Trump Enggan Hentikan Israel, Beri Iran Batas Waktu Dua Minggu untuk Negosiasi
Internasional | Sabtu, 21 Juni 2025
PIFA, Internasional - Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Jumat (20/6) menyatakan enggan campur tangan untuk menghentikan serangan Israel terhadap Iran di tengah meningkatnya konflik kedua negara. Trump bahkan memperingatkan bahwa Iran hanya memiliki waktu maksimal dua minggu untuk menyelesaikan negosiasi, sebelum AS mengambil langkah lebih lanjut.
“Saya pikir sangat sulit untuk mengajukan permintaan itu sekarang,” ujar Trump saat berbicara kepada wartawan di New Jersey, merujuk pada kemungkinan mendesak Israel untuk menghentikan serangan. “Jika seseorang menang, itu sedikit lebih sulit dilakukan daripada jika seseorang kalah."
Pernyataan Trump muncul tak lama setelah Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi menyatakan bahwa negaranya siap membuka ruang diplomasi lagi, asalkan serangan Israel dihentikan dan pihak yang bertanggung jawab dimintai pertanggungjawaban.
Konflik memanas sejak 13 Juni, ketika Israel meluncurkan serangan terhadap sejumlah fasilitas militer dan nuklir Iran. Serangan tersebut memicu pembalasan dari Teheran, termasuk ratusan drone dan rudal yang menghantam wilayah Israel.
Trump juga mengomentari tenggat waktu dua minggu yang ia tetapkan sebelumnya untuk memutuskan apakah AS akan melakukan serangan terhadap Iran. “Ini hanya waktu untuk melihat apakah orang-orang sadar atas tindakannya atau tidak,” katanya.
Ia juga mengecilkan arti pembicaraan yang dilakukan oleh Iran dengan tiga menteri luar negeri Eropa. “Eropa tidak akan dapat membantu dalam hal ini. Iran tidak ingin berbicara dengan Eropa. Mereka ingin berbicara dengan kami,” ucapnya.
Lebih jauh, Trump kembali menyuarakan kekhawatirannya terhadap potensi Iran mengembangkan senjata nuklir. “Saya yakin Iran akan dapat memperoleh senjata nuklir dalam hitungan minggu, atau setidaknya dalam hitungan bulan. Kita tidak dapat membiarkan itu terjadi,” tegasnya.
Iran sendiri telah berulang kali membantah tudingan tersebut dan menegaskan bahwa program nuklirnya semata-mata untuk tujuan sipil.
Menurut data dari otoritas Iran, serangan Israel sejak 13 Juni telah menewaskan 639 orang dan melukai lebih dari 1.300 lainnya. Sementara itu, Israel melaporkan sedikitnya 25 korban jiwa dan ratusan luka-luka akibat serangan balasan dari Iran.