PIFA.CO.ID, LIFESTYLE - Menyambut momen Iduladha yang identik dengan konsumsi daging dan olahan bersantan, ahli medikasi herbal dr. Rianti Maharani, M.Si menyarankan pemanfaatan rempah-rempah tradisional untuk membantu menurunkan kadar kolesterol serta menjaga kebugaran tubuh selama perayaan.
Dalam keterangannya kepada ANTARA, Kamis (23/5), Rianti menjelaskan bahwa rempah seperti kunyit, jahe, bawang putih, kayu manis, dan daun salam memiliki khasiat menurunkan kolesterol serta mendukung metabolisme tubuh saat mengonsumsi makanan tinggi lemak.
"Kunyit dan jahe memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat membantu mengontrol kadar kolesterol, sementara bawang putih dikenal menurunkan kolesterol LDL," ujarnya.
Teh Hijau dan Jamu untuk Menyeimbangkan Asupan
Lebih lanjut, Rianti menyarankan untuk mengimbangi konsumsi makanan berat dengan minuman sehat seperti teh hijau, yang kaya antioksidan katekin. Kandungan ini diketahui mampu meningkatkan kinerja enzim antioksidan dalam tubuh serta melawan radikal bebas yang berpotensi merusak sel.
Di sisi lain, saat berkumpul bersama keluarga selama libur Idul Adha, Rianti menyarankan konsumsi jamu tradisional sebagai suplemen alami untuk kebugaran. Beberapa jenis jamu yang direkomendasikan antara lain:
- Kunyit asam: membantu pencernaan dan menetralkan efek makanan berlemak.
- Beras kencur: memberi energi dan menyegarkan tubuh.
- Temulawak dan jahe: mendukung daya tahan tubuh dan memperlancar sirkulasi darah.
“Jamu yang dikonsumsi rutin, seperti kunyit asam, temulawak, dan jahe, sangat baik untuk menjaga kesehatan pencernaan, menstabilkan tekanan darah, serta mencegah risiko penyakit metabolik,” kata Rianti yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Sosial, Kesehatan, dan Pemberdayaan Masyarakat DPP Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Islam Indonesia (UII).
Pencegahan Penyakit Metabolik
Menurut Rianti, penggunaan rempah dalam pola konsumsi harian dapat menjadi langkah preventif terhadap penyakit seperti diabetes tipe 2, hipertensi, kolesterol tinggi, dan sindrom metabolik.
“Rempah seperti kunyit, temulawak, dan jahe punya sifat anti-inflamasi dan dapat membantu mengontrol kadar gula darah serta tekanan darah,” tambahnya.
Di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat akan gaya hidup sehat, Rianti menekankan pentingnya keseimbangan antara pola makan, aktivitas fisik, dan konsumsi herbal alami. Menurutnya, tradisi minum jamu yang telah diwariskan turun-temurun ini tak hanya relevan secara budaya, tetapi juga semakin terbukti manfaat ilmiahnya bagi kesehatan modern.