Daftar makanan yang pantang dimakan saat Imlek. (Ilustrasi: Kompas.com)

Daftar makanan yang pantang dimakan saat Imlek. (Ilustrasi: Kompas.com)

Berandascoped-by-BerandaLifestylescoped-by-Lifestyle5 Makanan yang Pantang Dimakan Saat Imlek, Apa Saja?

5 Makanan yang Pantang Dimakan Saat Imlek, Apa Saja?

Indonesia | Jumat, 17 Januari 2025

PIFA.CO.ID, LIFESTYLE - Merayakan Tahun Baru Imlek selalu identik dengan tradisi, termasuk hidangan khas yang disiapkan di atas meja. Namun, ada beberapa makanan yang pantang disantap saat Imlek karena dipercaya bisa membawa kesialan.

Tradisi ini diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat Tionghoa dan memiliki makna mendalam di baliknya. Beberapa jenis makanan ini dihindari bukan tanpa alasan.

Berikut adalah daftar makanan yang sebaiknya dihindari saat merayakan Imlek

1. Salak

Buah salak dengan kulit tajamnya dipercaya melambangkan tantangan yang sulit dalam hidup. Kulitnya yang bersisik dianggap sebagai simbol rintangan yang mempersulit kehidupan di masa depan. Oleh sebab itu, salak dihindari selama perayaan Imlek.

2. Bubur

Bubur sering dianggap sebagai simbol kesusahan atau kemiskinan. Tekstur bubur yang lembek dan berair dianggap melambangkan seseorang yang hidup dalam kondisi ekonomi yang sulit. Bubur menjadi pantangan utama dalam hidangan Imlek.

3. Lobster

Gerakan lobster yang berenang mundur dipercaya melambangkan kemunduran dalam kehidupan. Menyantap lobster saat Imlek dianggap bisa membawa kehidupan yang berjalan mundur dan penuh kesulitan di tahun baru.

4. Makanan Berwarna Putih

Warna putih dalam tradisi Tionghoa sering dikaitkan dengan kematian dan kesialan. Oleh karena itu, makanan seperti tahu, telur, atau keju putih dihindari selama perayaan Imlek untuk menjauhkan keluarga dari hal-hal buruk.

5. Makanan yang Terlalu Pedas

Hidangan yang terlalu pedas sering dikaitkan dengan panas atau emosi yang tidak stabil. Dalam tradisi Tionghoa, menghindari makanan pedas saat Imlek dipercaya akan membawa ketenangan dan harmoni sepanjang tahun.

Rekomendasi

Foto:  Jay Idzes Berpeluang Cetak Sejarah sebagai Pemain Pertama Indonesia di Premier League | Pifa Net

Jay Idzes Berpeluang Cetak Sejarah sebagai Pemain Pertama Indonesia di Premier League

Sports
| Senin, 30 Juni 2025
Foto:   Onana Sebut Ingin Bertahan di Manchester United | Pifa Net

Onana Sebut Ingin Bertahan di Manchester United

Sports
| Senin, 23 Juni 2025
Foto: Pemprov Kalbar Serahkan 49 Ekor Sapi Kurban, Termasuk Satu dari Presiden Prabowo | Pifa Net

Pemprov Kalbar Serahkan 49 Ekor Sapi Kurban, Termasuk Satu dari Presiden Prabowo

Kalbar
| Selasa, 3 Juni 2025
Foto: Penelitian Ungkap Beras Merah Mengandung Lebih Banyak Arsenik Karsinogenik Dibandingkan Beras Putih | Pifa Net

Penelitian Ungkap Beras Merah Mengandung Lebih Banyak Arsenik Karsinogenik Dibandingkan Beras Putih

Indonesia
| Selasa, 15 April 2025
Foto: Diduga Kabur, Polisi Korsel Masih Melacak Keberadaan Yoon Suk Yeol  | Pifa Net

Diduga Kabur, Polisi Korsel Masih Melacak Keberadaan Yoon Suk Yeol

Korea Selatan
| Rabu, 8 Januari 2025
Foto: Hasto: Program Pengentasan Kemiskinan Prabowo Senapas dengan PDIP | Pifa Net

Hasto: Program Pengentasan Kemiskinan Prabowo Senapas dengan PDIP

Indonesia
| Senin, 13 Januari 2025
Foto: Presiden Prabowo Kembali Ingatkan Menteri: Yang Tak Bisa Cepat, Tinggal di Pinggir Jalan | Pifa Net

Presiden Prabowo Kembali Ingatkan Menteri: Yang Tak Bisa Cepat, Tinggal di Pinggir Jalan

Politik
| Senin, 30 Juni 2025
Foto: China Naikkan Tarif Impor Produk AS hingga 125 Persen, Tanggapi Kebijakan Tarif Sepihak Washington | Pifa Net

China Naikkan Tarif Impor Produk AS hingga 125 Persen, Tanggapi Kebijakan Tarif Sepihak Washington

China
| Sabtu, 12 April 2025
Foto: Laporan Shella Saukia terhadap Dokter Detektif Mulai Diproses Polda Metro Jaya | Pifa Net

Laporan Shella Saukia terhadap Dokter Detektif Mulai Diproses Polda Metro Jaya

Jakarta
| Jumat, 28 Februari 2025
Foto: Sidang Cerai Baim Wong dan Paula Verhoeven: Pihak Tergugat Serahkan 42 Bukti | Pifa Net

Sidang Cerai Baim Wong dan Paula Verhoeven: Pihak Tergugat Serahkan 42 Bukti

Indonesia
| Rabu, 12 Februari 2025

Berita Terkait

Lokal

Foto: Dewan Sebut Dana CSR Belum Terintegrasi dengan Pembangunan Desa | Pifa Net

Dewan Sebut Dana CSR Belum Terintegrasi dengan Pembangunan Desa

Berita Lokal, PIFA – Ketua Panitia Khusus (Pansus) Corporate Social Responsibility (CSR) DPRD Kalimantan Barat, Fransiskus Ason menyebutkan, dana CSR yang dikucurkan oleh perusahaan saat ini cenderung tidak terintegrasi dengan program pembangunan desa. "Bukan mereka tidak mau melaksanakan CSR, tapi terkadang tidak ada petunjuk sehingga semrawut. Desa mengajukan ini, bantu ini sehingga tidak terencana dengan baik," kata Ason, kemarin. Dia menerangkan, petunjuk pelaksanaan CSR tersebut sudah diatur dalam Perda Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Kendati demikian, penerapan Perda ini belum dilaksanakan dengan baik. "Akhirnya semrawut, tidak terdata dan terencana dengan baik," katanya. Ason menginginkan ke depan, dana CSR yang dikucurkan perusahaan menjawab kebutuhan masyarakat di Desa. Sehingga, jangan sampai tumpang tindih dengan pembangunan yang sudah dianggarkan lewat Dana Desa (DD). "Makanya ke depan kita mau perusahaan yang ada di Kalbar harus ikut dalam Musrenbang desa kabupaten dan provinsi sehingga program CSR terintegrasi," ujarnya. Di sisi lain, Fransiskus Ason mengatakan, pihaknya juga mencatat masih banyak  perusahaan tambang, dan perkebunan yang tidak melaksanakan CSR semuanya.  Sebelumnya, Pansus ini terbentuk pada 19 Januari lalu melalui mekanisme rapat paripurna. Fransiskus Ason menyebutkan, pihaknya mengambil tim ahli dari Untan untuk memahami mekanisme keuangan perusahaan. Pansus juga mengadakan rapat dengan mitra kerja yang berkaitan dengan dana CSR. Baik di bidang ekonomi, perkebunan, atau ESDM yang membidangi pertambangan di Pemerintah Provinsi Kalbar.  Pihaknya juga menganalisa data perusahaan yang patuh dan tidak sebagai sampel untuk penindakan. (ap)

Kalbar
| Jumat, 5 Agustus 2022

Nasional

Foto: PPATK Ungkap Lebih dari 1.000 Anggota DPR dan DPRD Main Judi Online | Pifa Net

PPATK Ungkap Lebih dari 1.000 Anggota DPR dan DPRD Main Judi Online

PIFA, Nasional - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkapkan bahwa lebih dari 1.000 orang anggota DPR RI dan DPRD terlibat dalam permainan judi online. Informasi ini disampaikan oleh Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana, dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR pada hari Rabu. Menjawab pertanyaan dari Wakil Ketua Komisi III DPR, Habiburokhman, Ivan menyatakan bahwa temuan tersebut mencakup anggota legislatif di tingkat pusat dan daerah. “Terkait dengan pertanyaan apakah profesi ini, kita bicara profesi ya, seperti Bapak Habiburokhman tadi, apakah ada legislatif di pusat dan daerah, kita menemukan itu lebih dari seribu orang. Datanya ada,” kata Ivan. Ia menambahkan bahwa data tersebut mencakup anggota DPR, DPRD, serta staf sekretariat dan kesetjenan. Menurut Ivan, dari total lebih dari 1.000 orang tersebut, jumlah transaksi mencapai sekitar 63.000 dengan nilai total transaksi mendekati Rp25 miliar. "Angka rupiahnya hampir 25 miliar di masing-masing. Ya, transaksi di antara mereka dari ratusan sampai miliaran, sampai ada satu orang sekian miliar. Agregat secara keseluruhan. Itu deposit, deposit. Jadi kalau dilihat dari perputarannya sampai ratusan miliar," jelas Ivan. Selain itu, pemerintah telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Judi Online untuk menangani masalah ini. Berdasarkan data Satgas, provinsi Jawa Barat menjadi wilayah dengan jumlah pemain judi online terbanyak, yakni 535.644 orang dengan nilai transaksi mencapai Rp3,8 triliun.  DKI Jakarta berada di peringkat kedua dengan 238.568 pemain dan transaksi sebesar Rp2,3 triliun. Jawa Tengah menempati urutan ketiga dengan 201.963 pelaku judi online dan transaksi senilai Rp1,3 triliun. Jawa Timur dan Banten menyusul dengan masing-masing 135.227 pemain (Rp1,051 triliun) dan 150.302 pemain (Rp1,022 triliun). (ad)

Indonesia
| Rabu, 26 Juni 2024

Politik

Foto: Apakah Politik Punya Pengaruh Terhadap Olahraga? | Pifa Net

Apakah Politik Punya Pengaruh Terhadap Olahraga?

PIFA, Politik - Gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah piala dunia membuat  isu ini  ramai dibicarakan masyarakat terkhusus mayarayat yang sangat hobi  dengan bola. Sehingga diganggap bahwa batalnya piala dunia di Indonesia ini karena pengaruh dari politik di indonesia sendiri. Namun hal itu telah di sanggah oleh Presiden RI dalam pernyatannya yang menyebut bahwa jangan mencampuradukkan urusan olahraga dengan politik, pada Selasa, (28/3/2023). Sedangkan pengertian Politik Menurut Prof. Miriam Budhiarjo Politik adalah bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem politik (negara) yang menyangkut proses menentukan dari tujuan-tujuan dari sistem itu dan melaksanakan tujuan-tujuan itu. Dalam bahasa yang lebih mudah dipahami, dapat dikatakan bahwa politik adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan negara maupun proses pengambilan keputusan ketatanegaraan. Tahukah kamu bahwa Politik dan Bola memiliki hubungan yang kompleks dan beragam tergantung pada konteks dan negara yang bersangkutan. Berikut ini kami meragkum  beberapa aspek yang mengenai hubungan antara politik dan bola: Isu-isu politik tentu dapat mempengaruhi perkembangan sepak bola di suatu negara. Misalnya, masalah korupsi dan politisasi di dalam federasi sepak bola dapat menghambat kemajuan olahraga dinegara tersebut. Bola juga dapat menjadi alat politik untuk meningkatkan citra suatu negara. Contohnya, ketika suatu negara berhasil menjadi tuan rumah Piala Dunia, hal ini dapat membantu meningkatkan citra internasional negara tersebut. Olahraga, termasuk sepak bola, juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana unjuk kekuatan politik, baik secara internal maupun eksternal. Sebuah tim bola nasional dapat digunakan sebagai alat propaganda untuk menunjukkan kekuatan dan keunggulan pada  suatu negara. Politik juga dapat mempengaruhi kebijakan dan regulasi di dalam dunia sepak bola, seperti aturan transfer pemain, pemberian hak siar, dan peraturan keamanan di stadion. Sepak bola juga dapat mempengaruhi politik di suatu negara. Misalnya, keberhasilan tim nasional dalam kompetisi internasional dapat memberikan kebanggaan nasional dan mengurangi ketegangan politik di dalam negeri. Seain itu, berikut adalah beberapa pandangan dari para ahli yang kami rangkum: Robert Edelman, seorang sejarawan olahraga, menyatakan bahwa olahraga, termasuk sepak bola, selalu memiliki hubungan dengan politik. Menurutnya, olahraga dapat digunakan sebagai alat untuk menyampaikan pesan politik dan dapat dimanfaatkan oleh pemerintah untuk meningkatkan citra negara. David Rowe, seorang sosiolog olahraga, menyatakan bahwa hubungan antara politik dan bola sangat erat, terutama dalam konteks globalisasi. Ia mengatakan bahwa sepak bola dapat memengaruhi tatanan sosial-politik suatu negara, seperti halnya saat Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan yang diharapkan dapat membantu meningkatkan perekonomian dan menunjukkan stabilitas politik. Joseph Maguire, seorang ahli politik olahraga, mengatakan bahwa sepak bola dapat digunakan sebagai sarana diplomasi dalam hubungan internasional. Sebagai contoh, pertandingan antara Korea. Selatan dan Korea Utara pada Piala Dunia 2010 disebut sebagai contoh keberhasilan diplomasi olahraga yang berhasil menyejukkan hubungan politik kedua negara. John Sugden, seorang sosiolog olahraga, mengatakan bahwa hubungan antara politik dan bola terutama dapat dilihat dalam peraturan dan regulasi di dalam dunia sepak bola. Ia menunjukkan bagaimana kebijakan FIFA dalam hal pemilihan tuan rumah Piala Dunia dapat dipengaruhi oleh isu politik. Dalam pandangan Sean Jacobs, seorang sejarawan dan peneliti olahraga, hubungan antara politik dan bola dapat dilihat dalam bagaimana keberhasilan tim sepak bola dapat mempengaruhi identitas nasional suatu negara. Ia mengatakan bahwa keberhasilan tim nasional dapat digunakan sebagai sarana unjuk kekuatan dan kebanggaan nasional. Pandangan para ahli menunjukkan bahwa hubungan antara politik dan bola sangat erat dan kompleks, serta dapat mempengaruhi berbagai aspek di dalam dan luar dunia sepak bola, termasuk kebijakan, diplomasi, identitas nasional, dan citra negara. Jadi bagaimana menurutmu?

Indonesia
| Senin, 10 April 2023
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5