Jadwal Gerhana Matahari Total, diprediksi NASA terjadi pada 8 April 2024. (Ilustrasi: detikedu)

PIFA, Lifestyle - Menjelang Hari Raya Idulfitri tepatnya pada 8 April 2024, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengumumkan sebagian wilayah bumi akan mengalami Gerhana Matahati Total.

Sayangnya, peristiwa langka ini tidak dapat disaksikan di berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia. Melansir dari laman resmi NASA, Rabu (27/3/2024), Gerhana Matahari Total hanya akan melintasi wilayah Amerika Utara, seperti Kanada, Amerika Serikat, dan Meksiko.

Gerhana Matahari Total adalah fenomena astronomi yang dapat diprediksi kapan terjadinya. Fenomena alam ini terjadi ketika cahaya matahari terhalang oleh bulan sehingga tidak semua cahayanya sampai ke bumi. 

Fenomena Gerhana Matahari Total tahun ini dikatakan akan lebih menarik dan lama dibanding dengan tahun 2017. Karena terdapat perbedaan dalam jalur, waktu, dan potensi penelitian dibandingkan dengan gerhana sebelumnya. 

Fenomena astronomi yang langka ini pernah melintasi hampir sebagian besar wilayah Indonesia dari barat hingga timur pada 9 Maret 2016 lalu. (ly)

PIFA, Lifestyle - Menjelang Hari Raya Idulfitri tepatnya pada 8 April 2024, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengumumkan sebagian wilayah bumi akan mengalami Gerhana Matahati Total.

Sayangnya, peristiwa langka ini tidak dapat disaksikan di berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia. Melansir dari laman resmi NASA, Rabu (27/3/2024), Gerhana Matahari Total hanya akan melintasi wilayah Amerika Utara, seperti Kanada, Amerika Serikat, dan Meksiko.

Gerhana Matahari Total adalah fenomena astronomi yang dapat diprediksi kapan terjadinya. Fenomena alam ini terjadi ketika cahaya matahari terhalang oleh bulan sehingga tidak semua cahayanya sampai ke bumi. 

Fenomena Gerhana Matahari Total tahun ini dikatakan akan lebih menarik dan lama dibanding dengan tahun 2017. Karena terdapat perbedaan dalam jalur, waktu, dan potensi penelitian dibandingkan dengan gerhana sebelumnya. 

Fenomena astronomi yang langka ini pernah melintasi hampir sebagian besar wilayah Indonesia dari barat hingga timur pada 9 Maret 2016 lalu. (ly)

0

0

You can share on :

0 Komentar