Eks Gelandang Timnas Indonesia, Ahmad Bustomi, tukangi Persema Malang di Liga 4. (Dok. PSSI)

Eks Gelandang Timnas Indonesia, Ahmad Bustomi, tukangi Persema Malang di Liga 4. (Dok. PSSI)

Berandascoped-by-BerandaSportsscoped-by-SportsAhmad Bustomi Pimpin Persema Malang di Liga 4, Awali Langkah Baru sebagai Pelatih

Ahmad Bustomi Pimpin Persema Malang di Liga 4, Awali Langkah Baru sebagai Pelatih

Indonesia | Selasa, 22 April 2025

PIFA.CO.ID, SPORTS - Mantan gelandang andalan Timnas Indonesia, Ahmad Bustomi, kini mengemban peran baru yang tak kalah penting dari masa kejayaannya di atas lapangan. Ia resmi ditunjuk sebagai pelatih kepala Persema Malang untuk mengarungi kompetisi Liga 4 Indonesia 2024/2025, yang resmi bergulir mulai 21 April 2025.

Bustomi, yang dikenal dengan visi bermain, umpan-umpan presisi, serta kepemimpinan di lini tengah, membawa pengalaman panjangnya ke dunia kepelatihan. Ia pernah menjadi pilar penting Timnas Indonesia, termasuk saat mengantarkan skuad Garuda meraih posisi runner-up Piala AFF 2010, berduet bersama Firman Utina.

Kini, ia memulai lembaran baru sebagai arsitek tim, memimpin klub asal kota kelahirannya. Transformasi Bustomi dari pemain ke pelatih membawa harapan tersendiri, khususnya bagi para pemain muda di tim Persema.

Pengalaman internasionalnya diharapkan dapat menginspirasi dan meningkatkan kualitas permainan tim yang berlaga di level akar rumput sepak bola nasional.

Kompetisi Liga 4 sendiri diikuti oleh 64 tim dari seluruh Indonesia, dan menjadi bagian dari ekosistem pembinaan sepak bola nasional. Dalam edisi perdananya ini, banyak mantan pemain Timnas Indonesia yang ikut ambil bagian sebagai pelatih, namun perhatian khusus mengarah pada sosok Bustomi yang dianggap memiliki potensi besar di jalur kepelatihan.

Berikut kutipan resmi dari daftar pelatih Liga 4 musim ini:

Grup H
PERSEMA MALANG – AHMAD BUSTOMI

Dengan kehadiran Bustomi di kursi pelatih Persema, publik sepak bola Tanah Air menaruh ekspektasi tinggi pada transformasi klub, baik dari segi permainan maupun pembinaan jangka panjang. Langkah ini juga mempertegas komitmen Bustomi untuk tetap mengabdi bagi sepak bola Indonesia, kali ini dari pinggir lapangan.

Rekomendasi

Foto: Legenda Musik Indonesia Titiek Puspa Meninggal Dunia di Usia 87 Tahun | Pifa Net

Legenda Musik Indonesia Titiek Puspa Meninggal Dunia di Usia 87 Tahun

Indonesia
| Kamis, 10 April 2025
Foto: Lawan Dampak Duduk Seharian: Ini 6 Tips Nutrisi Sehat untuk Pekerja Kantoran | Pifa Net

Lawan Dampak Duduk Seharian: Ini 6 Tips Nutrisi Sehat untuk Pekerja Kantoran

Lifestyle
| Selasa, 3 Juni 2025
Foto: Pemain Meriam di Pontianak Harap Bantuan Pengadaan Balok dan Subsidi Karbit dari Pemerintah | Pifa Net

Pemain Meriam di Pontianak Harap Bantuan Pengadaan Balok dan Subsidi Karbit dari Pemerintah

Pontianak
| Sabtu, 15 Maret 2025
Foto: Mahasiswa Kembali Gelar Aksi Tolak UU TNI di DPR Hari Ini | Pifa Net

Mahasiswa Kembali Gelar Aksi Tolak UU TNI di DPR Hari Ini

Jakarta
| Kamis, 27 Maret 2025
Foto: Kritik Belanja Pemain Arsenal Musim Panas 2024, Salah Sasaran? | Pifa Net

Kritik Belanja Pemain Arsenal Musim Panas 2024, Salah Sasaran?

Inggris
| Jumat, 17 Januari 2025
Foto: 6 WNI Tewas, KJRI Jeddah Pastikan Kecelakaan Bus Umrah Bukan Kecelakaan Tunggal | Pifa Net

6 WNI Tewas, KJRI Jeddah Pastikan Kecelakaan Bus Umrah Bukan Kecelakaan Tunggal

Jeddah
| Minggu, 23 Maret 2025
Foto: Pj Wali Kota Pontianak Edi Suryanto Ajak Praja IPDN Berinovasi dalam Pemerintahan | Pifa Net

Pj Wali Kota Pontianak Edi Suryanto Ajak Praja IPDN Berinovasi dalam Pemerintahan

Pontianak
| Kamis, 2 Januari 2025
Foto: Prabowo Siap Temui Forum Purnawirawan TNI, Isu Pemakzulan Gibran Menghangat | Pifa Net

Prabowo Siap Temui Forum Purnawirawan TNI, Isu Pemakzulan Gibran Menghangat

Indonesia
| Rabu, 7 Mei 2025
Foto: Laporan Shella Saukia terhadap Dokter Detektif Mulai Diproses Polda Metro Jaya | Pifa Net

Laporan Shella Saukia terhadap Dokter Detektif Mulai Diproses Polda Metro Jaya

Jakarta
| Jumat, 28 Februari 2025
Foto: Kepala Daerah PDI Perjuangan Siap Mengikuti Retret di Akmil Magelang | Pifa Net

Kepala Daerah PDI Perjuangan Siap Mengikuti Retret di Akmil Magelang

Indonesia
| Minggu, 23 Februari 2025

Berita Terkait

Lokal

Foto: Banjir Melanda, Walkot Singkawang Tinjau Stok Logistik dan Posko Pengungsian  | Pifa Net

Banjir Melanda, Walkot Singkawang Tinjau Stok Logistik dan Posko Pengungsian 

Berita Singkawang, PIFA - Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie, SE, MH meninjau stok bantuan logistik untuk para pengungsi di Markas Tagana Kota Singkawang didampingi oleh Kadis Sosial PPPA Kota Singkawang, Sabtu (12/2/2022). Selain stok logistik yang sudah tersedia oleh Dinas Sosial PPPA Kota Singkawang, Kota Singkawang juga mendapatkan bantuan logistik penanggulangan bencana dari Dinas Sosial Provinsi Kalbar dan Kementerian Sosial RI. Tjhai Chui Mie ingin memastikan agar jumlah logistik yang tersedia mampu optimal melayani masyarakat yang dievakuasi karena banjir yang terjadi di Kota Singkawang. Setelah meninjau gudang logistik, ia pun meninjau lokasi posko pengungsian di Gedung KLK, Jl. BLKI Kelurahan Sedau. Di lokasi pengungsian, ia didampingi oleh Camat Singkawang Barat dan Plt. Camat Singkawang Selatan, dimana masyarakat di wilayah mereka yang terdampak bencana banjir. (rs)

Singkawang
| Senin, 14 Februari 2022

Lokal

Foto: Yusran Minta Warga Kubu Raya Tertib Administrasi Kependudukan | Pifa Net

Yusran Minta Warga Kubu Raya Tertib Administrasi Kependudukan

Berita Lokal, PIFA - Sekretaris Daerah Kubu Raya, Yusran Anizam menyebut pentingnya tertib administrasi kependudukan bagi setiap keluarga di daerahnya tersebut. Sebab semua pelayanan dasar mensyaratkan adanya administrasi kependudukan yang genah. Di antara contohnya, layanan kesehatan dan pendidikan.  "Terima kasih dan apresiasi atas pertemuan sosialisasi tertib administrasi kependudukan bagi keluarga kita. Ini sangat penting apalagi bagi kita daerah hinterland yang sangat luar biasa mobilitas penduduknya,” katanya, saat menghadiri Sosialisasi Percepatan Kepemilikan Dokumen Kependudukan Melalui Satuan Pendidikan, Sabtu (17/12/2022), di Aula SMP Negeri 04 Kecamatan Sungai Ambawang.   Yusran menerangkan di sektor pelayanan kesehatan, administrasi kependudukan sangat dibutuhkan. Satu di antaranya berkaitan dengan pelayanan kesehatan bagi anak-anak yang baru lahir.   “Jika administrasi kependudukannya tidak genah, akhirnya anak baru lahir tidak bisa masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Akibatnya tidak bisa mendapatkan layanan BPJS,” ujarnya.  Begitu juga, lanjut dia, pelayanan kesehatan lainnya juga tidak dapat diberikan jika dokumen administrasi kependudukan tidak lengkap. Misalnya untuk mendapatkan pelayanan gratis di seluruh Puskesmas di wilayah Kubu Raya, maka warga harus memiliki Kartu Tanda Penduduk Kubu Raya.  “Di Kubu Raya pelayanan kesehatan di Puskesmas digratiskan. Syaratnya harus dapat menunjukkan KTP Kubu Raya. Makanya administrasi kependudukan sangat penting karena juga menjadi syarat untuk mendapatkan pelayanan,” tuturnya.  Selain itu di sektor pendidikan, administrasi kependudukan juga menjadi bagian yang tak terpisahkan. Kesinambungan pendidikan mensyaratkan adanya administrasi kependudukan yang tertib.  Lebih jauh menyangkut sektor pendidikan ini, Yusran menyatakan administrasi kependudukan menjadi sebuah hal yang krusial. Karena akan berhubungan dengan upaya menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas khususnya dalam menyambut era bonus demografi pada 2030 mendatang. Terlebih bagi Kubu Raya yang pertumbuhan penduduknya sangat cepat.  “Ada yang dinamakan bonus demografi sebagai implikasi dari pertumbuhan penduduk usia produktif yang sangat tinggi. Artinya, pada saat itu persaingan yang terjadi akan sangat luar biasa," jelasnya. Dia menyambung, karena usia kerja lebih banyak, maka akan terjadi persaingan yang luar biasa. Sehingga yang bisa dipersiapkan untuk anak-anak memasuki persaingan yang sangat ketat yakni melalui pendidikan.  "Tentu ini membutuhkan administrasi kependudukan yang tertib. Anak-anak dilengkapi dengan administrasi kependudukan yang baik,” pungkasnya. (ap) 

Kubu Raya
| Minggu, 18 Desember 2022

Nasional

Foto: Kemenkes Imbau Masyarakat Waspadai Penularan dan Kenaikan Kasus COVID-19 di Awal 2023 | Pifa Net

Kemenkes Imbau Masyarakat Waspadai Penularan dan Kenaikan Kasus COVID-19 di Awal 2023

Berita Nasional, PIFA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengimbau masyarakat untuk mewaspadai penularan COVID-19 yang diprediksi akan meningkat pada awal tahun 2023. Meski kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia pada Juli hingga Agustus 2022 lebih sedikit dibanding tahun sebelumnya, Kemenkes mengatakan kewaspadaan perlu tetap dilakukan karena biasanya kasus melonjak pasca libur natal dan tahun baru. ''Ujiannya nanti akan kita lihat di awal tahun depan karena beberapa varian baru seperti BA.2.7.5 sudah terjadi di India,'' ujar Menkes Budi dalam keterangan pers Capaian Kinerja Pemerintah tahun 2022 yang dimuat dalam laman Kemenkes (22/10). Seperti diketahui, kenaikan kasus COVID-19 sudah mulai tampak di negara tetangga Indonesia, Singapura. Kenaikan kasus COVID-19 di Singapura yang mulanya hanya ratusan kasus sekarang naik menjadi 6.000 kasus per hari, lebih tinggi dari kenaikan kasus di Indonesia yang cuma 2.000 kasus per hari. Pada bulan Juli hingga Agustus 2022 kemarin, memang hampir seluruh dunia mengalami kenaikan yang tinggi karena varian Omicron B4 dan B5. Namun, Indonesia termasuk satu dari beberapa negara seperti India dan Cina yang kenaikannya sangat sedikit. Menkes menerangkan, hal itu disebabkan karena strategi penanganan pandemi di Indonesia yang relatif baik. "Selama enam bulan dari awal tahun itu Indonesia tidak mengalami lonjakan masus, padahal biasanya enam bulan awal merupakan siklus kenaikan gelombang karena ada varian baru," demikian dikutip dari keterangan Kemenkes, Senin (24/10). ''Jadi artinya memang Indonesia sudah berhasil menangani pandemi dengan recovery lebih baik. Terutama di bulan Juli hingga Agustus ini masih ada tantangan karena varian baru masih akan tumbuh,'' imbuh Menkes Budi. Menkes menilai, Indonesia merupakan satu diantara negara yang beruntung lantaran vaksinasi berjalan lancar dan sangat baik. Diketahui, hingga saat ini sudah 440 juta dosis disuntikkan ke lebih dari 204 juta populasi Indonesia, sehingga imunitas dari masyarakat pun kian membaik. Kemudian, ditambah lagi protokol kesehatan di Indonesia juga relatif lebih konservatif; sampai sekarang masyarakat masih terbiasa memakai masker, sementara negara-negara lain sudah membuka masker dan itu sebabnya terjadi kenaikan yang cukup tinggi seperti di Singapura. ''Mudah-mudahan nanti di Januari- Februari 2023 kita bisa mencegah kenaikan kasus dengan baik seperti di bulan Juli-Agustus tahun ini. Sehingga Indonesia akan menjadi salah satu dari sedikit negara di dunia yang selama 12 bulan berturut-turut tidak mengalami ada lonjakan kasus,'' harap Menkes. (yd)

Indonesia
| Senin, 24 Oktober 2022
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5