Evakuasi WNI korban perusahaan online scam di Kamboka, Senin (12/12/2022). (Foto: KBRI Phnom Penh)

Evakuasi WNI korban perusahaan online scam di Kamboka, Senin (12/12/2022). (Foto: KBRI Phnom Penh)

Berandascoped-by-BerandaInternasionalscoped-by-Internasional34 WNI Korban Perusahaan Online Scam di Poipet Kamboja Berhasil Dievakuasi ke Phnom Penh

34 WNI Korban Perusahaan Online Scam di Poipet Kamboja Berhasil Dievakuasi ke Phnom Penh

Kamboja | Senin, 14 Desember 2022

Berita Internasional, PIFA - Sebanyak 34 (tiga puluh empat) orang WNI/PMI asal Sulawesi Utara dibebaskan pada 9 Desember lalu. Setelahnya, KBRI Phnom Penh intensif berkoordinasi dengan Kepolisian Kamboja dan Imigrasi Kamboja untuk mengevakuasi mereka dari Poipet ke Phnom Penh, pada Senin (12/12/2022).

Duta Besar RI untuk Kerajaan Kamboja Sudirman Haseng mengatakan, Tim Perlindungan WNI KBRI Phnom Penh telah menemui para WNI untuk memastikan mereka dalam keadaan baik dan aman.

"Selanjutnya Tim akan melakukan pendalaman dan identifikasi korban TPPO dan proses pemulangan ke Indonesia," ungkap dia.

Dubes Sudirman menerangkan, ke-34 WNI/PMI itu kini ditampung di Central Police di Kompleks Kementerian Dalam Negeri Kamboja di Phnom Penh untuk menjalani proses wawancara dan penyelidikan oleh Kepolisian Kamboja yang diperkirakan akan memakan waktu 3-5 hari.

Sejak Januari 2020 hingga Oktober tahun 2022, KBRI Phnom Penh telah menangani kasus korban penipuan online sebanyak 679 orang dan jumlahnya terus bertambah.

“Kami prihatin dengan banyaknya kasus serupa yang terus bermunculan. Kita perlu memperkuat langkah pencegahan sejak dari hulu" tegas Dubes Sudirman.

Deteksi dini di hulu menjadi kunci dari upaya pencegahan terjadinya kasus ini berulang kembali. Pemerintah senantiasa mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama mencegah, menjaga dan melaporkan modus-modus penipuan kerja ke luar negeri di media sosial.

Dubes Sudirman menambahkan, dari pendalaman kasus selama ini, tak semua WNI adalah korban.

"Ada juga di antara mereka yang menjadi perekrut, bahkan ada yang setelah dipulangkan, malah kembali lagi bekerja di perusahaan serupa," lanjutnya.

KBRI Phnom Penh saat ini terus berkoordinasi dengan Kepolisian Kamboja dan Imigrasi Kamboja untuk proses penyelidikan dan pemulangan ke-34 WNI itu. (yd)

Rekomendasi

Foto: Aurelie Moeremans Hiatus dari Syuting Usai Menikah dengan Tyler Bigenho | Pifa Net

Aurelie Moeremans Hiatus dari Syuting Usai Menikah dengan Tyler Bigenho

Indonesia
| Sabtu, 4 Januari 2025
Foto: Bursa Kripto Bybit Diretas, Dana Rp23,8 Triliun Raib Diduga oleh Lazarus Group | Pifa Net

Bursa Kripto Bybit Diretas, Dana Rp23,8 Triliun Raib Diduga oleh Lazarus Group

Indonesia
| Minggu, 23 Februari 2025
Foto: Bayindir Dipuji Legenda Premier League Usai Jadi Pahlawan MU saat Kalahkan Arsenal di FA Cup | Pifa Net

Bayindir Dipuji Legenda Premier League Usai Jadi Pahlawan MU saat Kalahkan Arsenal di FA Cup

Inggris
| Senin, 13 Januari 2025
Foto: Warga Temukan Kepingan yang Diduga Material Pesawat di Pantai Selimpai Sambas | Pifa Net

Warga Temukan Kepingan yang Diduga Material Pesawat di Pantai Selimpai Sambas

Sambas
| Jumat, 10 Januari 2025
Foto: Effendi Simbolon Nilai Megawati Seharusnya Mundur dari Jabatan Ketum PDIP | Pifa Net

Effendi Simbolon Nilai Megawati Seharusnya Mundur dari Jabatan Ketum PDIP

Indonesia
| Kamis, 9 Januari 2025
Foto: Trudeau Umumkan AS Tangguhkan Tarif Impor Kanada | Pifa Net

Trudeau Umumkan AS Tangguhkan Tarif Impor Kanada

Amerika Serikat
| Selasa, 4 Februari 2025
Foto: 11 Pilihan Takjil Rendah Kalori untuk Diet Sehat Selama Puasa | Pifa Net

11 Pilihan Takjil Rendah Kalori untuk Diet Sehat Selama Puasa

Indonesia
| Minggu, 2 Maret 2025
Foto: Naga Sepanjang 62 Meter Siap Meriahkan Cap Go Meh di Pontianak | Pifa Net

Naga Sepanjang 62 Meter Siap Meriahkan Cap Go Meh di Pontianak

Pontianak
| Senin, 13 Januari 2025
Foto: Ini Makna Kue Lapis Legit dalam Perayaan Tahun Baru Imlek | Pifa Net

Ini Makna Kue Lapis Legit dalam Perayaan Tahun Baru Imlek

Indonesia
| Rabu, 15 Januari 2025
Foto: Polda Kalbar Tegaskan Laporan Kasus Polisi Tembak Warga di Ketapang Sudah Diproses | Pifa Net

Polda Kalbar Tegaskan Laporan Kasus Polisi Tembak Warga di Ketapang Sudah Diproses

Pontianak
| Rabu, 22 Januari 2025

Berita Terkait

Lokal

Foto: Bupati Mempawah Minta KORPRI Buat Proker yang Berdampak Positif Untuk ASN | Pifa Net

Bupati Mempawah Minta KORPRI Buat Proker yang Berdampak Positif Untuk ASN

Berita Mempawah, PIFA - Bupati Mempawah Erlina, minta pengurus KORPRI untuk aktif membuat program kerja yang langsung berdampak positif kepada ASN. Hal itu disampaikannya, saat pimpin upacara Peringatan HUT ke-50 tahun KORPRI dan Peringatan HUT  ke-76 PGRI, selasa (30/11/2021). Dengan tema HUT ke-50 tahun KORPRI yaitu ASN Bersatu, KORPRI Tangguh, Indonesia Tumbuh diharapkan tercipta dranding birokrasi yang baik. "Saya minta pengurus KORPRI untuk aktif membuat program kerja yang langsung berdampak positif kepada ASN. Undang-Undang tentang ASN dalam Pasal 126 menjadi pedoman agar KORPRI dapat menjalankan amanah secara inovatif, tuntas dan akuntabel," ucapnya. Ia juga memaparkan hal-hal yang masih dipandang perlu  segera dicarikan solusi.  Hal itu, terkait perlindungan hukum bagi ASN, perlindungan karir ASN serta kesejahteraan ASN dan pensiunan. "Saya berpesan. Pertama perkuat solidaritas korps dan perkuat kerjasama dengan segenap komponen bangsa. Kedua cari terobosan positif dan cara kerja yang lebih cepat dan lebih murah serta birokrasi yang lebih singkat, transparan dan akuntabel. Ketiga perkokoh integritas aparatur dengan menghindari segala bentuk pungutan liar, percepat kwrja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, dan kerja tuntas. Keempat jadilah pionir untuk mewujudkan pemerintahan digital," ujarnya. Untuk PGRI, Erlina juga menyampaikan empati terhadap berbagai permasalahan pendidikan dikarenakan pandemi Covid 19.  Ia mengatakan, hal demikian seharusnya patut dibanggakan karena dalam kondisi sulit para guru tak patah semangat dan terus mewujudkan SDM yang lebih berkualitas dan terua menyalakan obor perubahan.

Mempawah
| Selasa, 30 November 2021

Lifestyle

Foto: Meski Pahit, Daun Pepaya Miliki Banyak Manfaat bagi Kesehatan, Berikut Daftarnya | Pifa Net

Meski Pahit, Daun Pepaya Miliki Banyak Manfaat bagi Kesehatan, Berikut Daftarnya

PIFA, Lifestyle - Daun pepaya dikenal memiliki cita rasa yang pahit. Namun begitu, daun pepaya sering digunakan dalam pengobatan tradisional. Daun pepaya memiliki fitokimia tingkat tinggi seperti saponin, tanin, alkaloid, dan flavonoid, terutama b-karoten. Beragam penelitian membuktikan bahwa daun pepaya bermanfaat untuk kesehatan di antaranya: membersihkan darah, meningkatkan sirkulasinya, dan mengobati gangguan saluran pencernaan. Mengutip PMJ News, Rabu (12/4/2023), berikut beberapa manfaat daun pepaya untuk kesehatan: 1. Mengobati Gejala Demam Berdarah Daun pepaya berpotensi  mengobati gejala tertentu yang berhubungan dengan demam berdarah. Studi menemukan bahwa ekstrak daun pepaya dapat meningkatkan kadar trombosit darah pada penderita demam berdarah. 2. Mengobati Diabetes Daun pepaya secara tradisional dipercaya dapat menjadi alternatif obat diabetes dan mengontrol gula darah. Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa daun pepaya memiliki efek penurun gula darah, namun tidak ada penelitian pada manusia yang mendukung penggunaannya untuk tujuan ini. 3. Mengurangi Radang Sendi Manfaat daun pepaya dipercaya mampu mengurangi peradangan pada sendi (artritis). Manfaat ini dianggap bisa didapat melalui ekstrak daun pepaya yang mengandung antioksidan. Meski begitu, studi lebih lanjut pada manusia tetap dibutuhkan mengenai manfaat daun pepaya untuk kesehatan sendi. 4. Meringankan Gejala Pencernaan Ekstrak daun pepaya sering digunakan sebagai terapi alternatif untuk meringankan gejala pencernaan yang tidak nyaman, seperti gas, kembung dan mulas. Nutrisi dan senyawa dalam daun pepaya dapat meringankan gangguan pencernaan, namun penelitian lebih lanjut masih diperlukan. 5. Sifat Antikanker Daun pepaya telah digunakan dalam praktik pengobatan tradisional untuk mencegah dan mengobati jenis kanker tertentu. Ekstrak daun pepaya telah menunjukkan kemampuan yang kuat untuk menghambat pertumbuhan sel kanker prostat dan payudara dalam penelitian tabung reaksi, tetapi baik percobaan hewan maupun manusia tidak mereplikasi hasil ini.

Indonesia
| Kamis, 4 Mei 2023

Teknologi

Foto: WhatsApp Luncurkan Fitur Cahnnels, Bisa Bikin Polling Seperti di Telegram  | Pifa Net

WhatsApp Luncurkan Fitur Cahnnels, Bisa Bikin Polling Seperti di Telegram 

PIFA, Tekno - WhatsApp akan meluncurkan fitur baru berupa Channels yang membuat para penggunanya dapat mengikuti akun tertentu yang disukai. Dalam laman resminya, WhatsApp mengatakan Channels merupakan fitur yang sederhana, dapat diandalkan dan privat untuk menerima pembaruan penting dari orang dan organisasi, langsung di dalam aplikasi tersebut. "Kami membuat Channels di tab baru yang disebut Updates - di mana Anda akan menemukan Status dan channel yang Anda pilih untuk diikuti - terpisah dari obrolan Anda dengan keluarga, teman, dan komunitas," tulis WhatsApp di laman resminya dikutip pada Senin (12/6/2023). Melalui Channels, admin dapat membuat siaran satu arah untuk mengirim teks, foto, video, stiker, dan jajak pendapat sebagaimana fitur Channels di aplikasi Telegram. Sementara itu, para pengguna WhatsApp dapat mencari berbagai Channels yang diminati melalui kolom pencarian atau dari tautan undangan. Dalam fitur Channels, WhatsApp berkomitmen melindungi informasi pribadi, admin, dan pengikut karena ingin menghadirkan ruang komunikasi yang privat. Untuk itu, nantinya nomor telepon dan foto profil Admin Channels tidak akan terlihat pengikut. Begitu pula sebaliknya, WhatsApp tidak akan mengungkapkan nomor telepon pengikut Channel kepada admin atau pengikut lainnya. "Mirip dengan cara kami membangun perpesanan, kami tidak yakin bahwa pembaruan channels harus bertahan selamanya. Jadi kami hanya akan menyimpan riwayat channels di server kami hingga 30 hari dan kami akan menambahkan cara untuk membuat pembaruan menghilang lebih cepat dari perangkat pengikut," ungkap WhatsApp. Selain itu, WhatsApp mengatakan bahwa admin channels dapat memiliki opsi untuk memblokir kemampuan tangkapan layar dan forward dari para pengikut mereka. WhatsApp bahkan menyebut Admin dapat memutuskan siapa yang boleh mengikuti channels mereka dan apakah mereka ingin channels mereka dapat ditemukan di direktori atau tidak. Namun begitu, untuk saat ini fitur Channels baru diluncurkan untuk beberapa organisasi di Kolombia dan Singapura. Hal itu dilakukan untuk membangun, mempelajari, dan mengadaptasi pengalaman pengguna fitur Channels. WhatsApp memastikan, dalam beberapa waktu ke depan Fitur Channels dapat dinikmati oleh pengguna di banyak negara. (ad)

Dunia
| Senin, 12 Juni 2023
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5