Muda Mahendrawan, bupati independen pertama di Indonesia. Ia menamatkan studi sarjananya di Untan Pontianak. (Dok. PIFA/Yakobus Dapi)

PIFA, Lokal - Muda Mahendrawan merupakan bupati independen pertama di Indonesia, ia terpilih sebagai Bupati Kubu Raya 2009-2024 lewat jalur independen pada pemilihan umum kepala daerah langsung tahun 2008. Saat ini, Muda-sapaan akrabnya, merupakan Bupati Kubu Raya periode 2019-2024.

Jalur Independen

Sebagai informasi, bupati independen adalah seorang kepala daerah atau pemimpin pemerintahan di tingkat kabupaten yang mencalonkan diri dalam pemilihan umum tanpa didukung oleh partai politik tertentu. Mereka mengandalkan dukungan langsung dari masyarakat dan tidak memiliki afiliasi partai politik dalam kampanye dan pemerintahan mereka.

Bupati independen merupakan contoh dari partisipasi politik di mana individu berusaha untuk terpilih sebagai pemimpin daerah berdasarkan visi, program, dan dukungan pribadi, tanpa adanya keterikatan dengan struktur partai politik.

Profil Muda Mahendrawan

Muda dilahirkan di Pontianak pada tanggal 17 Agustus 1970 dari pasangan Prof. Mahmud Akil dan Sri Puspitawati. Ayahnya pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Tanjungpura Pontianak dari tahun 1991 hingga 1999.

Muda menyelesaikan studi pendidikan tingginya sebagai Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura Pontianak pada tahun 1994. Ia melanjutkan pendidikan dengan mengambil Pendidikan Spesialis Magister Notariat di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dari tahun 1995 hingga 1998.

Sebelum menjabat sebagai bupati, Muda Mahendrawan memiliki pekerjaan sehari-hari sebagai Notaris dan PPAT dengan kantor yang berlokasi di Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. Pekerjaan ini dimulai sejak Juni 1998.

Muda kemudian dilantik sebagai bupati pertama Kubu Raya pada tanggal 17 Februari 2009, setelah berhasil memenangkan pemilihan umum kepala daerah langsung pada tahun 2008. Ia mencalonkan diri melalui jalur independen dengan bermitra bersama Andreas Muhrotein sebagai wakil bupati. Prestasi Muda juga mencakup pencapaian sebagai bupati independen pertama yang berhasil terpilih di Indonesia pada waktu itu.

Pada pemilihan kepala daerah tahun 2013, Muda kembali mencalonkan diri sebagai Bupati Kubu Raya, kali ini berpasangan dengan Suharjo, yang pada saat itu menjabat sebagai Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kubu Raya. Namun, meskipun berusaha dengan sungguh-sungguh, pasangan ini harus mengakui kekalahannya dan melepaskan kepemimpinan Kubu Raya kepada pasangan Rusman Ali-Hermanus.

Muda Kembali Dipercaya Masyarakat

Setelah lima tahun berlalu, Muda Mahendrawan muncul kembali sebagai kandidat Bupati Kubu Raya dalam pemilihan kepala daerah tahun 2018. Dengan penuh keyakinan, ia menjalin kerjasama dengan politikus berpengalaman dari PDI Perjuangan, Sujiwo.

Pasangan Muda-Sujiwo, yang mendapatkan dukungan dari enam partai politik, akhirnya berhasil memenangkan persaingan dalam pilkada 2018 dan Muda kembali menjabat sebagai Bupati Kubu Raya.

Motto yang diusung oleh Muda adalah "Berlari lebih Kencang, Berproses lebih Cepat, Bertindak Lebih Nyata - Dari Kubu Raya untuk Indonesia".

Tujuan dari motto ini adalah untuk mengajak seluruh masyarakat untuk membuktikan bahwa keberadaan Kabupaten Kubu Raya tidak hanya menjadi beban bagi negara dan bangsa, tetapi juga mampu memberikan kontribusi yang besar dan menjadi bagian penting dari Indonesia. (yd)

PIFA, Lokal - Muda Mahendrawan merupakan bupati independen pertama di Indonesia, ia terpilih sebagai Bupati Kubu Raya 2009-2024 lewat jalur independen pada pemilihan umum kepala daerah langsung tahun 2008. Saat ini, Muda-sapaan akrabnya, merupakan Bupati Kubu Raya periode 2019-2024.

Jalur Independen

Sebagai informasi, bupati independen adalah seorang kepala daerah atau pemimpin pemerintahan di tingkat kabupaten yang mencalonkan diri dalam pemilihan umum tanpa didukung oleh partai politik tertentu. Mereka mengandalkan dukungan langsung dari masyarakat dan tidak memiliki afiliasi partai politik dalam kampanye dan pemerintahan mereka.

Bupati independen merupakan contoh dari partisipasi politik di mana individu berusaha untuk terpilih sebagai pemimpin daerah berdasarkan visi, program, dan dukungan pribadi, tanpa adanya keterikatan dengan struktur partai politik.

Profil Muda Mahendrawan

Muda dilahirkan di Pontianak pada tanggal 17 Agustus 1970 dari pasangan Prof. Mahmud Akil dan Sri Puspitawati. Ayahnya pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Tanjungpura Pontianak dari tahun 1991 hingga 1999.

Muda menyelesaikan studi pendidikan tingginya sebagai Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura Pontianak pada tahun 1994. Ia melanjutkan pendidikan dengan mengambil Pendidikan Spesialis Magister Notariat di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dari tahun 1995 hingga 1998.

Sebelum menjabat sebagai bupati, Muda Mahendrawan memiliki pekerjaan sehari-hari sebagai Notaris dan PPAT dengan kantor yang berlokasi di Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. Pekerjaan ini dimulai sejak Juni 1998.

Muda kemudian dilantik sebagai bupati pertama Kubu Raya pada tanggal 17 Februari 2009, setelah berhasil memenangkan pemilihan umum kepala daerah langsung pada tahun 2008. Ia mencalonkan diri melalui jalur independen dengan bermitra bersama Andreas Muhrotein sebagai wakil bupati. Prestasi Muda juga mencakup pencapaian sebagai bupati independen pertama yang berhasil terpilih di Indonesia pada waktu itu.

Pada pemilihan kepala daerah tahun 2013, Muda kembali mencalonkan diri sebagai Bupati Kubu Raya, kali ini berpasangan dengan Suharjo, yang pada saat itu menjabat sebagai Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kubu Raya. Namun, meskipun berusaha dengan sungguh-sungguh, pasangan ini harus mengakui kekalahannya dan melepaskan kepemimpinan Kubu Raya kepada pasangan Rusman Ali-Hermanus.

Muda Kembali Dipercaya Masyarakat

Setelah lima tahun berlalu, Muda Mahendrawan muncul kembali sebagai kandidat Bupati Kubu Raya dalam pemilihan kepala daerah tahun 2018. Dengan penuh keyakinan, ia menjalin kerjasama dengan politikus berpengalaman dari PDI Perjuangan, Sujiwo.

Pasangan Muda-Sujiwo, yang mendapatkan dukungan dari enam partai politik, akhirnya berhasil memenangkan persaingan dalam pilkada 2018 dan Muda kembali menjabat sebagai Bupati Kubu Raya.

Motto yang diusung oleh Muda adalah "Berlari lebih Kencang, Berproses lebih Cepat, Bertindak Lebih Nyata - Dari Kubu Raya untuk Indonesia".

Tujuan dari motto ini adalah untuk mengajak seluruh masyarakat untuk membuktikan bahwa keberadaan Kabupaten Kubu Raya tidak hanya menjadi beban bagi negara dan bangsa, tetapi juga mampu memberikan kontribusi yang besar dan menjadi bagian penting dari Indonesia. (yd)

0

0

You can share on :

0 Komentar