113 Siswa SMAN 1 Mempawah Terancam Gagal SNBP Gara-gara Kelalaian Sekolah, Kadisdikbud Kalbar: Sudah Diingatkan Berkali-kali
Mempawah | Selasa, 4 Februari 2025
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat, Rita Hastarita, saat pidato HUT PGRI. (Dok. Disdikbud Kalbar)
Mempawah | Selasa, 4 Februari 2025
Lokal
PIFA, Lokal - Gara-gara layangan, seorang pria berinisial I (43) mengalami luka serius di kepala dan bahu setelah menjadi korban pengeroyokan di Gang Darma Putra Karya, Jalan Darma Putra, Kelurahan Siantan Hilir, Kecamatan Pontianak Utara, pada Rabu (4/9/2024).Para pelaku pengeroyakan yang terdiri dari empat orang berinisial S, A, R, dan FY kini telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.Menurut Wakapolresta Pontianak, AKBP. N.B. Darma, menerangkan insiden ini bermula saat korban hampir terkena benang layangan ketika menuju rumahnya saat pulang kerja. Korban yang merasa kesal kemudian memarahi para pemain layangan di sekitar lokasi. “Teguran tersebut tidak dihiraukan, sehingga korban menjadi marah dan merusak alat penggulung benang serta mendorong beberapa motor milik pemain layangan,” ungkapnya saat konferensi pers, Sabtu (7/9/2024).Tidak lama setelah itu, seorang warga berinisial S yang pada awalnya berada lokasi hanya untuk menemani temannya bermain layangan. melihan korban marah-marah. S hendak mengambil motor miliknya. Saat berusaha ingin pulang, korban memukul S dengan kayu, yang sebagian serangan berhasil ditangkis oleh S. Namun, pukulan selanjutnya mengenai kepala S, menyebabkan pendarahan. S segera melarikan diri dan dilarikan ke rumah sakit oleh temannya.“Melihat kejadian tersebut, beberapa warga spontan menyerang dan mengeroyok korban, sehingga menyebabkan luka serius pada tubuh korban,” ungkapnya.Atas insiden ini, korban I melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Pontianak dengan tuduhan pengeroyokan. Dari hasil penyelidikan polisi, keempat pelaku pengeroyokan berinisial S, A, R, dan FY telah diamankan. Berdasarkan keterangan saksi-saksi, korban dipukul dengan kayu dan tangan kosong, menyebabkan luka serius di beberapa bagian tubuhnya.“Dari hasil visum, korban mengalami luka terbuka di kepala dan bahu, serta luka memar di dahi dan kelopak mata,” ungkap AKBP. Darma. Keempat pelaku kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Para tersangka akan dijerat Pasal 170 KUHP dengan ancaman hukuman penjara hingga lima tahun delapan bulan.Sementara itu, Polresta Pontianak juga menerima laporan balik atas dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh korban I terhadap S. Saat ini, polisi masih menyelidiki laporan tersebut. “Terlapor I belum bisa dimintai keterangan karena masih dalam perawatan,” tambah AKBP. Darma.Kepolisian Resor Kota Pontianak berkomitmen menangani kedua kasus ini secara profesional dan mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi serta tetap menjaga kondusifitas. “Percayakan penanganan kasus ini kepada polisi, kami akan terbuka dan transparan,” tutupnya.
Pifabiz
PIFAbiz - Raffi Ahmad dan Nia Ramadhani sukses memenangkan pertandingan tenis akhir pekan lalu melawan pasangan dari Korea Selatan. Kemenangan ini dirayakan dengan pelukan yang kemudian menjadi sorotan netizen.Sejumlah komentar netizen menilai pelukan tersebut berlebihan. “Emang gue nggak bisa jadi istrinya artis lihat aa Raffi pelukan sama Nia gitu langsung cemburu,” tulis salah satu netizen.Saat ditanya Irfan Hakim dalam acara FYP di Trans7, Raffi Ahmad menegaskan bahwa pelukan itu hanyalah bentuk selebrasi kemenangan. "Ya nggak itu kan menang, kayak gimana sih, kayak gini doang," ujarnya sambil memperagakan pelukan tersebut.Raffi juga menambahkan bahwa ia dan Nia sudah berteman lama dan menganggap satu sama lain seperti saudara. Terlepas dari sorotan netizen, banyak yang tetap mendukung keduanya selama pertandingan berlangsung.
Nasional
PIFA, Nasional - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, memberikan tanggapan terkait pernyataan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan, yang menyebut dirinya bergabung dengan PAN. Dalam pernyataannya, Jokowi menyampaikan bahwa PAN merupakan bagian dari keluarga dalam konteks koalisi pemerintahan. "Begini, PAN ini 'kan masuk koalisi pemerintah, jadi PAN itu masuk ke keluarga kita. Kalau kita jadi keluarga PAN, 'kan juga ya sama saja 'kan. PAN masuk keluarga kita, kita masuk keluarga PAN," kata Presiden Joko Widodo di Jakarta, Senin. Meskipun Presiden tidak merincikan lebih lanjut mengenai pernyataan Zulkifli Hasan, namun terlihat bahwa Jokowi tampak tersenyum lebar saat ditanya oleh wartawan mengenai kemungkinan bergabung dengan PAN. Sebelumnya, Zulkifli Hasan telah menyampaikan bahwa partai yang dipimpinnya, PAN, kini dianggap sebagai partai yang menaungi Joko Widodo, dan menegaskan bahwa Jokowi tidak lagi bernaung di partai yang sebelumnya. (ad)