Foto: Prokopim Pemkab Sanggau

Berita Sanggau, PIFA - Bupati Sanggau Paolus Hadi mengaku siap “ngamen” ke Gubernur dan Presiden bila anggaran untuk pembangunan Kabupaten Sanggau Masih Kurang. Hal ini disampaikannya  saat Musyawarah Kerja Pembangunan (Musrenbang) Rencana Daerah Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Sanggau Tahun 2023 digelar di hotel Harvey Sanggau, pada Senin (23/03/2022).

Di acara itu, Bupati Sanggau, Paolus Hadi menegaskan, untuk mewujudkan Sanggau Maju dan Terdepan, dibutuhkan intervensi program dan pendanaan secara prioritas baik melalui APBD Kabupaten, APBD Provinsi dan Pemerintah Pusat.

“Untuk itu bupati bersedia ngamen dengan Pemerintah Provinsi dan Pusat. Kalau ada pak Gubernur berani juga saya sampaikan. Salam untuk pak Gubernur, Bupati Sanggau mau ngamen, karena termasuk jarang saya ngamen,” ujarnya.

‘Ngamen’ yang ia maksud adalah permohonan penambahan anggaran dari Pemerintah Pusat dan Pemprov. Berdasarkan kebutuhan yang paling strategis, lanjut PH, terdapat empat ruas jalan yang berstatus jalan Provinsi yaitu Kembayan-Balai Sebut, Balai Sebut-Balai Sepuak, Bodok-Meliau dan Simpang pak Mayam-Sei Ayak.

“Tiap tahun ada anggaran tapi masih kecil. Khusus untuk jalan Bodok-Meliau dimohon agar ada akselerasi kebijakan berupa intervensi program,” pintanya.

Bupati mengakui bahwa saat ini ABPBD Kabupaten Sanggau tak sanggup membiayai semua pembangunan di daerah mengingat terbatasnya anggaran.

“Duitnya hanya Rp. 1,6 trilyun kami paksakan belanja 1,7 trilyun, sementara PAD kita rendah. Walaupun kami terus menggali, kalau mampu dapat Rp.100 milyar itu sudah hebat sebenarnya. Karenanya dukungan pemperintah pusat dan provinsi sangat kami harapkan,” ungkapnya.

Bupati membeberkan kondisi terkini capaian pembangunan di Kabupaten Sanggau tahun 2021 secara makro. Pertama, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sanggau tetap bertumbuh. Tahun 2020, walaupun terjadi Covid-19 ekonomi Sanggau tumbuh sekitar 0,70 persen.

“Angka itu masih positif tertinggi di Kalbar pada saat itu. Puji Tuhan tahun 2021 naik mencapai 4,19 persen,” terangnya.

Kedua, perkembangan PDRB terus naik. Tahun 2020 sebesar Rp 19,92 trilyun. Naik ditahun 2021 menjadi Rp 21,67 trilyun atau naik sekitar 8,82 persen. Ketiga, persentase penduduk miskin di Kabupaten Sanggai tahun 2019 ke 2020 telah mengalami penurunan, yaitu dari 4,57 persen menjadi 4,46 persen, turun sebesar 0,11 point.

“Namun, 2021 mengalami kenaikan dari 4,46 persen menjadi 4,55 persen penduduk miskin. Namun demikian, Kabupaten Sanggau menempati posisi terendah kedua setelah Kubu Raya,” terangnya.

Berikutnya, tingkat pengangguaran terbuka mengalami penurunan dari tahun 2020 sebesar 3,52 persen menjadi 3,45 persen tahun 2021 atau sebesar 0,07point atau 1,9 persen, posisi ke-4 di Kalbar. (ja)

Berita Sanggau, PIFA - Bupati Sanggau Paolus Hadi mengaku siap “ngamen” ke Gubernur dan Presiden bila anggaran untuk pembangunan Kabupaten Sanggau Masih Kurang. Hal ini disampaikannya  saat Musyawarah Kerja Pembangunan (Musrenbang) Rencana Daerah Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Sanggau Tahun 2023 digelar di hotel Harvey Sanggau, pada Senin (23/03/2022).

Di acara itu, Bupati Sanggau, Paolus Hadi menegaskan, untuk mewujudkan Sanggau Maju dan Terdepan, dibutuhkan intervensi program dan pendanaan secara prioritas baik melalui APBD Kabupaten, APBD Provinsi dan Pemerintah Pusat.

“Untuk itu bupati bersedia ngamen dengan Pemerintah Provinsi dan Pusat. Kalau ada pak Gubernur berani juga saya sampaikan. Salam untuk pak Gubernur, Bupati Sanggau mau ngamen, karena termasuk jarang saya ngamen,” ujarnya.

‘Ngamen’ yang ia maksud adalah permohonan penambahan anggaran dari Pemerintah Pusat dan Pemprov. Berdasarkan kebutuhan yang paling strategis, lanjut PH, terdapat empat ruas jalan yang berstatus jalan Provinsi yaitu Kembayan-Balai Sebut, Balai Sebut-Balai Sepuak, Bodok-Meliau dan Simpang pak Mayam-Sei Ayak.

“Tiap tahun ada anggaran tapi masih kecil. Khusus untuk jalan Bodok-Meliau dimohon agar ada akselerasi kebijakan berupa intervensi program,” pintanya.

Bupati mengakui bahwa saat ini ABPBD Kabupaten Sanggau tak sanggup membiayai semua pembangunan di daerah mengingat terbatasnya anggaran.

“Duitnya hanya Rp. 1,6 trilyun kami paksakan belanja 1,7 trilyun, sementara PAD kita rendah. Walaupun kami terus menggali, kalau mampu dapat Rp.100 milyar itu sudah hebat sebenarnya. Karenanya dukungan pemperintah pusat dan provinsi sangat kami harapkan,” ungkapnya.

Bupati membeberkan kondisi terkini capaian pembangunan di Kabupaten Sanggau tahun 2021 secara makro. Pertama, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sanggau tetap bertumbuh. Tahun 2020, walaupun terjadi Covid-19 ekonomi Sanggau tumbuh sekitar 0,70 persen.

“Angka itu masih positif tertinggi di Kalbar pada saat itu. Puji Tuhan tahun 2021 naik mencapai 4,19 persen,” terangnya.

Kedua, perkembangan PDRB terus naik. Tahun 2020 sebesar Rp 19,92 trilyun. Naik ditahun 2021 menjadi Rp 21,67 trilyun atau naik sekitar 8,82 persen. Ketiga, persentase penduduk miskin di Kabupaten Sanggai tahun 2019 ke 2020 telah mengalami penurunan, yaitu dari 4,57 persen menjadi 4,46 persen, turun sebesar 0,11 point.

“Namun, 2021 mengalami kenaikan dari 4,46 persen menjadi 4,55 persen penduduk miskin. Namun demikian, Kabupaten Sanggau menempati posisi terendah kedua setelah Kubu Raya,” terangnya.

Berikutnya, tingkat pengangguaran terbuka mengalami penurunan dari tahun 2020 sebesar 3,52 persen menjadi 3,45 persen tahun 2021 atau sebesar 0,07point atau 1,9 persen, posisi ke-4 di Kalbar. (ja)

0

0

You can share on :

0 Komentar