Pekerjaan yang bisa membuat manusia mudah lupa di masa tuanya menurut hasil penelitian. (Ilustrasi: Freepik/atlascompany)

PIFA, Lifestyle - Setiap pekerjaan membawa sejumlah konsekuensi, tetapi beberapa profesi dapat berisiko lebih tinggi dan berdampak pada kesehatan seseorang di masa tua. Baru-baru ini, sebuah penelitian yang dilakukan oleh tiga organisasi berfokus pada kesehatan dan penuaan - Norwegian National Centre of Ageing and Health, Columbia Mailman School of Public Health, dan Butler Columbia Aging Center - mengungkapkan hubungan antara pekerjaan fisik yang intensif dan risiko gangguan kognitif serta demensia.

Penelitian ini menyoroti pentingnya kesadaran akan dampak pekerjaan fisik yang membutuhkan aktivitas tubuh yang tinggi. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa bekerja secara konsisten dalam profesi dengan aktivitas fisik yang sedang atau tinggi dapat meningkatkan risiko gangguan kognitif di masa tua.

Pekerjaan yang membutuhkan kerja tangan dan kaki secara aktif atau menggerakkan seluruh tubuh selama prosesnya, seperti memanjat, mengangkat, menyeimbangkan, berjalan, membungkuk, dan mengatur barang-barang, adalah yang paling berisiko mengalami penurunan daya ingat di masa depan. Studi ini mengingatkan kita bahwa bergerak terlalu banyak selama bekerja dapat memiliki dampak serius pada kesehatan kognitif.

Para peneliti juga menemukan bahwa bergerak selagi bekerja yang membutuhkan kemampuan berpikir sama buruknya dengan duduk selama 10 jam. Ini adalah temuan yang mengkhawatirkan, terutama ketika dilakukan di usia yang lebih matang. Studi ini menguji aktivitas fisik para partisipan di usia 33 sampai 65 dan mengaitkannya dengan risiko perkembangan demensia.

Selain aktivitas fisik yang tinggi, pekerjaan yang berbahaya secara fisik atau memerlukan tuntutan tinggi secara psikologis atau fisik, dan memiliki tingkat kontrol pekerjaan yang rendah, dikaitkan dengan kinerja yang lebih buruk pada tes kognitif di usia lanjut. Ini menunjukkan bahwa stres dan tekanan dalam pekerjaan juga dapat berkontribusi pada penurunan kesehatan kognitif.

Kurangnya waktu untuk istirahat juga menjadi faktor risiko. Pekerja yang harus menjalani shift malam atau memiliki jadwal kerja yang tidak teratur dapat mengalami kurang tidur atau istirahat, yang dapat memengaruhi kesehatan kognitif mereka.

Beberapa pekerjaan yang menurut penelitian ini memiliki risiko lebih tinggi terhadap demensia meliputi:

1. Salesperson

Para peneliti menemukan bahwa profesi ini, yang seringkali mengharuskan berjalan-jalan dan berbicara dengan banyak orang, dapat meningkatkan risiko gangguan kognitif di masa depan.

2. Perawat

Profesi perawat, meskipun penting dalam dunia kesehatan, melibatkan tuntutan fisik yang tinggi seperti mengangkat dan merawat pasien yang membutuhkan perawatan fisik intensif.

3. Asisten Perawat 

Seperti perawat, asisten perawat juga terlibat dalam perawatan fisik pasien, yang dapat meningkatkan risiko gangguan kognitif di kemudian hari.

4. Petani

Profesi ini melibatkan aktivitas fisik yang berat seperti bekerja di ladang, mengangkat barang, dan mengatur tanaman.

5. Produsen Hewan 

Pekerjaan ini dapat mengharuskan seseorang bergerak aktif dan berinteraksi dengan hewan yang membutuhkan perhatian fisik.

Studi ini juga menyoroti bahwa pekerjaan yang tidak membutuhkan banyak bergerak, seperti administrasi atau profesi pendidikan seperti guru, justru dapat merangsang otak sepanjang hidup. Oleh karena itu, penting untuk mencari keseimbangan antara pekerjaan fisik yang keras dengan aktivitas yang merangsang pikiran, seperti membaca, belajar bahasa baru, menulis, atau melukis. Merawat kesehatan otak dengan cara ini dapat membantu mencegah demensia di masa tua. (b)

PIFA, Lifestyle - Setiap pekerjaan membawa sejumlah konsekuensi, tetapi beberapa profesi dapat berisiko lebih tinggi dan berdampak pada kesehatan seseorang di masa tua. Baru-baru ini, sebuah penelitian yang dilakukan oleh tiga organisasi berfokus pada kesehatan dan penuaan - Norwegian National Centre of Ageing and Health, Columbia Mailman School of Public Health, dan Butler Columbia Aging Center - mengungkapkan hubungan antara pekerjaan fisik yang intensif dan risiko gangguan kognitif serta demensia.

Penelitian ini menyoroti pentingnya kesadaran akan dampak pekerjaan fisik yang membutuhkan aktivitas tubuh yang tinggi. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa bekerja secara konsisten dalam profesi dengan aktivitas fisik yang sedang atau tinggi dapat meningkatkan risiko gangguan kognitif di masa tua.

Pekerjaan yang membutuhkan kerja tangan dan kaki secara aktif atau menggerakkan seluruh tubuh selama prosesnya, seperti memanjat, mengangkat, menyeimbangkan, berjalan, membungkuk, dan mengatur barang-barang, adalah yang paling berisiko mengalami penurunan daya ingat di masa depan. Studi ini mengingatkan kita bahwa bergerak terlalu banyak selama bekerja dapat memiliki dampak serius pada kesehatan kognitif.

Para peneliti juga menemukan bahwa bergerak selagi bekerja yang membutuhkan kemampuan berpikir sama buruknya dengan duduk selama 10 jam. Ini adalah temuan yang mengkhawatirkan, terutama ketika dilakukan di usia yang lebih matang. Studi ini menguji aktivitas fisik para partisipan di usia 33 sampai 65 dan mengaitkannya dengan risiko perkembangan demensia.

Selain aktivitas fisik yang tinggi, pekerjaan yang berbahaya secara fisik atau memerlukan tuntutan tinggi secara psikologis atau fisik, dan memiliki tingkat kontrol pekerjaan yang rendah, dikaitkan dengan kinerja yang lebih buruk pada tes kognitif di usia lanjut. Ini menunjukkan bahwa stres dan tekanan dalam pekerjaan juga dapat berkontribusi pada penurunan kesehatan kognitif.

Kurangnya waktu untuk istirahat juga menjadi faktor risiko. Pekerja yang harus menjalani shift malam atau memiliki jadwal kerja yang tidak teratur dapat mengalami kurang tidur atau istirahat, yang dapat memengaruhi kesehatan kognitif mereka.

Beberapa pekerjaan yang menurut penelitian ini memiliki risiko lebih tinggi terhadap demensia meliputi:

1. Salesperson

Para peneliti menemukan bahwa profesi ini, yang seringkali mengharuskan berjalan-jalan dan berbicara dengan banyak orang, dapat meningkatkan risiko gangguan kognitif di masa depan.

2. Perawat

Profesi perawat, meskipun penting dalam dunia kesehatan, melibatkan tuntutan fisik yang tinggi seperti mengangkat dan merawat pasien yang membutuhkan perawatan fisik intensif.

3. Asisten Perawat 

Seperti perawat, asisten perawat juga terlibat dalam perawatan fisik pasien, yang dapat meningkatkan risiko gangguan kognitif di kemudian hari.

4. Petani

Profesi ini melibatkan aktivitas fisik yang berat seperti bekerja di ladang, mengangkat barang, dan mengatur tanaman.

5. Produsen Hewan 

Pekerjaan ini dapat mengharuskan seseorang bergerak aktif dan berinteraksi dengan hewan yang membutuhkan perhatian fisik.

Studi ini juga menyoroti bahwa pekerjaan yang tidak membutuhkan banyak bergerak, seperti administrasi atau profesi pendidikan seperti guru, justru dapat merangsang otak sepanjang hidup. Oleh karena itu, penting untuk mencari keseimbangan antara pekerjaan fisik yang keras dengan aktivitas yang merangsang pikiran, seperti membaca, belajar bahasa baru, menulis, atau melukis. Merawat kesehatan otak dengan cara ini dapat membantu mencegah demensia di masa tua. (b)

0

0

You can share on :

0 Komentar