PIFA, Lifestyle- Populeritas Chinese di Indonesia kini semakin diakui lewat  perbincangan para anak muda di media sosial dengan menyebut bahwa Chindo (Chinese Indonesia) menjadi pujaan hati mereka. 

Dulu sempat menjadi bahan-bahan pembicaraan bahwa Chinese menjadi suku yang membawa sejarah buruk dalam negara Indonesia karena munculnya Partai Komunis Indonesia (PKI).

Mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), suku diartikan sebagai golongan bangsa sebagai bagian dari bangsa yang besar. Sementara suku bangsa adalah kesatuan sosial yang dapat dibedakan dari kesatuan sosial lain berdasarkan kesadaran identitas perbedaan kebudayaan, khususnya bahasa.

Terdapat beberapa alasa menjadi pasangan Chindo jadi idaman bagi sebagian anak muda di Indonesia saat ini, diantaranya:

1.    Kecenderungan Budaya dan Sosial
Budaya dan tradisi sosial di Indonesia cenderung menghargai hubungan keluarga dan mengutamakan nilai-nilai seperti kesopanan, pendidikan, dan kesuksesan dalam hidup. Sebagai kelompok etnis yang dikenal cukup sukses di bidang bisnis dan pendidikan, suku Tionghoa sering dianggap memiliki nilai-nilai yang konsisten dengan kecenderungan budaya dan sosial di Indonesia.

2.    Kecenderungan Kepribadian
 Beberapa orang mungkin tertarik pada kepribadian orang Tionghoa yang terkenal rajin, berdisiplin, dan memiliki orientasi ke depan dalam hidup. Orang-orang Tionghoa juga dikenal memiliki rasa tanggung jawab dan menghargai nilai-nilai keluarga dan budaya mereka.

3.    Toleransi Beragama
Indonesia adalah negara yang memiliki keanekaragaman agama dan kepercayaan, dan suku Tionghoa juga merupakan kelompok etnis yang memiliki agama yang berbeda-beda, seperti Buddha, Tao, Konghucu, Kristen, dan Islam. Sehingga, orang-orang Tionghoa dianggap cukup toleran terhadap perbedaan agama, yang menjadi faktor penting dalam menjalin hubungan dengan orang Indonesia yang beragam agama.

Nah itulah dia beberapa alasan kenapa Chindo menjadi pasangan idaman. Namun, perlu diingat bahwa setiap individu memiliki preferensi yang berbeda-beda dalam memilih pasangan hidup.

Pengambilan keputusan dalam hubungan asmara dan pernikahan haruslah didasarkan pada kesamaan nilai dan prinsip, serta rasa saling menghargai dan mencintai satu sama lain. (hs)