Capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan menyebut kualitas demokrasi di Tanah Air belum matang. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan menyebut kualitas demokrasi di Tanah Air belum matang. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Berandascoped-by-BerandaPolitikscoped-by-PolitikAnies: Kualitas Demokrasi Indonesia Belum Matang, Masyarakat Gunakan Sebutan Alternatif

Anies: Kualitas Demokrasi Indonesia Belum Matang, Masyarakat Gunakan Sebutan Alternatif

Indonesia | Selasa, 29 Agustus 2023

PIFA, Politik - Calon presiden potensial dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, telah mengangkat isu penting terkait kualitas demokrasi di Indonesia yang masih belum matang. Fenomena ini tercermin dalam ketakutan masyarakat untuk mengkritik pemerintah, bahkan sampai pada tindakan mengganti nama Indonesia dengan sebutan lain seperti Konoha dan Wakanda.

Dalam kuliah kebangsaan di FISIP UI, Depok, pada hari Selasa (29/8), Anies mengemukakan bahwa fenomena ini mencerminkan adanya "self censorship" atau sensor diri yang masih menghantui masyarakat dalam menyampaikan kritik terhadap pemerintah.

Anies menyoroti urgensi peningkatan kualitas demokrasi di Indonesia. Baginya, demokrasi bukan hanya tentang pelaksanaan pemilu, tetapi juga tentang nilai-nilai dan norma yang ditanamkan dalam masyarakat.

"Dalam demokrasi, aspirasi masyarakat harus dapat diproses melalui jalur politik tanpa rasa takut atau tekanan, dan hasilnya bisa diwujudkan dengan damai," jelasnya, seperti dikutip PIFA dari CNN Indonesia, Selasa (29/8).

Dalam paparannya, Anies menggambarkan dua sistem utama di dunia, yaitu sistem demokratik dan non-demokratik. Menurutnya, dasar dari sistem demokratik adalah kepercayaan, sementara sistem non-demokratik berakar pada rasa takut.

Anies melakukan perbandingan antara kedua sistem ini. Ia menegaskan bahwa sistem demokratik dibangun atas dasar kepercayaan, sementara sistem non-demokratik didasarkan pada ketakutan. Dia juga mengungkapkan bahwa ketika rasa takut menjadi dasar rezim non-demokratik atau otoriter, rezim tersebut akhirnya akan runtuh.

Anies mencatat beberapa contoh seperti "Arab Spring," Filipina, Iran, dan Afrika Utara, serta transisi di Indonesia pada tahun 1997-1998, di mana perubahan terjadi ketika rasa takut berkurang.
 "Ketika rasa takut hilang, maka rezim akan runtuh," tegasnya menambahkan.

Dalam konteks ini, Anies Baswedan menyoroti pentingnya mewujudkan demokrasi yang matang di Indonesia, di mana kebebasan berekspresi dan kritik dapat dijalankan tanpa rasa takut dan penghambatan. (hs)

Rekomendasi

Foto: Dokter Anak Peringatkan Bahaya Balita Konsumsi Popcorn | Pifa Net

Dokter Anak Peringatkan Bahaya Balita Konsumsi Popcorn

Indonesia
| Minggu, 9 Maret 2025
Foto: Rekam Jejak Kasus Hukum Nikita Mirzani: Dari Penganiayaan hingga Pemerasan | Pifa Net

Rekam Jejak Kasus Hukum Nikita Mirzani: Dari Penganiayaan hingga Pemerasan

Indonesia
| Rabu, 5 Maret 2025
Foto: Sambut Imlek, Warga Tionghoa di Pontianak Mulai Berburu Pernak-pernak Imlek | Pifa Net

Sambut Imlek, Warga Tionghoa di Pontianak Mulai Berburu Pernak-pernak Imlek

Pontianak
| Rabu, 8 Januari 2025
Foto: Banjir Putus Jalan Lintas Negara Malaysia-Indonesia, Ratusan Pelancong Terjebak di PLBN Entikong | Pifa Net

Banjir Putus Jalan Lintas Negara Malaysia-Indonesia, Ratusan Pelancong Terjebak di PLBN Entikong

Entikong
| Kamis, 30 Januari 2025
Foto: Irfan Hakim Berbagi Kisah Keseruan Lepas 30 Ekor Arwana Super Red di Danau Sentarum untuk Konservasi | Pifa Net

Irfan Hakim Berbagi Kisah Keseruan Lepas 30 Ekor Arwana Super Red di Danau Sentarum untuk Konservasi

Indonesia
| Rabu, 12 Februari 2025
Foto: Kemkomdigi Tutup Akses Situs PeduliLindungi.id yang Disusupi Konten Judol | Pifa Net

Kemkomdigi Tutup Akses Situs PeduliLindungi.id yang Disusupi Konten Judol

Indonesia
| Kamis, 22 Mei 2025
Foto: Jokowi: Saya Ngalah Terus Lho, Tapi Ada Batasnya | Pifa Net

Jokowi: Saya Ngalah Terus Lho, Tapi Ada Batasnya

Indonesia
| Senin, 17 Maret 2025
Foto: Tekuk Juventus 2-1, AC Milan Melaju ke Final Supercoppa Italiana | Pifa Net

Tekuk Juventus 2-1, AC Milan Melaju ke Final Supercoppa Italiana

Italia
| Sabtu, 4 Januari 2025
Foto: Kajol Notice Mayor Teddy hingga Sugiono Nyanyi Kuch Kuch Hota Hai | Pifa Net

Kajol Notice Mayor Teddy hingga Sugiono Nyanyi Kuch Kuch Hota Hai

Indonesia
| Selasa, 28 Januari 2025
Foto: Memasuki Hari Ke-5, 3 Penumpang Speedboat Tenggelam di Padang Tikar Belum Ditemukan | Pifa Net

Memasuki Hari Ke-5, 3 Penumpang Speedboat Tenggelam di Padang Tikar Belum Ditemukan

Kubu Raya
| Senin, 21 April 2025

Berita Terkait

Nasional

Foto: Jokowi ke Filipina saat HUT PDIP, Ganjar: Urusan Negara Nomor 1 | Pifa Net

Jokowi ke Filipina saat HUT PDIP, Ganjar: Urusan Negara Nomor 1

PIFA, Nasional - Calon Presiden Republik Indonesia, Ganjar Pranowo, menyatakan bahwa urusan negara menjadi prioritas utama terkait dengan ketidakhadiran Presiden Joko Widodo pada peringatan Hari Ulang Tahun Ke-51 PDI Perjuangan yang akan digelar pada Rabu, 10 Januari mendatang. Ganjar menyampaikan pandangannya setelah bertemu dengan nelayan dan sukarelawan di Kantor Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cilacap, Jawa Tengah, pada Selasa kemarin. Dalam pertemuan tersebut, Ganjar menanggapi informasi terkait agenda Jokowi yang dijadwalkan melakukan kunjungan kenegaraan ke Filipina. "Katanya mau ke Filipina?" tanya Ganjar kepada wartawan. Ia kemudian menegaskan, "Kalau beliau mau kunjungan ke luar negeri, ya, saya kira urusan negara nomor satu." Ganjar juga memastikan kehadirannya pada perayaan HUT PDI Perjuangan, dengan mengatakan, "Datang dong." Sebelumnya, pada Senin, 8 Januari, Jokowi menyampaikan bahwa dirinya belum menerima undangan untuk menghadiri perayaan HUT Ke-51 PDI Perjuangan.  "Belum dapat undangan," ucap Jokowi singkat kepada media usai meresmikan Jalan Tol Pamulang-Cinere-Raya Bogor di Gerbang Tol Limo Utama, Depok, Jawa Barat. Ari Dwipayana, Koordinator Staf Khusus Presiden, sebelumnya telah menjelaskan bahwa Presiden Jokowi berencana melakukan kunjungan ke luar negeri yang bertepatan dengan perayaan HUT Ke-51 PDI Perjuangan. "Ada rencana memang ke beberapa negara ASEAN, tetapi kepastiannya nanti saya sampaikan lagi," kata Ari di Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, pada Jumat, 5 Januari. Menurut Ari, kemungkinan besar Jokowi tidak akan menghadiri HUT PDI Perjuangan jika memang terdapat jadwal kunjungan ke luar negeri. Acara perayaan HUT PDI Perjuangan direncanakan akan digelar di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, dengan mengusung tema "Satyam Eva Jayate," yang berarti kebenaran pasti menang. Acara tersebut akan dibuka dengan pidato Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

Indonesia
| Selasa, 9 Januari 2024

Pifabiz

Foto: Ria Ricis Ungkap Pengalaman Dimintai Uang saat Lapor ke Polisi | Pifa Net

Ria Ricis Ungkap Pengalaman Dimintai Uang saat Lapor ke Polisi

PIFAbiz - YouTuber ternama Ria Ricis membagikan pengalaman kurang menyenangkan saat berurusan dengan kepolisian. Dalam salah satu video di kanal Ricis Official, ia mengungkapkan bahwa saat melaporkan akun haters ke Polres Metro Depok, ia justru dimintai uang oleh seorang kanit.“Dulu di tahun berapa ya, aku pernah laporin akun hate di Polres Depok depan ITC. Sama kanitnya langsung dimintain duit. Alasannya untuk alat-alat apa gitu tapi mungkin emang itu rules-nya, jadi aku kasih lah totalnya Rp10 juta,” ujar Ria Ricis.Namun, uang tersebut ternyata belum cukup. Pihak kepolisian terus meminta tambahan dana hingga akhirnya Ria Ricis memutuskan untuk tidak melanjutkan proses pelaporan tersebut.“Terus itu udah. Karena dia minta lagi, minta lagi, yaudah aku cuekin aja. Nah itulah kenapa repot ya ngelaporin akun hate ya,” tambahnya.Kasus ini mengingatkan publik pada band punk Sukatani yang sebelumnya juga mengkritik dugaan praktik serupa dalam lagu Bayar Bayar Bayar. Lagu tersebut viral di media sosial sebelum akhirnya dihapus oleh band tersebut setelah mereka meminta maaf kepada institusi Polri. Kasus Sukatani semakin memperkuat perbincangan soal kebebasan berekspresi dan kritik terhadap aparat.Pengalaman Ria Ricis dan kontroversi Sukatani menambah sorotan terhadap dugaan pungutan liar dalam kepolisian.

Pifabiz
| Sabtu, 22 Februari 2025

Lokal

Foto: Zulfydar Zaidar Mochtar Optimis Duplikasi Jembatan Kapuas I Dapat Atasi Kemacetan | Pifa Net

Zulfydar Zaidar Mochtar Optimis Duplikasi Jembatan Kapuas I Dapat Atasi Kemacetan

PIFA, Lokal - Anggota DPRD Kota Pontianak, Zulfydar Zaidar Mochtar, mengapresiasi atas kehadiran Presiden Joko Widodo dalam peresmian Duplikasi Jembatan Kapuas I yang akan dijadwalkan pada besok Kamis (21/3/24). Zulfydar mengungkapkan bahwa Duplikasi Jembatan Kapuas I telah lama dinantikan masyarakat Pontianak. Duplikasi Jembatan Kapuas I menjadi harapan masyarakat dalam mengatasi kemacetan yang telah lama menjadi persoalan di simpang Tanjung Raya. "Duplikasi Jembatan Kapuas I ini diharapkan bisa mengurai kemacetan dan menjadi sangat berharga dengan diresmikannya oleh Presiden Jokowi," kata Zulfydar keterangan tertulis, Rabu (20/03/2024). Lebih lanjut Zulfydar mengungkapkan bahwa kunjungan Presiden ke Kalimantan Barat untuk kesekian kalinya menunjukkan betapa pentingnya daerah ini dan perlunya perhatian penuh dalam pembangunan. Sebagai Sekretaris DPW PAN Kalbar, Zulfydar juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga infrastruktur yang telah menghabiskan dana sebesar Rp275,7 miliar dari APBN dan Rp40 miliar dari APBD itu. Selain itu dirinya juga mengimbau agar masyarakat mematuhi peraturan lalu lintas. "Kita semua berharap bahwa kedisiplinan dalam lalu lintas dapat ditingkatkan, mengingat masih diperlukan penyempurnaan infrastruktur di depan tol simpang Imam Bonjol dan Tanjung Raya, serta patuh terhadap arahan dari lampu lalu lintas yang telah disediakan," tambahnya. (ad)

Pontianak
| Kamis, 21 Maret 2024
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5