28 Petugas Penyelenggara Pemilu Meninggal Dunia dalam Pilkada 2024
Indonesia | Selasa, 10 Desember 2024
Sebanyak 28 petugas penyelenggara Pemilu meninggal dunia dalam Pilkada 2024. (Ilustrasi: ANTARA)
Indonesia | Selasa, 10 Desember 2024
Internasional
Berita Internasional, PIFA - Demonstrasi di Iran terkait kematian Mahsa Amini sejak September lalu tembus 92 orang, akibat bentrok dengan aparat. Melansir CNNIndonesia.com (3/10/2022), kelompok pemantau hak asasi manusia Iran Human Rights (IHR) melaporkan total angka kematian itu diperoleh setelah bersusah payah menghimpun data dari berbagai jalur, termasuk jejaring sosial. Memasuki pekan ketiga demonstrasi, aksi protes masih membara di berbagai penjuru Iran. Mereka merupakan para perempuan yang memprotes pengekangan terhadap kaum hawa di Iran. Seperti diketahui, Masha Amini menjadi sumbu bara demonstrasi karena diduga ditangkap polisi moral. Masha Amini ditangkap karena tak memakai hijab sesuai dengan standar. "Beberapa hari setelah ditahan, Amini dinyatakan meninggal dunia pada 16 September. Ia diduga menjadi korban penyiksaan. Gelombang protes pun langsung menerjang jalan-jalan Iran," Dikutip dari CNNIndonesia.com. Tak hanya soal Amini, pengunjuk rasa juga menyuarakan protes dengan berbagai aksi. Mulai dari membuka hijab hingga mencukur habis rambut. Gelombang protes juga merambah ke negara lainnya yang mengekang perempuannya, salah satunya di Afghanistan. CNNIndonesia melaporkan, isu perempuan di Iran kemudian semakin menjadi menjelang akhir pekan lalu, Jumat (30/9). Pada saat itu terjadi kericuhan di tengah demonstrasi di perbatasan Iran-Pakistan. Menurut laporan AFP yang dimuat CNNIndonesia.com, aksi di daerah itu membara bukan tak hanya karena masalah Amini. Aksi juga bergolak karena kepala kepolisian setempat diduga memperkosa seorang remaja perempuan dari kelompok minoritas Baluch. Diberitakan, bentrokan antara aparat dan demonstran tak terhindarkan. Iran Human Rights melaporkan bahwa setidaknya 41 orang tewas di tangan aparat dalam aksi demonstrasi itu. (yd)
Sports
PIFA.CO.ID, SPORTS – Rangkaian touring NMAX Tour Boemi Nusantara yang menjadi ajang eksplorasi keindahan alam dan budaya Nusantara Bersama NMAX “TURBO” dan NMAX NEO telah resmi berakhir. Sejak dimulai pada bulan Juli lalu atau sebulan pasca generasi terbaru NMAX diluncurkan, perjalanan touring yang melibatkan para awak media, blogger, vlogger dan juga komunitas ini sukses mencatakan jarak perjalanan sejauh kurang lebih 5.500 kilometer. Dengan jarak sejauh itu, setidaknya NMAX “TURBO” dan NMAX NEO berhasil menjelajah 6 pulau besar di Indonesia yang meliputi Jawa, Bali, NTB, Sumatera, Kalimantan dan juga Sulawesi yang dibagi kedalam 12 etape perjalanan melintasi 16 Provinsi dan ratusan Kota maupun Kabupaten. Rute jalan yang bervariasi juga menjadi pengalaman menarik bagi para peserta NTBN. Pasalnya, baik NMAX “TURBO” maupun NMAX NEO sama-sama diuji kendara secara langsung baik di jalanan perkotaan, pedesaan, pegunungan, hingga pesisir pantai dengan suhu cuaca yang berubah-ubah. “Dengan usainya etape ke-12 di Sulawesi Selatan, NMAX Tour Boemi Nusantara pun resmi berakhir. Yamaha menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada para awak media, blogger, vlogger dan juga komunitas yang telah berpartisipasi mengikuti jalannya acara. Kami berharap pengalaman riding sejauh ribuan kilometer menjelajah bumi Nusantara yang dilakukan oleh para peserta ini dapat membuktikan secara langsung ketangguhan dan keunggulan NMAX generasi terbaru dalam menjawab kebutuhan mobilitas harian maupun hobi touring dari para penggunanya,” ungkap Rifki Maulana, Public Relation, YRA & Community Manager PT Yamaha Indonesia Motor Mfg. Menariknya selama melakoni NTBN, NMAX NEO yang merupakan varian Standard dari generasi terbaru NMAX sukses mendapatkan pujian dari para peserta. Meski tidak dilengkapi dengan teknologi YECVT, namun sentuhan pembaruan pada skutik itu berhasil menghadirkan pengalaman berkendara baru yang tidak kalah dari varian “TURBO”. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh I Kadek Aryasatya, salah satu peserta NTBN etape Bali – Lombok yang berkesempatan menjajal skutik tersebut. Menurutnya, dari sisi kualitas berkendara NMAX NEO tetap mumpuni untuk perjalanan jarak jauh. Karena dari sisi dapur pacu, motor ini sudah mengusung mesin Bluecore 155cc anyar yang secara tarikan lebih halus serta responsif. Tidak hanya itu, suspensi motor pun juga dinilainya punya karakter baru yang lebih rigid sehingga sangat mendukung kestabilan dalam berkendara. “Meskipun NMAX “TURBO” memang lebih unggul dengan teknologi YECVT-nya, namun menurut saya NMAX NEO juga tidak kalah enak untuk riding jarak jauh. Untuk performa mesin, motor ini cukup powerful untuk menanjak di jalan pegunungan, seperti di Bedugul dan Kintamani. Bahkan pada beberapa momen saya dengan berat badan 85kg masih bisa melakukan overtake saat menanjak dengan kecepatan sekitar 60km per jam. Bobot motor juga saya nilai lebih ringan, sehingga lebih lincah untuk selap-selip dan bermanuver. Karakter suspense yang saat ini juga saya rasa berbeda dengan tipe yang lama, yang ini lebih rigid sehingga terasa lebih stabil untuk bermanuver,” jelasnya. Tidak hanya Kadek, pujian atas keunggulan NMAX NEO juga disampaikan oleh Rawallangi Sanna peserta NTBN etape final di Makassar, Sulawesi Selatan. Baginya skutik satu ini dinilai lebih menarik karena tidak hanya punya desain baru yang serupa dengan varian “TURBO” tetapi juga punya pilihan warna yang lebih beragam dan cerah. Dari sisi posisi berkendara, motor ini juga sangat nyaman degan dua posisi berkendara yang tersedia. “Salah satu daya tarik dari NMAX NEO menurut saya ada di warna, lebih banyak dan cerah-cerah. Kalo buat orang Timur seperti Sulawesi, warna-warna seperti ini (Biru) lebih cocok ke selera kami. Terus juga posisi riding motor ini nyaman sekali, 3 hari riding dari Makassar – Bone – Bulukumba – Makassar naik motor ini berjam-jam buat saya masih enak, gak pegal badan,” imbuhnya. Selain mesin, posisi berkendara, dan juga desain, beberapa keunggulan lain juga turut tersedia pada NMAX NEO, seperti fitur berkendara baru yang canggih seperti Y-Connect, Smark Key System, Full LCD Sepeedometer Informasi lebih lanjut terkait produk kunjungi website resmi Yamaha Indonesia di https://www.yamaha-motor.co.id/
Sports
PIFA, Sports - Atlet judo wanita Indonesia, Maryam March Maharani, serta pelari cepat Lalu Muhammad Zohri, menambah jumlah atlet nasional yang lolos ke Olimpiade Paris 2024 menjadi 27 orang. Menurut Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Maryam Maharani berhasil mendapatkan tempat di Olimpiade Paris melalui jalur kuota kontinental, bukan klasifikasi. Sementara itu, berdasarkan informasi dari akun Instagram NOC Indonesia, Lalu Zohri telah lolos untuk cabang atletik nomor 100 meter putra di Olimpiade Paris 2024. "Lalu Muhammad Zohrilolos menjadi waikil Indonesia pada Olimpiade Paris 2024 cabang olahraga Atletik nomor Men's 100 meter melalui alokasi Universality Place," ungkap NOCIndonesia mengutip CNN Indonesia. Sebelumnya, Indonesia juga menambah dua atlet ke Olimpiade Paris 2024 dari cabang panjat tebing: Veddriq Leonardo dan Rajiah Sallsabillah pada Minggu (23/6). Jumlah ini bukanlah yang terakhir. Masih ada kemungkinan Indonesia akan menambah atlet karena kualifikasi masih berlangsung. Cabang olahraga yang berpotensi lolos adalah voli pantai dan atletik. Olimpiade 2024 akan diadakan di Prancis dari 26 Juli hingga 11 Agustus 2024. Indonesia menargetkan untuk menambah perolehan medali emas di ajang olahraga dunia ini. Sejak mendapatkan medali emas pertama di Olimpiade 1992, jumlah maksimal medali emas yang diperoleh Indonesia dalam satu edisi adalah dua, yang terjadi pada 1992. Selebihnya, hanya satu emas. Tahun ini, pemerintah dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) optimis akan mencetak sejarah baru. Cabang olahraga andalan Indonesia untuk meraih medali emas adalah bulutangkis, angkat besi, dan panjat tebing. Daftar Atlet Indonesia yang Lolos ke Olimpiade 2024: Arif Dwi Pangestu (panahan) Desak Made Rita (panjat tebing) Rifda Irfanaluthfi (senam artistik) Diananda Choirunisa (panahan) Rahmad Adi Mulyono (panjat tebing) Fathur Gustafian (menembak) Rio Waida (selancar ombak) Eko Yuli Irawan (angkat besi) Rizky Juniansyah (angkat besi) Nurul Akmal (angkat besi) Fajar Alfian (bulutangkis) Muhammad Rian Ardianto (bulutangkis) Apriani Rahayu (bulutangkis) Siti Fadia Ramadhanti (bulutangkis) Anthony Sinisuka Ginting (bulutangkis) Jonatan Christie (bulutangkis) Gregoria Mariska Tunjung (bulutangkis) Pitha Haningtyas Mentari (bulutangkis) Rinov Rivaldy (bulutangkis) Bernard Benyamin van Aert (balap sepeda) La Memo (dayung) Rezza Octavia (panahan) Syifa Nur Afifah Kamal (panahan) Veddriq Leonardo (panjat tebing) Rajiah Sallsabillah (panjat tebing) Maryam March Maharani (judo) Lalu Muhammad Zohri (atletik)