menegaskan bahwa keputusan ini menjadi tonggak penting perlindungan karya kreatif di era digital. “Internet bukanlah toko swalayan, dan hasil karya manusia bukanlah templat gratis. Hari ini kami menetapkan contoh penting bahwa bahkan pengembang AI seperti ChatGPT harus tunduk pada hukum hak cipta,” ujarnya.
Tekno
| Rabu, 12 November 2025
Teknologi

Twitter Resmi Tutup Domain, Pengguna 2FA Wajib Daftar Ulang di x.com Sebelum 10 November
PIFA, Tekno - Platform media sosial Twitter kini resmi beralih sepenuhnya ke domain x.com, menandai babak baru dalam proses rebranding besar-besaran yang digagas oleh Elon Musk. Dengan perubahan ini, domain lama twitter.com resmi dipensiunkan, sementara pengguna yang memakai metode autentikasi dua faktor (2FA) diwajibkan melakukan daftar ulang (re-enroll) sebelum 10 November 2025 agar tetap bisa mengakses akun mereka. Langkah ini merupakan bagian dari transisi penuh ke identitas baru “X” setelah Musk mengakuisisi Twitter pada Oktober 2022 dan mengganti logo burung biru menjadi huruf “X”. Melalui akun resmi X Safety (@safety) pada Jumat (24/10), pihak X menjelaskan bahwa pengguna yang menggunakan Yubikeys dan Passkeys sebagai metode 2FA perlu melakukan pendaftaran ulang karena sistem keamanan lama masih terhubung ke domain twitter.com. “Per 10 November, kami meminta semua akun yang menggunakan kunci keamanan sebagai metode autentikasi dua langkah untuk melakukan re-enroll kunci mereka agar bisa terus mengakses X,” tulis @Safety, dikutip Rabu (29/10). X juga menegaskan bahwa perubahan ini tidak terkait dengan isu keamanan apa pun, dan tidak memengaruhi metode 2FA lain seperti aplikasi autentikator. Tujuannya semata untuk memindahkan koneksi keamanan dari domain lama ke sistem baru di x.com. “Jika ini terkait dengan Anda, Anda akan diminta untuk mendaftar ulang secara otomatis. Anda juga dapat melakukannya secara proaktif dengan mengklik ‘Tambahkan kunci lain’ dan mendaftarkan ulang kunci Anda di x.com/settings/account/login_verification/security_keys,” jelas X. Pengguna yang belum melakukan daftar ulang hingga batas waktu 10 November tidak akan bisa masuk ke akun mereka sampai proses pendaftaran ulang selesai. Peralihan ini menegaskan komitmen Elon Musk untuk menjadikan X bukan sekadar media sosial, melainkan sebuah platform multifungsi yang terintegrasi dengan berbagai layanan komunikasi, pembayaran, dan kecerdasan buatan di masa depan.
Tekno
| Selasa, 11 November 2025
Berita Populer
Teknologi

Taara vs Starlink: Adu Cepat Internet Laser Google Lawan Satelit Elon Musk
PIFA, Tekno - Belakangan ini dunia teknologi internet ramai membicarakan adu cepat antara Taara milik Alphabet (induk Google) dengan Starlink milik Elon Musk.Keduanya sama-sama menawarkan solusi internet alternatif, namun dengan pendekatan yang berbeda: laser di darat versus satelit di orbit.Teknologi Taara dikembangkan oleh divisi riset Google X, sebelum akhirnya berdiri sebagai perusahaan mandiri. Dengan menggunakan sinar laser (Lightbridge), Taara mampu mentransfer data hingga 20 Gbps dengan jangkauan sekitar 20 kilometer. Perangkatnya berukuran kecil, sekelas lampu lalu lintas, dan bisa dipasang di menara, gedung tinggi, hingga pohon besar.Sementara itu, Starlink mengandalkan ribuan satelit LEO (Low Earth Orbit) yang mengitari bumi untuk menyediakan internet ke berbagai belahan dunia. Pengguna cukup memasang antena parabola khusus untuk bisa menangkap sinyal dari satelit Starlink.Perbandingan Taara vs StarlinkKecepatan KoneksiTaara: hingga 20 Gbps, atau 10–100 kali lebih cepat dari Starlink.Starlink: rata-rata 100–250 Mbps, cukup untuk kebutuhan rumahan hingga bisnis kecil.Infrastruktur & BiayaTaara: cukup pasang perangkat laser, instalasi selesai dalam hitungan jam, biaya lebih rendah.Starlink: butuh peluncuran satelit rutin, antena pengguna, serta lisensi spektrum, sehingga biaya lebih tinggi.Jangkauan & FleksibilitasTaara: terbatas ±20 km, cocok untuk last mile atau menghubungkan dua kota terpisah sungai.Starlink: jangkauan global, bisa dipakai di laut, pegunungan, pesawat, bahkan lokasi tanpa infrastruktur.Ketahanan & GangguanTaara: tidak pakai frekuensi radio, bebas interferensi, tapi bergantung line of sight (cuaca ekstrem bisa mengganggu).Starlink: sinyal bisa melemah saat cuaca buruk seperti hujan deras atau salju.Mana yang Lebih Bagus?Jawabannya tergantung kebutuhan.Jika Anda mencari internet super cepat dengan biaya efisien untuk jarak terbatas (sekitar 20 km), Taara adalah pilihan terbaik. Teknologi ini sangat cocok untuk ISP lokal, jaringan cadangan, atau proyek kota pintar.Namun bila yang Anda butuhkan adalah akses global di mana saja—termasuk daerah terpencil, kapal laut, atau pesawat—maka Starlink masih tak tergantikan.Dengan begitu, Taara unggul di kecepatan lokal, sementara Starlink unggul di jangkauan global. Keduanya bukan saling menggantikan, melainkan saling melengkapi di masa depan internet dunia.
Teknologi
| Kamis, 31 Juli 2025
Teknologi

Kemajuan AI China Tantang Dominasi Teknologi AS
PIFA, Teknologi - Industri kecerdasan buatan (AI) di China mencatat kemajuan pesat, khususnya dalam teknologi model bahasa berskala besar. Para pengamat menilai perkembangan ini berhasil menggagalkan kebijakan penindasan Amerika Serikat (AS), terutama di tengah ketegangan geopolitik.Pada pembukaan Pertemuan Tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEF) 2025 di Davos, perusahaan AI China, DeepSeek, meluncurkan model sumber terbuka DeepSeek-R1. Model ini menggunakan metode pembelajaran mendalam murni, memungkinkan AI memiliki kemampuan penalaran spontan. Menurut DeepSeek, performa model ini setara dengan model terkemuka seperti OpenAI dalam tugas matematika, coding, dan penalaran bahasa alami.Max Tegmark dari MIT menyoroti bahwa China, yang sebelumnya tertinggal dalam model bahasa besar, kini telah mengejar ketertinggalannya. Dia menyebut pembatasan kerja sama teknologi akibat geopolitik sebagai langkah "bodoh dan keliru."China terus menunjukkan inovasi di bidang AI. Pada Desember 2024, DeepSeek merilis model hibrid DeepSeek-V3, yang performanya setara dengan model GPT-4o dan Claude-3.5-Sonnet, tetapi lebih hemat biaya. Bahkan, majalah The Economist menilai bahwa kemajuan AI China "mengatur ulang industri dan mempermalukan kebijakan AS."Selain model bahasa, AI fisik menawarkan peluang besar bagi China. Li Yifan dari Hesai Technology menyatakan bahwa kombinasi AI digital dengan produk fisik memberikan China keunggulan dalam rantai pasokan, produksi berskala besar, dan efisiensi biaya.Keberhasilan ini membuktikan bahwa meski dibatasi oleh AS, para insinyur China mampu mengembangkan teknologi yang lebih efektif dan kompetitif, membuka era baru dominasi AI global.
Teknologi
| Senin, 27 Januari 2025
Teknologi

9 Fitur Tersembunyi iOS 18 yang Wajib Kamu Coba
PIFA, Tekno - Apple kembali membuat gebrakan dengan peluncuran iOS 18, sistem operasi terbaru yang membawa berbagai pembaruan serta fitur-fitur baru yang canggih.Selain perbaikan kinerja dan stabilitas, iOS 18 juga menyimpan beberapa fitur tersembunyi yang patut dicoba. Berikut deretan fitur tersembunyi di iOS 18 yang perlu kamu ketahui:1. Mode Fokus Cerdas (Smart Focus Mode)Fitur ini merupakan pengembangan dari mode Fokus di iOS sebelumnya. Dengan Smart Focus Mode, pengguna dapat mengatur profil Fokus yang secara otomatis aktif berdasarkan konteks seperti lokasi, waktu, atau aktivitas.Misalnya, iPhone akan otomatis beralih ke mode Do Not Disturb saat pengguna tiba di kantor, atau beralih ke mode Workout saat mendeteksi gerakan olahraga.2. Live Speech TranslationSalah satu pembaruan besar di iOS 18, yakni kemampuan terjemahan langsung yang lebih terintegrasi. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk melakukan percakapan dalam bahasa asing secara real-time melalui aplikasi Terjemahan. Live Speech Translation juga dapat digunakan di FaceTime, sehingga pengguna dapat berkomunikasi dengan orang dari berbagai negara tanpa kendala bahasa.3. App Privacy Report TerperinciiOS 18 kini menghadirkan App Privacy Report yang lebih rinci. Pengguna dapat melihat data apa saja yang diakses oleh aplikasi, termasuk riwayat lokasi, penggunaan mikrofon, dan kamera, serta aktivitas aplikasi di latar belakang. Fitur ini memudahkan pengguna untuk memantau privasi dan mengambil tindakan jika ada aplikasi yang dirasa mencurigakan.4. Optimasi Pengisian Daya Baterai dengan AIApple menambahkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk membantu optimasi pengisian daya baterai. Fitur ini mempelajari pola penggunaan perangkat dan secara otomatis mengatur kecepatan pengisian untuk memperpanjang masa pakai baterai.5. Visual Lookup dengan Deteksi Teks KonteksualVisual Lookup kini tidak hanya mengenali objek, tetapi juga mampu mendeteksi teks dan informasi kontekstual. Misalnya, jika pengguna memotret sebuah buku, iPhone akan otomatis menampilkan ulasan dan tautan untuk membeli buku tersebut.Fitur ini juga bekerja pada kartu nama, alamat, dan tanda jalan, memberikan kemudahan bagi pengguna dalam mencari informasi lebih lanjut hanya dengan sekali klik.6. Quick Action Widgets di Lock ScreenPengguna dapat menambahkan widget baru di layar kunci yang tidak hanya menampilkan informasi, tetapi juga dapat digunakan untuk melakukan tindakan cepat, seperti menyalakan lampu senter, mengakses catatan, atau memutar musik.Dengan Quick Action Widgets ini, semua kebutuhan pengguna dapat diakses tanpa harus membuka kunci perangkat.7. Voice Control dengan Pengenalan Perintah KonteksualFitur Voice Control di iOS 18 mendapatkan peningkatan besar dengan dukungan pengenalan perintah kontekstual. Ini memungkinkan pengguna untuk memberikan perintah suara yang lebih kompleks dan spesifik. Voice Control akan mendeteksi dan memahami perintah tersebut secara otomatis.8. AR Mode untuk Aplikasi MapsApple juga meningkatkan pengalaman navigasi dengan menambahkan Augmented Reality (AR) Mode di aplikasi Maps. Fitur ini memanfaatkan kamera untuk memberikan petunjuk arah yang lebih interaktif di layar.Saat berjalan kaki di area baru, pengguna dapat mengangkat iPhone dan melihat petunjuk arah yang muncul di layar, memberikan pengalaman navigasi yang lebih visual dan intuitif.9. Peningkatan Mode Malam di KameraFitur kamera iPhone selalu menjadi unggulan, dan kini di iOS 18, Apple meningkatkan mode malam dengan dukungan algoritma pengenalan objek yang lebih canggih.Hal ini memungkinkan hasil foto yang lebih tajam dan minim noise bahkan dalam kondisi cahaya minim. Selain itu, fitur ProRAW juga telah diperbarui untuk mendukung lebih banyak kontrol manual pada mode malam. (b)
Indonesia
| Senin, 30 September 2024
Feeds
Google Akan Beri Peringatan di Play Store untuk Aplikasi yang Boros Baterai
PIFA, Tekno – Google akan mulai memberikan peringatan khusus di Play Store bagi aplikasi yang diketahui menguras daya baterai secara berlebihan. Langkah ini diambil untuk melindungi pengguna Android dari aplikasi yang menjalankan aktivitas berlebihan di latar belakang dan menyebabkan konsumsi daya meningkat. Dilansir dari Engadget, Rabu (12/11/2025), Google menjelaskan bahwa pihaknya telah meluncurkan sistem pengukuran baru untuk memantau efisiensi penggunaan daya setiap aplikasi. Sistem ini akan mendeteksi aplikasi yang melanggar pedoman efisiensi baterai, dan menampilkan peringatan di halaman Play Store agar pengguna mengetahui aplikasi tersebut lebih boros dari semestinya. Fokus utama kebijakan baru ini adalah aktivitas wake lock, yakni kondisi ketika aplikasi mencegah ponsel masuk ke mode tidur demi menjalankan proses di latar belakang. Google menyebut wake lock sebagai penyebab utama borosnya daya baterai dan kini membatasi penggunaannya maksimal dua jam kumulatif dalam 24 jam. Kebijakan ini hanya memberi pengecualian bagi aplikasi dengan aktivitas latar belakang yang memberikan manfaat langsung bagi pengguna, seperti aplikasi pemutar musik atau layanan transfer data. Jika pengembang tidak segera memperbaiki aplikasi yang melanggar pedoman efisiensi, aplikasi tersebut akan diberi label peringatan dan berpotensi dikeluarkan dari daftar rekomendasi di Play Store. Google akan mulai menerapkan kebijakan baru ini pada 1 Maret 2026. Langkah tersebut diharapkan dapat mendorong para pengembang untuk lebih mengoptimalkan performa aplikasi sekaligus membantu memperpanjang daya tahan baterai perangkat pengguna.
Tekno
| Kamis, 13 November 2025

ChatGPT Dinyatakan Melanggar Hak Cipta oleh Pengadilan Jerman, OpenAI Diperintahkan Bayar Ganti Rugi
PIFA, Tekno — Pengadilan di Jerman memutuskan bahwa chatbot ChatGPT milik OpenAI terbukti melanggar undang-undang hak cipta Jerman setelah menggunakan lagu-lagu populer dari sejumlah musisi terkenal untuk melatih model kecerdasan buatannya. Keputusan ini memenangkan gugatan yang diajukan oleh lembaga pengelola hak cipta musik Jerman, Gesellschaft für musikalische Aufführungs- und mechanische Vervielfältigungsrechte (GEMA). Dilansir The Guardian, Rabu (12/11), GEMA menuding OpenAI memanfaatkan lirik lagu berhak cipta tanpa izin untuk melatih ChatGPT. Gugatan tersebut diajukan sejak November 2024 dan dianggap sebagai kasus uji penting di Eropa terkait penggunaan karya kreatif dalam pelatihan kecerdasan buatan. Pengadilan memerintahkan OpenAI membayar ganti rugi, meski jumlahnya tidak diungkapkan ke publik. Kasus ini berfokus pada sembilan lagu terkenal Jerman, termasuk “Männer” karya Herbert Grönemeyer dan “Atemlos Durch die Nacht” milik Helene Fischer. Dalam pembelaannya, OpenAI berargumen bahwa modelnya tidak menyalin lagu tertentu, tetapi mempelajari pola dari data pelatihan. Namun, pengadilan menolak argumen tersebut dan menegaskan bahwa tanggung jawab hukum tetap berada pada pengembang AI, bukan pengguna. Menanggapi putusan ini, OpenAI menyatakan sedang mempertimbangkan langkah hukum selanjutnya, termasuk kemungkinan banding. “Putusan ini hanya mencakup sebagian kecil lirik dan tidak berdampak pada jutaan pengguna, bisnis, dan pengembang di Jerman yang menggunakan teknologi kami setiap hari,” kata perwakilan OpenAI. Kepala penasihat hukum GEMA, Kai Welp, menyambut baik keputusan itu dan berharap dapat membuka jalan untuk negosiasi kompensasi bagi pemegang hak cipta. Sementara Direktur Utama GEMA, Tobias Holzmüller, menegaskan bahwa keputusan ini menjadi tonggak penting perlindungan karya kreatif di era digital. “Internet bukanlah toko swalayan, dan hasil karya manusia bukanlah templat gratis. Hari ini kami menetapkan contoh penting bahwa bahkan pengembang AI seperti ChatGPT harus tunduk pada hukum hak cipta,” ujarnya.
Tekno
| Rabu, 12 November 2025

Twitter Resmi Tutup Domain, Pengguna 2FA Wajib Daftar Ulang di x.com Sebelum 10 November
PIFA, Tekno - Platform media sosial Twitter kini resmi beralih sepenuhnya ke domain x.com, menandai babak baru dalam proses rebranding besar-besaran yang digagas oleh Elon Musk. Dengan perubahan ini, domain lama twitter.com resmi dipensiunkan, sementara pengguna yang memakai metode autentikasi dua faktor (2FA) diwajibkan melakukan daftar ulang (re-enroll) sebelum 10 November 2025 agar tetap bisa mengakses akun mereka. Langkah ini merupakan bagian dari transisi penuh ke identitas baru “X” setelah Musk mengakuisisi Twitter pada Oktober 2022 dan mengganti logo burung biru menjadi huruf “X”. Melalui akun resmi X Safety (@safety) pada Jumat (24/10), pihak X menjelaskan bahwa pengguna yang menggunakan Yubikeys dan Passkeys sebagai metode 2FA perlu melakukan pendaftaran ulang karena sistem keamanan lama masih terhubung ke domain twitter.com. “Per 10 November, kami meminta semua akun yang menggunakan kunci keamanan sebagai metode autentikasi dua langkah untuk melakukan re-enroll kunci mereka agar bisa terus mengakses X,” tulis @Safety, dikutip Rabu (29/10). X juga menegaskan bahwa perubahan ini tidak terkait dengan isu keamanan apa pun, dan tidak memengaruhi metode 2FA lain seperti aplikasi autentikator. Tujuannya semata untuk memindahkan koneksi keamanan dari domain lama ke sistem baru di x.com. “Jika ini terkait dengan Anda, Anda akan diminta untuk mendaftar ulang secara otomatis. Anda juga dapat melakukannya secara proaktif dengan mengklik ‘Tambahkan kunci lain’ dan mendaftarkan ulang kunci Anda di x.com/settings/account/login_verification/security_keys,” jelas X. Pengguna yang belum melakukan daftar ulang hingga batas waktu 10 November tidak akan bisa masuk ke akun mereka sampai proses pendaftaran ulang selesai. Peralihan ini menegaskan komitmen Elon Musk untuk menjadikan X bukan sekadar media sosial, melainkan sebuah platform multifungsi yang terintegrasi dengan berbagai layanan komunikasi, pembayaran, dan kecerdasan buatan di masa depan.
Tekno
| Selasa, 11 November 2025

Kaspersky Catat 85 Ribu Serangan Spyware di Indonesia Sepanjang Paruh Pertama 2025
PIFA, Tekno — Perusahaan keamanan siber global Kaspersky melaporkan adanya peningkatan signifikan dalam aktivitas spyware yang menargetkan berbagai organisasi di Indonesia. Sepanjang periode Januari hingga Juni 2025, tercatat 85.560 serangan spyware, atau rata-rata 475 serangan per hari. Jumlah tersebut melonjak 64,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, di mana hanya terdapat 52.705 serangan. Kaspersky menyebut lonjakan ini sebagai peringatan serius bagi sektor korporat Indonesia untuk meningkatkan keamanan digital mereka. Ancaman Spyware yang Kian Canggih Spyware merupakan perangkat lunak berbahaya yang diam-diam diinstal pada komputer atau perangkat seluler tanpa sepengetahuan pengguna. Tujuannya bukan merusak sistem, melainkan memantau aktivitas pengguna dan mencuri data sensitif, seperti: Kredensial login (username dan password) Nomor PIN atau kartu kredit Alamat email Kebiasaan penjelajahan internet Input ketikan di keyboard (keystroke logging) Kaspersky menjelaskan bahwa spyware modern kini jauh lebih sulit dideteksi karena dapat berjalan secara tersembunyi dan mengirimkan data curian langsung ke server penyerang. Munculnya Spyware Komersial Dalam beberapa tahun terakhir, dunia siber juga diwarnai kemunculan spyware komersial — perangkat pemantau digital yang disebut “malware legal” karena dijual ke pemerintahan atau lembaga penegak hukum. Namun, penyalahgunaannya kini menjadi ancaman nyata bagi organisasi dan individu di seluruh dunia. Jenis spyware ini dapat mencuri pesan pribadi, menyadap panggilan telepon, melacak lokasi, hingga menghapus jejak keberadaannya di perangkat korban. Kaspersky mencatat, instalasinya sering memanfaatkan celah zero-click, artinya infeksi dapat terjadi tanpa korban mengklik tautan atau membuka lampiran apa pun. Rekomendasi Kaspersky untuk Cegah Spyware Kaspersky menekankan bahwa melindungi diri dari spyware memerlukan langkah pencegahan berlapis. Berikut rekomendasi yang disarankan: Perbarui perangkat lunak secara rutin, terutama sistem operasi, peramban, dan aplikasi perpesanan. Hindari mengklik tautan mencurigakan, karena satu klik saja dapat membuka jalan bagi infeksi. Gunakan VPN untuk menyamarkan lalu lintas internet dan menghindari situs berbahaya. Nyalakan ulang perangkat secara berkala, karena beberapa spyware tidak dapat bertahan setelah reboot. Pasang solusi keamanan tepercaya di seluruh perangkat. Gunakan intelijen ancaman terkini untuk mengetahui taktik dan teknik terbaru yang digunakan pelaku kejahatan siber. Kaspersky menegaskan bahwa ancaman spyware akan terus berkembang, seiring meningkatnya ketergantungan perusahaan terhadap teknologi digital. Oleh karena itu, keamanan data kini menjadi kebutuhan mendesak, bukan sekadar pilihan.
Tekno
| Senin, 10 November 2025

Huawei Pura 80 Ultra Geser iPhone 17 Pro Jadi Raja Kamera HP Terbaik 2025 versi DxOMark
PIFA, Tekno — Persaingan kamera smartphone premium kembali memanas. Meskipun Apple membawa peningkatan besar pada sektor fotografi lewat seri iPhone 17 Pro, posisi teratas dalam daftar kamera terbaik versi DxOMark ternyata masih dipegang oleh Huawei Pura 80 Ultra asal China. Berdasarkan hasil pengujian DxOMark, Huawei Pura 80 Ultra mencatat skor total 175 poin, unggul cukup jauh dari iPhone 17 Pro yang berada di posisi kedua dengan skor 168 poin. Di bawahnya, ada Oppo Find X8 Ultra (168), Vivo X200 Ultra (167), dan Google Pixel 10 Pro XL (163). Huawei Pura 80 Ultra Unggul di Foto dan Zoom Huawei Pura 80 Ultra mengandalkan teknologi kamera XMAGE dengan sensor utama 50MP berukuran 1 inci dan bukaan variabel f/1.6–4, memungkinkan pengguna menyesuaikan depth of field sesuai kebutuhan. Kamera ini juga didukung lensa ultra-wide 40MP, sensor spektrum 1,5MP untuk akurasi warna, serta dual periscope telephoto 50MP + 12,5MP dengan zoom optik hingga 9,4x (panjang fokus 212mm). Dalam kategori Portrait, Huawei unggul dengan skor 169, jauh di atas iPhone 17 Pro yang meraih 151. Begitu pula pada kategori Lowlight (147 vs 143) dan Zoom (158 vs 135). Menurut catatan DxOMark, kamera Huawei Pura 80 Ultra menghasilkan warna yang cerah dan alami, detail tinggi, serta pencahayaan stabil dalam berbagai kondisi. Mode Portrait-nya pun dipuji karena menghasilkan tone kulit yang lembut dengan efek bokeh natural. Meski begitu, DxOMark juga mencatat kekurangan kecil pada perubahan tingkat kecerahan dalam kondisi minim cahaya dan inkonsistensi warna tertentu. iPhone 17 Pro Tetap Raja Video Sementara itu, iPhone 17 Pro yang diluncurkan pada September 2025 tetap menjadi unggulan di sektor video. DxOMark memberikan skor 172 untuk kemampuan rekam video iPhone 17 Pro — tertinggi di dunia — mengungguli Huawei Pura 80 Ultra yang mendapat 166 poin. iPhone 17 Pro dibekali sistem tiga kamera Fusion 48MP: kamera utama dengan kemampuan telefoto 2x, lensa ultrawide 48MP dengan focal length 13mm (0,5x), dan lensa telefoto 48MP dengan pembesaran optik 4x (100mm) hingga 8x (200mm). DxOMark menilai iPhone 17 Pro unggul dalam reproduksi warna alami, detail tinggi pada foto portrait, serta kestabilan pencahayaan. Namun, terdapat sedikit noise dalam kondisi indoor dan penurunan detail pada zoom menengah. Daftar 10 Kamera HP Terbaik 2025 versi DxOMark Huawei Pura 80 Ultra – 175 poin Apple iPhone 17 Pro – 168 poin Oppo Find X8 Ultra – 168 poin Vivo X200 Ultra – 167 poin Google Pixel 10 Pro XL – 163 poin Huawei Pura 70 Ultra – 163 poin Apple iPhone 16 Pro Max – 161 poin Google Pixel 9 Pro XL – 160 poin Xiaomi 15 Ultra – 159 poin Honor Magic6 Pro – 158 poin Dengan hasil ini, Huawei kembali membuktikan dominasinya di dunia fotografi mobile, sementara Apple masih menjadi tolok ukur terbaik untuk kualitas video. Persaingan di segmen flagship camera phone tahun 2025 pun dipastikan akan semakin sengit.
Tekno
| Sabtu, 8 November 2025

Komdigi Kaji Aturan Influencer Wajib Sertifikasi Seperti di China
PIFA, Tekno - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) tengah mengkaji kebijakan baru pemerintah China yang mewajibkan para pemengaruh atau influencer memiliki sertifikasi untuk membuat konten terkait topik tertentu. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Komdigi, Bonifasius Wahyu Pudjianto, mengatakan pihaknya masih melakukan diskusi dan analisis internal terhadap kebijakan tersebut. “Informasi ini masih baru, kami masih kaji dulu memang. Kami ada grup WA [WhatsApp], kami lagi bahas ‘Gimana ini isu ini? Ada negara udah mengeluarkan kebijakan baru nih’, ini masih kita kaji,” ujar Bonifasius di Kantor Kemkomdigi, Jakarta Pusat, Kamis (30/10), melansir Antara. Ia menjelaskan bahwa Komdigi secara rutin memantau kebijakan digital di berbagai negara untuk menjadi bahan pembelajaran. Salah satu contohnya adalah penerbitan PP Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak (PP Tunas), yang terinspirasi dari kebijakan Australia dalam membatasi akses media sosial bagi anak di bawah umur. Menurut Bonifasius, kebijakan sertifikasi untuk influencer di China masih perlu dikaji lebih dalam. Pemerintah Indonesia, kata dia, ingin memastikan langkah menjaga ekosistem digital tidak justru mengekang kebebasan berekspresi masyarakat. “Kita perlu menjaga, tapi jangan sampai terlalu mengekang. Kompetensi memang diperlukan, jangan sampai muncul tadi justru mereka yang membuat konten yang salah,” ujarnya. Bonifasius menegaskan bahwa pemerintah belum memutuskan apakah kebijakan serupa akan diterapkan di Indonesia. Saat ini, Komdigi masih membuka ruang dialog dan menerima berbagai masukan dari publik serta pelaku industri kreatif. “Kita harus mendengar [masukan]. Kalau perlu [diterapkan], oke, tapi gimana? Seperti apa? Kan pasti ada leveling grade-nya. Seperti apa harus kita atur? Menyasar siapa saja? Karena sekarang yang jadi konten kreator banyak banget,” tuturnya. Sebagai informasi, pemerintah China melalui Administrasi Radio dan Televisi Negara (NRTA) bersama Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata resmi memberlakukan aturan baru pada 10 Oktober 2025. Kebijakan itu mewajibkan influencer memiliki ijazah atau sertifikasi akademik sebelum membuat konten di bidang kedokteran, hukum, keuangan, pendidikan, dan kesehatan — sektor-sektor yang dianggap rentan terhadap penyebaran misinformasi. Platform digital seperti Douyin (TikTok versi China), Bilibili, dan Weibo kini diwajibkan memverifikasi kualifikasi akademik kreator sebelum mereka diizinkan mengunggah konten profesional. Pelanggaran terhadap aturan tersebut dapat dikenai denda hingga 100.000 yuan (sekitar Rp230 juta) atau penutupan akun. Langkah ini menjadi bagian dari upaya pemerintah China menjaga integritas informasi daring dan menekan penyebaran hoaks di ruang digital.
Tekno
| Rabu, 5 November 2025

Threads Hadirkan Fitur Baru, Pengguna Bisa Pilih Balasan yang Muncul di Unggahan
PIFA, Tekno - Aplikasi media sosial Threads merilis fitur baru yang memungkinkan pengguna mengatur balasan mana yang akan tampil di unggahan mereka. Sebelumnya, Threads sudah memiliki opsi untuk membatasi balasan hanya dari akun yang diikuti, pengikut, atau yang disebut dalam unggahan. Kini, fitur terbarunya memberi keleluasaan bagi pengguna untuk tetap membuka komentar bagi semua orang namun tetap bisa mengontrol arah diskusi dan menyaring komentar negatif. Meta menjelaskan bahwa fitur ini dibuat agar pengguna bisa “mengatur nada percakapan” dan menjaga interaksi tetap sehat tanpa menutup ruang publik. Selain itu, Threads juga menambah penyaring baru di bagian Activity Feed, yang memungkinkan pengguna lebih mudah melihat balasan dari akun yang diikuti atau unggahan berisi mention. Penyaring ini melengkapi fitur Verified, Quotes, dan Reposts yang sudah ada. Dalam laporan kinerja kuartal ketiga, Meta mengungkapkan Threads kini memiliki 150 juta pengguna aktif harian, naik dari 100 juta lebih pada Desember 2024. Sementara total pengguna aktif bulanan di seluruh platform Meta telah menembus 400 juta pengguna. Seiring pertumbuhan itu, Meta mulai menyiapkan format iklan video dan memperluas jangkauan iklan secara global. Kepala Instagram Adam Mosseri juga menyebut Threads tengah menguji fitur baru yang memungkinkan pengguna menyesuaikan algoritma lini masa berdasarkan topik atau minat pribadi.
Teknologi
| Jumat, 31 Oktober 2025

Modus Baru Penipuan di WhatsApp: Chat Nyasar Jadi Umpan Penipu
PIFA, Tekno - Penipuan di WhatsApp kembali marak dengan modus baru. Kali ini, pelaku berpura-pura mengirim chat nyasar untuk memancing calon korban agar membalas pesan dan memulai percakapan. Menurut laporan keamanan siber Malwarebytes, pesan-pesan tersebut sengaja dibuat singkat dan terlihat wajar agar tidak menimbulkan kecurigaan. Isinya kerap hanya berupa satu kata, sapaan, atau ajakan santai seperti “halo” yang seolah dikirim ke orang yang salah. Tujuan utama pelaku adalah membuat penerima merasa bingung lalu menanggapi, misalnya dengan balasan “Salah kirim.” Begitu korban membalas, penipu mulai membangun percakapan dengan nada ramah untuk mendapatkan kepercayaan. Dalam banyak kasus, hubungan ini kemudian berkembang menjadi penipuan asmara (romance scam) atau investasi bodong. Malwarebytes juga menemukan variasi pesan lain yang lebih halus, misalnya berpura-pura sudah pernah bertemu sebelumnya. Contohnya: “Hai, aku menemukan kontakmu disimpan di kontakku, bisa ingatkan aku di mana kita berbincang sebelumnya?” demikian salah satu pesan yang terpantau Malwarebytes, dikutip dari laman resminya, Rabu (29/10/2025). Ahli keamanan Malwarebytes mengingatkan agar pengguna tidak membalas pesan mencurigakan semacam ini. Balasan menandakan bahwa nomor Anda aktif dan dapat membuka peluang bagi pelaku untuk menjual atau menyebarkan data pribadi. Selain itu, interaksi singkat pun bisa dimanfaatkan pelaku untuk membangun profil target, berisi informasi seperti nomor telepon, waktu aktif, hingga gaya komunikasi. Data tersebut dapat digunakan untuk aksi penipuan di masa depan. Malwarebytes menyarankan pengguna untuk tidak membalas pesan mencurigakan, tidak mengklik tautan apa pun, serta memblokir dan melaporkan nomor pengirim ke operator atau platform WhatsApp.
Teknologi
| Kamis, 30 Oktober 2025

Threads Luncurkan Fitur Ghost Post, Unggahan Hilang Otomatis dalam 24 Jam
PIFA, Tekno - Platform media sosial Threads resmi meluncurkan fitur baru bernama Ghost Post, yang memungkinkan unggahan otomatis hilang atau diarsipkan setelah 24 jam, mirip dengan fitur Stories di Instagram.“Hari ini, kami memperkenalkan postingan hantu, postingan Threads yang secara otomatis diarsipkan setelah 24 jam, sehingga Anda dapat berbagi pemikiran tanpa filter dan sudut pandang segar tanpa tekanan untuk membuatnya permanen atau sempurna,” tulis Meta di laman resminya, Senin (27/10).Meta menambahkan, fitur ini dirancang agar pengguna lebih bebas mengekspresikan diri.“Hari ini ada, besok hilang, Anda bisa merasa percaya diri mencoba hal-hal baru dan membagikan pikiran spontan,” tulis perusahaan.Balasan dan like pada ghost post hanya bisa dilihat oleh pengunggah, dan setiap balasan akan langsung masuk ke kotak pesan pribadi pengguna. Untuk membuat unggahan jenis ini, pengguna cukup menekan ikon hantu (ghost) saat akan mengunggah Threads baru.Fitur ini disebut sebagai salah satu dari sejumlah alat baru yang diberikan Meta untuk mendorong ekspresi diri dan partisipasi percakapan di Threads.Selain ghost post, Meta juga baru meluncurkan text attachments hingga 10.000 karakter untuk memfasilitasi tulisan panjang, serta kemampuan menyembunyikan media atau teks yang mengandung spoiler.“Kami akan terus memperbarui Threads agar lebih mudah dan menyenangkan untuk berbagi pemikiran Anda dan terhubung dengan orang lain,” kata Meta.Fitur unggahan sementara seperti ghost post pertama kali diperkenalkan Meta lewat Instagram Stories pada 2026, yang kemudian menjadi salah satu cara populer bagi pengguna untuk berinteraksi.Menurut data Similar Web per Juni 2025, Threads kini memiliki sekitar 115,1 juta pengguna aktif harian di Android dan iOS, tumbuh 127,8 persen secara tahunan (YoY). Angka ini hanya terpaut sedikit dari X (Twitter) yang mencatat 132 juta pengguna aktif harian, meski platform milik Elon Musk itu mengalami penurunan 15,2 persen YoY.
Teknologi
| Rabu, 29 Oktober 2025

WiFi Terhubung Tapi Tak Bisa Internetan? Ini Cara Mengatasinya
PIFA, Tekno - Perangkat yang sudah tersambung WiFi seharusnya bisa langsung digunakan untuk mengakses internet. Namun, dalam beberapa kasus, pengguna justru mengalami kendala meski koneksi WiFi sudah aktif. Kondisi WiFi tersambung tapi tidak ada internet bisa disebabkan oleh gangguan pada perangkat, router, atau bahkan penyedia layanan internet (ISP). Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasinya: Matikan dan Nyalakan Kembali WiFi Cara pertama yang paling sederhana adalah mematikan sambungan WiFi di perangkat lalu menyalakannya kembali. Langkah ini membantu menyegarkan sistem dan memperbaiki gangguan koneksi sementara. Nyalakan Ulang Modem atau Router ISP biasanya menyarankan pelanggan untuk mencabut modem atau router selama beberapa detik, lalu menyalakannya kembali. Cara ini dapat mengatur ulang jaringan dan sering kali berhasil memulihkan koneksi internet. Periksa Konfigurasi Jaringan Masuk ke antarmuka web router melalui alamat IP-nya untuk memastikan saluran WiFi tidak terlalu penuh. Jika perlu, ubah saluran agar koneksi menjadi lebih stabil. Reset Pengaturan Jaringan di Perangkat Kadang masalah justru berasal dari laptop atau ponsel. Pengguna Windows dapat membuka Pengaturan > Jaringan & Internet > Status > Reset Jaringan, sementara pengguna macOS bisa memperbarui pengaturan TCP/IP, menghapus kata sandi jaringan di “Keychain Access Utility”, lalu menyalakan ulang komputer. Periksa SSID Adaptor Jaringan Pastikan adaptor jaringan nirkabel menunjukkan status “Terhubung.” Jika muncul pesan “Mengautentikasi” atau “Memperoleh Alamat Jaringan,” klik “Diagnosis” untuk memperbaiki masalah alamat IP. Jika semua langkah di atas sudah dilakukan namun internet tetap tidak tersambung, kemungkinan besar gangguan berasal dari ISP. Segera hubungi pihak penyedia layanan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Tekno
| Selasa, 28 Oktober 2025


Berita Rekomendasi
Teknologi

Taara vs Starlink: Adu Cepat Internet Laser Google Lawan Satelit Elon Musk
PIFA, Tekno - Belakangan ini dunia teknologi internet ramai membicarakan adu cepat antara Taara milik Alphabet (induk Google) dengan Starlink milik Elon Musk.Keduanya sama-sama menawarkan solusi internet alternatif, namun dengan pendekatan yang berbeda: laser di darat versus satelit di orbit.Teknologi Taara dikembangkan oleh divisi riset Google X, sebelum akhirnya berdiri sebagai perusahaan mandiri. Dengan menggunakan sinar laser (Lightbridge), Taara mampu mentransfer data hingga 20 Gbps dengan jangkauan sekitar 20 kilometer. Perangkatnya berukuran kecil, sekelas lampu lalu lintas, dan bisa dipasang di menara, gedung tinggi, hingga pohon besar.Sementara itu, Starlink mengandalkan ribuan satelit LEO (Low Earth Orbit) yang mengitari bumi untuk menyediakan internet ke berbagai belahan dunia. Pengguna cukup memasang antena parabola khusus untuk bisa menangkap sinyal dari satelit Starlink.Perbandingan Taara vs StarlinkKecepatan KoneksiTaara: hingga 20 Gbps, atau 10–100 kali lebih cepat dari Starlink.Starlink: rata-rata 100–250 Mbps, cukup untuk kebutuhan rumahan hingga bisnis kecil.Infrastruktur & BiayaTaara: cukup pasang perangkat laser, instalasi selesai dalam hitungan jam, biaya lebih rendah.Starlink: butuh peluncuran satelit rutin, antena pengguna, serta lisensi spektrum, sehingga biaya lebih tinggi.Jangkauan & FleksibilitasTaara: terbatas ±20 km, cocok untuk last mile atau menghubungkan dua kota terpisah sungai.Starlink: jangkauan global, bisa dipakai di laut, pegunungan, pesawat, bahkan lokasi tanpa infrastruktur.Ketahanan & GangguanTaara: tidak pakai frekuensi radio, bebas interferensi, tapi bergantung line of sight (cuaca ekstrem bisa mengganggu).Starlink: sinyal bisa melemah saat cuaca buruk seperti hujan deras atau salju.Mana yang Lebih Bagus?Jawabannya tergantung kebutuhan.Jika Anda mencari internet super cepat dengan biaya efisien untuk jarak terbatas (sekitar 20 km), Taara adalah pilihan terbaik. Teknologi ini sangat cocok untuk ISP lokal, jaringan cadangan, atau proyek kota pintar.Namun bila yang Anda butuhkan adalah akses global di mana saja—termasuk daerah terpencil, kapal laut, atau pesawat—maka Starlink masih tak tergantikan.Dengan begitu, Taara unggul di kecepatan lokal, sementara Starlink unggul di jangkauan global. Keduanya bukan saling menggantikan, melainkan saling melengkapi di masa depan internet dunia.
Teknologi
| Kamis, 31 Juli 2025
Teknologi

Kemajuan AI China Tantang Dominasi Teknologi AS
PIFA, Teknologi - Industri kecerdasan buatan (AI) di China mencatat kemajuan pesat, khususnya dalam teknologi model bahasa berskala besar. Para pengamat menilai perkembangan ini berhasil menggagalkan kebijakan penindasan Amerika Serikat (AS), terutama di tengah ketegangan geopolitik.Pada pembukaan Pertemuan Tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEF) 2025 di Davos, perusahaan AI China, DeepSeek, meluncurkan model sumber terbuka DeepSeek-R1. Model ini menggunakan metode pembelajaran mendalam murni, memungkinkan AI memiliki kemampuan penalaran spontan. Menurut DeepSeek, performa model ini setara dengan model terkemuka seperti OpenAI dalam tugas matematika, coding, dan penalaran bahasa alami.Max Tegmark dari MIT menyoroti bahwa China, yang sebelumnya tertinggal dalam model bahasa besar, kini telah mengejar ketertinggalannya. Dia menyebut pembatasan kerja sama teknologi akibat geopolitik sebagai langkah "bodoh dan keliru."China terus menunjukkan inovasi di bidang AI. Pada Desember 2024, DeepSeek merilis model hibrid DeepSeek-V3, yang performanya setara dengan model GPT-4o dan Claude-3.5-Sonnet, tetapi lebih hemat biaya. Bahkan, majalah The Economist menilai bahwa kemajuan AI China "mengatur ulang industri dan mempermalukan kebijakan AS."Selain model bahasa, AI fisik menawarkan peluang besar bagi China. Li Yifan dari Hesai Technology menyatakan bahwa kombinasi AI digital dengan produk fisik memberikan China keunggulan dalam rantai pasokan, produksi berskala besar, dan efisiensi biaya.Keberhasilan ini membuktikan bahwa meski dibatasi oleh AS, para insinyur China mampu mengembangkan teknologi yang lebih efektif dan kompetitif, membuka era baru dominasi AI global.
Teknologi
| Senin, 27 Januari 2025
Teknologi

9 Fitur Tersembunyi iOS 18 yang Wajib Kamu Coba
PIFA, Tekno - Apple kembali membuat gebrakan dengan peluncuran iOS 18, sistem operasi terbaru yang membawa berbagai pembaruan serta fitur-fitur baru yang canggih.Selain perbaikan kinerja dan stabilitas, iOS 18 juga menyimpan beberapa fitur tersembunyi yang patut dicoba. Berikut deretan fitur tersembunyi di iOS 18 yang perlu kamu ketahui:1. Mode Fokus Cerdas (Smart Focus Mode)Fitur ini merupakan pengembangan dari mode Fokus di iOS sebelumnya. Dengan Smart Focus Mode, pengguna dapat mengatur profil Fokus yang secara otomatis aktif berdasarkan konteks seperti lokasi, waktu, atau aktivitas.Misalnya, iPhone akan otomatis beralih ke mode Do Not Disturb saat pengguna tiba di kantor, atau beralih ke mode Workout saat mendeteksi gerakan olahraga.2. Live Speech TranslationSalah satu pembaruan besar di iOS 18, yakni kemampuan terjemahan langsung yang lebih terintegrasi. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk melakukan percakapan dalam bahasa asing secara real-time melalui aplikasi Terjemahan. Live Speech Translation juga dapat digunakan di FaceTime, sehingga pengguna dapat berkomunikasi dengan orang dari berbagai negara tanpa kendala bahasa.3. App Privacy Report TerperinciiOS 18 kini menghadirkan App Privacy Report yang lebih rinci. Pengguna dapat melihat data apa saja yang diakses oleh aplikasi, termasuk riwayat lokasi, penggunaan mikrofon, dan kamera, serta aktivitas aplikasi di latar belakang. Fitur ini memudahkan pengguna untuk memantau privasi dan mengambil tindakan jika ada aplikasi yang dirasa mencurigakan.4. Optimasi Pengisian Daya Baterai dengan AIApple menambahkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk membantu optimasi pengisian daya baterai. Fitur ini mempelajari pola penggunaan perangkat dan secara otomatis mengatur kecepatan pengisian untuk memperpanjang masa pakai baterai.5. Visual Lookup dengan Deteksi Teks KonteksualVisual Lookup kini tidak hanya mengenali objek, tetapi juga mampu mendeteksi teks dan informasi kontekstual. Misalnya, jika pengguna memotret sebuah buku, iPhone akan otomatis menampilkan ulasan dan tautan untuk membeli buku tersebut.Fitur ini juga bekerja pada kartu nama, alamat, dan tanda jalan, memberikan kemudahan bagi pengguna dalam mencari informasi lebih lanjut hanya dengan sekali klik.6. Quick Action Widgets di Lock ScreenPengguna dapat menambahkan widget baru di layar kunci yang tidak hanya menampilkan informasi, tetapi juga dapat digunakan untuk melakukan tindakan cepat, seperti menyalakan lampu senter, mengakses catatan, atau memutar musik.Dengan Quick Action Widgets ini, semua kebutuhan pengguna dapat diakses tanpa harus membuka kunci perangkat.7. Voice Control dengan Pengenalan Perintah KonteksualFitur Voice Control di iOS 18 mendapatkan peningkatan besar dengan dukungan pengenalan perintah kontekstual. Ini memungkinkan pengguna untuk memberikan perintah suara yang lebih kompleks dan spesifik. Voice Control akan mendeteksi dan memahami perintah tersebut secara otomatis.8. AR Mode untuk Aplikasi MapsApple juga meningkatkan pengalaman navigasi dengan menambahkan Augmented Reality (AR) Mode di aplikasi Maps. Fitur ini memanfaatkan kamera untuk memberikan petunjuk arah yang lebih interaktif di layar.Saat berjalan kaki di area baru, pengguna dapat mengangkat iPhone dan melihat petunjuk arah yang muncul di layar, memberikan pengalaman navigasi yang lebih visual dan intuitif.9. Peningkatan Mode Malam di KameraFitur kamera iPhone selalu menjadi unggulan, dan kini di iOS 18, Apple meningkatkan mode malam dengan dukungan algoritma pengenalan objek yang lebih canggih.Hal ini memungkinkan hasil foto yang lebih tajam dan minim noise bahkan dalam kondisi cahaya minim. Selain itu, fitur ProRAW juga telah diperbarui untuk mendukung lebih banyak kontrol manual pada mode malam. (b)






