5 Olahraga yang Paling Ngetren di Indonesia Sepanjang 2024
Indonesia | Sabtu, 28 Desember 2024
Lari, satu diantara olahraga yang ngetren di tahun 2024. (Dok. Istimewa)
Indonesia | Sabtu, 28 Desember 2024
Politik
PIFA.CO.ID, POLITIK - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengamankan sejumlah uang dalam bentuk rupiah dan valuta asing dari kediaman politikus Partai Nasdem, Ahmad Ali. Penyitaan tersebut dilakukan usai penggeledahan yang dilakukan penyidik KPK di rumah Ahmad Ali yang berlokasi di bilangan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.“Info sementara secara umum ditemukan dan disita dokumen, barang bukti elektronik, uang, ada juga tas dan jam,” kata Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (4/2/2025).Meskipun telah mengamankan sejumlah uang, Tessa belum mengungkapkan jumlah pasti uang yang disita penyidik dari kediaman Ahmad Ali. “Jumlahnya belum ada tapi gabungan antara rupiah dan valas (valuta asing),” ujarnya.Penggeledahan rumah Ahmad Ali merupakan bagian dari upaya KPK dalam mengusut kasus dugaan gratifikasi yang melibatkan eks Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Rita Widyasari, dengan sejumlah perusahaan batubara. Rita diduga menerima gratifikasi dari perusahaan-perusahaan tambang yang beroperasi di wilayah Kukar, dengan tarif USD 3,3-5 per metrik ton batu bara yang dieksplorasi.Selain itu, Rita juga diduga terlibat dalam tindak pidana pencucian uang (TPPU). Dalam kasus tersebut, KPK sebelumnya telah menyita 104 kendaraan yang terdiri dari 72 mobil dan 32 motor. Selain kendaraan, penyidik juga mengamankan ratusan dokumen serta barang bukti elektronik yang diduga berkaitan dengan kasus korupsi Rita. Barang-barang tersebut merupakan hasil penggeledahan yang dilakukan antara 13 Mei hingga 6 Juni 2024.Hingga kini, KPK masih terus mendalami kasus ini dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap berbagai barang bukti yang telah disita.
Lokal
PIFA, Lokal - Seorang warga Desa Tanjung Beringin, Jamal (36), meninggal dunia setelah diterkam buaya muara saat hendak mandi di Sungai Keluang pada Sabtu (21/9) sekitar pukul 17.00 WIB. Kejadian tragis ini terjadi setelah Jamal mengantar bibit pohon Albasia milik PT Kubu Mulia Forestry.Kapolsek Batu Ampar, IPDA Rachmatul Isani Fachri, menjelaskan bahwa korban, yang juga merupakan karyawan PT KMF, sedang mandi bersama anaknya yang berusia sekitar 4 tahun di gertak yang berada di tepi sungai keluang, tak jauh dari kapal pengangkut bibit pohon Albasia. Tiba-tiba, buaya muara muncul dari dalam air dan menyerangnya. Dalam kepanikan, korban sempat berteriak kepada istrinya yang berada di atas motor air untuk segera menyelamatkan anak mereka. Korban juga meminta istrinya untuk mengambil parang guna melawan buaya muara tersebut. Namun, usaha korban sia-sia, buaya muara yang menerkam kaki kanannya dengan cepat menyeretnya ke dalam sungai.Istrinya, yang berada di atas motor air, menyaksikan peristiwa tersebut dan berusaha membantu, namun korban ditarik ke dalam air.Meskipun anaknya selamat, Jamal tidak berhasil keluar dari sungai. Tim gabungan dari PT KMF, Polsek Batu Ampar, dan warga setempat melakukan pencarian intensif. Korban ditemukan pada Minggu (22/9) pukul 15.20 WIB, dalam keadaan meninggal dunia di dasar sungai. Jasadnya dievakuasi ke klinik perusahaan untuk pemeriksaan lebih lanjut sebelum diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan. (ly)
Politik
PIFA, Politik - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar (Cak Imin), telah menyampaikan kemungkinan untuk meninggalkan Partai Gerindra dan bergabung dengan koalisi partai politik yang mendukung bakal calon presiden Ganjar Pranowo. Cak Imin mengatakan bahwa opsi ini akan diambil jika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memberikan harapan baru kepadanya. "Kalau kemudian PDIP memberi harapan baru pada saya itu, barangkali nanti kalau tidak ada kepastian di Gerindra, ya ikut PDIP aja. Kira-kita gitu ajalah," tegas Cak Imin, Jumat (4/8) kemarin, seperti dikutip dari Sindonews. Namun, Cak Imin juga menyatakan bahwa keputusan untuk pindah ke PDIP masih akan dipertimbangkan berdasarkan tawaran yang diberikan padanya. "Barangkali tawarannya apa dulu. Ya cawapres kan. Tapi kan masih nominasi," ujar dia. Walaupun begitu, Cak Imin mengungkapkan bahwa opsi untuk pindah koalisi masih dalam jangkauan yang lebih jauh. Pasalnya, batas waktu akhir pendaftaran pasangan calon presiden dan wakil presiden di Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih cukup lama. "Ini kan masih panjang waktunya ya, pokoknya PKB sama Gerindra tetap solid, saya dukung Pak Prabowo, masih jalan. Soal nanti-nanti ya sabar saja kita kan lihat perkembangan," terang Cak Imin. Sementara itu, dalam konteks pilihan calon wakil presiden yang akan mendampingi bakal calon presiden dari Partai Perindo, Ganjar Pranowo, telah mencuat lima nama. Dari awalnya ada sepuluh calon, kelima nama tersebut adalah Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Sandiaga Uno (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), Erick Thohir (Menteri BUMN), Jenderal (Purn) Andika Perkasa (Mantan Panglima TNI), dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY, Ketua Umum Partai Demokrat).