Ciri-ciri anjing rabies dan cara memberikan pertolongan pertama ketika digigit anjing tersebut. (Ilustrasi: Freepik aleksandarlittlewolf)

PIFA, Lifestyle - Kasus rabies yang disebabkan oleh gigitan hewan domestik, terutama anjing, masih menjadi perhatian serius di berbagai daerah. Di Kalimantan Barat sendiri, sedikitnya 11 orang dilaporkan meninggal dunia usai mengalami Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) sepanjang Januari-Juni 2023.

Rabies merupakan penyakit yang sangat berbahaya dan dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani dengan tepat. Untuk itu, penting bagi kita untuk mengenali ciri-ciri anjing yang terinfeksi rabies guna mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan.

Menurut WebMD, berikut adalah beberapa ciri anjing yang mungkin terinfeksi rabies:

1. Perubahan Perilaku

Anjing yang mengalami rabies seringkali menunjukkan perubahan perilaku yang mencolok. Mereka dapat menjadi agresif, gelisah, atau justru menjadi sangat tenang dan kurang responsif terhadap lingkungan sekitar.

2. Demam

Peningkatan suhu tubuh atau demam adalah salah satu gejala umum yang dapat diamati pada anjing dengan rabies. Anjing yang terinfeksi mungkin terlihat lesu, lemah, dan tidak bersemangat.

3. Kesulitan Menelan

Rabies dapat mempengaruhi sistem saraf tenggorokan anjing, sehingga mereka mengalami kesulitan dalam menelan. Anjing yang terinfeksi rabies dapat menunjukkan gejala seperti batuk-batuk, tersedak, atau kesulitan makan dan minum.

4. Air Liur Berlebihan

Salah satu tanda khas anjing dengan rabies adalah produksi air liur yang berlebihan. Anjing yang terinfeksi mungkin memiliki mulut yang terus-menerus basah karena air liur yang keluar secara berlebihan.

5. Gerakan Sempoyongan, Kejang, hingga Lumpuh

Rabies mempengaruhi sistem saraf anjing, yang dapat menyebabkan gangguan koordinasi gerakan. Anjing yang terinfeksi rabies mungkin terlihat tidak stabil saat berjalan, mengalami kejang-kejang, atau bahkan menjadi lumpuh.

6. Sensitif terhadap Stimulasi Cahaya, Gerakan, dan Suara

Anjing dengan rabies seringkali mengalami hipersensitivitas terhadap rangsangan eksternal seperti cahaya terang, gerakan cepat, atau suara keras. Mereka mungkin bereaksi secara berlebihan terhadap rangsangan tersebut.

7. Mulut Berbusa akibat Akumulasi Liur

Salah satu tanda eksternal yang sering dikaitkan dengan rabies adalah adanya busa di mulut anjing. Hal ini disebabkan oleh akumulasi air liur yang berlebihan dan ketidakmampuan anjing untuk menelannya dengan normal.

Pertolongan Pertama Jika Digigit Mamalia

Jika seseorang mengalami gigitan oleh mamalia, termasuk anjing, tindakan awal yang perlu dilakukan adalah mencuci luka dengan sabun dan air mengalir segera setelah kejadian. 

"Salah kaprahnya luka langsung diberi povidone iodine atau obat merah. Nah itu kan tidak bisa membunuh virus rabies," jelas Denny seperti dikutip dari CNNIndonesia, Selasa (20/6/23).

Setelah pertolongan pertama, pasien tetap perlu dibawa ke dokter untuk memperoleh perawatan lebih lanjut termasuk vaksin antirabies (VAR).

PIFA, Lifestyle - Kasus rabies yang disebabkan oleh gigitan hewan domestik, terutama anjing, masih menjadi perhatian serius di berbagai daerah. Di Kalimantan Barat sendiri, sedikitnya 11 orang dilaporkan meninggal dunia usai mengalami Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) sepanjang Januari-Juni 2023.

Rabies merupakan penyakit yang sangat berbahaya dan dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani dengan tepat. Untuk itu, penting bagi kita untuk mengenali ciri-ciri anjing yang terinfeksi rabies guna mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan.

Menurut WebMD, berikut adalah beberapa ciri anjing yang mungkin terinfeksi rabies:

1. Perubahan Perilaku

Anjing yang mengalami rabies seringkali menunjukkan perubahan perilaku yang mencolok. Mereka dapat menjadi agresif, gelisah, atau justru menjadi sangat tenang dan kurang responsif terhadap lingkungan sekitar.

2. Demam

Peningkatan suhu tubuh atau demam adalah salah satu gejala umum yang dapat diamati pada anjing dengan rabies. Anjing yang terinfeksi mungkin terlihat lesu, lemah, dan tidak bersemangat.

3. Kesulitan Menelan

Rabies dapat mempengaruhi sistem saraf tenggorokan anjing, sehingga mereka mengalami kesulitan dalam menelan. Anjing yang terinfeksi rabies dapat menunjukkan gejala seperti batuk-batuk, tersedak, atau kesulitan makan dan minum.

4. Air Liur Berlebihan

Salah satu tanda khas anjing dengan rabies adalah produksi air liur yang berlebihan. Anjing yang terinfeksi mungkin memiliki mulut yang terus-menerus basah karena air liur yang keluar secara berlebihan.

5. Gerakan Sempoyongan, Kejang, hingga Lumpuh

Rabies mempengaruhi sistem saraf anjing, yang dapat menyebabkan gangguan koordinasi gerakan. Anjing yang terinfeksi rabies mungkin terlihat tidak stabil saat berjalan, mengalami kejang-kejang, atau bahkan menjadi lumpuh.

6. Sensitif terhadap Stimulasi Cahaya, Gerakan, dan Suara

Anjing dengan rabies seringkali mengalami hipersensitivitas terhadap rangsangan eksternal seperti cahaya terang, gerakan cepat, atau suara keras. Mereka mungkin bereaksi secara berlebihan terhadap rangsangan tersebut.

7. Mulut Berbusa akibat Akumulasi Liur

Salah satu tanda eksternal yang sering dikaitkan dengan rabies adalah adanya busa di mulut anjing. Hal ini disebabkan oleh akumulasi air liur yang berlebihan dan ketidakmampuan anjing untuk menelannya dengan normal.

Pertolongan Pertama Jika Digigit Mamalia

Jika seseorang mengalami gigitan oleh mamalia, termasuk anjing, tindakan awal yang perlu dilakukan adalah mencuci luka dengan sabun dan air mengalir segera setelah kejadian. 

"Salah kaprahnya luka langsung diberi povidone iodine atau obat merah. Nah itu kan tidak bisa membunuh virus rabies," jelas Denny seperti dikutip dari CNNIndonesia, Selasa (20/6/23).

Setelah pertolongan pertama, pasien tetap perlu dibawa ke dokter untuk memperoleh perawatan lebih lanjut termasuk vaksin antirabies (VAR).

0

0

You can share on :

0 Komentar