Keutamaan, fungsi Golden Visa yang diberikan Jokowi kepada Shin Tae-yong. (Tribunnews)

Keutamaan, fungsi Golden Visa yang diberikan Jokowi kepada Shin Tae-yong. (Tribunnews)

Berandascoped-by-BerandaSportsscoped-by-Sports5 Keutamaan Golden Visa yang Diberikan Jokowi kepada Shin Tae-yong

5 Keutamaan Golden Visa yang Diberikan Jokowi kepada Shin Tae-yong

Jakarta | Kamis, 25 Juli 2024

PIFA, Sports - Golden Visa Indonesia telah diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada Kamis, 25 Juli 2024, di The Ritz-Carlton Hotel, Jakarta. Golden Visa ini diberikan kepada warga negara asing (WNA) yang berkontribusi secara signifikan terhadap perekonomian Indonesia, seperti yang diterima oleh Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong.

Presiden Jokowi menyatakan bahwa tujuan utama dari pemberian Golden Visa adalah untuk mempermudah WNA dalam berinvestasi dan berkarya di Indonesia. Visa ini diharapkan dapat menarik para pelintas berkualitas tinggi yang dapat berinvestasi dan berkontribusi secara produktif selama tinggal di Indonesia.

Berikut adalah beberapa kelebihan dari Golden Visa Indonesia:

1. Kemudahan Investasi dan Bekerja: Golden Visa memberikan izin tinggal jangka panjang antara 5 hingga 10 tahun, memudahkan para investor dan tenaga ahli global untuk tinggal dan bekerja di Indonesia tanpa harus mengurus izin tinggal terbatas (ITAS) berulang kali.

2. Seleksi Ketat untuk Kualitas Tinggi: Visa ini hanya diberikan kepada pelintas berkualitas tinggi setelah melalui seleksi ketat. Hal ini memastikan bahwa hanya individu yang memberikan manfaat signifikan bagi negara yang mendapatkan visa ini, serta mengurangi risiko bagi keamanan nasional.

3. Dukungan Terhadap Perekonomian Nasional: Investor yang mendapatkan Golden Visa diwajibkan untuk menanamkan investasi yang signifikan. Misalnya, investor perorangan harus berinvestasi minimal USD 2,5 juta untuk tinggal selama 5 tahun dan USD 5 juta untuk tinggal selama 10 tahun. Sementara itu, perusahaan yang berinvestasi sebesar USD 25 juta dapat memperoleh visa ini untuk direksi dan komisarisnya.

4. Efisiensi Administrasi: Pemegang Golden Visa tidak perlu lagi mengurus ITAS di kantor imigrasi, sehingga menghemat waktu dan mengurangi birokrasi.

5. Dampak Positif Jangka Panjang: Penerapan Golden Visa diharapkan membawa dampak positif jangka panjang bagi perekonomian Indonesia, seperti yang telah dirasakan oleh negara-negara lain yang telah lebih dahulu menerapkan kebijakan serupa.

Dengan berbagai kelebihan ini, Golden Visa Indonesia diharapkan dapat menarik lebih banyak investor dan talenta global untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi dan inovasi di Indonesia.

Rekomendasi

Foto: FC Barcelona Resmi Boyong Joan Garcia dari Espanyol Senilai Rp469 Miliar | Pifa Net

FC Barcelona Resmi Boyong Joan Garcia dari Espanyol Senilai Rp469 Miliar

Sport
| Sabtu, 21 Juni 2025
Foto: Resep Tempe Bacem yang Legit dan Gurih, Cocok untuk Teman Nasi Hangat | Pifa Net

Resep Tempe Bacem yang Legit dan Gurih, Cocok untuk Teman Nasi Hangat

Indonesia
| Selasa, 25 Februari 2025
Foto: Media Malaysia Soroti Kebangkitan Timnas Indonesia Usai Bekuk Bahrain | Pifa Net

Media Malaysia Soroti Kebangkitan Timnas Indonesia Usai Bekuk Bahrain

Indonesia
| Kamis, 27 Maret 2025
Foto: Mamat Alkatiri Angkat Bicara Soal Pemecatan Shin Tae-yong dari Timnas Indonesia | Pifa Net

Mamat Alkatiri Angkat Bicara Soal Pemecatan Shin Tae-yong dari Timnas Indonesia

Indonesia
| Senin, 6 Januari 2025
Foto: Polda Kalbar Tegaskan Laporan Kasus Polisi Tembak Warga di Ketapang Sudah Diproses | Pifa Net

Polda Kalbar Tegaskan Laporan Kasus Polisi Tembak Warga di Ketapang Sudah Diproses

Pontianak
| Rabu, 22 Januari 2025
Foto: Duel Big Match Liga Inggris Pekan Ini, Arsenal vs Man City, Siapa yang Menang?  | Pifa Net

Duel Big Match Liga Inggris Pekan Ini, Arsenal vs Man City, Siapa yang Menang?

Indonesia
| Sabtu, 1 Februari 2025
Foto: Ratusan Perusahaan dan Pemerintah Larang Penggunaan DeepSeek karena Masalah Keamanan Data | Pifa Net

Ratusan Perusahaan dan Pemerintah Larang Penggunaan DeepSeek karena Masalah Keamanan Data

Indonesia
| Senin, 3 Februari 2025
Foto: Jalan Kaki vs Bersih-Bersih Rumah, Lebih Efektif yang Mana untuk Bakar Kalori? | Pifa Net

Jalan Kaki vs Bersih-Bersih Rumah, Lebih Efektif yang Mana untuk Bakar Kalori?

Indonesia
| Jumat, 31 Januari 2025
Foto: Simeone Fokus ke Derby, Tak Peduli Drama Wasit yang Dikeluhkan Madrid | Pifa Net

Simeone Fokus ke Derby, Tak Peduli Drama Wasit yang Dikeluhkan Madrid

Spanyol
| Minggu, 9 Februari 2025
Foto: Keenan Nasution Ungkap Kecewa kepada Vidi Aldiano soal Royalti Nuansa Bening | Pifa Net

Keenan Nasution Ungkap Kecewa kepada Vidi Aldiano soal Royalti Nuansa Bening

Pifabiz
| Senin, 17 Februari 2025

Berita Terkait

Lokal

Foto: Bupati Kapuas Hulu Tinjau Pembangunan Jembatan dan Bronjong di Desa Nanga Tubuk | Pifa Net

Bupati Kapuas Hulu Tinjau Pembangunan Jembatan dan Bronjong di Desa Nanga Tubuk

PIFA, Lokal - Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan meninjau hasil pengerjaan pembangunan bronjong dan jembatan Sungai Tubuk 1 dan 2 di Desa Nanga Tubuk, Kecamatan Kalis, Senin (3/7/23). Dirinya mengungkapkan, kedua jembatan yang sempat rusak tersebut kini telah dibangun kembali. "Dua Jembatan sudah kita bangun kembali" kata Fransiskus Diaan, Senin. Jembatan Sungai Tubuk 1 merupakan jembatan kayu yang membentang sepanjang sekitar 38 meter. Sementara itu, Jembatan Sungai Tubuk 2 memiliki bentangan sekitar 32 meter. Kedua jembatan tersebut sangat penting bagi masyarakat karena menghubungkan jalan poros dari dusun Hulu Tubuk dan Desa Lubuk Mantuk ke desa Nanga Danau serta desa lainnya di kecamatan Kalis. Sebelumnya jembatan tersebut pernah terputus karena terkena banjir bandang. Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan merasa bersyukur karena pengerjaan Jembatan dan Bronjong di Desa Nanga Tubuk kini telah dilakukan dengan baik dan tepat waktu. Dirinya pun berharap kedua jembatan tersebut dapat memberikan manfaat bagi masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari mereka. "Semoga masyarakat semakin merasa nyaman untuk kembali melakukan aktivitasnya" katanya. (ad) 

Kapuas Hulu
| Selasa, 4 Juli 2023

Pifabiz

Foto: Musisi Gustiwiw Meninggal Dunia di Penginapan Kawasan Lembang, Ini Penyebabnya | Pifa Net

Musisi Gustiwiw Meninggal Dunia di Penginapan Kawasan Lembang, Ini Penyebabnya

PIFAbiz – Dunia musik Tanah Air berduka. Musisi Gusti Irwan Wibowo, yang dikenal dengan nama Gustiwiw, meninggal dunia di sebuah penginapan di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, pada Minggu (15/6) pagi. Kabar duka ini dikonfirmasi langsung oleh Kasi Humas Polres Cimahi, Iptu Gofur Supangkat. Ia menyebutkan bahwa Gustiwiw ditemukan tidak sadarkan diri usai terjatuh di kamar mandi penginapan yang terletak di Jalan Maribaya, Lembang. “Betul, tadi pagi ada laporan meninggalnya seseorang di sebuah penginapan. Setelah dicek identitasnya berinisial GIW, seorang publik figur,” ujar Gofur saat dikonfirmasi, Minggu. Menurut keterangan polisi, Gustiwiw menginap di penginapan tersebut sejak Sabtu (14/6) bersama seorang teman dekat. Pada Minggu dini hari sekitar pukul 02.00 WIB, Gustiwiw masuk ke kamar mandi dan tak kunjung keluar. Setelah mencoba memanggil berkali-kali dan tidak mendapat respons, rekannya akhirnya meminta bantuan petugas keamanan penginapan. “Teman korban minta tolong ke security penginapan dan membongkar pintu kamar mandi. Di dalam ditemukan korban sudah dalam keadaan telungkup,” jelas Gofur. Polisi segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh almarhum. Pihak keluarga juga telah dihubungi dan menyatakan menerima peristiwa ini sebagai musibah. “Polisi sudah cek TKP dan berkoordinasi dengan keluarga, dan pihak keluarga menerima ini sebagai musibah,” ujar Gofur menambahkan.

Pifabiz
| Senin, 16 Juni 2025

Lokal

Foto: Optimalisasi Kompetensi Pembuatan Modul Berdiferensiasi Berbasis Profil Pelajar Pancasila Bagi Guru SDN 04 Bengkayang di Perbatasan Indonesia-Malaysia | Pifa Net

Optimalisasi Kompetensi Pembuatan Modul Berdiferensiasi Berbasis Profil Pelajar Pancasila Bagi Guru SDN 04 Bengkayang di Perbatasan Indonesia-Malaysia

PIFA, Lokal - Merdeka Belajar merupakan sebuah istilah yang saat ini sedang menjadi perbincangan hangat bagi para pendidik di segala jenjang termasuk juga di jenjang sekolah dasar. Implementasi Merdeka Belajar di setiap jenjang tentu berbeda-beda hal ini bergantung pada sasaran dari masing-masing instansi. Menyoroti Merdeka Belajar di sekolah dasar, maka akan terlihat beberapa kebijakan dalam aktualisasinya yang secara garis besar dirangkum dalam Kurikulum Merdeka untuk jenjang Sekolah Dasar. Menelisik hal ini, maka nyatalah adanya perubahan kurikulum. Meskipun terkesan berubah lagi dan lagi, namun kondisi ini tidak bisa dihindari karena dorongan dari pusat mengharapkan sekolah dapat menyesuaikan dirinya dengan segala perubahan kebijakan yang ada. Lebih lanjut membicarakan tentang Merdeka Belajar maka akan terlihat adanya beberapa istilah baru dalam pendidikan di sekolah dasar. Istilah tersebut diantaranya Profil Pelajar Pancasila, Capaian Pembelajaran (CP), Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), Kriteria Ketercapaian Pembelajaran (KKTP), sekaligus penekanan perubahan pola pembelajaran menjadi pembelajaran berdiferensiasi. Pada dasarnya komponen-komponen yang terkandung dalam istilah tersebut bukanlah sesuatu yang baru, namun seolah menjadi hal yang baru karena minim wawasan serta kurangnya sosialisasi. Tidak dipungkiri, perubahan kurikulum selalu membawa dinamika baru yang berbeda dengan segala tantangan dan hiruk pikuk yang menyertainya. Namun tentu saja, para pendidik tidak boleh menyerah dan sekedar berpangku tangan menunggu aba-aba. Tuntutan yang diharapkan adalah para pendidik siap untuk bergerak maju mengikuti segala perubahan yang ada. Jika tuntutannya menyelenggarakan pembelajaran berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka maka pendidik harus mampu memenuhi tuntutan tersebut. Tidak bisa disangkal bahwa menyesuaikan diri terhadap hal yang baru bukanlah hal yang mudah, begitu juga ketika beralih pembelajaran dari pola yang lama ke pola saat ini juga memiliki tantangan tersendiri. Oleh karena itu sebagai upaya membantu pendidik untuk dapat menyesuaikan tuntutan ke pembelajaran yang baru maka dapat dilakukan program pendampingan. Hal inilah yang melatarbelakangi kegiatan pendampingan di SDN 04 Kabupaten Bengkayang sebagai bentuk implementasi Program Pengabdian Kepada Masyarakat. Demi mewujudkan kemerataan implementasi Merdeka Belajar maka dilakukan pendampingan kepada para guru secara khusus di SDN 04 Bengkayang. Program pendampingan ini merupakan salah satu program pengabdian kepada masyarakat dengan skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat yang didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset da Teknologi Tahun 2023. Pendampingan ini bermaksud untuk mendorong para guru dalam membuat modul ajar berdiferensiasi berbasis Profil Pelajar Pancasila. Kegiatan pendampingan ini dimulai sejak bulan Agustus dan masih berlangsung hingga sekarang. Pendampingan dimulai dengan pembekalan materi mengenai Kurikulum Merdeka, pembelajaran berdiferensiasi, hingga pada Profil Pelajar Pancasila. Setelah para guru di SDN 04 diberi penguatan materi-materi tersebut, maka dilanjutkan pada penyunan modul ajar berdiferensiasi berbasis Profil Pelajar Pancasila. Pelaksanaan kegiatan sendiri dilakukan secara daring dan luring. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan bersama SDN 04 Bengkayang juga menghadirkan beberapa Fasilitator maupun Narasumber Nasional Kurikulum Merdeka dalam pelaksanaannya. Terdapat Fasilitator Sekolah Penggerak (FSP) yakni Bapak Yosua Damas Sadewo, M.Pd yang juga terlibat dalam pembekalan materi mengenai Refleksi Kurikulum Merdeka yang dilakukan secara luring di SDN 04 Bengkayang.  Kemudian dalam penjelasan materi mengenai pembelajaran berdiferensiasi, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau yang sering disebut P5, serta penyusunan modul ajar dalam Kurikulum Merdeka diberikan secara daring oleh Ibu Dr. Vendyah Trisnaningtyas, M.Pd selaku Narasumber Nasional Kurikulum Merdeka dan Pelatih Fasilitator Sekolah Penggerak (FSP) serta selaku Dosen Aktif di Sekolah Tinggi Teologi Pancasilacitta, Malang. Selain itu, ketua pelaksanaan program, Pebria Dheni Purnasari juga mengajak para anggotanya yakni Ibu Bella Ghia Dimmera, M.Pd dan Sr. Priska Vasantan, S.Si., Apt., M.MSI untuk berpartisipasi dalam mengkonsep kegiatan pengabdian yang dilakukan di SDN 04 Bengkayang. Selain itu, untuk memudahkan dalam teknis lapangan, Bapak Totok Victor Didik Saputro, M.Pd selaku Dosen aktif program studi PGSD Institut Shanti Bhuana dan 2 mahasiswa PGSD Institut Shanti Bhuana yakni atas nama Suryani dan Januarius Jefri juga turut terlibat dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat di SDN 04 Bengkayang baik secara luring maupun daring. “Saya sangat senang sekali dengan program kegiatan pengabdian yang dilaksanakan ini, terlebih lagi dengan antusias para guru SDN 04 Bengkayang dan tim pelaksana yang terlibat di dalamnya sangat kompak dan memiliki semangat yang baik dalam kemajuan pendidikan,” ungkap Ibu Vendyah dalam sela-sela pemaparan materinya Adanya program pendampingan ini sangat disambut baik oleh pihak sekolah, pihak sekolah merasa amat senang dan terbantu dalam memahami konsep kurikulum merdeka. Dalam refleksi di pertengahan kegiatan didapati respon yang positif di mana para guru di SDN 04 Bengkayang menyambut baik dan sangat antusias dengan adanya program ini. Ibu Siti, salah satu guru di SDN 04 Bengkayang yang telah mengajar selama 17 tahun menuturkan bahwa program pengabdian ini dirasa membantu para guru dalam mengajar di kelas. Awalnya konsep kurikulum merdeka belum tergambarkan secara jelas, namun karena adanya pendampingan ini membuat Bu Siti lebih mengenal kurkulum Merdeka dan Profil Pelajar Pancasila. Hal serupa juga disampaikan Ibu Blandina yang telah mengajar selama 5,5 tahun bahwa pendampingan ini dirasa cukup membantu dalam memahami kurikulum merdeka di jenjang sekolah dasar, begitu juga Bapak/Ibu guru lainnya yang ada di SDN 04 memberi respon yang positif. Program ini masuk berlanjut hingga para guru mampu menghasilkan modul pembelajaran berdiferensiasi berbasis Profil Pelajar Pancasila. Dengan demikian, tercapainya program ini nantinya akan menjadi salah satu upaya dalam merealisasikan Kurikulum Merdeka di jenjang sekolah dasar khususnya di wilayah Bengkayang yang dikenal sebagai wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia.  Penulis: Pebria Dheni Purnasari

Bengkayang
| Minggu, 8 Oktober 2023
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5