5 Rekomendasi Kuliner yang Wajib Dicoba Saat Libur ke Singkawang
Singkawang | Sabtu, 4 Januari 2025
Rekomendasi kuliner Singkawang saat liburan. (Dok. Istimewa)
Singkawang | Sabtu, 4 Januari 2025
Nasional
Berita Nasional, PIFA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, setidaknya ada empat strategi yang akan diterapkan oleh pemerintah menangani Covid-19 varian Omicron. Keempat strategi tersebut disampaikan Menkes Budi melalui keterangan persnya saat evaluasi Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Senin (27/12/2021) “Kementerian Kesehatan konsisten melakukan empat strategi untuk menangani pandemi COVID-19 termasuk Omicron. Pertama adalah protokol kesehatan atau 3M, kedua adalah surveilans atau 3T atau TLI (tes, lacak, isolasi), ketiga adalah vaksinasi, yang keempat adalah terapeutik atau perawatan,” paparnya, demikian dikutip dari rilis Setkab RI (27/12). Pada kesempatan itu, ia juga menekankan terkait pentingnya disiplin penerapan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) untuk menekan penularan virus COVID-19. Kemudian, Menkes juga mengimbau masyarakat untuk terus disiplin dalam menggunakan aplikasi PeduliLindungi. “Saya lihat banyak rakyat kita yang masuk mal atau masuk restoran-restoran suka lupa pakai (aplikasi PeduliLindungi). Adalah kewajiban petugas untuk mengingatkan. Kenapa? Karena ini membantu kita untuk menyaring kalau misalnya ada orang yang berpotensi menular tapi tidak disiplin masih jalan-jalan ke luar,” tambahnya. Menkes Budi juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan yang tidak esensial ke luar negeri mengingat tingginya penyebaran kasus Omicron global. “Tidak usah pergi ke luar negeri kalau tidak sangat perlu karena sekarang sumber penyakitnya ada di sana dan semua orang yang kembali kita lihat banyak yang terkena. Jadi lindungilah diri kita, jangan ke luar negeri,” tegas dia. Budi mengatakan, 98 persen kasus Omicron di Indonesia terjadi pada pelaku perjalanan internasional. Pemerintah akan memperketat karantina pelaku perjalanan tersebut, lanjutnya. “Kita harus melindungi 270 juta rakyat kita yang sekarang sudah kondisinya baik. Jadi tolong dipahami bahwa proses karantina kedatangan luar negeri untuk warga negara Indonesia akan kita perketat,” tegasnya lagi. Adapun lokasi karantina yang disiapkan pemerintah yakni di Jakarta, Surabaya, Batam, dan Entikong terutama untuk mengantisipasi kepulangan para pekerja migran Indonesia (PMI). “Kita sudah menghitung juga berapa orang yang akan datang berdasarkan pola kedatangan tahun lalu. Memang bedanya sekarang karantinanya 10 hari, jadi di awal-awal kemarin ada sedikit kepadatan tapi sekarang sudah kita atur,” terang Menkes. Selain penegakan protokol kesehatan dan memperketat karantina, lanjutnya lagi, pemerintah juga memperkuat surveilans atau deteksi dengan memperbanyak peralatan tes PCR yang dapat mengidentifikasi varian Omicron. “Kita sudah sebarkan di seluruh pintu-pintu masuk luar negeri utama, sehingga kita bisa lebih cepat mengidentifikasi Omicron menggunakan tes PCR yang cuma 4-6 jam dibandingkan dengan tes genome sequencing yang di antara 3-5 hari,” tambahnya. Kemudian, pemerintah juga memperkuat surveilans dengan memperbanyak peralatan genome sequencing sebanyak 15 unit yang akan disebar ke berbagai wilayah di tanah air. “Mudah-mudahan di awal tahun depan segera datang dan akan kita sebarkan ke seluruh pulau-pulau Indonesia (Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua) agar tes genome sequencing ini menjadi lebih cepat dan juga jaringannya menjadi lebih kuat, tidak hanya di Jawa saja,” ujar Budi. Soal vaksinasi, Menkes menekankan bahwa pemerintah akan terus mempercepat pelaksanaan vaksinasi nasional terutama bagi kelompok masyarakat yang memiliki risiko tinggi jika terpapar Virus Corona. “Penting buat kita mempercepat vaksinasi, terutama kalangan yang berisiko yaitu lansia dan orang-orang yang imunitasnya terganggu. Harus cepat kita vaksinasi agar mereka tidak tertular oleh Omicron ini,” pungkasnya. Lebih lanjut, Budi menyampaikan bahwa pihaknya juga telah mempersiapkan fasilitas kesehatan dan obat-obatan untuk menghadapi kemungkinan adanya lonjakan kasus. “Kita juga sudah mempersiapkan rumah sakit-rumah sakit kita, baik itu tempat tidurnya, obat-obatannya, oksigennya juga sudah kita pasang cukup banyak, 16 ribu lebih oksigen generator dan 31 oksigen konsentrator sudah kita pasang, agar bisa mempersiapkan mudah-mudahan tidak terjadi,” tutup dia.
Politik
PIFA.CO.ID, POLITIK – Presiden ke-7 RI Joko Widodo mengungkapkan kemungkinan bertemu dengan Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dalam waktu dekat. Namun, Jokowi mengakui bahwa hingga saat ini belum ada janji untuk pertemuan tersebut.Hal itu disampaikan Jokowi usai menghadiri acara buka puasa bersama yang diadakan oleh Partai NasDem di NasDem Tower, Jakarta, Jumat (21/3). Dalam acara tersebut, Jokowi tampak duduk bersama Ketua DPP PDIP Puan Maharani, yang juga merupakan putri Megawati.“Ya belum, tapi akan, akan apa ya, ke depan saya kira akan baik-baik saja,” ujar Jokowi saat ditanya mengenai kemungkinan bertemu Megawati.Jokowi juga menegaskan bahwa hubungannya dengan Puan tetap berjalan baik dan hangat. “Hubungannya memang hangat betul, memang hangat, dengan Mbak Puan hangat,” kata Jokowi.Pernyataan senada disampaikan oleh Puan Maharani sebelum acara dimulai. Ia memastikan bahwa hubungannya dengan Jokowi tetap terjalin dengan baik meskipun Jokowi bukan lagi bagian dari PDIP.“Hangat dong. Orang enggak ada apa-apa. Hangat,” ujar Puan. “Selalu, selalu, selalu hangat,” tambahnya.Sebelumnya, hubungan Jokowi dengan PDIP, terutama dengan Megawati, dikabarkan mengalami keretakan akibat dinamika politik pada Pilpres 2024. Konflik ini dipicu oleh langkah politik Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution, yang memilih jalur berbeda dengan PDIP.Gibran, putra sulung Jokowi, mencalonkan diri dan terpilih sebagai Wakil Presiden mendampingi Prabowo Subianto, sementara PDIP mengusung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dalam kontestasi Pilpres 2024. Bobby Nasution, menantu Jokowi, turut mendukung Prabowo-Gibran dan akhirnya bergabung dengan Partai Gerindra.Akibatnya, PDIP mengambil langkah tegas dengan memecat Jokowi beserta keluarganya dari keanggotaan partai. Dengan demikian, Jokowi dan keluarganya tidak lagi berstatus sebagai kader PDIP.Meskipun demikian, pernyataan terbaru Jokowi dan Puan menunjukkan bahwa komunikasi dan hubungan personal di antara mereka masih tetap terjaga dengan baik.
Lokal
PIFA, Lokal - Dua lampion raksasa di Vihara Tri Dharma Hian Thian Siang Tie Desa Sungai Kakap, Kecamatan Sungai Kakap, kini menjadi daya tarik wisata baru di Kubu Raya. Dua lampion terbesar di Indonesia itu diresmikan Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan pada Kamis (19/1/2023) malam. "Hadirnya dua lampion raksasa ini memberikan nilai yang luar biasa untuk dijadikan ajang membahagiakan rumah tangga," kata Muda Mahendrawan di sela kegiatan. Menurut Muda, kehadiran lampion raksasa melambangkan pikiran yang luas dan besar. Pikiran tersebut diharapkan menjadi inspirasi serta semangat untuk selalu berpikir global mendunia. "Anak muda Kubu Raya selalu menjadi trendsetter karena sesuatu yang baru selalu ada di Kubu Raya yang memberikan inspirasi buat Indonesia," ujar Muda. Muda menyebut dua lampion raksasa menjadi kado menyambut Imlek 2574. Lampion itu, lanjut dia, menjadi bukti bahwa Kubu Raya selalu menjadi pionir dan bukan sekadar jadi pengikut. Ia menegaskan, lampion yang besar tercipta dari adanya pikiran yang besar dan jiwa yang luas. "Semua ini dikarenakan kita memahami dan menghargai keberagaman yang ada di Kubu Raya dan Kalimantan Barat," jelasnya. Muda menuturkan Kubu Raya merupakan daerah yang sangat heterogen karena multietnis, di mana beragam bahasa dan budaya serta agama ada di kabupaten termuda di Kalbar ini. "Untuk membuat lampion yang memiliki lingkaran 18 meter, tinggi 4 meter 60 centimeter, dan memiliki diameter 5 meter dan berat 80 kilogram ini bukan suatu hal yang mudah dan ringan, melainkan diperlukan ketekunan, kegigihan, kesabaran dan suatu kecintaan yang luar biasa," ucapnya. Sementara itu, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Kubu Raya Rini Kurnia Solihat menilai lampion raksasa merupakan bagian dari seni budaya yang harus dilestarikan. "Kami terus menghargai segala ide kreatif yang dapat memajukan kegiatan-kegiatan seni budaya, wisata, dan ekonomi kreatif di Kabupaten Kubu Raya," kata Rini.