Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, mengingatkan masyarakat agar memilih pemimpin yang memiliki rekam jejak baik. (tempo.co)

PIFA, Politik - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengingatkan masyarakat Indonesia tentang pentingnya memilih pemimpin dengan rekam jejak baik dan tanpa memanfaatkan agama dalam proses pemilihan. Imbauan ini disampaikan dalam sebuah tablig akbar yang dihadiri oleh puluhan ribu peserta, yang dipimpin oleh Gus Men.

Dalam pidatonya, Menteri Agama menekankan bahwa memilih pemimpin adalah suatu tugas yang serius dan penting bagi setiap warga negara. Dia menyoroti bahaya memilih pemimpin yang mencoba memecah belah umat dengan memanfaatkan isu agama. Menurutnya, pemilihan pemimpin harus didasarkan pada penelusuran rekam jejak calon pemimpin tersebut.

"Saya berpesan kepada seluruh ikhwan dan akhwat ini agar nanti ketika memilih para pemimpin, memilih calon pemimpin kita, calon presiden dan wakil presiden, kita, lihat betul rekam jejaknya," tegas Gus Men, dikutip dari laman Kemenag RI.

Menteri Agama berharap bahwa dengan melihat rekam jejak calon pemimpin, bangsa Indonesia dapat memilih pemimpin yang amanah dan dapat memimpin dengan baik untuk kemajuan negara ini. Beliau juga berharap bahwa tahun politik mendatang, tarekat Tijaniyah dapat memainkan peran yang lebih besar dalam mendamaikan umat.

"Yaitu bagaimana umat ini bisa tetap tenang, tetap teduh, tetap damai meskipun berbeda-beda dalam pilihannya. Tentu saya juga berharap tarekat Tijaniyah ini menjadi contoh, bagaimana memilih pemimpin yang baik," kata Menag menambahkan.

Menteri Agama juga menekankan bahwa memilih pemimpin yang bisa dipercaya adalah kunci keberhasilan bagi bangsa Indonesia, yang memiliki keragaman dan perbedaan yang menjadi kekuatan. Imbauan ini merupakan pengingat penting bagi masyarakat Indonesia ketika memasuki periode politik yang krusial, di mana pemilihan pemimpin akan memengaruhi arah masa depan negara ini.

PIFA, Politik - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengingatkan masyarakat Indonesia tentang pentingnya memilih pemimpin dengan rekam jejak baik dan tanpa memanfaatkan agama dalam proses pemilihan. Imbauan ini disampaikan dalam sebuah tablig akbar yang dihadiri oleh puluhan ribu peserta, yang dipimpin oleh Gus Men.

Dalam pidatonya, Menteri Agama menekankan bahwa memilih pemimpin adalah suatu tugas yang serius dan penting bagi setiap warga negara. Dia menyoroti bahaya memilih pemimpin yang mencoba memecah belah umat dengan memanfaatkan isu agama. Menurutnya, pemilihan pemimpin harus didasarkan pada penelusuran rekam jejak calon pemimpin tersebut.

"Saya berpesan kepada seluruh ikhwan dan akhwat ini agar nanti ketika memilih para pemimpin, memilih calon pemimpin kita, calon presiden dan wakil presiden, kita, lihat betul rekam jejaknya," tegas Gus Men, dikutip dari laman Kemenag RI.

Menteri Agama berharap bahwa dengan melihat rekam jejak calon pemimpin, bangsa Indonesia dapat memilih pemimpin yang amanah dan dapat memimpin dengan baik untuk kemajuan negara ini. Beliau juga berharap bahwa tahun politik mendatang, tarekat Tijaniyah dapat memainkan peran yang lebih besar dalam mendamaikan umat.

"Yaitu bagaimana umat ini bisa tetap tenang, tetap teduh, tetap damai meskipun berbeda-beda dalam pilihannya. Tentu saya juga berharap tarekat Tijaniyah ini menjadi contoh, bagaimana memilih pemimpin yang baik," kata Menag menambahkan.

Menteri Agama juga menekankan bahwa memilih pemimpin yang bisa dipercaya adalah kunci keberhasilan bagi bangsa Indonesia, yang memiliki keragaman dan perbedaan yang menjadi kekuatan. Imbauan ini merupakan pengingat penting bagi masyarakat Indonesia ketika memasuki periode politik yang krusial, di mana pemilihan pemimpin akan memengaruhi arah masa depan negara ini.

0

0

You can share on :

0 Komentar