Aksi Warga Myanmar di Yangon, menentang kudeta militer. Foto: Reuters

Berita Internasional, PIFA - Hari ini merupakan peringatan satu tahun kudeta Myamnar, Selasa (1/2/2022). Bertepatan dengan peringatan satu tahun kudeta Myanmar ini, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengecam pengambilalihan kekuasaan yang dilakukan oleh militer Myanmar terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi.

Akibat kudeta tersebut, hingga kini, Myanman masih dalam kekacauan lantaran aksi protes yang awalnya berjalan damai, sekarang berubah menjadi perlawan dan mendapat sokongan dari sejumlah kelompok pemberontak.

Melansir SINDOnews.com, militer Myanmar telah menggunakan kekerasan dan teror untuk membasmi perbedaan pendapat dan membungkam lawan. Kelompok hak asasi manusia lokal menyatakan, sekitar 1.500 orang telah dibunuh dan 11.800 ditangkap oleh pihak militer.

Ada lima poin yang disampaikan Pemerintah Indonesia dalam pernyataan tertulisnya di situs kemenlu.go.id. Berikut isi Press Release yang disampaikan Pemerintah Indonesia, mengutip kemenlu.go.id:

  1. Hari ini menandai 1 tahun pengambilalihan kekuasaan oleh militer di Myanmar. Indonesia mengecam tindakan tersebut. 
  2. Sebagai keluarga, ASEAN telah mengulurkan bantuan, melalui 5PC. Sangat disayangkan, sampai saat ini tidak terdapat kemajuan signifikan terhadap pelaksanaan 5PC.​
  3. Indonesia mendesak agar militer Myanmar dapat segera menindaklanjuti 5PC dan segera memberikan akses kepada Utusan Khusus ASEAN untuk dapat memulai kerjanya sesuai mandat para pemimpin ASEAN melalui 5PC.
  4. Indonesia akan terus memberikan bantuan dan perhatian pada keselamatan dan kesejahteraan rakyat Myanmar.
  5.  Indonesia menghargai dukungan dunia internasional terhadap 5PC ASEAN.

Berita Internasional, PIFA - Hari ini merupakan peringatan satu tahun kudeta Myamnar, Selasa (1/2/2022). Bertepatan dengan peringatan satu tahun kudeta Myanmar ini, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengecam pengambilalihan kekuasaan yang dilakukan oleh militer Myanmar terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi.

Akibat kudeta tersebut, hingga kini, Myanman masih dalam kekacauan lantaran aksi protes yang awalnya berjalan damai, sekarang berubah menjadi perlawan dan mendapat sokongan dari sejumlah kelompok pemberontak.

Melansir SINDOnews.com, militer Myanmar telah menggunakan kekerasan dan teror untuk membasmi perbedaan pendapat dan membungkam lawan. Kelompok hak asasi manusia lokal menyatakan, sekitar 1.500 orang telah dibunuh dan 11.800 ditangkap oleh pihak militer.

Ada lima poin yang disampaikan Pemerintah Indonesia dalam pernyataan tertulisnya di situs kemenlu.go.id. Berikut isi Press Release yang disampaikan Pemerintah Indonesia, mengutip kemenlu.go.id:

  1. Hari ini menandai 1 tahun pengambilalihan kekuasaan oleh militer di Myanmar. Indonesia mengecam tindakan tersebut. 
  2. Sebagai keluarga, ASEAN telah mengulurkan bantuan, melalui 5PC. Sangat disayangkan, sampai saat ini tidak terdapat kemajuan signifikan terhadap pelaksanaan 5PC.​
  3. Indonesia mendesak agar militer Myanmar dapat segera menindaklanjuti 5PC dan segera memberikan akses kepada Utusan Khusus ASEAN untuk dapat memulai kerjanya sesuai mandat para pemimpin ASEAN melalui 5PC.
  4. Indonesia akan terus memberikan bantuan dan perhatian pada keselamatan dan kesejahteraan rakyat Myanmar.
  5.  Indonesia menghargai dukungan dunia internasional terhadap 5PC ASEAN.

0

0

You can share on :

0 Komentar