ChatGPT bilang: Rumah-rumah penduduk Palestina mengalami kerusakan berat akibat operasi militer Israel yang terus berlanjut di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Beit Lahiya, Jalur Gaza bagian

ChatGPT bilang: Rumah-rumah penduduk Palestina mengalami kerusakan berat akibat operasi militer Israel yang terus berlanjut di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Beit Lahiya, Jalur Gaza bagian

Berandascoped-by-BerandaInternasionalscoped-by-InternasionalSerangan Udara Israel Tewaskan Belasan Anggota Keluarga di Gaza Meski Gencatan Senjata Berlaku

Serangan Udara Israel Tewaskan Belasan Anggota Keluarga di Gaza Meski Gencatan Senjata Berlaku

Internasional | Sabtu, 18 Oktober 2025

PIFA, Internasional – Meski gencatan senjata tengah berlangsung, pasukan Zionis Israel kembali melancarkan serangan udara terhadap sebuah kendaraan sipil di dekat Gaza City pada Jumat (17/10) malam. Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 11 warga sipil dari keluarga Shaaban, termasuk tujuh anak-anak dan dua perempuan.

Juru bicara Pertahanan Sipil Palestina, Mahmoud Basal, menyebut kendaraan itu diserang tanpa peringatan ketika melintasi “garis kuning” di wilayah Al-Zeitoun, Gaza City. “Padahal masih memungkinkan untuk memperingatkan atau menangani mereka dengan cara yang tidak menyebabkan kematian,” ujarnya.

Basal menilai serangan ini menunjukkan bahwa pasukan penjajah Israel tetap bertekad melanjutkan kejahatan terhadap warga sipil tak berdosa.

“Garis kuning” sendiri merupakan batas demarkasi tidak resmi yang memisahkan wilayah yang masih diduduki pasukan Israel dengan area yang diperuntukkan bagi warga sipil Palestina berdasarkan kesepakatan gencatan senjata.

Gencatan senjata antara Hamas dan Israel yang dimediasi oleh pihak regional dan internasional mulai berlaku pada 10 Oktober lalu, dengan ketentuan bahwa pasukan Israel akan mundur secara bertahap ke belakang garis tersebut.

Agresi Israel ke Jalur Gaza yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023 dan baru berhenti bulan ini telah menewaskan hampir 68.000 warga Palestina, sebagian besar di antaranya adalah wanita dan anak-anak. Akibat serangan tersebut, wilayah Gaza kini disebut semakin tak layak huni.

Rekomendasi

Foto: Waspadai Perut Kembung yang Berkepanjangan, Bisa Jadi Gejala Penyakit Serius | Pifa Net

Waspadai Perut Kembung yang Berkepanjangan, Bisa Jadi Gejala Penyakit Serius

Lifestyle
| Kamis, 5 Juni 2025
Foto: 2 Perempuan Iran Ditangkap karena Joget di Kuburan Pahlawan | Pifa Net

2 Perempuan Iran Ditangkap karena Joget di Kuburan Pahlawan

Internasional
| Sabtu, 25 Januari 2025
Foto: MAXI Yamaha Day 2025 Sukses Pecahkan Rekor, Lebih dari 10.000 Biker Ramaikan Perayaan Satu Dekade | Pifa Net

MAXI Yamaha Day 2025 Sukses Pecahkan Rekor, Lebih dari 10.000 Biker Ramaikan Perayaan Satu Dekade

Otomotif
| Rabu, 17 September 2025
Foto: Tunjukkan Komitmen Terhadap Kendaraan Ramah Lingkungan, Yamaha Masuki Fase Studi Kendaraan Listrik dengan Sistem Swap Battery | Pifa Net

Tunjukkan Komitmen Terhadap Kendaraan Ramah Lingkungan, Yamaha Masuki Fase Studi Kendaraan Listrik dengan Sistem Swap Battery

Otomotif
| Jumat, 12 September 2025
Foto:   Pemerintah Tetapkan 1 Dzulhijjah 1446 H Jatuh pada 28 Mei 2025, Idul Adha Dirayakan 6 Juni | Pifa Net

Pemerintah Tetapkan 1 Dzulhijjah 1446 H Jatuh pada 28 Mei 2025, Idul Adha Dirayakan 6 Juni

Nasional
| Rabu, 28 Mei 2025
Foto: Darwin Nunez Sepakati Langkah Awal ke Napoli, Tinggal Tunggu Kesepakatan Harga | Pifa Net

Darwin Nunez Sepakati Langkah Awal ke Napoli, Tinggal Tunggu Kesepakatan Harga

Liga Inggris
| Selasa, 24 Juni 2025
Foto: Kualitas No Debat GEAR ULTIMA Bikin Performa Selalu Optimal | Pifa Net

Kualitas No Debat GEAR ULTIMA Bikin Performa Selalu Optimal

Indonesia
| Jumat, 14 Maret 2025
Foto: Pecahkan Rekor, Film Animasi Jumbo Tembus Satu Juta Penonton dalam Seminggu | Pifa Net

Pecahkan Rekor, Film Animasi Jumbo Tembus Satu Juta Penonton dalam Seminggu

Indonesia
| Selasa, 8 April 2025
Foto: Berawal dari Makan Kelelawar, Muncul Wabah Penyakit Misterius di Kongo Tewaskan Lebih dari 50 Orang | Pifa Net

Berawal dari Makan Kelelawar, Muncul Wabah Penyakit Misterius di Kongo Tewaskan Lebih dari 50 Orang

Kongo
| Rabu, 26 Februari 2025
Foto: Waspada Kejahatan Siber: Kenali Modus Vishing dan Cara Mencegahnya | Pifa Net

Waspada Kejahatan Siber: Kenali Modus Vishing dan Cara Mencegahnya

Indonesia
| Kamis, 13 Maret 2025

Berita Terkait

Lokal

Foto: Nenek 69 Tahun Bergaya di Karnaval Budaya Khatulistiwa, Cosplay Jadi Pilot Pesawat Tempur | Pifa Net

Nenek 69 Tahun Bergaya di Karnaval Budaya Khatulistiwa, Cosplay Jadi Pilot Pesawat Tempur

PIFA, Lokal - Seorang nenek bernama Nurbaiti, berusia 69 tahun dan warga Jalan Tabrani Ahmad, Pontianak, begitu antusias mengikuti Karnaval Budaya Khatulistiwa yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalbar pada Minggu kemarin (11/8/2024).  Dalam acara tersebut, Nurbaiti ber-cosplay sebagai pilot pesawat tempur. Ia bahkan mengubah sepeda ontelnya menjadi pesawat tempur untuk menambah kemeriahan karnaval.  “Saya berangkat dari rumah pukul 05.30, jalan masih sepi buat membawa pesawat tempur ontel ini, jadi aman pas dijalan. Ini hasil karya keponakan saya dari kertas karton, khusus dibuat untuk acara ini," ungkapnya. Sebagai anggota komunitas sepeda klasik di Pontianak, Nurbaiti rutin mengikuti parade budaya yang diadakan pemerintah. "Saya sering ikut parade budaya dengan sepeda ontel ini. Saya hias sesuai tema acara. Kemarin, untuk ulang tahun Pontianak, saya hias dengan bunga manggar," jelasnya. Karnaval Budaya yang diikuti Nurbaiti adalah salah satu rangkaian festival budaya yang digelar oleh Disdikbud Kalbar dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan Ke-79 RI. Ribuan warga memadati halaman Kantor Gubernur Kalbar dengan berbagai kostum, mulai dari pakaian adat, kostum kreasi, hingga cosplay pakaian kemerdekaan. (ly)

Pontianak
| Senin, 12 Agustus 2024

Lokal

Foto: Gaji Pegawai Terancam? Sutarmidji Serang Kebijakan Defisit Muda Mahendra | Pifa Net

Gaji Pegawai Terancam? Sutarmidji Serang Kebijakan Defisit Muda Mahendra

PIFA, LOKAL - Debat publik Pemilihan Gubernur Kalimantan Barat 2024 yang digelar KPU Kalbar, Senin (18/11/2024), berlangsung panas ketika calon gubernur nomor urut 1, Sutarmidji, melontarkan kritik pedas terhadap kebijakan defisit anggaran di era kepemimpinan Muda Mahendra sebagai Bupati Kubu Raya.Menurut Sutarmidji, defisit anggaran yang ditinggalkan di akhir masa jabatan bisa melumpuhkan pemerintahan selanjutnya. Ia menyebut kondisi seperti itu dapat mengakibatkan gaji pegawai tidak terbayar, bahkan pemerintah tidak bisa menjalankan program-program prioritas."Defisit itu tidak salah, yang salah adalah ketika defisit terjadi di akhir pemerintahan. Itu seperti sengaja dibuat untuk mempersulit pemerintahan berikutnya. Kalau defisitnya mencapai 10 persen, pemerintah berikutnya terseok-seok hanya untuk bayar utang," tegas Sutarmidji.Namun, pernyataan itu langsung ditanggapi oleh Muda Mahendra. Ia menyebut bahwa defisit adalah bukti adanya percepatan pembangunan melalui belanja yang massif. Menurutnya, justru SiLPA (Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran) yang besar menjadi masalah karena menandakan anggaran tidak terserap dan menghambat pembangunan yang menjadi hak rakyat."Defisit itu bagus selama digunakan untuk membangun. Kalau terlalu banyak SiLPA, itu yang jadi problem, karena rakyat harus menunggu lebih lama untuk menikmati pembangunan," jawab Muda Mahendra dengan tegas.Debat ini merupakan ajang ketiga yang mengangkat tema: Menyelaraskan Kebijakan di Bidang Politik, Hukum, Hak Asasi Manusia, dan Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih.Pasangan calon Sutarmidji-Didi didukung delapan partai besar, yakni NasDem, Golkar, Gerindra, Demokrat, PAN, PKS, PSI, dan Perindo. Adapun Muda Mahendra maju dengan koalisi yang tak kalah solid dari PDI Perjuangan, PPP, Hanura, dan sejumlah partai lokal.

Kalbar
| Selasa, 19 November 2024

Lokal

Foto: Kucing Juga Bisa Tularkan Rabies, Dokter Hewan di Pontianak Ingatkan Pentingnya Vaksin Rabies | Pifa Net

Kucing Juga Bisa Tularkan Rabies, Dokter Hewan di Pontianak Ingatkan Pentingnya Vaksin Rabies

PIFA, Lokal - Kasus rabies di Kalimantan Barat (Kalbar) masih menjadi perhatian serius. Sepanjang tahun 2025, Dinas Kesehatan Kalbar mencatat lima kematian akibat rabies yang tersebar di tiga kabupaten, yakni tiga kasus di Kabupaten Landak, satu di Ketapang, dan satu di Bengkayang. Dokter hewan di Pontianak, Sofia Febrianita, menjelaskan bahwa rabies adalah penyakit mematikan yang disebabkan oleh virus dan ditularkan melalui gigitan hewan yang sudah terinfeksi.“Rabies disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan hewan penular rabies, terutama melalui air liurnya,” ungkapnya saat ditemui menjadi juri lomba dalam kegiatan Festival Kucing Kampung 2025, Minggu (15/6/25).Sofia mengatakan, penularan rabies memang kebanyakan berasal dari anjing sekitar 95 persen, tetapi kucing juga bisa menjadi penular.“Memang sebagian besar penularan rabies itu adalah anjing, tapi tidak menutup kemungkinan kucing juga bisa, ada persentase sekitar 2-3 persen itu (rabies) memang dari kucing,” ujarnya.Sofia menekankan pentingnya vaksinasi rabies secara rutin untuk mencegah penularan, khususnya pada hewan peliharaan seperti anjing dan kucing. Ia menyebut bahwa vaksin rabies idealnya diberikan setahun sekali.“Perlu sekali kesadaran masyarakat untuk melakukan vaksinasi rabies secara rutin setiap tahun sekali. Supaya terbentuk kekebalan di antara kelompok mereka, sehingga tidak mudah terinfasi oleh penyakit rabies,” ungkapnya.Saat ini, disebut Sofia, 13 kabupaten/kota di Kalbar, telah tercatat memiliki kasus rabies. Namun hanya di Kota Pontianak masih berstatus bebas rabies“Di kota Pontianak sendiri kesadaran masyarakat cukup tinggi, masih bebas rabies. Sementara 13 kabupaten/kota lainnya itu sudah terkena rabies,” katanya.Ia mengatakan kesadaran masyarakat di Pontianak akan penyakit rabies cukup tinggi. Bahkan disebutnya Pemerintah Kota Pontianak juga rutin mengadakan vaksinasi rabies gratis setiap Kamis di puskesban milik pemkot. “Selain itu, kolaborasi dengan komunitas pecinta hewan juga berperan besar dalam mengedukasi dan memperluas cakupan vaksinasi,” jelas Sofia.

Pontianak
| Selasa, 17 Juni 2025
2
4
8
9
3
5
2
4
8
9
3
5
2
4
8
9
3
5