Kondisi banjir di Kabupaten Sambas. (Dok. Istimewa)

PIFA, Lokal - Tidak hanya Kabupaten Bengkayang, bencana banjir di Kalimantan Barat juga melanda Kabupaten Sambas. Sejak beberapa hari belakangan, hujan deras memicu banjir di Sambas hingga hampir merata di 15 kecamatan dan 45 desa.

Berdasarkan data BPBD Kalbar, hingga Minggu (5/3/2023) siang, banjir tersebut membuat ratusan masyarakat mengungsi. Serta ribuan rumah terendam banjir.

Dari 15 kecamatan dan 45 desa tersebut, BPBD Kalbar mencatat warga terdampak 3.023 Kepala Keluarga dan sekitar 11.168 jiwa terdampak serta 2.984 unit rumah terendam. Ketinggian air mulai dari 1 hingga 2 meter.

Kecamatan yang terendam banjir diantaranya, Sajingan Besar, Sejangkung, Galing, Sambas, Tekarang, Pemangkat, Tebas, Selakau Timur, Sajad, Jawai Selatan, Jawai, Salatiga, Selakau, Teluk Keramat dan Subah.

“Akibat banjir tersebut sekitar 280 jiwa harus mengungsi lantaran rumahnya sangat terdampak banjir,” kata Ketua Satgas Informasi BPBD Kalbar, Daniel dalam keterangan tertulis.

Sementara itu, Bupati Sambas, Satono beserta Forkopimda meninjau langsung salah satu titik banjir di Dusun Lubuk Lagak, Desa Lubuk Dagang, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas, Sabtu (4/3/2023) sore.

Sedikitnya, ada 412 rumah warga yang terendam banjir di sana. Sejumlah warga sudah mengungsi ke tempat keluarga terdekat.

Satono mengatakan, pemukiman penduduk di Lubuk Lagak sudah direndam banjir selama tiga hari. Kondisi itu disebabkan hujan deras yang melanda beberapa hari ini.

"Pesan saya bagi warga yang rumahnya terendam banjir, listrik tolong dimatikan, anak-anak tolong di jaga. Terutama bagi mereka yang belum bisa berenang," katanya.

Bupati Satono minta korban banjir di Lubuk Lagak waspada terhadap hewan berbisa dan bahaya aliran listrik. Dia mengingatkan, bahwa keselamatan warga baik itu orang dewasa maupun anak-anak adalah prioritas.

Pihaknya melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sambas, segera menyalurkan bantuan ke korban banjir di Lubuk Lagak. 

"Kepala desa sudah saya minta untuk mendata berapa jumlah keseluruhan rumah tangga yang menjadi korban banjir. Melalui BPBD akan kita bantu, karena mereka yang jadi korban banjir sebagian besar tidak bisa mencari rezeki," katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Lubuk Dagang, Su'aib mengatakan, banjir yang melanda desanya itu, menghentikan aktivitas mencari nafkah bagi warga setempat yang rata-rata berkebun.

"Menghentikan aktivitas yang mencari nafkah. Banjir ini membuat kita tak bisa berkebun," katanya.

Sementara terkait bantuan yang ssbagian telah disalurkan, Su'aib mastikan bantuan tersebut akan segera disalurkan tepat sasaran.

"Kami akan segera distribusikan bantuan sosial ini kepada masyarakat yang berhak menerimanya," katanya. (ap) 

PIFA, Lokal - Tidak hanya Kabupaten Bengkayang, bencana banjir di Kalimantan Barat juga melanda Kabupaten Sambas. Sejak beberapa hari belakangan, hujan deras memicu banjir di Sambas hingga hampir merata di 15 kecamatan dan 45 desa.

Berdasarkan data BPBD Kalbar, hingga Minggu (5/3/2023) siang, banjir tersebut membuat ratusan masyarakat mengungsi. Serta ribuan rumah terendam banjir.

Dari 15 kecamatan dan 45 desa tersebut, BPBD Kalbar mencatat warga terdampak 3.023 Kepala Keluarga dan sekitar 11.168 jiwa terdampak serta 2.984 unit rumah terendam. Ketinggian air mulai dari 1 hingga 2 meter.

Kecamatan yang terendam banjir diantaranya, Sajingan Besar, Sejangkung, Galing, Sambas, Tekarang, Pemangkat, Tebas, Selakau Timur, Sajad, Jawai Selatan, Jawai, Salatiga, Selakau, Teluk Keramat dan Subah.

“Akibat banjir tersebut sekitar 280 jiwa harus mengungsi lantaran rumahnya sangat terdampak banjir,” kata Ketua Satgas Informasi BPBD Kalbar, Daniel dalam keterangan tertulis.

Sementara itu, Bupati Sambas, Satono beserta Forkopimda meninjau langsung salah satu titik banjir di Dusun Lubuk Lagak, Desa Lubuk Dagang, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas, Sabtu (4/3/2023) sore.

Sedikitnya, ada 412 rumah warga yang terendam banjir di sana. Sejumlah warga sudah mengungsi ke tempat keluarga terdekat.

Satono mengatakan, pemukiman penduduk di Lubuk Lagak sudah direndam banjir selama tiga hari. Kondisi itu disebabkan hujan deras yang melanda beberapa hari ini.

"Pesan saya bagi warga yang rumahnya terendam banjir, listrik tolong dimatikan, anak-anak tolong di jaga. Terutama bagi mereka yang belum bisa berenang," katanya.

Bupati Satono minta korban banjir di Lubuk Lagak waspada terhadap hewan berbisa dan bahaya aliran listrik. Dia mengingatkan, bahwa keselamatan warga baik itu orang dewasa maupun anak-anak adalah prioritas.

Pihaknya melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sambas, segera menyalurkan bantuan ke korban banjir di Lubuk Lagak. 

"Kepala desa sudah saya minta untuk mendata berapa jumlah keseluruhan rumah tangga yang menjadi korban banjir. Melalui BPBD akan kita bantu, karena mereka yang jadi korban banjir sebagian besar tidak bisa mencari rezeki," katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Lubuk Dagang, Su'aib mengatakan, banjir yang melanda desanya itu, menghentikan aktivitas mencari nafkah bagi warga setempat yang rata-rata berkebun.

"Menghentikan aktivitas yang mencari nafkah. Banjir ini membuat kita tak bisa berkebun," katanya.

Sementara terkait bantuan yang ssbagian telah disalurkan, Su'aib mastikan bantuan tersebut akan segera disalurkan tepat sasaran.

"Kami akan segera distribusikan bantuan sosial ini kepada masyarakat yang berhak menerimanya," katanya. (ap) 

0

0

You can share on :

0 Komentar