6 Kebiasaan Sehari-hari yang Diam-Diam Merusak Kesehatan Paru-Paru
Lifestyle | Jumat, 8 Agustus 2025
PIFA, Lifestyle - Konsultan pulmonologi di Rumah Sakit Amar Jain, WHC, Jaipur, Dr. Shivani Swami, mengungkapkan enam kebiasaan yang tampak sepele namun dapat secara bertahap menurunkan fungsi paru-paru. Ia menegaskan bahwa menjaga kesehatan paru bukan hanya soal tidak merokok, tetapi juga memperhatikan lingkungan, postur tubuh, dan gaya hidup.
Menurutnya, paparan asap rokok pasif—termasuk dari hookah atau dupa—dapat memicu penurunan fungsi paru dan meningkatkan risiko infeksi pernapasan. Gaya hidup sedentari atau kurang aktivitas fisik juga mengurangi efisiensi paru-paru, bahkan lebih berbahaya dibandingkan faktor berat badan atau kesehatan jantung.
Postur tubuh yang buruk, seperti membungkuk saat bekerja, bisa menekan paru-paru sehingga tidak berkembang optimal. Kebiasaan menahan batuk berulang kali juga menghambat pembersihan lendir dan iritasi dari paru-paru.
Swami menambahkan, kurang minum air membuat lendir di paru-paru lebih kental sehingga sulit menghalau zat iritan dan patogen. Sementara penggunaan berlebihan produk berbahan kimia seperti pembersih, disinfektan, pengharum udara, dan lilin aromaterapi yang mengandung senyawa organik volatil (VOC) dapat mengiritasi saluran pernapasan serta mengurangi kapasitas paru.
Untuk mencegah kerusakan paru, Swami merekomendasikan latihan pernapasan harian, jalan singkat, hidrasi yang cukup, dan menghindari polutan. “Olahraga teratur merangsang pernapasan yang lebih komprehensif, memperkuat otot pernapasan, dan memungkinkan paru-paru bekerja lebih baik,” ujarnya.