5 Trik Buat Meta AI WhatsApp Bisa Menghasilkan Uang, Cocok untuk Mahasiswa
Indonesia | Selasa, 7 Januari 2025
Cara menghasilkan uang melalui fitur Meta AI WhatsApp. (Ilustrasi: Poskota)
Indonesia | Selasa, 7 Januari 2025
Lokal
PIFA, Lokal - Anggota DPRD Kota Pontianak, Bebby Nailufa, memberikan dukungan penuh kepada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji-Didi Haryono. Menurutnya, keduanya adalah figur pemimpin yang cerdas dan selalu mengedepankan kepentingan masyarakat.Bebby menekankan bahwa selama memimpin Kota Pontianak dan Kalimantan Barat, Sutarmidji telah menunjukkan dedikasi yang luar biasa dengan membawa kemajuan signifikan. Peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) serta kebijakan pendidikan gratis menjadi bukti nyata komitmennya dalam memajukan daerah. "Sutarmidji adalah pemimpin yang cerdas dengan rekam jejak yang sangat baik," ujar Bebby saat bertemu warga di Kelurahan Dalam Bugis, Pontianak Timur, pada Jumat (1/11/2024).Lebih lanjut, Bebby menjelaskan bahwa Sutarmidji, yang memiliki pengalaman lengkap sebagai akademisi, anggota DPRD Kota Pontianak, Wakil Wali Kota, Wali Kota, hingga Gubernur Kalbar, telah berhasil melakukan lompatan pembangunan. Ia mencatat bahwa perhatian Sutarmidji terhadap kebutuhan masyarakat terlihat dari peningkatan PAD Kota Pontianak, pembangunan infrastruktur, dan peningkatan pelayanan kesehatan.“Di Kalbar, banyak prestasi yang beliau tunjukkan. PAD Kalbar juga meningkat,” lanjutnya. Bebby juga mencatat komitmen Sutarmidji dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) dengan program sekolah gratis untuk jenjang SMA dan SMK, pembangunan sekolah baru, serta peningkatan infrastruktur.Bebby menggarisbawahi pentingnya keberlanjutan pembangunan di Kalbar dan mengajak masyarakat untuk mendukung pasangan Sutarmidji-Didi Haryono. "Mereka berdua memiliki konsep pembangunan yang solid dan bekerja berdasarkan kebutuhan masyarakat," pungkasnya.Didi Haryono, mantan Kapolda Kalbar dan putra kelahiran Sambas, diyakini akan semakin memperkuat visi pembangunan Kalbar ke depan.
Nasional
PIFA, Nasional - Presiden Joko Widodo secara resmi mengumumkan penghapusan kelas iuran BPJS Kesehatan I, II, dan III mulai 30 Juni 2025 dan menggantinya dengan Kelas Rawat Inap Standar Jaminan Kesehatan Nasional (KRIS JKN). Langkah ini diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2024 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan. Menurut Pasal 103B ayat 1 dalam peraturan tersebut, penerapan KRIS akan dilakukan paling lambat pada 30 Juni 2025. "Penerapan fasilitas ruang perawatan pada pelayanan rawat inap berdasarkan kelas rawat inap standar dilaksanakan secara menyeluruh untuk rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan paling lambat tanggal 30 Juni 2025," demikian bunyi pasal tersebut. Apa Bedanya KRIS dengan Kelas BPJS Kesehatan? KRIS JKN menandai perubahan signifikan dalam sistem kesehatan Indonesia. Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono, menjelaskan bahwa KRIS menitikberatkan pada perbaikan tempat tidur. Dengan KRIS, kamar rawat inap akan memiliki maksimal 4 tempat tidur, berbeda dengan kelas I BPJS Kesehatan yang sering kali memiliki kamar berkapasitas 1-2 orang per unit, kelas II dengan kapasitas 3-5 orang per kamar, dan kelas III dengan kapasitas 4-6 orang per kamar. Selain itu, ada 12 kriteria fasilitas kelas rawat inap dengan sistem KRIS, termasuk peningkatan ventilasi udara, pencahayaan yang memadai, hingga adanya kamar mandi dalam ruang rawat inap. Apakah Layanan JKN Akan Lebih Nyaman dengan Perubahan Ini? Menanggapi hal ini, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono menyatakan bahwa uji coba penerapan KRIS di beberapa rumah sakit telah menunjukkan hasil positif. "Dari hasil uji coba tersebut, dampak indeks kepuasan masyarakat meningkat, dan pendapatan RS tidak berkurang dengan menerapkan implementasi KRIS," ujarnya. Perubahan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan kenyamanan pasien, sambil memastikan keberlanjutan sistem jaminan kesehatan nasional. Adapun 12 kriteria fasilitas kelas rawat inap dengan sistem KRIS yaitu: 1. Komponen bangunan yang digunakan tidak memiliki tingkat porositas yang tinggi 2. Ventilasi udara memenuhi pertukaran udara pada ruang perawatan biasa minimal 6 (enam) kali pergantian udara per jam 3. Pencahayaan ruangan buatan mengikuti kriteria standar 250 lux untuk penerangan dan 50 lux untuk pencahayaan tidur 4. Kelengkapan tempat tidur berupa adanya 2 (dua) kotak kontak dan nurse call pada setiap tempat tidur 5. Adanya nakas per tempat tidur 6. Dapat mempertahankan suhu ruangan mulai 20 sampai 26 derajat celcius 7. Ruangan telah terbagi atas jenis kelamin, usia, dan jenis penyakit (infeksi dan non infeksi) 8. Kepadatan ruang rawat inap maksimal 4 (empat) tempat tidur, dengan jarak antar tepi tempat tidur minimal 1,5 meter 9. Tirai/partisi dengan rel dibenamkan menempel di plafon atau menggantung 10. Kamar mandi dalam ruang rawat inap 11. Kamar mandi sesuai dengan standar aksesibilitas 12. Outlet oksigen
Nasional
PIFA, Nasional - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan keyakinannya terhadap tingginya minat investor untuk berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Penilaian ini disampaikan oleh Jokowi setelah melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking di sejumlah infrastruktur di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur. Menurut Jokowi, antusiasme investor semakin meningkat pasca-pemilu. Meski terdapat antrian investor, Jokowi menyoroti pentingnya pengaturan lahan dan ekosistem yang baik untuk memastikan pembangunan kota yang berkelanjutan. "Yang antre ini banyak, hanya mengatur di mana lahan yang sudah clear and clean, kemudian kawasannya di mana agar ekosistem ini segera terbentuk sehingga kota menjadi hidup," kata Jokowi di kawasan IKN, Kamis (29/2/2024). Jokowi sekaligus menunjukkan peta kawasan IKN berikut dengan posisi tiap klasternya. Peta yang ditunjukan kepala negara itu menunjukkan padatnya titik-titik rencana pembangunan di IKN, terutama di IKN bagian barat. "Yang lebih padat sebetulnya di IKN barat, hanya ini titik-titiknya belum ditunjukkan di sini, tapi ini yang paling padat nantinya. Dalam dua-tiga bulan ini yang paling padat," katanya. Sebelumnya, keberadaan IKN Nusantara telah memberikan dampak signifikan bagi Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Sri Wahyuni, menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Kaltim mencapai 6,22 persen, melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya mencapai 5,05 persen pada tahun 2023. "Kondisi ini mungkin sejarah bagi Provinsi Kaltim. Pertumbuhan ekonomi bisa naik signifikan tidak lepas hadirnya IKN," kata Sri Wahyuni.