4 Kuliner Menggoda Khas Singkawang yang Wajib Dicoba
Singkawang | Kamis, 6 Februari 2025
Choi Pan Kota Singkawang. (Dok. Siti Mustiani)
Singkawang | Kamis, 6 Februari 2025
Lokal
Berita Landak, PIFA – Bupati Landak Karolin Margret Natasa meminta semua pihak terkait untuk membenahi data vaksinasi yang hingga kini mengalami data ganda maupun data yang belum masuk dalam vaksinasi. Hal ini dikatakannya mengingat saat ini banyaknya laporan masuk dari para kepala puskesmas terkait banyaknya masyarakat yang tidak mendapatkan pelayanan vaksinasi akibat data kependudukan mereka bermasalah. "Untuk menangani hal ini kita harus bekerjasama, jika data warga tersebut memiliki perbedaan. Saya minta Dinas Dukcapil segera rapat dengan pihak-pihak terkait seperti Dinas Sosial, BPJS, Pihak Bank maupun lainnya," ucap Bupati Landak, Rabu (22/12/21). Agar data vaksinasi sinkron antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat, Karolin mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Landak sudah membentuk tim khusus untuk memasukan data tersebut ke dalam sistem. "Kita ingin data-data yang bermasalah dapat segera dibereskan, apalagi saat ini adanya varian baru yakni Omicron. Sesuai arahan pemerintah pusat maka kita harus mempercepat vaksinasi ini. Kemudian bagi puskesmas yang mengalami kendala input pada system, disilahkan para kepala puskesmas untuk kirim data lengkapnya kepada kami karena kita sudah memiliki tim input yang siap membantu guna kelancaran program ini," ujar Bupati Landak. Lebih lanjut Bupati Karolin mengatakan akibat perbedaan data tersebut dipastikan berpengaruh pada percepatan vaksinasi yang saat ini tengah digencarkan. Sementara itu salah satu perwakilan tim dari puskesmas mengatakan bahwa saat dilapangan sering terjadi data kependudukan ganda yang menyebabkan gagalnya warga divaksinasi. "Pernah kita menginput data ganda, NIK nya tidak sesuai. NIK terdaftar atas nama orang lain, padahal NIK di e-KTP dan di KK sama persis atas nama warga yang bersangkutan," ujar Urip.
Lokal
PIFA, Lokal - Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, menyoroti urgensi pembangunan nonfisik dalam upaya melawan penyalahgunaan narkoba. Dalam Rapat Koordinasi Pengembangan dan Pembinaan Kota/Kabupaten Tanggap Ancaman Narkoba Tahun 2023 yang berlangsung di The Q Hall Qubu Resort, Kubu Raya, Kamis (12/10), Bupati Muda Mahendrawan menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat, terutama perempuan, anak-anak muda, dan elemen-elemen masyarakat lainnya. "Rakor ini adalah langkah krusial untuk memastikan efektivitas dan kecepatan dalam menghadapi masalah narkoba. BNN telah memberikan peta jalan dan peta kerja, termasuk regulasi melalui Peraturan Daerah Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN). Kini, tugas kita adalah memberdayakan semua komponen dan elemen, terutama dari desa-desa," ungkap Bupati Muda Mahendrawan. Dalam upaya membina kabupaten tanggap narkoba, pemerintah Kubu Raya menekankan pengalihan perhatian masyarakat, khususnya generasi muda, dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Hal ini diwujudkan melalui program-program pemberdayaan yang difokuskan pada edukasi. "Pencegahan adalah kunci. Sebelum mereka terperangkap sebagai pengguna atau pengedar, kita harus cepat bertindak dengan program pemberdayaan. Edukasi menjadi landasan utama dalam strategi ini. Pembangunan nonfisik seperti ini harus menjadi prioritas kita, seiring dengan pembangunan fisik yang sedang berlangsung," jelasnya. Bupati Muda Mahendrawan juga mengungkapkan bahwa peredaran gelap narkoba sering dimulai dari hal-hal sederhana, seperti peran kurir. Dalam mencari uang dengan cara yang mudah, anak-anak muda, bahkan pelajar dan ibu rumah tangga, terkadang terjebak dalam lingkaran berbahaya ini. "Ini adalah godaan yang sangat merusak. Oleh karena itu, program pemberdayaan tidak boleh diabaikan. Selain pembangunan fisik, upaya pemberdayaan harus diperkuat. Edukasi dan kesadaran harus menjadi senjata utama kita dalam memerangi ancaman narkoba di masyarakat," tegas Bupati Muda Mahendrawan. (hs)