“Sore: Istri Dari Masa Depan” Lanjutkan Kampanye Oscar, Yandy Laurens Ungkap Perubahan Besar dari Versi Web Series
Pifabiz | Sabtu, 22 November 2025
PIFAbiz - Film “Sore: Istri Dari Masa Depan”, yang mewakili Indonesia di ajang Academy Awards ke-98 untuk kategori Best International Feature Film, melanjutkan rangkaian kampanye pemilihannya lewat sesi wawancara bersama TheWrap Screening Series. Sutradara Yandy Laurens, produser Suryana Paramita, dan pemeran utama Sheila Dara Aisha membahas evolusi film ini dari serial web 2017 menjadi salah satu film Indonesia dengan penonton terbanyak pada 2025.
Produser Suryana Paramita menjelaskan kepada TheWrap bahwa perubahan fokus cerita lahir dari perkembangan sudut pandang Yandy Laurens terhadap pernikahan. Jika versi web series dibuat saat sang sutradara masih lajang, versi film membawa pemaknaan baru setelah Yandy menikah dan memiliki dua anak.
“Ia kini punya perspektif baru tentang pernikahan dan ingin membagikan makna yang lebih mendalam,” ujar Paramita.
Meski babak pertama cerita masih dipertahankan, versi film dikembangkan dengan arah dan kedalaman berbeda. Menurut Yandy, perubahan tersebut berangkat dari tema cinta tanpa syarat yang menjadi inti kisah.
“Kalau seseorang mencintai Anda tanpa syarat, itu seperti kesempatan untuk bertumbuh tanpa penghakiman,” kata Yandy. Ia menyebut cinta tanpa syarat dari pasangan terasa seperti “kesempatan kedua dalam hidup”.
Sheila Dara, yang mengambil alih peran Sore dari Tika Bravani, mengakui sempat kesulitan memahami karakter yang rela terjebak dalam lingkaran waktu demi menyelamatkan calon suaminya, Jonathan (Dion Wiyoko). Setelah diskusi panjang, ia menemukan bahwa Sore bukan hanya digerakkan oleh cinta, tetapi juga kesedihan mendalam dan obsesi untuk mencegah kehilangan.
Dalam proses kreatifnya, Yandy menyebut ia belum pernah menonton Groundhog Day sebelumnya, meski film ini berada dalam tradisi sinema perjalanan waktu dan subgenre romansa time loop. Namun ia mengungkap beberapa pengaruh besar yang membentuk karyanya, seperti A Chinese Odyssey karya Jeffrey Lau, Inception karya Christopher Nolan, dan Rashomon karya Akira Kurosawa.
Produser Paramita mengaku awalnya ragu menggarap fantasi berskala besar karena genre tersebut biasanya kurang diminati di Indonesia. Namun sambutan penonton justru luar biasa. Film “Sore: Istri Dari Masa Depan” menembus 3,08 juta penonton dan kini menjadi perwakilan resmi Indonesia untuk kategori film internasional Oscar.
“Kami sangat berterima kasih. Pengalaman menayangkan film ini kepada penonton AS sangat berharga, dan semoga kampanye ini juga memberi dampak positif di sana,” kata Paramita. Kampanye Oscar “Sore” termasuk pemutaran khusus di Los Angeles dan New York untuk menarik perhatian anggota Academy.
Menurut Variety, kategori International Feature Film ditujukan bagi film panjang non-AS dengan dialog mayoritas non-Inggris. Tahun ini terdapat 86 film yang memenuhi syarat, dan daftar pendek berisi 15 film akan diumumkan pada 16 Desember.
Film “Sore: Istri Dari Masa Depan” menjadi satu-satunya wakil Indonesia dalam daftar tersebut, melanjutkan langkahnya menuju seleksi Oscar 2025.




















