179 Penumpang Jeju Air Tewas dalam Kecelakaan di Bandara Muan
Internasional | Minggu, 29 Desember 2024
Pesawat Jeju Air mengalami kecelakaan saat mendarat di Bandara Muan, Korea Selatan, menewaskan 179 penumpangnya. (REUTERS/Kim Hong-Ji)
Internasional | Minggu, 29 Desember 2024
Sports
PIFA.CO.ID, SPORTS - Manchester City kembali menelan kekalahan pahit, kali ini dari Aston Villa dengan skor 1-2 pada pekan ke-17 Liga Inggris 2024/2025 di Villa Park, Sabtu, 21 Desember 2024. Hasil tersebut memperpanjang tren negatif The Citizens yang hanya mampu meraih satu kemenangan dalam 12 pertandingan terakhir di semua kompetisi, dengan 11 laga lainnya berakhir tanpa kemenangan.Aston Villa membuka keunggulan melalui aksi John Duran pada menit ke-16 setelah memanfaatkan assist dari Morgan Rogers. Tidak hanya menjadi pemberi umpan, Rogers turut mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-65, menggandakan keunggulan tuan rumah. Meski Phil Foden memperkecil ketertinggalan di masa injury time, golnya tidak cukup menyelamatkan Manchester City dari kekalahan.Tim asuhan Pep Guardiola kembali menunjukkan performa yang jauh dari harapan. Selain mencatatkan hasil buruk, mereka juga telah kebobolan 27 gol dalam periode tersebut, menggambarkan rapuhnya lini pertahanan City.Dalam pertandingan ini, Aston Villa tampil lebih agresif sejak peluit awal berbunyi. Bahkan, di detik ke-20, Duran nyaris mencetak gol cepat andai Stefan Ortega tidak melakukan penyelamatan gemilang dengan kakinya. Meski begitu, ketangguhan Ortega tak bertahan lama. Pada menit ke-16, serangan kilat Villa berujung gol pertama. Berawal dari umpan panjang Youri Tielemans kepada Rogers, mantan pemain City itu memilih memberikan bola kepada Duran yang dengan tenang melewati Ortega untuk mencetak gol pembuka.City sempat memiliki peluang emas untuk menyamakan kedudukan di babak pertama. Pada menit ke-35, Foden berhasil menembus pertahanan Villa, tetapi Emiliano Martinez tampil solid dengan menepis tembakan dari jarak dekat, memastikan tuan rumah unggul hingga turun minum.Memasuki babak kedua, Villa kembali memanfaatkan celah di lini pertahanan City. Morgan Rogers mencetak gol kedua setelah bekerja sama dengan John McGinn. Rogers memulai serangan balik dari tengah lapangan, memberikan bola kepada McGinn, dan kemudian bergerak mencari ruang di dalam kotak penalti. Setelah menerima umpan balik dari McGinn, Rogers dengan cermat melepas tembakan yang tak mampu dihalau Ortega.City berusaha bangkit di sisa waktu pertandingan, tetapi justru hampir kebobolan lagi. Pada menit ke-83, Ollie Watkins memiliki peluang emas untuk mencetak gol ketiga Villa. Namun, Ortega berhasil menggagalkan usahanya.Di masa injury time, Foden akhirnya mencetak gol hiburan untuk City dengan memanfaatkan kesalahan pertahanan Villa. Namun, itu tidak cukup untuk menghindarkan City dari kekalahan. Hasil ini membuat City harus kembali menelan pil pahit setelah sebelumnya juga kalah dari Manchester United.Aston Villa, di sisi lain, berhasil menunjukkan peningkatan performa meski sebelumnya juga kerap inkonsisten. Kemenangan ini membawa mereka naik ke papan atas klasemen sementara Liga Inggris.Manchester City kini menghadapi tekanan besar untuk segera bangkit dari keterpurukan. Dengan jadwal padat di depan mata, Guardiola dan pasukannya harus segera menemukan solusi untuk memperbaiki tren buruk ini dan kembali bersaing di papan atas Liga Inggris.
Lifestyle
PIFA, Lifestyle - Daddy Issues adalah istilah yang semakin populer dalam dunia psikologi, merujuk pada kesulitan emosional dan psikologis yang muncul akibat hubungan yang tidak sehat antara seorang anak dan ayahnya. Hubungan orang tua-anak yang terganggu bisa menghasilkan ketidakpercayaan dan ketidakpastian yang berdampak dalam kehidupan dewasa anak tersebut. Arti Daddy Issues Daddy Issues mencerminkan permasalahan emosional dan psikologis yang berkembang akibat hubungan yang kurang sehat dengan figur ayah. Menurut sumber yang dikutip dari Marriage, jenis trauma ini melibatkan gangguan keterikatan yang memengaruhi perempuan maupun laki-laki. Daddy Issues menjadi gambaran tentang bagaimana hubungan seseorang dengan ayahnya mempengaruhi hubungan dan kehidupan dewasanya. Anak-anak yang memiliki hubungan yang buruk dengan ayahnya selama masa kanak-kanak mungkin akan mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan yang sehat dengan orang lain ketika dewasa. Hal ini disebabkan oleh pengembangan gaya atau sikap yang dipelajari dari hubungan yang tidak sehat dengan ayah mereka. Ciri-ciri Daddy Issues Menurut laman Verwell Mind, ada beberapa ciri-ciri yang seringkali muncul pada seseorang yang mengalami daddy issues: 1. Takut Akan Pengabaian: Mereka mungkin cenderung terlalu ingin menjalin hubungan, bahkan beralih dari satu hubungan ke hubungan lain karena takut akan kesendirian. 2. Selalu Butuh Kepastian: Sering kali merasa perlu mempertanyakan cinta pasangan mereka secara berlebihan, muncul dari ketakutan ditinggalkan karena kebutuhan yang tidak terpuaskan untuk menerima cinta. 3. Suka Cemburuan: Seseorang dengan daddy issues seringkali cemas bahwa pasangannya akan selingkuh atau membayangkan bahwa pasangan mereka digoda oleh orang lain. 4. Cenderung Suka Pasangan Pria yang Lebih Tua: Seringkali tertarik pada pasangan yang lebih tua, sebagai upaya untuk menggantikan peran ayah yang hilang. Penyebab Daddy Issues Beberapa faktor yang mungkin menyebabkan daddy issues meliputi: 1. Hubungan yang Sangat Dekat yang Tak Sehat: Ketika hubungan antara ayah dan anak terlalu dekat hingga mencapai tingkat yang tidak sehat, bisa mengakibatkan pelecehan emosional atau seksual pada anak. 2. Ayah yang Jarang Terlibat dalam Keluarga: Ayah yang lebih banyak bekerja dan tidak terlibat dalam kehidupan keluarga secara emosional maupun fisik. 3. Mengalami Pelecehan Seksual: Pelecehan seksual di masa kecil bisa menyebabkan perasaan rumit, termasuk perasaan cinta dan rasa sakit yang saling bersaing. Cara Mengatasi Daddy Issues Untuk mengatasi daddy issues, yang paling efektif adalah mencari bantuan dari seorang ahli kesehatan mental. Terapis akan membantu individu mengenali perilaku dan emosi disfungsional yang berkaitan dengan daddy issues, serta memberikan keterampilan yang diperlukan untuk membangun hubungan yang lebih sehat dan mengatasi masalah yang personal. Terapi adalah langkah yang penting dalam pemulihan dan pertumbuhan pribadi bagi individu yang mengalami daddy issues. Dengan kesadaran dan bantuan yang tepat, seseorang yang mengalami daddy issues dapat memulai perjalanan untuk memahami diri mereka sendiri dan mengembangkan hubungan yang lebih sehat dan berkelanjutan dengan orang lain. (b)
Sports
PIFA, Sports - Gelandang bintang Paul Pogba menjalani musim yang berat sepanjang 2022/2023 yang menguji ketahanannya secara fisik dan mental. Setelah kembali ke Juventus dari Manchester United pada musim panas 2022, pemain internasional Prancis itu mengalami cedera lutut yang memaksa dirinya menjalani operasi. Cedera tersebut membuat Pogba harus absen dalam waktu yang cukup lama. Meskipun sempat beberapa kali kembali tampil setelah pulih, sang pemain kembali mengalami cedera otot yang membuatnya terpaksa mengakhiri musim lebih awal. Secara keseluruhan, Pogba hanya bermain sebanyak 10 kali dalam musim 2022/2023, dengan total waktu bermain hanya 161 menit. Pogba mengakui bahwa cedera-cedera yang dialaminya juga berdampak pada masalah mentalnya. Namun, Pogba berusaha melihat sisi positif dari semua cobaan yang dialaminya musim ini. Gelandang berusia 30 tahun ini mengaku telah menjadi lebih dewasa sebagai hasil dari pengalaman tersebut. "Dalam situasi yang sulit ini, saya menjadi lebih dewasa. Beberapa bulan terakhir telah membuat saya tumbuh dewasa, memahami banyak hal tentang kehidupan," ujar Pogba dalam wawancara dengan Views, seperti dilansir Football Italia. "Saya merasa seperti telah menua 10 tahun! Dalam tujuh bulan, saya merasa seperti telah memperoleh pencerahan selama 10 tahun. Seperti yang saya katakan sebelumnya, ini adalah hal yang positif bagi saya karena saya melihatnya dari sudut pandang yang positif," tandasnya. Pogba mengaku semua yang dilaluinya adalah ujian yang membuatnya semakin dewasa. "Saya adalah orang yang penuh keyakinan, jadi ini merupakan tahap dan ujian bagi saya. Ujian ini membuat saya semakin dewasa, matang, dan belajar banyak tentang kehidupan. Saya belajar memahami apa yang benar-benar penting," bebernya/ "Jadi, saya benar-benar mencoba melihat sisi positif dari semua ini dan itu memberikan dorongan bagi saya. Saat ini, jujur saja, semuanya sudah berlalu. Pengalaman ini benar-benar membentuk saya," tambah Paul Pogba. Pernyataan Pogba tersebut mengungkapkan sikap yang kuat dan keteguhan mental yang ia tunjukkan dalam menghadapi tantangan yang datang. Meskipun musim tersebut berat baginya, Pogba mengambil pelajaran berharga dan akan melangkah maju dengan lebih kuat dalam karir sepak bola dan kehidupan pribadinya. (hs)