Studi Ungkap Lebah Bumblebee Mampu Bedakan Kedipan Cahaya Mirip Kode Morse, Setara Kemampuan Vertebrata
Tekno | Selasa, 18 November 2025
PIFA, Tekno - Penelitian terbaru dari Queen Mary University of London mengungkap kemampuan kognitif mengejutkan dari lebah bumblebee (Bombus terrestris). Serangga mungil ini ternyata mampu membedakan pola kedipan cahaya pendek dan panjang yang menyerupai kode Morse sederhana—kemampuan yang sebelumnya hanya diketahui dimiliki manusia serta beberapa hewan vertebrata seperti merpati dan monyet macaque.
Temuan tersebut dipublikasikan pada 12 November 2025 di jurnal Biology Letters dan dilaporkan kembali oleh Sci News pada 17 November 2025. Riset ini dipimpin oleh mahasiswa Ph.D., Alex Davidson, bersama tim peneliti lainnya.
Mampu Bedakan “Dot” dan “Dash” Seperti Kode Morse
Dalam kode Morse, kilatan cahaya singkat (dot) mewakili huruf E, sementara kilatan panjang (dash) mewakili huruf T. Meski tampak sederhana bagi manusia, membedakan durasi cahaya merupakan tugas kognitif yang kompleks—bahkan tidak pernah didokumentasikan mampu dilakukan oleh serangga sebelumnya.
Untuk menguji kemampuan tersebut, para peneliti membangun labirin khusus berisi dua lingkaran lampu yang berkedip dengan durasi berbeda. Satu jenis kedipan dipasangkan dengan larutan gula, sedangkan kedipan lainnya dihubungkan dengan cairan pahit. Posisi kedua lampu selalu diacak agar lebah tidak bisa mengandalkan letak lampu sebagai petunjuk.
Setelah beberapa sesi pelatihan, hasilnya mencengangkan: lebah dapat langsung memilih lampu dengan kedipan yang menunjukkan keberadaan gula.
Bukan Karena Bau atau Posisi, Tapi Benar-Benar Memahami Durasi
Untuk memastikan bahwa lebah tidak mengandalkan aroma atau sisa jejak gula, para peneliti kembali melakukan pengujian tanpa memberikan gula sama sekali. Hasilnya tetap konsisten—lebah memilih lampu dengan durasi kedipan yang sebelumnya dipasangkan dengan gula.
“Melihat mereka memahami perbedaan durasi cahaya itu sangat mengejutkan,” kata Davidson. “Lebah tidak pernah menemui cahaya berkedip seperti ini di alam liar, jadi kemampuan mereka mengikuti pola durasi benar-benar luar biasa.”
Sinyal bahwa Otak Kecil Bisa Lakukan Tugas Rumit
Temuan ini membawa implikasi besar bagi ilmu pengetahuan. Kemampuan membedakan durasi cahaya biasanya melibatkan mekanisme neurologis kompleks yang sering dikaitkan dengan navigasi, komunikasi, atau pemrosesan ritme pada hewan.
Dr. Elisabetta Versace, salah satu peneliti dalam studi tersebut, menjelaskan bahwa pemrosesan waktu pada hewan umumnya dipelajari dalam konteks ritme harian atau perubahan musim—proses yang jauh lebih lambat dibanding kedipan cahaya dalam hitungan detik. Karena itu, belum ada penjelasan jelas bagaimana otak lebah yang ukurannya kurang dari satu milimeter kubik bisa melakukan tugas kompleks ini.
Ada dugaan bahwa hewan memiliki lebih dari satu “jam internal” untuk menyelesaikan tugas berbeda. Penemuan kemampuan lebah ini membuka peluang untuk menguji teori tersebut secara lebih mendalam.
Inspirasi untuk Kecerdasan Buatan yang Lebih Efisien
Menurut Dr. Versace, temuan ini tidak hanya penting bagi studi perilaku hewan, tetapi juga relevan bagi perkembangan teknologi. “Jika otak kecil serangga saja bisa melakukan tugas sulit dengan sumber daya minimal, maka sistem AI pun bisa menirunya,” ujarnya. Hal ini berpotensi menjadi inspirasi dalam pengembangan jaringan saraf buatan yang lebih efisien dan hemat energi.
Studi ini memperkuat pandangan bahwa kecerdasan tidak selalu ditentukan oleh ukuran otak. Lebah bumblebee, dengan kemampuan memahami durasi kedipan cahaya mirip kode Morse, kembali membuktikan bahwa serangga memiliki kapasitas kognitif jauh lebih kompleks dari yang selama ini diperkirakan.




















