6 Jenis Kejahatan Siber yang Sering Terjadi di Indonesia
Indonesia | Kamis, 8 Agustus 2024
PIFA, Tekno - Kejahatan sibe atau cyber crime marak terjadi diberbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Cyber crime adalah jenis kejahatan yang dilakukan melalui komputer dan jaringan. Biasanya, informasi yang bersifat rahasia seringkali disebarluaskan ke publik, bahkan tidak jarang dijual. Korban dari serangan siber ini biasanya adalah perusahaan dan pemerintahan.
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Wilayah Kalbar, Bridgen Pol Yusuf Saprudin menyebutkan ada 6 kejahatan siber yang sering terjadi di Indonesia. Apa saja, berikut di antaranya:
1. Phising
Jenis serangan ini menggunakan teknik rekayasa sosial yang menipu korban untuk memberikan informasi sensitif seperti kata sandi dan detail akun. Kejahatan siber phising yang sering terjadi biasanya melalui WhatsApp atau email.
2. Malware
Malware adalah perangkat lunak yang dirancang untuk merusak atau memperoleh akses yang tidak sah ke sistem komputer dengan tujuan mencuri data berharga atau menghambat akses yang sah.
3. Ransomware
Ransomware mengenkripsi data-data penting di dalam perangkat komputer atau server, sehingga korban tidak dapat mengakses data-data tersebut. Setelah data terenkripsi, ransomware akan menampilkan pesan yang meminta pembayaran sejumlah uang (biasanya dalam bentuk cryptocurrency) agar korban dapat memperoleh kunci dekripsi untuk memulihkan data-data. Contoh serangan Ransomware di Indonesia adalah peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS)
4. Denial of Service (DOS) dan Distributed Denial of Service (DDOS)
Serangan ini bertujuan untuk mengganggu ketersedian layanan dengan membanjiri server dengan lalu lintas.
5. Ancaman dari Dalam
Ancaman dari dalam dapat berasal dari karyawan yang memanfaatkan akses yang diotorisasi terhadap data sensitif dengan tujuan mendapatkan keuntungan finansial, keuntungan pribadi atau niat jahat yang merugikan perusahaan.
6. Ancaman Persisten Canggih (APT)
APT mengacu pada jenis serangan siber yang canggih bertujuan untuk menembus jaringan komputer melalui serangan bertahap yang berkelanjutan, mencuri informasi sensitif, dan menyebabkan kerusakan yang meluas.