Makanan khas Kota Pontianak saat hari raya Idulfitri. (Ilustrasi: Instagram @zila_norazila)

Makanan khas Kota Pontianak saat hari raya Idulfitri. (Ilustrasi: Instagram @zila_norazila)

Berandascoped-by-BerandaLokalscoped-by-Lokal5 Makanan Khas Pontianak Saat Idulfitri

5 Makanan Khas Pontianak Saat Idulfitri

Pontianak | Selasa, 9 April 2024

PIFA, Lifestyle - Menyajikan makanan di hari pertama lebaran merupakan tradisi yang tak boleh dilewatkan. Selain sudah menjadi sebuah tradisi, makanan dapat merekatkan keluarga dan membuat suasana Idulfitri semakin meriah.

Di Pontianak, Kalimantan Barat ada beberapa makanan khas yang hanya dibuat saat perayaan Hari Raya Idulfitri saja. Apa saja? Berikut ini diantaranya :

1. Lemang

Lemang adalah makanan tradisional yang kerap muncul hanya di bulan Ramadan dan Idulfitri. Terbuat dari ketan putih yang dicampur dengan santan kelapa dan kacang merah, kemudian dimasak dalam bambu hingga matang.

2. Kue Lapis Sambas

Kue lapis atau kue basah menjadi sajian utama di berbagai perayaan di Kalimantan Barat, termasuk Idulfitri. Tersedia berbagai varian seperti lapis belacan, lapis susu, dan lapis legit.

3. Tapai Menaon

Tapai menaon adalah panganan khas warga Pontianak yang hanya hadir saat Hari Raya. Terbuat dari ketan putih atau hitam yang terkadang diberi pewarna hijau.

4. Patlau

Mirip dengan lemper dan lontong, Patlau sering dihidangkan saat Hari Raya Islam seperti Idulfitri. Terbuat dari beras ketan dan santan, dimasak dengan cara direbus.

5. Ketupat Colet

Ketupat colet adalah sajian khas Kabupaten Ketapang. Ketupat direbus dengan santan dan disajikan dengan bumbu cocolan rendang daging, memberikan cita rasa asin, gurih, dan kaya rempah-rempah.

Inilah beberapa makanan khas Pontianak yang selalu hadir saat merayakan Lebaran, menciptakan kelezatan dan kehangatan dalam momen bersama keluarga di Hari Raya Idulfitri. (ly)

Rekomendasi

Foto: 5 Trik Buat Meta AI WhatsApp Bisa Menghasilkan Uang, Cocok untuk Mahasiswa  | Pifa Net

5 Trik Buat Meta AI WhatsApp Bisa Menghasilkan Uang, Cocok untuk Mahasiswa

Indonesia
| Selasa, 7 Januari 2025
Foto: Sidang Praperadilan Hasto Memanas, Hakim Tegur Kuasa Hukum PDIP dan KPK | Pifa Net

Sidang Praperadilan Hasto Memanas, Hakim Tegur Kuasa Hukum PDIP dan KPK

Indonesia
| Selasa, 11 Februari 2025
Foto: SBY Optimis Indonesia di Bawah Prabowo Mampu Menjaga Demokrasi | Pifa Net

SBY Optimis Indonesia di Bawah Prabowo Mampu Menjaga Demokrasi

Indonesia
| Senin, 10 Maret 2025
Foto: Tanggapi Rumor Transfer Neymar ke Barcelona, Flick: Bukan Tugasku! | Pifa Net

Tanggapi Rumor Transfer Neymar ke Barcelona, Flick: Bukan Tugasku!

Spanyol
| Rabu, 5 Maret 2025
Foto: Dijanjikan Upah Rp 5 Juta, 2 Perempuan di Pontianak Seludupkan Sabu Dalam Sandal Wedges | Pifa Net

Dijanjikan Upah Rp 5 Juta, 2 Perempuan di Pontianak Seludupkan Sabu Dalam Sandal Wedges

Pontianak
| Selasa, 4 Maret 2025
Foto: Viral! Video Fuji Diduga Sindir Aisar Khaled dan Jennifer Coppen, Netizen Berdebat | Pifa Net

Viral! Video Fuji Diduga Sindir Aisar Khaled dan Jennifer Coppen, Netizen Berdebat

Pifabiz
| Jumat, 3 Januari 2025
Foto: Komandan Hamas yang Diklaim Tewas oleh Israel Muncul Kembali di Gaza Utara | Pifa Net

Komandan Hamas yang Diklaim Tewas oleh Israel Muncul Kembali di Gaza Utara

Internasional
| Jumat, 24 Januari 2025
Foto: Pelukan Raffi Ahmad dan Nia Ramadhani usai Menang di Pertandingan Tenis Jadi Sorotan Netizen | Pifa Net

Pelukan Raffi Ahmad dan Nia Ramadhani usai Menang di Pertandingan Tenis Jadi Sorotan Netizen

Jakarta
| Selasa, 11 Februari 2025
Foto: Abadi Nan Jaya jadi Film Horor Zombi Netflix Pertama Indonesia, Ini Sinopsisnya | Pifa Net

Abadi Nan Jaya jadi Film Horor Zombi Netflix Pertama Indonesia, Ini Sinopsisnya

Indonesia
| Jumat, 7 Februari 2025
Foto: Singgung Genosida Palestina, Drakor When the Phone Rings Banjir Hujatan | Pifa Net

Singgung Genosida Palestina, Drakor When the Phone Rings Banjir Hujatan

Palestina
| Senin, 6 Januari 2025

Berita Terkait

Lokal

Foto: Muda Mahendrawan Jelaskan Peran Pemerintah dalam Rawat Kerukunan Umat Beragama | Pifa Net

Muda Mahendrawan Jelaskan Peran Pemerintah dalam Rawat Kerukunan Umat Beragama

PIFA, Lokal Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, menerima kunjungan istimewa dari 15 pejabat eselon II yang tengah mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Pusdiklat Tenaga Administrasi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI. Acara berlangsung meriah di Kantor Bupati Kubu Raya pada Rabu, 9 Agustus, dengan beragam diskusi dan presentasi mengenai kerukunan umat beragama. Dalam paparannya, Bupati Muda Mahendrawan dengan penuh semangat berbicara tentang peran penting pemerintah daerah dalam merawat kerukunan umat beragama. Beliau menyambut para peserta pelatihan dengan hangat dan berharap kunjungan ini akan memberikan semangat baru bagi Kabupaten Kubu Raya. "Kunjungan para peserta pelatihan kepemimpinan nasional memberikan motivasi karena terjadi elaborasi berbagai hal, terutama terkait keragaman dan hubungan antarumat beragama. Dengan ini kita juga bisa mendapatkan solusi yang dihadirkan dari latar belakang ilmu para peserta pelatihan ini. Maka kami di Kubu Raya sangat berterima kasih atas kunjungan ini dan mudah-mudahan Kubu Raya bisa menjadi model dalam penguatan kerukunan umat beragama," ujar Bupati Muda Mahendrawan. Muda juga menyoroti moderasi beragama yang terjadi secara alami di Kubu Raya. Dalam masyarakat yang heterogen, isu perbedaan tidak pernah diangkat, dan kesamaan selalu dikedepankan, menghasilkan ketenangan dan kebahagiaan. Bupati Muda mengungkapkan bahwa solidaritas dan toleransi adalah hasil dari rasa saling pengertian yang tumbuh di antara masyarakat, rumah tangga, hingga tingkat pemerintahan. Ketua Tim Visitasi Kepemimpinan Nasional, Suja’i, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap penerimaan peserta visitasi di Kubu Raya. Acara pelatihan ini difokuskan pada tema kerukunan umat beragama dengan tujuan menggali dan mencari cara-cara untuk memperkuat kerukunan umat beragama di wilayah ini. (ad)

Kubu Raya
| Rabu, 6 September 2023

Lokal

Foto: Muda Mahendrawan Ajak Penyuluh Agama Adaptif dengan Perkembangan Zaman | Pifa Net

Muda Mahendrawan Ajak Penyuluh Agama Adaptif dengan Perkembangan Zaman

PIFA, Lokal - Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengingatkan para penyuluh agama untuk dapat beradaptasi dengan perkembangan dunia, terutama di era globalisasi saat ini. Dalam Workshop dan Sosialisasi Strategi Penyuluh Agama Dalam Menghadapi Era Digitalisasi dan Bonus Demografi yang diselenggarakan oleh Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI), Bupati Mahendrawan menekankan bahwa perkembangan dunia dan era digitalisasi serta teknologi informasi membawa dampak positif dan negatif, sehingga para penyuluh agama dituntut untuk memiliki pikiran yang lebih luas dan mampu mengawal generasi melalui strategi yang tepat. "Hari ini, pengaruh dan dampak dari perkembangan dunia dan era digitalisasi serta teknologi informasi menuntut kita untuk lebih beradaptasi. Supaya apa yang kita kerjakan betul-betul sesuai dengan kebutuhan generasi hari ini dan masa depan," kata Bupati Muda Mahendrawan pada Senin (11/12) di Aula Praja Utama Kantor Bupati Kubu Raya. Bupati Mahendrawan berharap para penyuluh agama dapat menyikapi fenomena yang ada dengan terus meningkatkan kualitas. Menurutnya, penyuluh agama memiliki peran strategis dalam pembinaan umat sekaligus menjadi komunikator pembangunan dengan menggunakan bahasa agama. Ia mengapresiasi peran penyuluh agama sebagai jangkar-jangkar yang ada di lapangan. "Saya berterima kasih karena kita memandang peran penyuluh agama itu sangat strategis berkaitan dengan upaya untuk membangun proses pemahaman. Penyuluh agama adalah jangkar-jangkar yang ada di lapangan," ujarnya. Bupati Mahendrawan menjelaskan bahwa peran pemerintah adalah membuka peluang-peluang bagi rakyat agar semua rumah tangga dapat hidup layak, tenang, dan bahagia. Namun, untuk mencapai hal tersebut, dibutuhkan dukungan dan sinergi dari seluruh penyuluh agama. "Dan tentu salah satunya dikawal dengan proses yang berbasis hal-hal yang menyangkut upaya pemahaman keagamaan dan inilah yang akan membuat ketenangan," tambahnya. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, Muhajirin Yanis, menyatakan pentingnya keberadaan penyuluh agama dalam memberikan pendidikan dan pembinaan kepada masyarakat. Ia mengucapkan terima kasih kepada Bupati Kubu Raya atas fasilitas workshop dan sosialisasi ini. Menurutnya, workshop ini dapat menjadi pola model desain dan metode pelaksanaan penyuluhan agama yang baik untuk seluruh Kalimantan Barat. "Kami berterima kasih kepada Pak Bupati yang telah memfasilitasi kegiatan workshop dan sosialisasi ini. Mudah-mudahan dari Kubu Raya ini akan ditemukan pola model desain dan metode pelaksanaan penyuluhan agama yang baik yang nantinya dapat diterapkan untuk seluruh Kalimantan Barat. Mengapa? Karena workshop ini diikuti juga secara virtual oleh seluruh penyuluh di Kalimantan Barat yang berjumlah 1.300 orang," tuturnya. (ad)

Kubu Raya
| Selasa, 12 Desember 2023

Politik

Foto: Profil Muhammad Saleh Mukadam, Anggota DPRD yang jadi Tersangka Penembakan | Pifa Net

Profil Muhammad Saleh Mukadam, Anggota DPRD yang jadi Tersangka Penembakan

PIFA, Politik - Muhammad Saleh Mukadam, yang kini menjadi sorotan publik akibat penembakan yang menewaskan seorang warga di Lampung Tengah, adalah seorang anggota DPRD Lampung Tengah dari Fraksi Gerindra. Mukadam, yang telah ditahan di Mapolda Lampung, sebelumnya dikenal sebagai tokoh politik yang aktif di berbagai komisi DPRD dan struktur partai. Karir Politik Mukadam tergabung dalam Komisi IV DPRD Lampung Tengah. Sebelumnya, ia juga pernah menjabat sebagai Sekretaris di Komisi III, berdasarkan data dari situs BPS Lampung Tengah. Tidak hanya aktif di legislatif, Mukadam juga menduduki posisi penting di partai politiknya. Menurut susunan pengurus di laman DPP Gerindra (gerindra.id), nama M Saleh Mukadam tercatat sebagai Wakil Ketua (Waka) I DPC Lampung Tengah. Saleh Mukadam tinggal di Kampung Mataram Ilir, Lampung Tengah, lokasi di mana peristiwa penembakan tragis tersebut terjadi. Mukadam dipercaya sebagai penembak dalam prosesi pernikahan adat Lampung yang diadakan warga setempat. Dalam acara adat tersebut, penembakan sering kali dilakukan sebagai bagian dari tradisi. Insiden Penembakan Namun, nasib malang menimpa Salam, seorang warga yang tak sengaja terkena peluru dari senjata yang digunakan Mukadam. Peluru tersebut mengenai kening kanan Salam, mengakibatkan kematiannya seketika di tempat kejadian. Kepemilikan Senjata Ilegal Penyelidikan lebih lanjut oleh kepolisian mengungkap bahwa Mukadam memiliki sejumlah senjata api ilegal. Hasil penggeledahan di rumahnya menemukan empat unit senjata api tanpa surat-surat resmi, yakni: 1. Zoraki Mod 914-T beserta magasinnya, 2. Senjata api laras panjang FNC Belgia beserta magasin, 3. Senjata api HS beserta magasin, 4. Senjata api Revolver Cobra beserta dus magasin, 60 butir amunisi kaliber 5,56 mm, 34 butir amunisi kaliber 9 mm, serta beberapa selongsong peluru. "Dari hasil pemeriksaan, kami tidak mendapatkan ada surat-surat resmi atas kepemilikan senjata api ini. Artinya ini ilegal," ungkap Kapolres Lampung Tengah AKBP Andik Purnomo Sigit pada Minggu (7/7/2024). Pembelaan Mukadam Dalam keterangannya kepada polisi, Mukadam mengaku bahwa senjata-senjata tersebut hanya digunakan untuk acara adat Begawi di Lampung. "Kalau dari keterangannya untuk Begawi saja. Namun itu masih kami dalami terkait adanya penggunaan yang lain," ujar AKBP Andik. 

Lampung
| Senin, 8 Juli 2024
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5