Caleg PSI, Ade Armando minta maaf atas pernyataannya yang membuat kegaduhan terkait Dinasti di DIY. (RMOL)

PIFA, Politik - Calon anggota legislatif (caleg) dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ade Armando, mengeluarkan klarifikasi terkait pernyataannya mengenai politik dinasti di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Menurutnya, pernyataan tersebut adalah pandangan pribadinya dan bukan sebagai caleg PSI.

Meski demikian, Paguyuban Masyarakat Ngayogyakarta untuk Sinambungan Keistimewaan (PAMAN USMAN) tetap akan melanjutkan aksi 'Tangkap Ade Armando,' karena dianggap telah menistakan sejarah Yogyakarta. hal itu pada hari ini pun menjadi trending topic di twitter.

Koordinator Aksi PAMAN USMAN, Widihasto Wasana Putra, menyatakan bahwa meskipun diperkirakan hanya sekitar 100 orang yang akan mengikuti aksi tersebut, mereka tetap akan melanjutkan unjuk rasa sebagai bentuk protes terhadap pernyataan Ade Armando. Aksi ini direncanakan dimulai pukul 12.00 WIB dengan titik kumpul di Parkiran Andong Pasar Beringharjo, Yogyakarta.

Pemilihan Pasar Beringharjo sebagai titik kumpul dan penggunaan andong sebagai kendaraan memiliki makna simbolis. Pasar Beringharjo adalah salah satu basis perlawanan saat warga Yogya memperjuangkan Keistimewaan Yogyakarta pada 2004-2012. Penggunaan andong, menurut Widihasto, adalah pesan untuk para elit berkuasa bahwa keberadaan andong di Yogyakarta dilestarikan sesuai dengan wasiat Sultan HB IX, sebagai bentuk mata pencaharian masyarakat kecil.

Widihasto berharap ada perwakilan DPW PSI DIY yang bertemu dengan mereka di kantor PSI DIY. Sebagai caleg PSI dan pengurus DPP PSI, tindakan Ade Armando dianggap terkait dengan PSI. Aksi 'Tangkap Ade Armando' tetap dilaksanakan sebagai bentuk penegasan terhadap pandangan PAMAN USMAN terhadap pernyataan kontroversial tersebut. (hs)

PIFA, Politik - Calon anggota legislatif (caleg) dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ade Armando, mengeluarkan klarifikasi terkait pernyataannya mengenai politik dinasti di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Menurutnya, pernyataan tersebut adalah pandangan pribadinya dan bukan sebagai caleg PSI.

Meski demikian, Paguyuban Masyarakat Ngayogyakarta untuk Sinambungan Keistimewaan (PAMAN USMAN) tetap akan melanjutkan aksi 'Tangkap Ade Armando,' karena dianggap telah menistakan sejarah Yogyakarta. hal itu pada hari ini pun menjadi trending topic di twitter.

Koordinator Aksi PAMAN USMAN, Widihasto Wasana Putra, menyatakan bahwa meskipun diperkirakan hanya sekitar 100 orang yang akan mengikuti aksi tersebut, mereka tetap akan melanjutkan unjuk rasa sebagai bentuk protes terhadap pernyataan Ade Armando. Aksi ini direncanakan dimulai pukul 12.00 WIB dengan titik kumpul di Parkiran Andong Pasar Beringharjo, Yogyakarta.

Pemilihan Pasar Beringharjo sebagai titik kumpul dan penggunaan andong sebagai kendaraan memiliki makna simbolis. Pasar Beringharjo adalah salah satu basis perlawanan saat warga Yogya memperjuangkan Keistimewaan Yogyakarta pada 2004-2012. Penggunaan andong, menurut Widihasto, adalah pesan untuk para elit berkuasa bahwa keberadaan andong di Yogyakarta dilestarikan sesuai dengan wasiat Sultan HB IX, sebagai bentuk mata pencaharian masyarakat kecil.

Widihasto berharap ada perwakilan DPW PSI DIY yang bertemu dengan mereka di kantor PSI DIY. Sebagai caleg PSI dan pengurus DPP PSI, tindakan Ade Armando dianggap terkait dengan PSI. Aksi 'Tangkap Ade Armando' tetap dilaksanakan sebagai bentuk penegasan terhadap pandangan PAMAN USMAN terhadap pernyataan kontroversial tersebut. (hs)

0

0

You can share on :

0 Komentar