“Crypto Man” Film Terakhir Mendiang Aktor Song Jae Rim Tetap Ditayangkan Awal 2025
Korea Selatan | Selasa, 10 Desember 2024
“Crypto Man” menjadi film terakhir yang diperankan oleh mendiang aktor Song Jae Rim. (MooAm Productions via Soompi)
Korea Selatan | Selasa, 10 Desember 2024
Pifabiz
PIFAbiz - Kabar yang paling dinanti-nanti oleh Blackjacks (nama fandom girl group 2NE1) akhirnya resmi diumumkan. Setelah 8 tahun lalu, tepatnya 2016, dinyatakan bubar, 2NE1 kini bersiap comeback lewat konser tur. Hal tersebut dipastikan melalui pengumuman dari pendiri YG Entertainment Yang Hyung-suk di kanal YouTube, pada 22 Juli 2024 tengah malam. Dalam pengumuman itu, Yang Hyung-suk mengatakan CL, Sandara Park, Park Bom dan Minzy ingin merayakan 15 tahun debut dengan menggelar tur dunia, bersama YG Entertainment. Tur global tersebut akan dimulai di Seoul, Korea Selatan, pada Oktober tahun ini. Selanjutnya tur tersebut akan membawa 2NE1 ke Osaka, Jepang, pada akhir November dan Tokyo pada bulan Desember sebelum berlanjut hingga tahun 2025. Kabar comebacknya 2NE1 ini pun disambut antusias oleh para penggemar. Di sejumlah platform media sosial banyak yang mengungkapkan keinginan mereka untuk melihat kembali penampilan girl grup ikonik ini. Sebagai informasi, 2NE1 resmi debut pada Mei 2009 dengan merilis single Fire. Sejak saat itu, mereka merilis begitu banyak lagu yang menjadi hit, seperti I Am the Best, Missing You, Come Back Home, Lonely, Ugly, I Love You, dan Lainnya. Pada 2012, 2NE1 menjadi girl group K-pop pertama yang melakukan tur dunia.
Lokal
Berita Lokal, PIFA – Plt Kepala Lapas Kelas II A Pontianak, Ardian Setiawan membenarkan seorang warga binaan pemasyarakatan (WBP) diperiksa penyidik Ditresnarkoba Polda Kalbar. Pemeriksaan itu, terkait dugaan keterlibatan kasus Narkoba yang diungkap di Kabupaten Sanggau. "Iya, kita dari Lapas Pontianak dukung itu, karena sesuai kerja sama dengan Polda Kalbar jajaran dalam pemberantasan peredaran gelap narkotika," ujarnya, kemarin. Ardian mengutarakan, WBP berinisial MIS alias ACN itu, sudah diperiksa sejak Sabtu (24/9/2022) malam. Sementara terkait keterlibatannya, menunggu hasil pemeriksaan penyidik kepolisian. "Kita belum tahu WBP itu terlibat atau tidak, itu wewenang penyidik Polri, kita hanya berikan dukungan kepada Polri, dalam rangka pengungkapan perkara yang sedang diselidiki," katanya. Dukungan ini, jelas Ardian, merupakan bentuk dukungan Lapas Kelas II A Pontianak dalam pemberantasan peredaran gelap narkoba, terutama di dalam lembaga pemasyarakatan. Sebelumnya, Tim gabungan Ditresnarkoba Polda Kalbar dan Kanwil Bea Cukai Kalbagbar, mengungkap kejahatan narkoba diduga melibatkan warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas II A Pontianak. Direktur Resnarkoba Polda Kalbar, Kombes Pol Yohanes Hernowo menjelaskan kronologi pengungkapan kasus tersebut bermula dari hasil penyelidikan bersama tim IT, Subdit II Ditresnarkoba dan Bea Cukai terkait transaksi narkoba. Transaksi itu akan dilakukan di area perkebunan kelapa sawit PT Global Kalimantan Makmur (GKM). “Pria berinisial AB, sekuriti warga Sanggau ditangkap. Membawa tas berisi dua kantong, di dalamnya terdapat lima bungkus plastik hijau diduga kuat sabu-sabu," katanya, Minggu (25/6/2022). Setelah menangkap AB, dilakukan pengembangan terhadap penerima narkoba. Petugas akhirnya mengamankan seorang pria berinisial YM alias JY di sebuah rumah di Desa Balai Karangan, Kecamatan Sekayam. Berdasarkan keterangan AB, narkoba itu akan dikirim ke seorang tahanan di Lapas Kelas II A Pontianak. “Yang memerintah untuk membawa narkotika tersebut seorang warga binaan pemasyarakatan berinisal Mis alias Ac,” ujarnya. Warga binaan tersebut, kini sudah diamankan dan tengah menjalani pemeriksaan. Sementara dua orang yang diamankan di Sanggau sebelumnya, kini dibawa ke Mako Ditresnarkoba Polda Kalbar, beserta barang bukti. “Kami lakukan penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut. Akan dilakukan pengembangan,” pungkas Yohanes. (ap)
Lifestyle
PIFA.CO.ID, LIFESTYLE - Menyambut momen Iduladha yang identik dengan konsumsi daging dan olahan bersantan, ahli medikasi herbal dr. Rianti Maharani, M.Si menyarankan pemanfaatan rempah-rempah tradisional untuk membantu menurunkan kadar kolesterol serta menjaga kebugaran tubuh selama perayaan.Dalam keterangannya kepada ANTARA, Kamis (23/5), Rianti menjelaskan bahwa rempah seperti kunyit, jahe, bawang putih, kayu manis, dan daun salam memiliki khasiat menurunkan kolesterol serta mendukung metabolisme tubuh saat mengonsumsi makanan tinggi lemak."Kunyit dan jahe memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat membantu mengontrol kadar kolesterol, sementara bawang putih dikenal menurunkan kolesterol LDL," ujarnya.Teh Hijau dan Jamu untuk Menyeimbangkan AsupanLebih lanjut, Rianti menyarankan untuk mengimbangi konsumsi makanan berat dengan minuman sehat seperti teh hijau, yang kaya antioksidan katekin. Kandungan ini diketahui mampu meningkatkan kinerja enzim antioksidan dalam tubuh serta melawan radikal bebas yang berpotensi merusak sel.Di sisi lain, saat berkumpul bersama keluarga selama libur Idul Adha, Rianti menyarankan konsumsi jamu tradisional sebagai suplemen alami untuk kebugaran. Beberapa jenis jamu yang direkomendasikan antara lain:Kunyit asam: membantu pencernaan dan menetralkan efek makanan berlemak.Beras kencur: memberi energi dan menyegarkan tubuh.Temulawak dan jahe: mendukung daya tahan tubuh dan memperlancar sirkulasi darah.“Jamu yang dikonsumsi rutin, seperti kunyit asam, temulawak, dan jahe, sangat baik untuk menjaga kesehatan pencernaan, menstabilkan tekanan darah, serta mencegah risiko penyakit metabolik,” kata Rianti yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Sosial, Kesehatan, dan Pemberdayaan Masyarakat DPP Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Islam Indonesia (UII).Pencegahan Penyakit MetabolikMenurut Rianti, penggunaan rempah dalam pola konsumsi harian dapat menjadi langkah preventif terhadap penyakit seperti diabetes tipe 2, hipertensi, kolesterol tinggi, dan sindrom metabolik.“Rempah seperti kunyit, temulawak, dan jahe punya sifat anti-inflamasi dan dapat membantu mengontrol kadar gula darah serta tekanan darah,” tambahnya.Di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat akan gaya hidup sehat, Rianti menekankan pentingnya keseimbangan antara pola makan, aktivitas fisik, dan konsumsi herbal alami. Menurutnya, tradisi minum jamu yang telah diwariskan turun-temurun ini tak hanya relevan secara budaya, tetapi juga semakin terbukti manfaat ilmiahnya bagi kesehatan modern.