Ketua Komisi I DPRD Kalbar, Angeline Fremalco. (Foto: Dok. Angeline Fremalco)

Berita Lokal, PIFA - Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr  Soedarso diharapkan semakin baik. Hal tersebut bertujuan agar rumah sakit milik Pemprov Kalbar itu jadi pilihan utama masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Ketua Komisi I DPRD Kalbar, Angeline Fremalco. Dia mendorong RSUD Soedarso terus berbenah terlebih kini sudah memiliki fasilitas yang jauh lebih mumpuni.

"Hasil kunjungan kerja Komisi I ke Entikong beberapa waktu lalu, ditemukan data yang cukup mengejutkan. Yakni, banyak warga Kalbar yang masih berobat ke Malaysia," katanya, belum lama ini.

Dia mengatakan, yang mengejutkan pihaknya adalah angka jomplang data masuk dan keluar. Sekitar 15 ribu orang Indonesia ke Malaysia, sementara WNA ke Kalbar hanya 1000 orang.

Dari penelusuran yang dilakukan, mayoritas masyarakat Kalbar ke Malaysia hanya untuk berobat. Padahal fasilitas kesehatan milik pemerintah tersedia.

Atas kondisi tersebut, dia meminta hal ini harus menjadi perhatian pemerintah, khususnya Pemprov Kalbar.

"Sebab sudah dibangun pemerintah dengan nilai fantastis. Tapi, nyatanya masyarakat Kalbar masih memilih berobat ke luar," jelasnya.

Hal itu sambung Angel, tentu akibat ada sesuatu yang menjadi kekurangan. Misalnya dari aspek pelayanan atau kepercayaan masyarakat yang masih kurang dengan tenaga kesehatan daerah.

"Tapi tak semua yang berobat ke Kuching punya penyakit berat. Bisa saja, cek up kesehatan. Tentu ini harus menjadi perhatian masyarakat ke depan," tandasnya. (ap) 

Berita Lokal, PIFA - Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr  Soedarso diharapkan semakin baik. Hal tersebut bertujuan agar rumah sakit milik Pemprov Kalbar itu jadi pilihan utama masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Ketua Komisi I DPRD Kalbar, Angeline Fremalco. Dia mendorong RSUD Soedarso terus berbenah terlebih kini sudah memiliki fasilitas yang jauh lebih mumpuni.

"Hasil kunjungan kerja Komisi I ke Entikong beberapa waktu lalu, ditemukan data yang cukup mengejutkan. Yakni, banyak warga Kalbar yang masih berobat ke Malaysia," katanya, belum lama ini.

Dia mengatakan, yang mengejutkan pihaknya adalah angka jomplang data masuk dan keluar. Sekitar 15 ribu orang Indonesia ke Malaysia, sementara WNA ke Kalbar hanya 1000 orang.

Dari penelusuran yang dilakukan, mayoritas masyarakat Kalbar ke Malaysia hanya untuk berobat. Padahal fasilitas kesehatan milik pemerintah tersedia.

Atas kondisi tersebut, dia meminta hal ini harus menjadi perhatian pemerintah, khususnya Pemprov Kalbar.

"Sebab sudah dibangun pemerintah dengan nilai fantastis. Tapi, nyatanya masyarakat Kalbar masih memilih berobat ke luar," jelasnya.

Hal itu sambung Angel, tentu akibat ada sesuatu yang menjadi kekurangan. Misalnya dari aspek pelayanan atau kepercayaan masyarakat yang masih kurang dengan tenaga kesehatan daerah.

"Tapi tak semua yang berobat ke Kuching punya penyakit berat. Bisa saja, cek up kesehatan. Tentu ini harus menjadi perhatian masyarakat ke depan," tandasnya. (ap) 

0

0

You can share on :

0 Komentar