8 Perusahaan AMDK Ungkap Asal Sumber Air, Tak Semua dari Pegunungan
Nasional | Rabu, 12 November 2025
PIFA, Nasional – Sebanyak delapan perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK) terbesar di Indonesia, termasuk Aqua, akhirnya mengungkap asal sumber air yang mereka gunakan dalam rapat kerja bersama Komisi VII DPR RI pada Senin (10/11/2025). Hasilnya, tidak semua perusahaan mengambil air dari mata air pegunungan.
Delapan perusahaan yang hadir yakni PT Panfila Indosari (RON 88), PT Amidis Tirta Mulia (Amidis), PT Tirta Fresindo Jaya (Le Minerale), PT Muawanah Al Ma’soem (Al Masoem), PT Super Wahana Techno (Pristine), PT Tirta Investama (Aqua), PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), dan PT Jaya Lestari Sejahtera (Le Yasmin).
Dari jumlah tersebut, empat perusahaan mengaku menggunakan air dari mata air pegunungan. Mereka adalah PT Panfila Indosari (RON 88) yang mengambil dari mata air Pegunungan Mandalawangi di Kabupaten Bandung, PT Muawanah Al Ma’soem (Al Masoem) yang mengambil dari mata air Gunung Manglayang di Cileunyi, PT Super Wahana Techno (Pristine) yang mengambil dari Gunung Pangrango, dan PT Tirta Investama (Aqua) yang memanfaatkan mata air dari beberapa gunung di Indonesia.
Sementara itu, empat perusahaan lainnya menggunakan sumber air tanah dalam. PT Amidis Tirta Mulia (Amidis) menggunakan air bawah tanah dan menegaskan produknya berbasis air destilasi, bukan air pegunungan. PT Tirta Fresindo Jaya (Le Minerale) mengambil air dari akuifer dalam di kedalaman 80–120 meter di kawasan dataran tinggi. PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) juga menggunakan air bawah tanah dalam, sedangkan PT Jaya Lestari Sejahtera (Le Yasmin) mengambil air dari sumur dalam di Sentul, Bogor.
Dengan demikian, dari delapan perusahaan AMDK besar di Indonesia, hanya separuh yang benar-benar menggunakan air dari mata air pegunungan, sementara sisanya mengandalkan sumber air tanah dalam dengan teknologi pengolahan berbeda.
Catatan: Belakangan Le Minerale membuat klarifikasi bahwa air yang digunakan berasal dari air pegunungan.



















