4 Rekomendasi Film Natal di Netflix, Cocok Ditonton Bersama Keluarga
Indonesia | Senin, 23 Desember 2024
The Claus Family, salah satu film di Netflix yang cocok ditonton bersama keluarga saat Natal. (YouTube)
Indonesia | Senin, 23 Desember 2024
Internasional
Berita Internasional, PIFA - Indonesia menyampaikan 3 aspek utama yaitu pencegahan, rehabilitasi dan integrasi serta hak-hak anak yang terasosiasi terorisme di Forum Persatuan Bangsa-bangsa (PBB). Ketiga standar perlindungan anak itu disampakan pada sesi ke-31 Komisi Pencegahan Kejahatan dan Peradilan Pidana/Commission on Crime Prevention and Criminal Justice (CCPCJ) yang berlangsung di Wina, Austria (16/05). Sekretaris Utama BNPT (Sestama) Mayjen Dedi Sambowo dalam forum tersebut juga menyampaikan bahwa kejahatan lintas negara semakin kompleks dengan adanya pandemi dan memberikan tantangan tersendiri bagi negara-negara, termasuk semakin maraknya kejahatan siber. “Terdapat kebutuhan mendesak untuk memiliki suatu norma dan standar internasional perlindungan yang komprehensif bagi anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris dan ekstermis berbasis kekerasan", tegasnya. “Tantangan kejahatan global sangat beragam termasuk eksploitasi dan penyalahgunaan teknologi informasi dan komunikasi yang dapat mengancam keamanan dan keselamatan masyarakat", sambungnya. Kemudian Sestama BNPT juga menyampaikan pengalaman Indonesia dalam mengimplementasikan restorative justice untuk mengurangi kejahatan dan kelebihan kapasitas di lembaga pemasyarakatan. Lebih lanjut, Indonesia juga menggarisbawahi tiga langkah utama yang harus dilakukan bersama untuk menanggulangi kejahatan transnasional, yang meliputi identifikasi dan antisipasi ancaman kejahatan transnasional yang terus berkembang, kebijakan nasional yang responsif, serta penguatan kerjasama internasional di segala tingkat. Pada Sesi ke-31 CCPCJ ini, Indonesia menyampaikan kembali pencalonan Indonesia sebagai anggota CCPCJ periode 2024-2026. Forum CCPCJ dihadiri pejabat tinggi dan perwakilan dari negara-negara PBB. Forum ini dibentuk pada tahun 1992 oleh the Economic and Social Council (ECOSOC) dan berfungsi sebagai badan pembuat keputusan di bawah naungan PBB dalam bidang pencegahan kejahatan dan peradilan pidana. Adapun delegasi Indonesia yang hadir dalam sesi tersebut diantaranya BNPT, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Hukum dan HAM, Kejaksaan Agung, Mahkamah Agung, serta Perutusan Tetap RI di Austria, yang sebagian mengikuti secara daring dari Jakarta. (yd)
Lokal
PIFA, LOKAL - Calon Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) nomor urut 1, Sutarmidji, berkomitmen menjadikan Festival Budaya Melayu sebagai agenda tahunan yang rutin digelar.Menurutnya, festival ini bukan hanya upaya pelestarian budaya Melayu, tetapi juga sarana penting untuk mengajak generasi muda terlibat dalam melestarikan warisan budaya.Dalam acara grand final pemilihan abang kakak, bagian dari rangkaian Festival Budaya Melayu Kalbar yang digelar pada Selasa (22/10/2024), Sutarmidji menyatakan bahwa festival ini memiliki potensi besar untuk mendongkrak perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kalbar.Oleh karena itu, ia menegaskan pentingnya menjadikan festival ini sebagai agenda tahunan yang dapat memberi dampak positif bagi ekonomi daerah.“Saya berharap Festival Budaya Melayu ini menjadi agenda setiap tahun. Kita sudah ada Gawai Dayak yang rutin, kenapa tidak Festival Budaya Melayu juga?” kata Sutarmidji saat berbicara di depan para tamu undangan. Sutarmidji hadir sebagai tamu kehormatan atas undangan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kalbar, di mana ia juga menjabat sebagai anggota Dewan Kehormatan.Dalam kesempatan tersebut, mantan Gubernur Kalbar periode 2018-2023 ini disambut hangat oleh Ketua Umum DPP MABM Kalbar, Chairil Effendy, serta jajaran pengurus lainnya.Kehadiran Sutarmidji menarik perhatian para pengunjung yang antusias meminta berfoto bersama dan berinteraksi dengannya. Kedekatannya dengan masyarakat tampak nyata dalam acara ini, di mana ia tak segan menanggapi candaan warga dengan ramah.Lebih lanjut, Sutarmidji mengungkapkan bahwa Festival Budaya Melayu bisa menjadi agenda resmi Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Kalbar. Dengan demikian, festival ini tidak perlu bergantung pada hibah dan bisa berlangsung secara berkelanjutan, seperti halnya festival budaya lainnya di Kalbar.“Festival ini penting, bukan hanya untuk memupuk kebersamaan masyarakat, tetapi juga menjadi ajang bagi UMKM kita untuk memamerkan produk-produk unggulan. Terlebih lagi, Menteri UMKM saat ini berasal dari Kalbar, sehingga ini adalah kesempatan yang bagus bagi kita untuk terus mengembangkan potensi lokal,” tambah Sutarmidji.Ia juga menekankan bahwa pengembangan daerah bisa terus dilakukan melalui berbagai festival budaya, yang tak hanya melestarikan tradisi, tetapi juga meningkatkan potensi ekonomi masyarakat.“Kita harus terus kembangkan potensi-potensi di setiap daerah melalui berbagai ragam festival budaya,” pungkasnya.
Internasional
PIFA, Internasional - Presiden Jokowi meminta Erick Thohir untuk segera membuka pembicaraan kembali dengan FIFA agar Indonesia tetap menjadi bagian keluarga besar FIFA. Presiden tak ingin Indonesia dikucilkan dari ekosistem persebakbolaan dunia. “Saya tentu akan berusaha keras memastikan transformasi sepak bola Indonesia ini terjadi, bukan wacana tapi benar-benar terjadi. Dan saya juga akan bekerja keras untuk kembali bernegosiasi kepada FIFA untuk menghindari sanksi yang bisa terjadi,” ungkap Erick, mengutip Setkab RI. "Saya sedang menunggu undangan kembali dari FIFA setelah mereka ada rapat FIFA Council yang akan terjadi beberapa hari ke depan. Dan, saya tentu bersiap untuk kembali bertemu FIFA,” tambahnya. Arahan tersebut disampaikan Presiden setelah menerima surat dari Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) terkait keputusan pembatalan penyelenggaraan Piala Dunia Sepak Bola U-20 2023 di Indonesia. “Alhamdulillah saya sudah bertemu dengan Bapak Presiden, melaporkan secara detail daripada hasil meeting Presiden FIFA dengan saya di Doha kemarin. Saya membawa surat dari Presiden FIFA yang saya langsung berikan kepada Bapak Presiden. Dan tentunya setelah membaca surat tersebut Bapak Presiden menginstruksikan saya dua hal,” ujar Erick dalam keterangan pers usai pertemuan.